11
P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
Putri Karisa
Fakultas Keperawatan Universitas Padjajaran
Email : putrikarisa286@gmail.com
Abstract: Education has an important role in creating quality human resources. Not only
theoretically understood, to face increasingly competitive global competition, human resources (HR)
are also required to be practical in the use of technology and special expertise, including for persons
with disabilities. According to statistics reported by the Central Bureau of Statistics that there are
approximately 1,500,000 children with special needs or 0.7 percent of the total population of
Indonesia. The data shows that there are 317,016 children with special needs who are in school age,
while those who have received educational services are approximately 60,000 children. As teaching
staff, teachers have a significant influence on student learning success, one of which is the application
of communication. Through the qualitative method, this article will prove the application of
therapeutic communication to students with disabilities can influence the success of their learning.
Abstrak : Pendidikan memiliki peran penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas. Tidak hanya mengerti secara teoritis, untuk menghadapi persaingan global yang semakin
kompetitif dibutuhkan pula sumber daya manusia (SDM) yang dituntut untuk praktis dalam
penggunaan teknologi dan keahlian khusus, termasuk bagi para penyandang disabilitas. Menurut data
statistik yang dilansir oleh Biro Pusat Statistik bahwa terdapat kurang lebih 1.500.000 anak
berkebutuhan khusus atau 0,7 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Data tersebut
menunjukkan bahwa terdapat 317.016 anak berkebutuhan khusus yang berada dalam usia sekolah,
sedangkan yang telah memperoleh layanan pendidikan kurang lebih 60.000 anak. Sebagai tenaga
pengajar, guru memberikan pengaruh signifikan terhadap keberhasilan belajar siswa salah satunya
penerapan komunikasi. Melalui metode penelitian kualititatif, artikel ini akan membuktikan
penerapan komunikasi terapeutik pada siswa disabilitas dapat berpengaruh terhadap keberhasilan
belajarnya.
Kata Kunci : Disabilitas, komunikasi terapeutik, dan keberhasilan belajar.
106
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
108
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
terdapat 500 ribu siswa berkebutuhan Sementara itu, APS terendah terjadi pada
khusus yang mengeyam pendidikan. kelompok umur 19-24 tahun, yaitu 12,96%
Terjadi jumlah yang tidak seimbang pada untuk penyandang disabilitas dan 24,53%
anak berkebutuhan khusus yang tidak untuk penyandang bukan disabilitas (BPS,
bersekolah dengan persentase yang lebih 2018).
tinggi dibanding yang sekolah. Kenyataan
ini menandakan bahwa terdapat anak-anak Persentase Penduduk Usia 5
berkebutuhan khusus yang belum
Tahun Ke Atas Menurut
Partisipasi Sekolah 2018
menerima haknya dengan layak yakni
mendapatkan pendidikan 80
70
60
Ketimpangan partisipasi sekolah
50
antara penyandang disabilitas dan yang 40
30
bukan disabilitas masih terjadi pada tahun 20
10
2018. Berdasarkan Statistik Pendidikan
0
2018, persentase penduduk penyandang Tidak/Belum Masih Tidak
pernah Bersekolah Bersekolah
disabilitas yang sekolah hanya 5,48% pada Bersekolah
110
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
111
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
Oleh karena itu guru SLB menjadi dimiliki sebagai guru profesional adalah
salahsatu komponen pendidikan yang mengelola interaksi belajar mengajar yang
secara langsung dapat mempengaruhi terdiri atas kemampuan memotivasi siswa
tingkat keberhasilan anak berkebutuhan untuk senantiasa belajar, mempelajari
khusus dalam mengampu pendidikannya macam-macam bentuk pertanyaan dan
(Hamalik, 2003). jawaban yang tepat, mengetahui
perkembangan psikologis belajar mengajar
Pemerintah telah mengupayakan
di sekolah (transfer, reinforcement,
peningkatan profesionalitas guru SLB
retention, dan sebagainya), responsif
sejak diberlakukannya PP RI No. 72
terhadap faktor-faktor positif dan negatif
Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar
dalam proses belajar, dan mengetahui cara
Biasa pasal 20 ayat (2) yang menjelaskan
berkomunikasi antar pribadi dengan
bahwa tenaga kependidikan pada satuan
pendekatan yang baik. Merujuk pada
pendidikan luar biasa harus memiliki
pernyataan tersebut sangat jelas bahwa
kualifikasi khusus sebagai guru sekolah
kemampuan guru dalam mengelola
luar biasa. Selain itu, pada pasal 26 ayat
interaksi belajar mengajar yang
(2) dijelaskan bahwa Guru memiliki tugas
salahsatunya dilakukan melalui
dan tanggungjawab untuk menilai
pendekatan komunikasi, sangat
kemajuan belajar siswa serta pelaksaan
berpengaruh terhadap perkembangan dan
program belajar dan kurikulum yang
keberhasilan belajar seorang siswa
dilaksanakan. Namun, tidak semua guru
berkebutuhan khusus.
paham akan perkembangan psikologi anak
berkebutuhan khusus dikarena tidak semua
guru memiliki latarbelakang seorang
Praktik Komunikasi Terapeutik pada
psikolog namun juga ada yang berbeda
siswa disabilitas
seperti sastra, olahraga, ekonomi, dan lain Komunikasi terapeutik bukan
sebagainya. Salahsatu yang sangat hanya sekedar bentuk dari komunikasi
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar interpersonal yang secara khusus ditujukan
siswa adalah cara pendekatan guru
untuk proses pemulihan atau terapi
terhadap siswa melalui sebuah proses tertentu. Tetapi pada dasarnya komunikasi
komunikasi. merupakan komunikasi profesional yang
mengarah pada tujuan untuk membina
Menurut Zainal Aqib (2002: 102-
hubungan yang terapeutik dengan tukar
110) kemampuan dasar yang harus
112
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
113
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
114
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
pada siswa untuk berinisiatif dalam rencana pembelajaran yang telah dibuat.
memilih topik pembicaraan. Guru dapat Guru diharapkan mampu mengatasi
berperan dalam menstimulasi siswa untuk kecemasan serta meningkatkan
mengambil inisiatif dalam membuka kemandirian dan tanggungjawab terhadap
pembicaraan. diri sendiri.
Adapun langkah-langkah pendekatan Terminasi
komunikasi terapeutik dilakukan dalam Terminasi merupakan fase utama
empat fase:
dalam hubungan terapeutik. Rasa percaya
Prainteraksi
dan hubungan intim yang terapeutik telah
Langkah pertama sebelum
terbina dan berada pada taraf optimal.
melakukan kontak pertama dengan siswa
Kedua pihak, baik guru maupun siswa,
adalah guru harus dapat mendalami
akan merasa kehilangan. Tahap ini biasa
perasaan dirinya sendiri secara baik,
terjadi saat guru mengakhiri tugasnya.
fantasi, kecemasan, maupun ketakutan diri
Dalam membina interaksi yang terapeutik
sendiri sebagai komunikator dan terapis
dengan siswa, guru perlu mengenal proses
dalam menghadapi siswa, sehingga ia
komunikasi dan keterampilan
mampu mempertanggungjawabkan
berkomunikasi agar mampu membantu
kesiapan untuk melakukan interaksi
siswa memecahkan masalahnya.
dengan siswa.
Pemberian bimbingan dilakukan dengan
Perkenalan/orientasi
cara pendekatan psikologis siswa, yaitu
Pada tahap ini, guru sebagai
menumbuhkan keberanian siswa belajar
komunikator mulai melakukan kontak
tanpa rasa takut dan malas sehingga siswa
dengan siswa yang dimulai dari perkenalan
merasa senang dalam belajar. Hal tersebut
dengan hangat. Hal ini berarti bahwa guru
merupakan salah satu bentuk pendekatan
telah siap untuk memberikan pelayanan
terapeutik, yang diterapkan dalam bentuk:
pembelajaran pada siswa. Dengan
a) Menunjukkan perilaku ramah dan
memperkenalkan dirinya, guru telah
empati pada siswa.
bersikap terbuka pada siswa dan
b) Memberikan bimbingan serta
diharapkan dapat mendorong siswa untuk
tuntunan dengan sabar dan penuh
membuka dirinya.
keikhlassan.
Fase kerja
c) Memberikan motivasi dan dorongan
Tahap ini dimerupakan tahap lanjutan
dengan penuh kehangatan agar siswa
orientas yang betujuan mewujudkan
berani dan bersemangat dalam
115
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
dirinya melalui pemenuhan hak nya dalam Kartari, D. (1979). Disability Study. A
preliminary report. National
mengampu pendidikan. Pendidikan
Institute of Health and
berkualitas tidak hanya ditentukan oleh Development. Departemen
siswa, namun juga guru sebagai tenaga Kesehatan RI.
116
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
117
JPD: Jurnal Pendidikan Dasar P-ISSN 2086-7433 E-ISSN 2549-5801
118