Anda di halaman 1dari 24

PAK DAN KAK

(PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA)

Meida Laely Ramdani


Materi pembelajaran
Penyakit Akibat kerja pada perawat: penyakit
Setelah mengikuti perkuliahan 1 menular dan tidak menular
ini mahasiswa diharapkan
akan mampu mengidentifikasi
upaya pencegahan penyakit
akibat kerja dalam Penyakit atau cidera akibat kecelakaan kerja
keperawatan 2 pada perawat

Upaya pencegahan penyakit akibat kerja


3

You can simply impress your audience and add


4 a unique zing and appeal to your Presentations.
Easy to change colors, photos and Text.
Cases

Kejadian Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan


Akibat Kerja (KAK) di Indonesia tahun 2011 tercatat
96.314 kasus dengan korban meninggal 2.144 orang
dan cacat 42 orang. Pada tahun 2012 kasus PAK dan
KAK meningkat menjadi 103.000 kasus
Cases
Data WHO (2004): Dari 35 juta pekerja kesehatan bahwa 3 juta
terpajan patogen darah (2 juta terpajan virus HBV, 0.9 juta ter-
pajan virus HBC dan 170.000 terpajan virus HIV/ AIDS)

Penelitian terhadap perawat perinatologi di RSUD Tugurejo


Semarang, dalam satu tahun terakhir perawat mengalami kece-
lakaan kerja (tertusuk jarum) tertinggi 14 kali (Kurnia, 2013)

Survei pada bulan Januari 2015 di Ruang ICU dan Interna, pa-
da 10 perawat hasilnya pencapaian rata-rata keselamatan dan
kesehatan kerja perawat di Rumah Sakit Benyamin Guluh
Kab. Kolaka adalah 56%, yang artinya K3RS belum optimal (S-
tandar Kemenkes MFK dan PPI 100%)
Problem?

Perawat adalah tenaga kesehat


an yang paling besar jumlahnya
dan paling lama kontak dengan
pasien, sehingga sangat
Your Picture Here berisiko dengan pekerjaannya,
namun banyak perawat tidak
menyadari terhadap risiko yang
mengan- cam dirinya, melu-
pakan keselamatan dan kese-
hatan kerja (K3).
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan suatu upaya
perlindungan kepada tenaga kerja dan orang lain yang memasuki
tempat kerja terhadap bahaya dari akibat kecelakaan kerja
(Tarwaka, 2008).

Tujuan K3
adalah mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko
penyakit dan kecelakaan akibat kerja (KAK) serta
meningkatkan derajat kesehatan para perawat sehingga produktiv-
itas kerja meningkat.
D PENYAKIT AKIBAT KERJA
E
F Penyakit Akibat Kerja (PAK) ialah gangguan kesehatan baik jasmani
maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah karena aktivitas
I kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan ( Hebbie
N Ilma Adzim, 2013)

I
S Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
I dan lingkungan kerja

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh peker-


jaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja
Penyebab Penyakit Akibat Kerja

Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here

GOLONGAN
GOLONGAN GOLONGAN
GOLONGAN FISIK GOLONGAN KIMIAWI FISIOLOGIK/
BIOLOGIK PSIKOSOSIAL
ERGONOMIK
bising, radiasi, semua bahan kimia
dalam bentuk debu, bakteri, virus, jamur, Desain tempat kerja, stres psikis,
suhu ekstrim, monotomi kerja,
uap, gas, larutan, dll beban kerja
tekanan udara, tuntutan pekerjan
vibrasi, peneran- kabut
gan
Macam-Macam Penyakit Akibat Kerja
1) Penyakit Silikosis
Penyakit silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2 , yang terhisap
masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di
pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir,
menggerinda) dll

2) Penyakit Asbestosis
penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. As-
bes adalah campuran dari berbagai macam silikat, namun yang paling utama adala h mag-
nesium silikat

3) Penyakit Bisnosis
penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu kapas atau serat kapas di udara yang kemu-
dian terhisap kedalam paruparu.

4) Penyakit Antrakosis
Penyakit antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batu bara
Macam-Macam Penyakit Akibat Kerja

5) Penyakit Beriliosis
Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa logam murni, oksida, sulfat,
maupun dalam bentuk halogenida

6) Penyakit Saluran Pernafasan


asma akibat kerja. Sering didiagnosis sebagai tracheobronchitis akut atau karena virus kro-
nis, misal: asbestosis. Seperti gejala Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) atau
edema paru akut. Penyakit ini disebabkan oleh bahan kimia seperti nitrogen oksida

7) Penyakit Kulit
Dermatitis kontak, disebabkan oleh iritan dan faktor lain

8) Kerusakan Pendengaran
Akibat pajanan kebisingan yang lama
Macam-Macam Penyakit Akibat Kerja
9) Gejala pada Punggung dan Sendi
Artritis dan tenosynovitis disebabkan oleh gerakan berulang yang tidak wajar
10) Kanker
disebabkan oleh pajanan (karsinogen) di tempat kerja
11) Coronary Artery
Penyakit ini disebabkan oleh karena stres atau Carbon Monoksida dan bahan kimia lain di
tempat kerja
12) Penyakit Liver
Karena hepatitis virus atau sirosis karena alkohol.
13) Masalah Neuropsikiatrik
Kelakuan yang tidak baik mungkin merupakan gejala awal dari stres yang berhubungan den-
gan pekerjaan. Depresi SSP oleh karena penyalahgunaan zat-zat atau masalah psikiatri.
Lebih dari 100 bahan kimia (a.I solven) dapat menyebabkan depresi SSP.
14) Penyakit yang Tidak Diketahui Sebabnya
Alergi dan gangguan kecemasan mungkin berhubungan dengan bahan kimia atau lingkungan
sick building syndrome. Multiple Chemical Sensitivities (MCS), misal: parfum, derivate petro-
leum, rokok.
Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada individu perlu dilakukan suatu pendekatan sistematis
untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan menginterpretasinya secara tepat.

7 langkah Pendekatan sistematis:


a. Menentukan diagnosis klinis
b. Menentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini
c. Menentukan apakah pajanan memang dapat menyebabkan penyakit tersebut
d. Menentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat
mengakibatkan penyakit tersebut.
e. Menentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi
f. Mencari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit
g. Membuat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya
3 pedoman dalam deteksi dini menurut WHO yaitu
1) Perubahan biokimiawi dan morfologis yang dapat di ukur melalui
analisis laboraturium. Misalnya hambatan aktifitas kolinesterase
pada paparan terhadap pestisida organofosfat, penurunan kadar
hemoglobin (HB), sitologi sputum yang abnormal, dan sebagainya.

2) Perubahan kondisi fisik dan sistem tubuh yang dapat dinilai melalui
pemeriksaan fisik laboraturium. Misalnya elektrokardiogram, uji kap-
asitas kerja fisik, uji saraf, dan sebagainya.

3) Perubahan kesehatan umum yang dapat dinilai dari riwayat medis.


Misalnya rasa kantuk dan iritasi mukosa setelah paparan terhadap p
elarut pelarut organik.
Pencegahan lain yang dapat ditempuh
yaitu pemeriksaan kesehatan:

a. Pemeriksaan sebelum penempatan


b. Pemeriksaan kesehatan berkala
PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
Penerapan konsep lima tingkatan pencegahan penyakit (five level of prevention disease)

a. Peningkatan ke- b. Perlindungan c. Diagnosis (de- d. Membatasi ke- e. Pemulihan kese-


sehatan (health khusus (specific pro- teksi) dini dan pen- mungkinan cacat hatan
promotion) tection). gobatan (disability limitation). (rehabilitation).
• Misalnya: penyu- • Misalnya: imunisasi, • Diagnosis (deteksi) • Misalnya: • Misalnya: rehabili-
luhan kesehatan hygiene peroran- dini dan pengob- memeriksa dan tasi dan mempeker-
dan keselamatan gan, sanitasi atan segera serta mengobati tenaga jakan kemali para
kerja (K3) pen- lingkungan, serta pembatasan titik- kerja secara kom- pekerja yang
didikan kesehatan, proteksi terhadap titik lemah untuk prehensif, mengob- menderita cacat.
meningkatkan gizi bahaya dan mencegah ter- ati tenaga kerja se- Sedapat mungkin
yang baik, pengem- kecelakaan kerja jadinya komplikasi cara sempurna dan perusahaan men-
bangan kepriba- dengan pendidikan kese- coba menempatkan
dian, perusahaan menggunakan alat hatan. karyawan-
yang sehat dan pelindung diri (APD) karyawan cacat di
memadai, rekreasi, seperti helm, jabatan yang sesuai
lingkungan kerja kacamata kerja,
yang memadai, masker, penutup
penyuluhan perkaw- telinga (ear muff
inan dan pendidikan dan ear plug) baju
seksual, konsultasi tahan panas,
tentang keturunan sarung tangan, dan
dan pemeriksaan sebagainya.
kesehatan periodik
KECELAKAAN AKIBAT KERJA
DEFINISI

 OHSAS 18001:2007 menyatakan bahwa kecelakaan kerja kejadian yang


berhubungan dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan cidera atau
kesakitan (tergantung dari keparahannya), kejadian kematian, atau keja-
dian yang dapat menyebabkan kematian.

 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 03/Men/98 adalah suatu kejadian


yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan
korban manusia dan atau harta benda

 Menurut AS/NZS 4801: 2001, kecelakaan adalah semua kejadian yang


tidak direncanakan yang menyebabkan atau berpotensial menyebabkan
cidera, kesakitan, kerusakan atau kerugian lainnya
Mekanisme terjadinya cidera/sakit akibat kerja
(standar Australia AS 1885-1 tahun 1990)

 Jatuh dari atas ketinggian  Kontak atau terpajan dengan dingin


 Jatuh dari ketinggian yang sama atau panas
 Menabrak objek dengan bagian  Terpajan radiasi
tubuh  Kontak tunggal dengan bahan kimia
 Terpajan oleh getaran mekanik  Kontak jangka panjang dengan
 Tertabrak oleh objek yang berg-  Kontak lainnya dengan bahan kimia
erak  Kontak dengan, atau terpajan faktor
 Terpajan oleh suara keras tiba-tiba biologi
 Terpajan suara yang lama  Terpajan faktor stress mental
 Terpajan tekanan yang bervariasi  Longsor atau runtuh
(lebih dari suara)  Kecelakaan kendaraan/Mobil
 Pergerakan berulang dengan pen-  Lain-lain dan mekanisme cidera
gangkatan otot yang rendah berganda atau banyak
 Otot tegang lainnya  Mekanisme cidera yang tidak spesi-
 Kontak dengan listrik fik
Cidera Akibat Kecelakaan Kerja
Pengertian cidera berdasarkan Heinrich et al. (1980) adalah patah, retak, cabikan,
dan sebagainya yang diakibatkan oleh kecelakaan.

Bureau of Labor Statistics, U.S. Department of Labor (2008) menyatakan bahwa


bagian tubuh yang terkena cidera dan sakit terbagi menjadi:

 Kepala; mata.
 Leher.
 Batang tubuh; bahu, punggung.
 Alat gerak atas; lengan tangan, pergelangan tangan,
tangan selain jari, jari tangan.
 Alat gerak bawah; lutut, pergelangan kaki, kaki selain
jari kaki, jari kaki
 Sistem tubuh.
 Banyak bagian
Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
4 faktor penyebab utama terjadinya kecelakaan (Husni, 2003):

Faktor manusia yang dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan, dan sikap

Faktor material yang memiliki sifat dapat memunculkan kesehatan atau kese-
lamatan pekerja

Faktor sumber bahaya yaitu: Perbuatan berbahaya, hal ini terjadi misalnya karena metode
kerja yang salah, keletihan/kecapekan, sikap kerja yang tidak sesuai dan sebagainya; Kon-
disi/keadaan bahaya, yaitu keadaan yang tidak aman dari keberadaan mesin atau
peralatan, lingkungan, proses, sifat pekerjaan

Faktor yang dihadapi, misalnya kurangnya pemeliharaan/perawatan mesin/


peralatan sehingga tidak bisa bekerja dengan sempurna
Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak
selamat memiliki porsi 80 % dan kondisi yang tidak selamat
sebayak 20%.
Perbuatan berbahaya biasanya disebabkan oleh:
a. Sikap dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap
b. Keletihan
c. Gangguan psikologis
PENYAKIT AKIBAT KERJA DI RUMAH SAKIT
Perawat

 Setiap hari kontak langsung dengan pasien dalam waktu cukup lama (6-8 jam/
hari), sehingga selalu terpajan mikroorganisme patogen. Dapat menjadi pem-
bawa infeksi dari satu pasien ke pasien lain, atau ke perawat lainnya.
 Harus sangat berhati-hati (bersama apoteker) bila menyiapkan dan memberikan
obat-obatan antineoplastik pada pasien kanker.
 Selalu mencuci tangan setelah melayani pasien, melepas masker dan kap (topi
perawat) bila memasuki ruangan istirahat atau ruangan makan bersama.
 Abortus spontan, lahir prematur dan lahir mati sering dialami perawat yang
bertugas di ruang rawat inap/ bangsal perawatan (2,4,5).
 Menurut hasil penelitian di Cleveland Clinic Hospital dan 22 RS di Ohio (1993-
1996) di Amerika Serikat, terbanyak ditemukan cedera sprain dan strain pada
perawat. Nyeri pinggang (back injuries) merupakan keluhan terbanyak dari ced-
era tersebut dan lebih banyak menimpa perawat wanita. Penyebabnya ditengarai
adalah seringnya kerja otot statik, seperti mengangkat pasien dan kerja bergilir
(work shift)
Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah
PAK adalah sebagai berikut:

1. Menyingkirkan atau mengurangi risiko pada sumbernya, mis-


alnya menggantikan bahan kimia yang berbahaya dengan
bahan yang tidak berbahaya.
2. Mengurangi risiko dengan pengaturan mesin atau menggu-
nakan APD.
3. Menetapkan prosedur kerja secara aman untuk mengurangi
risiko lebih lanjut.
4. Menyediakan, memakai dan merawat APD
Pencegahan dan Pengendalian
Upaya K3RS dibagi dalam 2 bidang, yaitu kesehatan kerja dan kesela-
matan kerja, yang dilaksanakan dalam waktu bersamaan.

1. Kesehatan Kerja 2. Keselamatan Kerja


Pelayanan: Promotif, preventif, kuratif dan reha- Tujuan :Menghindari atau memperkecil kecelakaan kerja di
bilitatif. tempat kerja karena ketidaktahuan atau kurang mengerti
Tujuan: Mendapatkan tenaga kerja berstatus ke penggunaan alat kerja serta risiko bahaya yang menyer-
sehatan optimal dengan gizi baik, semangat kerja tainya.
tinggi sehingga efisien dan produktif. Kegiatan :
Kegiatan :  Latihan kerja yang aman, latihan penggunaan alat kerja
 Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala dan alat pelindung diri (APD).
pada tenaga kerja tertentu.  Komunikasi, dengan cara pertemuan singkat sebelum
 munisasi Hepatitis B, bagi tenaga kerja yang bekerja (safety talk), pemasangan poster mengenai ke-
sering berhubungan dengan cairan tubuh, selamatan kerja.
seperti perawat yang memasang infus, trans-  Pengawasan dan monitoring dengan alat terhadap ba-
fusi darah. han berbahaya secara berkala ruangan kerja dan
 Pengobatan tenaga kerja yang sakit, untuk lingkungan kerja yang dibandingkan dengan Nilai Am-
menghentikan perjalanan penyakit dan komp- bang Batas (NAB) yang berlaku.
likasinya.  Sistem perlindungan bahaya kebakaran di rumah sakit,
dengan merencanakan pintu keluar darurat, sistem
peringatan bahaya (alarm system), sumber air terdekat,
perawatan alat pemadam kebakaran.

Anda mungkin juga menyukai