Survei pada bulan Januari 2015 di Ruang ICU dan Interna, pa-
da 10 perawat hasilnya pencapaian rata-rata keselamatan dan
kesehatan kerja perawat di Rumah Sakit Benyamin Guluh
Kab. Kolaka adalah 56%, yang artinya K3RS belum optimal (S-
tandar Kemenkes MFK dan PPI 100%)
Problem?
Tujuan K3
adalah mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko
penyakit dan kecelakaan akibat kerja (KAK) serta
meningkatkan derajat kesehatan para perawat sehingga produktiv-
itas kerja meningkat.
D PENYAKIT AKIBAT KERJA
E
F Penyakit Akibat Kerja (PAK) ialah gangguan kesehatan baik jasmani
maupun rohani yang ditimbulkan ataupun diperparah karena aktivitas
I kerja atau kondisi yang berhubungan dengan pekerjaan ( Hebbie
N Ilma Adzim, 2013)
I
S Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
I dan lingkungan kerja
Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here Your Picture Here
GOLONGAN
GOLONGAN GOLONGAN
GOLONGAN FISIK GOLONGAN KIMIAWI FISIOLOGIK/
BIOLOGIK PSIKOSOSIAL
ERGONOMIK
bising, radiasi, semua bahan kimia
dalam bentuk debu, bakteri, virus, jamur, Desain tempat kerja, stres psikis,
suhu ekstrim, monotomi kerja,
uap, gas, larutan, dll beban kerja
tekanan udara, tuntutan pekerjan
vibrasi, peneran- kabut
gan
Macam-Macam Penyakit Akibat Kerja
1) Penyakit Silikosis
Penyakit silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2 , yang terhisap
masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silika bebas ini banyak terdapat di
pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton, bengkel yang mengerjakan besi (mengikir,
menggerinda) dll
2) Penyakit Asbestosis
penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. As-
bes adalah campuran dari berbagai macam silikat, namun yang paling utama adala h mag-
nesium silikat
3) Penyakit Bisnosis
penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu kapas atau serat kapas di udara yang kemu-
dian terhisap kedalam paruparu.
4) Penyakit Antrakosis
Penyakit antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batu bara
Macam-Macam Penyakit Akibat Kerja
5) Penyakit Beriliosis
Udara yang tercemar oleh debu logam berilium, baik yang berupa logam murni, oksida, sulfat,
maupun dalam bentuk halogenida
7) Penyakit Kulit
Dermatitis kontak, disebabkan oleh iritan dan faktor lain
8) Kerusakan Pendengaran
Akibat pajanan kebisingan yang lama
Macam-Macam Penyakit Akibat Kerja
9) Gejala pada Punggung dan Sendi
Artritis dan tenosynovitis disebabkan oleh gerakan berulang yang tidak wajar
10) Kanker
disebabkan oleh pajanan (karsinogen) di tempat kerja
11) Coronary Artery
Penyakit ini disebabkan oleh karena stres atau Carbon Monoksida dan bahan kimia lain di
tempat kerja
12) Penyakit Liver
Karena hepatitis virus atau sirosis karena alkohol.
13) Masalah Neuropsikiatrik
Kelakuan yang tidak baik mungkin merupakan gejala awal dari stres yang berhubungan den-
gan pekerjaan. Depresi SSP oleh karena penyalahgunaan zat-zat atau masalah psikiatri.
Lebih dari 100 bahan kimia (a.I solven) dapat menyebabkan depresi SSP.
14) Penyakit yang Tidak Diketahui Sebabnya
Alergi dan gangguan kecemasan mungkin berhubungan dengan bahan kimia atau lingkungan
sick building syndrome. Multiple Chemical Sensitivities (MCS), misal: parfum, derivate petro-
leum, rokok.
Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada individu perlu dilakukan suatu pendekatan sistematis
untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dan menginterpretasinya secara tepat.
2) Perubahan kondisi fisik dan sistem tubuh yang dapat dinilai melalui
pemeriksaan fisik laboraturium. Misalnya elektrokardiogram, uji kap-
asitas kerja fisik, uji saraf, dan sebagainya.
Kepala; mata.
Leher.
Batang tubuh; bahu, punggung.
Alat gerak atas; lengan tangan, pergelangan tangan,
tangan selain jari, jari tangan.
Alat gerak bawah; lutut, pergelangan kaki, kaki selain
jari kaki, jari kaki
Sistem tubuh.
Banyak bagian
Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
4 faktor penyebab utama terjadinya kecelakaan (Husni, 2003):
Faktor material yang memiliki sifat dapat memunculkan kesehatan atau kese-
lamatan pekerja
Faktor sumber bahaya yaitu: Perbuatan berbahaya, hal ini terjadi misalnya karena metode
kerja yang salah, keletihan/kecapekan, sikap kerja yang tidak sesuai dan sebagainya; Kon-
disi/keadaan bahaya, yaitu keadaan yang tidak aman dari keberadaan mesin atau
peralatan, lingkungan, proses, sifat pekerjaan
Setiap hari kontak langsung dengan pasien dalam waktu cukup lama (6-8 jam/
hari), sehingga selalu terpajan mikroorganisme patogen. Dapat menjadi pem-
bawa infeksi dari satu pasien ke pasien lain, atau ke perawat lainnya.
Harus sangat berhati-hati (bersama apoteker) bila menyiapkan dan memberikan
obat-obatan antineoplastik pada pasien kanker.
Selalu mencuci tangan setelah melayani pasien, melepas masker dan kap (topi
perawat) bila memasuki ruangan istirahat atau ruangan makan bersama.
Abortus spontan, lahir prematur dan lahir mati sering dialami perawat yang
bertugas di ruang rawat inap/ bangsal perawatan (2,4,5).
Menurut hasil penelitian di Cleveland Clinic Hospital dan 22 RS di Ohio (1993-
1996) di Amerika Serikat, terbanyak ditemukan cedera sprain dan strain pada
perawat. Nyeri pinggang (back injuries) merupakan keluhan terbanyak dari ced-
era tersebut dan lebih banyak menimpa perawat wanita. Penyebabnya ditengarai
adalah seringnya kerja otot statik, seperti mengangkat pasien dan kerja bergilir
(work shift)
Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencegah
PAK adalah sebagai berikut: