Anda di halaman 1dari 10

Penyakit Akibat Kerja

Oleh Kelompok 2:
o PERIS MERTION (1710104081)
o ANNISA CANDRA DEWI (2013201005)
o ANZELIA MIRANDA (2013201006)
o APRINDA (2013201007)
o FANI SYAFITRI (2013201023)
o FRANSISKA LASE (2013201024)
o FRENGKI SAMALOISA (2013201025)
PENGERTIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

Penyakit akibat kerja adalah gangguan kesehatan yang dialami oleh


seseorang akibat rutinitas atau paparan zat tertentu di tempat kerja.
Penyakit Pada Karyawan
dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

1. Penyakit Akibat Kerja (Occupational Disease), Penyakit akibat kerja didefinisikan sebagai
semua kelainan atau/penyakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja atau pekerjaan. Penyakit
ini mempunyai penyebab secara spesifik atau mempunyai hubungan yang kuat dengan pkerjaan,
yang ada umumnya terdiri dari satu gen penyebab yang sudah diakui
2. Penyakit yang Berhubungan Dengan Pekerjaan (Work Related Disease), Penyakit yang
mempunyi bebrapa agen penyebab. Faktor pada pekerjaan memegang peranan bersama dengan
faktor risiko lainnya dalamperkembangan penyakit yang mempunyai etiologi kompleks.
3. Penyakit yang Mengenai Populasi Pekerja (Occupational Disease/ Disease Affecting Working
Populations)Penyakit yang terjadi pada pupulasi pekerja tanpa adanya agen penyebab di tempat
kerja, namun dapat diperberat oleh kondisi pekerjaan yang buruk bagi kesehatan.
PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA

1. Faktor Fisik, Faktor fisik lingkungan kerja terdiri dari:


a. Kebisingan : adalah suara yang tidak dikehendaki pada tingkat intensitas suara
yang tinggi, pemaparan bising yang berulang dan menahun akan menyebabkan
tuli syaraf (sensory neural deafness) yang sulit/ tidak dapat disembuhkan.
b. Getaran : getaran yang bersumber dari penggunaan alat-alat mekanis dan
sebagian dari kekuatan mekanis ini disalurkan kepada tubuh karyawan dalam
bentuk getaran mekanis.
c. Radiasi : adalah energi yang ditransmisikan, dikeluarkan atau diabsorbsi dalam
bentuk partikel berenergi atau gelombang elektromagnetik.
d. Tekanan udara : Bahaya tekanan udara ada dua, yaitu tekanan udara tinggi
(hiperbarik exposure) dan tekanan udara rendah (hipobarik exposure).
e. Penerangan : penerangan lampu yang kurang baik bisa menyebabkan kelainan kepada
indra penglihatan, sementara kesilauan dapat memudahkan terjadinya kecelakaan.

2. Faktor Kimia,
Faktor ini pun banyak diakibatkan karena bahan kimia yang ada pada alat atau pun bahan
baku kerja. Jika terkena bahan kimia atau terpapar bahan kimia baik itu zat padat, gas, cair
atau pun uap bisa mengakibatkan kecacatan. misalnya racun serangga dan racun jamur
yang dapat menimbulkan keracunan, Debu yang menyebabkan pnemokoniosis, di
antaranya silicosis, bisinosis, asbestosis, dan lain-lain.

3. Faktor Biologi
Penyakit akibat kerja faktor biologis disebabkan oleh virus, bakteria,protozoa, jamur,
cacing, kutu, pinjal bahkan mungkin pula hewan atau tumbuhan besar.
4. Faktor Fisiologi-Ergonomi,
Disain tempat kerja yang kurang ergonomis, tidak sesuai denganfisiologi dan anatomi
manusia, alat kerja yang tidak sesuai dan cara kerja yang banyak menggunakan posisi
janggal dalam waktu lama dan atau gerakan- gerakan berulang.

5. Faktor Psikologi
Bekerja tidak sesuai dengan kemampuan, stres psikis akibat pekerjaan,tuntutan pekerjaan,
pekerjaan yang monoton dan lain sebagainya.
JENIS – JENIS PENYAKIT AKIBAT KERJA

1. Jenis trauma mekanik : jatuh dari ketinggian, ketinggian, terpeleset, terpotong/ terbentur/
terjepit mesin yang sedang bergerak, kecelakaan lalu lintas, dll. Umumnya lebih banyak
pada : laki-laki, pekerja pertambangan, industri pengecoran logam, perkayuan, kontruksi,
pergudangan transportasi.
2. Penyakit berdasarkan sistem target organ : penyakit saluran pernafasan, penyakit kulit,
gangguan otot/kerangka
3. Penyakit kanker akibat kerja : yaitu zat-zat kimia yang digunakan pekerja pada proses
produksi atau yang terdapat ditempat kerja yang telah melebihi ambang batas normal pada
tubuh sehingga berisiko menyebabkan kanker pada pekerja. Sehingga kejadian kanker pada
pekerja dapat dihindari.
4. Penyakit spesifik lainnya, yaitu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau proses kerja,
dimana penyakit tersebut ada hubungan langsung antara paparan
5. Dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan
menggunakan metode yang tepat. Contoh penyakit spesifik lainnya, yaitu nystagmus pada
penambang.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT AKIBAT KERJA

1. Peningkatan kesehatan (health promotion) Misalnya: penyuluhan kesehatan dan


keselamatan kerja (K3) pendidikan kesehatan, meningkatkan gizi yang baik,
pengembangan kepribadian, perusahaan yang sehat dan memadai, rekreasi,
lingkungan kerja yang memadai
2. Perlindungan khusus (specific protection) Misalnya : imunisasi, hygiene perorangan,
sanitasi lingkungan, serta proteksi terhadap bahaya dan kecelakaan kerja dengan
menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm, kacamata kerja, masker,
penutup telinga (ear muff dan ear plug) baju tahan panas, sarung tangan, dan
sebagainya.
3. Diagnosis (deteksi) dini dan pengobatan segera serta pembatasan titik-titik lemah untuk
mencegah terjadinya komplikasi.
4. Membatasi kemungkinan cacat (disability limitation) Misalnya: memeriksa dan
mengobati tenaga kerja secara komprehensif, mengobati tenaga kerja secara sempurna dan
pendidikan kesehatan.
5. Pemulihan kesehatan (rehabilitation) Misalnya: rehabilitasi dan mempekerjakan kembali
para pekerja yang menderita cacat. Sedapat mungkin perusahaan mencoba menempatkan
keryawan-karyawan cacat di jabatan yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai