Anda di halaman 1dari 23

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

CAMPAK

NAMA:LISMAWATI
NIM:2013201032
Kesehatan Masyarakat 3A
Dosen Pembimbing:YULIA,M.Kes
Triad epidemiologi
*Host > Manusia
*Agent >Virus
campak,anggota genus
DEFINISI morbillivirus golongan Riwayat
salah satu penyakit paramyxovirus Alamiah
yang paling *Lingkungan > iklim sedang Penyakit
menular dan dapat dan tropis
menyebabkan *Tahap
komplikasi seumur prepatogenesis
hidup yang serius
*Tahap
dan kematian
Patogenesis

CAMPA
K
Pencegahan PENULARAN
*Primer melalui udara mulai
*Sekunder dari 4 hari sebelum
dan sesudah timbul
*Tersier ruam
Apa sih yang
dimaksud
dengan campak?

Campak merupakan salah satu penyakit


yang paling menular bahkan dapat
menyebabkan komplikasi seumur hidup
yang serius dan kematian
Penyakit campak disebabkan oleh virus campak,
anggota genus
Morbillivirus golongan Paramyxovirus
Triad Epidemiologi
1.Agen(Agent 3.Lingkungan
) (Environment
Penyakit campak 2.Pejamu(Host)
disebabkan oleh virus )
Didaerah tertutup seperti
campak,anggota genus
ruang pemeriksaan virus dapat
Morbillivus golongan
Paramyxovirus hidup hingga 2 jam setelah
Host untuk penyakit campak adalah manusia
orang yang terinfeksi campak
tersebut meningggalkan
ruangan

AGENT
AGENT HOST

ENVIR
ONMEN
T
Riwayat Alamiah Penyakit Campak
1. TAHAP PREPATOGENESIS
Pada tahap ini terjadi interaksi antara pejamu (host) dan agen
Paramyxovirus yang terdapat pada ludah (droplet), hidung,
atau tenggorokan dari orang-orang yang terinfeksi.

Dan Jika imunitas pejamu rendah, mengalami


kurang gizi, dan keadaan lingkungan tidak menguntungkan
maka Paramyxovirus akan melanjutkan riwayat alamiahnya ke
tahap Patogenesis.
2.TAHAP PATOGENESIS

Pada tahap ini gejala awal akan muncul 10-12 hari


setelah infeksi termasuk (demam tinggi,pilek,mata
merah,dan bintik-bintik putih kecil dibagian dalam
mulut,
Dan beberapa hari kemudian,ruam berkembang,mulai
pada wajah dan leher bagian atas dan secara bertahap
menyebar kebawah
Penularan Campak

Penularan dapat terjadi


melalui udara dengan
penyebaran
droplet,batuk,bersin,kontak
langsung
Yang telah terkontaminasi oleh droplet (ludah)
orang yang telah terinfeksi.virus sangat aktif
dan menular di udara atau pada benda-benda
yang terkena virus sampai 2 jam. Masa
penularan berlangsung mulai dari hari pertama
sebelum munculnya gejala prodromal (sekitar 4
hari sebelum timbulnya ruam) sampai 4 hari
setelah timbul ruam; minimal setelah hari kedua
timbulnya ruam
Pencegahan
1.Pencegahan Primer

 Peningkatan pengetahahuan masyarakat


tentang pentingnya pencegahan campak

 Imunisasi Campak

 surveilans : proses pengumpulan,


pengolahan, analisis dan
interpretasi data kesehatan secara
sistematis, terus menerus dan
penyebarluasan informasi kepada
pihak terkait untuk melakukan
tindakan.
2.Pencegahan sekunder

 Pengobatan terpadu
(Pengobatan terhadap
campak sesuai dengan
gejala yang muncul)
 Imunisasi ulang
3.Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier Campak dapat dilakukan dengan pengobatan yang rutin dan rehabilitasi terhadap penderita campak
Faktor Pencegahan Berdasarkan Fase PrePatogenesis dan
Patogenesis
Penyakit Campak
Pengobatan

Pada dasarnya tidak ada pengobatan khusus untuk


menangani campak karena campak dapat sembuh sendiri
dalam 7-10 hari
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
meredakan gejala
 Mengonsumsi paracetamol untuk meredakan nyeri

 Mengatur Cahaya dalam ruangan agar tidak terlalu


menyilaukan
 Minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi

Dll
SEBARAN KASUS SUSPEK CAMPAK DI INDONESIA
TAHUN 2019 DAN 2020
Dapat kita lihat pada peta penyebaran kasus campak pada tahun 2019 dan 2020
Pada tahun 2020 penyebaran kasus suspek campak hampir terdapat di seluruh
provinsi Indonesia, hanya 4 provinsi yang tidak terdapat kasus suspek campak.
Pada tahun 2020, terdapat 3.382 kasus suspek campak, menurun jika dibandingkan
tahun 2019 yaitu sebesar 8.819 kasus. Kasus suspek campak terbanyak terdapat di
Provinsi Jawa Tengah (680 kasus), DKI Jakarta (596 kasus), dan DI Yogyakarta (408
kasus)
Suspek campak pada tahun 2020 tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia,
dengan Incidence Rate (IR) sebesar 1,25 per 100.000 penduduk. Angka tersebut
menurun jika dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 3,29 per 100.000 penduduk.
Penurunan jumlah kasus suspek campak pada tahun 2020 seiring dengan provinsi
yang melaporkan tidak ada kasus suspek campak meningkat menjadi 4 provinsi,
yaitu Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Nusa Tenggara Timur
dimana pada tahun 2019 terdapat 1 provinsi melaporkan tidak ada kasus suspek
campak
Distribusi kasus campak jika dilihat per bulan di Indonesia tahun 2020

● Jika dilihat distribusi kasus suspek


campak per bulan pada tahun 2020,

dapat diketahui bahwa tren kasus


suspek campak cenderung tinggi
pada awal tahun dan menurun
drastis pada bulan April dan
seterusnya sampai akhir tahun.
Jumlah kasus suspek campak
tertinggi pada bulan Januari (920
kasus), sedangkan jumlahterendah
terdapat pada bulan Desember (65
kasus).
JUMLAH KASUS SUSPEK CAMPAK PER BULAN MENURUT PROVINSI TAHUN
2020
FREKUENSI KLB SUSPEK CAMPAK MENURUT PROVINSI DI
INDONESIA TAHUN 2020

● Apabila terjadi 5 atau lebih kasus suspek


campak dalam waktu 4 minggu berturut-
turut
yang terjadi secara mengelompok, dan
telah dibuktikan adanya hubungan
epidemiologis di suatu
daerah, maka daerah tersebut dinyatakan
KLB suspek campak. Pada tahun 2020,
dari 3.382 kasus
suspek campak terdapat 6 kasus KLB
suspek campak. Jumlah tersebut lebih
rendah dibandingkan
dengan tahun 2019 yang terjadi sebanyak
32 KLB
FREKUENSI KLB DAN JUMLAH KASUS PADA SUSPEK KLB CAMPAK
MENURUT PROVINSI TAHUN 2020
PROPORSI SUSPEK CAMPAK BERDASARKAN UMUR DI INDONESIA
TAHUN 2020

● Proporsi kasus suspek campak terbesar


terdapat pada kelompok umur >14 tahun
(28%),
sedangkan proporsi kasus suspek terendah
terdapat pada kelompok umur 10-14 tahun
dan suspek dengan umur yang tidak
diketahui, dengan persentase masing-masing
sebesar 11,6% dan 1,4%.
JUMLAH KASUS SUSPEK CAMPAK DAN KASUS SUSPEK CAMPAK YANG DIVAKSINASI MENURUT
KELOMPOK UMUR DAN PROVINSI TAHUN 2020
Determinan Penyakit Campak

Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya kasus Campak pada balita di suatu daerah :

Status Imunisasi Balita yang tidak mendapat imunisasi


Campak kemungkinan kena penyakit Campak sangat besar

Status Gizi Balita dengan status gizi kurang mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit Campak
dari pada balita dengan gizi baik

Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan Desa terpencil, pedalaman,


daerah sulit, daerah yang tidak terjangkau pelayanan kesehatan
khususnya imunisasi, daerah ini merupakan daerah rawan
terhadap penularan penyakit Campak
Daftar Pustaka

https://repository.unsri.ac.id/24058/1/EPM_JANUARI_2016_.pdf

https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/pro
fil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf

https://www.alodokter.com/campak/pengobatan
https://text-id.123dok.com/document/eqomv9kz1-distribusi-frekuensi-penyakit-campak-determinan-penyakit-campak.html
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai