Anda di halaman 1dari 16

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

“PENYAKIT AKIBAT KERJA”

Disusun Oleh:
Yumna Nafisah/P07125219039

SARJANA TERAPAN TERAPI GIGI


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2021
Pengertian Penyakit Akibat Kerja
 Penyakit Akibat Kerja menurut OSHA (Occupational Safety
& Health Association) adalah beberapa kondisi atau
gangguan abnormal dikarenakan oleh pekerjaan yang
disebabkan pajanan pada faktor lingkungan tempat kerja
yang berhubungan dengan pekerja.

 Sedangkan menurut Komite Ahli WHO (1973), Penyakit


Akibat Hubungan Kerja adalah penyakit dengan penyebab
multifaktorial, dengan kemungkinan besar berhubungan
dengan pekerjaan dan kondisi tempat kerja.
a.Faktor Fisik
Faktor fisik yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja
meliputi :
1.Suara
Kebisingan yang tinggi pada daerah diatas ambang batas (85dB untuk 8 jam kerja) di tempat
kerja akan menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran.
2.Suhu

Faktor Penyebab Temperatur yang sangat tinggi akan menyebabkan heat stoke/exhaust, sedangkan temperature
yang sangat rendah akan menimbulkan frostbite(luka dan kulit melepuh) dan chilblain (rasa
nyeri pada tangan dan kaki).

Terjadinya 3.Radiasi Elektromagnetik


Menyebabkan ganguan pada jaringan kulit (lapisan teratas, tengah dan bawah).

Penyakit Akibat 4.Tekanan Udara


Tekanan udara yang bertambah atau berkurang dari 1 atm akan menimbulkan penyakit

Kerja
dekompresi.
5.Penerangan
Penerangan yang tidak mencukupi standar akan menggangu penglihatan dan mata, cepat lelah
ketika membaca dan menulis dan cepat rabun.
6.Getaran
Pengaruh dari suatu getaran terhadap tubuh akan mempengaruhi system syaraf sentral. Gejala
yang timbul, tangan dan kaki kehilangan rasa dan juga gangguan terhadap pendengaran karena
kebisingan (>85dB).
b.Faktor Kimiawi
Bahan kimiawi yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang terdapat
dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan atau
kabut.
c.Faktor Biologis

Faktor Penyebab Penyebabnya virus, bakteri, jamur, serangga, parasit, cacing dan binatang.
Lingkungan kerja yang tidak bersih dan makanan yang dikonsumsi tidak sehat

Terjadinya akan menyebabkan penyakit.


d.Faktor Fisiologis

Penyakit Akibat Biasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja atau cara kerja desain
tempat kerja, beban kerja dan malposisi sewaktu bekerja (Myalgia, backache

Kerja atau cedera punggung)


e.Faktor Psikososial
Lingkungan kerja yang mengakibatkan stress, monotoni kerja, tuntutan
pekerjaan, hubungan kerja yang kurang baik, upah tidak sesuai, tempat kerja
yang terpencil dan jaminan masa depan yang meragukan.
Jenis atau Ragam Penyakit Akibat Kerja

WHO membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja, yaitu:

1.Penyakit yang hanya 2. Penyakit yang salah 3. Penyakit dengan 4. Penyakit dimana
disebabkan oleh satu penyebabnya pekerjaan pekerjaan
pekerjaan. adalah pekerjaan merupakan salah memperberat suatu
satu penyebab kondisi yang sudah
diantara faktor- ada sebelumnya.
faktor penyebab
lainnya
1.Penyakit Alergi
Dapat berupa; Rinitis, Rinosinusitis, Asma, Pneumonitis,
aspergilosis akut bronchopulmoner, Hipersensitivitas lateks,
penyakit jamur, dermatitis kontak, anafilaksis.
Lokasi biasanya di saluran pernafsan dan kulit
Penyebab; bahan kimia, microbiologi, fisis dapat merangsang
interaksi non spesifik atau spesifik.

2.Dermatitis Kontak
Ada 2 jenis yaitu iritan dan allergi Lokasi di kulit

3.Penyakit Paru
Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema, karsinomabronkus,
fibrosis, TBC, mesetelioma, pneumonia, Sarkoidosis.
Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.
4.Penyakit Hati dan Gastro-intestinal
Dapat berupa: kanker lambung dan kanker oesofagus (tambang
batubara dan vulkanisir karet), Cirhosis hati(alkohol, karbon
tetraklorida, trichloroethylene, kloroform).
Disebabkan oleh bahan kimia

5.Penyakit Saluran Urogenital


Dapat berupa: gagal ginjal(berupa logam cadmium & merkuri,
pelarut organik, pestisida, carbon tetrachlorid), kanker
vesicaurinaria(karet, manufaktur/bahan pewarna organik,
benzidin, 2-naphthylamin).
Disebabkan bahan kimia.

6.Penyakit Hematologi
Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena)
disebabkan bahan kimia
7.Penyakit Kardiovaskuler
Disebabkan bahan kimia
Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon rayon, gliceril
trinitrat, ethylene glicol dinitrat), febrilasi ventricel (trichlorethylene).

8.Gangguan alat reproduksi


Dapat berupa : infertilitas (ethylene bromida, benzena, anasthetic gas,
timbal, pelarut organic, karbon disulfida, vinyl klorida, chlorophene),
kerusakan janin (aneteses gas, mercuri, pelarut organik) keguguran
(kerja fisik)
Disebabkan bahan kimia dan kerja fisik

9.Penyakit muskuloskeletal
Dapat berupa: sindroma Raynaud (getaran 20 – 400 Hz), Carpal turnel
syndroma (tekanan yang berulang pada lengan), HNP/sakit punggung
(pekerjaan fisik berat, tidak ergonomis)
Disebabkan: kerja fisik dan tidak ergonomis.
10.Gangguan telinga
Dapat berupa: Penurunan pendengaran (bising diatas NAB)
Disebabkan faktor fisik

11.Gangguan Mata
Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan), conjungtivitis
(sinar UV), katarak (infra merah), gatal (bahan organik hewan,
debu padi), iritasi non alergi (chlor, formaldehid).
Disebabkan faktor fisik, biologi

12.Gangguan Susunan Syaraf


Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering lupa, depresi,
neuropati perifer, ataksia serebeler dan penyakit motor neuron
(cat, carpet-tile lining, lab. Kimia, petrolium, oli).
Disebabkan bahan kimia
13.Stress
Dapat berupa : neuropsikiatrik; ansietas, depresi (hubungan kerja
kurang baik, monoton, upah kurang, suasana kerja tidak nyaman)
Disebabkan faktor mental psikologi

14.Infeksi
Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC), leptospirosis
(leptospira pada petani), brucellosis, antrakosis (brucella, antrak
pada peternak hewan).
Disebabkan oleh faktor biologi

15.Keracunan
Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida,
hidrogensianida), kronis (timah hitam, merkuri, pestisida).
Disebabkan oleh bahan kimia
Cara
Pencegahan
dari Penyakit
Akibat Kerja
Perusahaan harus selalu mewaspadai adanya
ancaman akibat kerja terhadap pekerjaannya.
Kewaspadaan tersebut bisa berupa :
1.Melakukan pencegahan terhadap timbulnya penyakit
2.Melakukan deteksi dini terhadap ganguan kesehatan
3.Melindungi tenaga kerja dengan mengikuti program
jaminan sosial tenaga kerja seperti yang di atur oleh
UU RI No.3 Tahun 1992.
Mengetahui keadaan pekerjaan dan
kondisinya dapat menjadi salah satu
pencegahan terhadap penyakit akibat kerja.
Beberapa cara untuk mencegah penyakit akibat
kerja, diantaranya:
1.Pakailah APD secara benar dan teratur
2.Kenali risiko pekerjaan dan cegah supaya
tidak terjadi lebih lanjut
3.Segera akses tempat kesehatan terdekat
apabila terjadi luka yang berkelanjutan.
Selain itu terdapat juga beberapa
pencegahan lain yang dapat ditempuh
agar bekerja bukan menjadi lahan
untuk menuai penyakit, diantaranya:
1.Pencegahan Primer (Health
Promotion)
a.Perilaku Kesehatan
b.Faktor bahaya di tempat kerja
c.Perilaku kerja yang baik
d.Olahraga
e.Gizi seimbang
2.Pencegahan Sekunder (Specifict
Protection)
a.Pengendalian melalui perundang-
undangan
b.Pengendalian administrative/organisasi:
rotasi/pembatasan jam kerja
c.Pengendalian teknis: subtitusi, isolasi,
ventilasi, alat pelindung diri(APD)
d.Pengendalian jalur kesehatan: imunisasi
3.Pencegahan Tersier
a.Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
b.Pemeriksaan kesehatan berkala
c.Surveilans
d.Pemeriksaan lingkungan secara berkala
e.Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada
pekerja
Pengendalian segera di tempat kerja
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai