Disusun Oleh:
Yumna Nafisah/P07125219039
Faktor Penyebab Temperatur yang sangat tinggi akan menyebabkan heat stoke/exhaust, sedangkan temperature
yang sangat rendah akan menimbulkan frostbite(luka dan kulit melepuh) dan chilblain (rasa
nyeri pada tangan dan kaki).
Kerja
dekompresi.
5.Penerangan
Penerangan yang tidak mencukupi standar akan menggangu penglihatan dan mata, cepat lelah
ketika membaca dan menulis dan cepat rabun.
6.Getaran
Pengaruh dari suatu getaran terhadap tubuh akan mempengaruhi system syaraf sentral. Gejala
yang timbul, tangan dan kaki kehilangan rasa dan juga gangguan terhadap pendengaran karena
kebisingan (>85dB).
b.Faktor Kimiawi
Bahan kimiawi yang digunakan dalam proses kerja, maupun yang terdapat
dalam lingkungan kerja, dapat berbentuk debu, uap, gas, larutan, awan atau
kabut.
c.Faktor Biologis
Faktor Penyebab Penyebabnya virus, bakteri, jamur, serangga, parasit, cacing dan binatang.
Lingkungan kerja yang tidak bersih dan makanan yang dikonsumsi tidak sehat
Penyakit Akibat Biasanya disebabkan oleh penataan tempat kerja atau cara kerja desain
tempat kerja, beban kerja dan malposisi sewaktu bekerja (Myalgia, backache
1.Penyakit yang hanya 2. Penyakit yang salah 3. Penyakit dengan 4. Penyakit dimana
disebabkan oleh satu penyebabnya pekerjaan pekerjaan
pekerjaan. adalah pekerjaan merupakan salah memperberat suatu
satu penyebab kondisi yang sudah
diantara faktor- ada sebelumnya.
faktor penyebab
lainnya
1.Penyakit Alergi
Dapat berupa; Rinitis, Rinosinusitis, Asma, Pneumonitis,
aspergilosis akut bronchopulmoner, Hipersensitivitas lateks,
penyakit jamur, dermatitis kontak, anafilaksis.
Lokasi biasanya di saluran pernafsan dan kulit
Penyebab; bahan kimia, microbiologi, fisis dapat merangsang
interaksi non spesifik atau spesifik.
2.Dermatitis Kontak
Ada 2 jenis yaitu iritan dan allergi Lokasi di kulit
3.Penyakit Paru
Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema, karsinomabronkus,
fibrosis, TBC, mesetelioma, pneumonia, Sarkoidosis.
Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.
4.Penyakit Hati dan Gastro-intestinal
Dapat berupa: kanker lambung dan kanker oesofagus (tambang
batubara dan vulkanisir karet), Cirhosis hati(alkohol, karbon
tetraklorida, trichloroethylene, kloroform).
Disebabkan oleh bahan kimia
6.Penyakit Hematologi
Dapat berupa : anemia (Pb), lekemia (benzena)
disebabkan bahan kimia
7.Penyakit Kardiovaskuler
Disebabkan bahan kimia
Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon rayon, gliceril
trinitrat, ethylene glicol dinitrat), febrilasi ventricel (trichlorethylene).
9.Penyakit muskuloskeletal
Dapat berupa: sindroma Raynaud (getaran 20 – 400 Hz), Carpal turnel
syndroma (tekanan yang berulang pada lengan), HNP/sakit punggung
(pekerjaan fisik berat, tidak ergonomis)
Disebabkan: kerja fisik dan tidak ergonomis.
10.Gangguan telinga
Dapat berupa: Penurunan pendengaran (bising diatas NAB)
Disebabkan faktor fisik
11.Gangguan Mata
Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan), conjungtivitis
(sinar UV), katarak (infra merah), gatal (bahan organik hewan,
debu padi), iritasi non alergi (chlor, formaldehid).
Disebabkan faktor fisik, biologi
14.Infeksi
Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC), leptospirosis
(leptospira pada petani), brucellosis, antrakosis (brucella, antrak
pada peternak hewan).
Disebabkan oleh faktor biologi
15.Keracunan
Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida,
hidrogensianida), kronis (timah hitam, merkuri, pestisida).
Disebabkan oleh bahan kimia
Cara
Pencegahan
dari Penyakit
Akibat Kerja
Perusahaan harus selalu mewaspadai adanya
ancaman akibat kerja terhadap pekerjaannya.
Kewaspadaan tersebut bisa berupa :
1.Melakukan pencegahan terhadap timbulnya penyakit
2.Melakukan deteksi dini terhadap ganguan kesehatan
3.Melindungi tenaga kerja dengan mengikuti program
jaminan sosial tenaga kerja seperti yang di atur oleh
UU RI No.3 Tahun 1992.
Mengetahui keadaan pekerjaan dan
kondisinya dapat menjadi salah satu
pencegahan terhadap penyakit akibat kerja.
Beberapa cara untuk mencegah penyakit akibat
kerja, diantaranya:
1.Pakailah APD secara benar dan teratur
2.Kenali risiko pekerjaan dan cegah supaya
tidak terjadi lebih lanjut
3.Segera akses tempat kesehatan terdekat
apabila terjadi luka yang berkelanjutan.
Selain itu terdapat juga beberapa
pencegahan lain yang dapat ditempuh
agar bekerja bukan menjadi lahan
untuk menuai penyakit, diantaranya:
1.Pencegahan Primer (Health
Promotion)
a.Perilaku Kesehatan
b.Faktor bahaya di tempat kerja
c.Perilaku kerja yang baik
d.Olahraga
e.Gizi seimbang
2.Pencegahan Sekunder (Specifict
Protection)
a.Pengendalian melalui perundang-
undangan
b.Pengendalian administrative/organisasi:
rotasi/pembatasan jam kerja
c.Pengendalian teknis: subtitusi, isolasi,
ventilasi, alat pelindung diri(APD)
d.Pengendalian jalur kesehatan: imunisasi
3.Pencegahan Tersier
a.Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
b.Pemeriksaan kesehatan berkala
c.Surveilans
d.Pemeriksaan lingkungan secara berkala
e.Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada
pekerja
Pengendalian segera di tempat kerja
THANKYOU