Anda di halaman 1dari 10

DETEKSI DINI PENYAKIT AKIBAT KERJA

I. PENDAHULUAN
Sebelum mengupas lebih lanjut tentang deteksi dini penyakit akibat kerja, perlu dipahami
lebih dahulu mengenai penyakit akibat kerja
.
A. DEFINISI
Penyakit akibat kerja (occupational disease) adalah setiap penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. (Permenakertrans nomor : Per-01/Men/1981,
pasal 1 ayat a.)
Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja (Kepres No 22 tahun 1993 tentang penyakit yang
timbul akibat hubungan kerja).

B. KATEGORI PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENYAKIT SEHUBUNGAN


KERJA
1. Pekerjaan merupakan penyebab langsung penyakit akibat kerja.
Penyakit timbul karena penyebab tunggal.
Misalnya :
Silikosis yang disebabkan oleh pemaparan debu silika pada pekerja pemecah batu.
Keracunan timah hitam pada pekerja industri batu baterai
Bisinosis yang disebabkan oleh pemaparan debu kapas, rami kasar dan halus yang
terbawa udara pada pekerja pemintalan kapas industri rumah tangga

2. Pekerjaan merupakan sebagian faktor penyebab, yang tidak harus ada.


Penyakit terjadi karena penyebab majemuk. Misalnya :
Penyakit jantung koroner
Hipertensi
Ganngguan mental.

3. Pekerjaan sebagai pencetus timbulnya penyakit laten atau memperberat penyakit


yang ada. Misalnya :
Asma yang timbul akibat debu di tempat kerja
Psoriasis akan menjadi parah bila terkena gesekan mekanis
Dermatitis karena oli.

1
4. Penyakit yang diaktifkan oleh kondisi hubungan kerja. Misalnya :
G6PD (G 6 Phosphat Defisiensi) menjadi manifest bila berinteraksi dengan
lingkungan kerja yang mengandung bahan haemolitik

5. Penyakit endemik di tempat kerja


Penyakit didapat ketika pekerja sedang bertugas di suatu tempat kerja yang dikenal
endemi oleh suatu penyukit. Misalnya :
Malaria yang didapat ketika bertugas di Irian Jaya.

C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA


Disini akan dibicarakan faktor-faktor penyakit akibat kerja terutama yang ada di rumah
sakit.
1. Faktor biologis
Infeksi nosokomial merupakan salah satu risiko kerja yang penting bagi pekerja di
Rumah sakit.
Sumber infeksi nosokomial dapat dari pasien, alat-alat yang digunakan untuk
melayani pasien, ruangan yang terkontaminasi oleh sumber infeksi, sampah medis
yang tidak dikelola dengan benar dan lain-lain.
Pekerja yang mempunyai risiko tinggi adalah dokter, paramedis, petugas
laboratorium, binatu yang menangani linen kotor, petugas kebersihan.

2. Faktor Kimia
Zat kimia yang sering dipakai di Rumah sakit, seperti antiseptik, dapat menyebabkan
dermatitis kontak; obat-obat anestesi, ethylen oxide, juga dapat mengganggu
kesehatan petugas yang kontak langsung dengan zat tersebut. Komponen formaldehid
yang digunakan untuk sterilisasi alat, misalnya sarung tangan karet, merupakan zat
karsinogenik. Pestisida juga merupakan bahan berbahaya yang perlu mendapat
perhatian dalam pengelolaannya, karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

3. Faktor ergonomi
Sebagian besar pekerja di rumah sakit bekerja dalam posisi yang tidak ergonomis.
Peralatan medis yang digunakan di rumah sakit pada umumnya merupakan barang
import, yang ukurannya tidak dirancang untuk orang Indonesia. Hal ini menyebabkan
pada waktu mengoperasikan alat-alat tersebut tubuh petugas dalam posisi salah atau
paksa. Hal ini menimbulkan kesulitan pada waktu kerja, sehingga mudah lelah,
kurang efisien dan kurang teliti.
Dalam jangka lama akan menimbulkan macam-macam gangguan, misalnya LBP
(Low Back Pain, atau sakit pinggang / boyok).

2
4. Faktor fisik
Faktor fisik yang dapat menimbulkan masalah kesehatan kerja di rumah sakit antara
lain: panas, getaran dan kebisingan (di ruang generator, boiler, pusat sterilisasi dan
dapur), pencahayaan yang kurang, kelembaban yang tinggi, radiasi serta bahaya
akibat listrik.

5. Faktor psikososial
Bekerja merupakan bagian dari kehidupan manusia. Pekerjaan itu dapat merupakan
sumber kebahagiaan atau sumber kesengsaraan. Suasana kekeluargaan, hubungan
atasan dan bawahan yang tidak kaku, merasa dihargai dan dihormati (diuwongk)
amat mendukung ketenangan kerja. Sebaliknya suasana yang tidak menyenangkan,
beban kerja yang berlebihan atau sangat kurang, konflik antar teman sekerja,
bawahan maupun dengan atasan, tanggung jawab yang tidak jelas, pemanfaatan
kemampuan seseorang yang kurang, dapat menyebabkan stres bagi pekerja yang
dapat berakibat tidak optimalnya produktivitas kerja. Bila stres ini berkepanjangan
dapat menimbulkan penyakit dengan manifestasi klinis berupa depresi, anxietas, sakit
kepala, kelelahan dan lain-lain.

II. DETEKSI DINI PENYAKIT AKIBAT KERJA


Prinsip dasar dari deteksi dini penyakit akibat kerja adalah mencari penyimpangan
awal. Caranya dengan pemeriksaan langsung pada pekerjanya, yaitu berupa pemeriksaan
kesehatan; dan pada lingkungan kerjanya, yaitu dengan pemantauan / pengukuran
lingkungan kerja.

1. Pemeriksaan pada pekerja atau manusianya meliputi :


a. Perubahan biokimia / morfologi melalui pemeriksaan laboratorium : urine, darah
udara ekspirasi
b. Perubahan fisik dan fungsi organ atau sistim tubuh melalui pemeriksaan fisik
diagnostik / pemeriksaan berkala; misalnya dengan : EKG, tredmill, kapsitas
paru, fungsi saraf.
c. Perubahan kondisi umum melalui riwayat kesehatan atau kuesioner. Misalnya :
ada rasa mabuk, mual iritasi kulit

2. Pemantauan / pemeriksaan lingkungan kerja:

3
Dengan pemantauan lingkungan kerja secara berkala dan bila terjadi suatu keadaan
luar biasa akan diketahui kondisi lingkungan kerja apakah melampaui NAB atau
tidak. Pemeriksaannya meliputi pemeriksaan fisika, kimia, biologi, fisiologi /
ergonomi dan psikososial.

BAGAN DETEKSI DINI PENYAKIT AKIBAT KERJA

Monitoring Pemeriksaan
lingkungan Kesehatan
kerja

- fisika
- Biokimia / morfologi
- kimia surveillence
- Fisik dan fungsi organ
- biologi
- Keadaan umum
- fisiologi
- psikososial

Deteksi dini
Penyakit Akibat Kerja

III. PEMERIKSAAN KESEHATAN


Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada pekerja atau manusianya maka
dilakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan sebelum kerja,
berkala dan khusus.
1. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja (pra kerja / pra karya)
Tujuan :
Untuk seleksi pekerja, sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
Menempatkan pekerja sesuai dengan faktor risiko, kapasitas kerja dan
keterbatasan pekerja.
Data kesehatan dasar pekerja tersebut (base line data)

2. Pemeriksaan kesehatan berkala


Tujuan : untuk mendeteksi dini gangguan-gangguan kesehatan yang mungkin
terjadi.
Dilakukan secara berkala / reguler.

4
Ruang lingkup pemeriksaan : sesuai jenis pekerjaan, tidak perlu pemeriksaan
lengkap (general check up), penekanannya pada efek bahaya potensial yang ada
di lingkungan kerjanya.

3. Pemeriksaan kesehatan khusus.


Sesuai dengan bahaya potensial yang ada dan tehnologi pemeriksaan yang
tersedia.

IV. BEBERAPA PENYAKIT AKIBAT KERJA YANG ADA DI RUMAH SAKIT.


1. Penyakit paru : asma kerja
2. Penyakit infeksi : hepatitis virus, tuberculosa, AIDS, penyakit menular lainnya.
3. Penyakit kulit yang disebabkan oleh bahan kimia.
4. Gangguan pendengaran karena kebisingan.
5. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetik atau radiasi mengion
6. Penyakit yang disebabkan oleh bahan obat, misalnya sitostatika.

KEPUSTAKAAN
1. Permenakertrans nomor : Per-01/Men/1981.
2. Kepres No 22 tahun 1993 tentang penyakit yang timbul akibat hubungan kerja.
3. Bahan kuliah S2 Kesehatan Kerja FKM UI tahun 1993 / 1994, mata kuliah Penyakit
akibat kerja.
4. Deteksi dini Penyakit akibat kerja, alih bahasa dari Early Detection of Occupational
Diseases, oleh dr Joko Suyono, editor Caroline Wijaya, Jakarta, EGC, 1993.

5
LAMPIRAN KEPRES NO 22 TAHUN 1993
TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA.

1. Pnemokoniasis yang disebabkan oleh debu mineral pembentuk jaringan parut


(silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya
merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian.]
2. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronchopulmoner) yang disebabkan oleh debu
logam keras.
3. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronchopulmoner) yang disebabkan oleh debu
kapas.
4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang
dikenal yang berada dalam proses pekerjaan.
5. Alveolitis allergika yang disebabka oleh faktor dari luar sebagai akibat menghirup debu
organik.
6. Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang beracun.
7. Penyakit yang disebabkan kadmium atau persenyawaannya yang beracun.
8. Penyakit yang disebabkan oleh fosfor atau persenyawaannya yang beracun.
9. Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun
10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya yang beracun
11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya yang beracun
12. Penyakit yang disebabkan oleh air raksa atau persenyawaannya yang beracun
13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yang beracun
14. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yang beracun.
15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida.
16. Penyakit yang disebabkan oleh derivad halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik
atau aromatik yang beracun.
17. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun.
18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau homolognya
yang beracun
19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.
20. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton.
21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan seperti
karbon monoksida, hidrogen sianida, hidrogen sulfida atau derivatnya yang beracun,
amoniak seng, braso dan nikel.
22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan.
23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan otot, urat, tulang persendian,
pembuluh darah tepi atau saraf tepi).
24. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dlam udara yang bertekanan lebih.

6
25. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang mengion.
26. Penyakit kulit (dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau
biologik.
27. Kanker kulit epitelioma primer yang disebakan oleh ter, pic, bitumen, minyak
mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut.
28. Kanker paru atau mesotelioma yang disebakan oleh asbes.
29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat dalam
suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus.
30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau
kelembaban udara tinggi.
31. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


ttd

SOEHARTO

7
Kuesioner tentang gejala-gejala pernafasan

Tempat kerja :
Nama: Tanggal wawancara :
Tanggal lahir :
Alamat : Umur : Jenis kelamin : L/P
Suku :

No. Jaminan sosial : Tinggi badan :


Berat badan :
Pewawancara :

Gunakan kata-kata yang terdapat dalam tiap pertanyaan dan catatlah jawaban dalm kotak-
kotak yang tersedia ( 1 = ya; 2 = tidak). Jika ragu-ragu, catatlah sebagai jawaban tidak.

Pembukaan

Saya akan menanyakan beberapa pertanyaan pada anda, terutama mengenai dada. Jawaban
anda sebaiknya berupa ya atau tidak bilamana mungkin.

Batuk

1. Apakah anda biasa batuk saat bangun tidur di pagi hari ?


2. Apakah anda biasa batuk pada siang hari atau pada malam hari ?
Jika ya untuk pertanyaan 1 dan 2, tanyakan :
3. a. Apakah anda batuk sperti ini hampir setiap hari selama 3 bulan setiap
tahunnya ?

b. Apakah anda umumnya batuk pada hari tertentu dalam seminggu ?


c. Jika ya, pada hari (hari-hari) apa ? ..
..
..

Reak
4. Apakah anda biasa mengeluarkan reak dari dada anda saat bangun tidur di pagi
hari ?
5. Apakah anda biasa mengeluarkan reak dari dada anda di siang hari atau pada
malam hari ?
Jika ya untuk pertanyaan 4 dan 5, tanyakan :
6. a. Apakah anda mengeluarkan reak seperti ini hampir setiap hari sleama tiga
bulan setiap tahunnya ?
b. Sudah berapa lama anda mengalami pengeluaran raek ini ? .
tahun

Masa-masa timbulnya reak


7. a. Dalam tiga tahun terakhir, apakah anda pernah mengalami batuk dan reak
(yang makin berat) selama tiga minggu atau lebih ?
Jika ya tanyakan :
b. Apakah peristiwa tersebut pernah anda alami lebih dari satu kali ?

Sesak dada
8. Apakah anda pernah merasa sesak dada ata bernafaps menjadi lebih sulit ?
9. Apakah kejadian tersebut tidak disertai pilek ?
Jika ya, kapan terjadinya ? ..
10. Apakah anda merasa sesak dada atau sulit bernapas hanya pada hari-hari
tertentu?

8
Jika ya, jelaskan :
a. Umumnya hanya pada hari pertama kembali bekerja ?
b. Hari lainnya juga ?
c. Hanya pada hari-hari lain ?
Jika tidak untuk pertanyaan 10, tanyakan pertanyaan 11;
11. Apakah anda pernah merasa sesak dada dan sulit bernapas pada hari-hari
tertentu?
Jika ya, jelaskan :
a. Umumnya hanya pada hari pertama kembali bekerja ?
b. Hari lainnya juga ?
c. Hanya pada hari-hari lain ?

Kehabisan napas

Bila subyek tak mampu berjalan karena kondisi-kondisi selain penyakit jantung dan paru-
paru, hilangkan pertanyaan 12 dan tulis 1 dalam kotak.
12. a. Apakah anda merasa terganggu akibat sesak napas bila berjalan cepat pada
permukaan datar atau bila sedikit mendaki ?
Jika ya, tanyakan :
b. Apakah anda merasa sesak napas bila berjalan pada permukaan datar
dengan orang-orang seusia ?
Jika ya, tanyakan :
c. Apakah anda berhenti untuk mencari napas bilamana berjalan dengan laju
anda sendiri pada permukaan datar ?
Jika ya, tanyakan :
d. Apakah sesak napas anda memburuk pada hari-hari tertentu ?
Jika ya, jelaskan : ..

Penyakit dada
13. a. Dalam tiga tahun terakhir, apakah anda pernah mengalami penyakit dada
yang menyebabkan anda menghindari aktivitas biasa hingga selama satu
minggu ?
Jika ya, tanyakan :
b. Apakah anda mengeluarkan lebih banyak reak dari biasanya selama
mengalami penyakit-penyakit ini ?
Jika ya, tanyakan :
c. Apakah penyakit ini anda alami lebih dari satu kali dalam tiga tahun
terakhir ?

Penyakit lampau

Apakah anda pernah mengalami :


14. a. Suatu cedera atau operasi pada dada anda ?
b. Gangguan jantung ?
c. Bronkhitis ?
d. Pneumonia ?
e. Pleuritis ?
f. Tuberkulosis ?
g. Asma bronkial ?
h. Gangguan dada lainna
i. Demam jerami ?

Merokok
15. Apakah anda merokok ?
(Jawablah ya bila perokok hingga satu bulan yang lalu)
Jika tidak, tanyakan :
16. Apakah anda pernah merokok ?

9
(Jawablah tidak bila subyek tidak pernah merokok hingga satu batang rokok
perhari atau 30 g tembakau perbulan sampai selama satu tahun).
Usia saat anda berhenti merokok : .
Jika ya untuk pertanyaan 15 dan 16, isilah kolom berikut ini :

Jumlah yang diisap


Sekarang Sebelum berhenti
Rokok / hari
(rata-rata termasuk akhir
minggu)
Gram tembakau / minggu
(rokok lintingan sendiri)
Gram tembakau / minggu
(pipa)
Cerutu / minggu
(besar atau kecil)

Pekerjaan

(Catatlah pada garis titik-titik jumlah tahun kerja pada masing-masing industri ini )
17. Apakah anda pernah bekerja dengan pekerjaan berdebu ? .
18. Pertambangan batu bara ? .
19. Pertambangan lainnya ? . . .
20. Bukit kapur ? ...
21. Pengecoran logam ? ..
22. Pembuatan tembikar ? . . .
23. Pemintalan kapas, rami kasar ata halus ? ..
24. Dengan asbes ? ...
25. Pekerjaan berdebu lainnya ? ..
26. Apakah anda pernah terpapar secara teratur terhadap suatu gas atau uao kimia
yang mengiritasi ?
Jika ya: berikan rincian mengenai sifat-sifat dan lamanya paparan :
....
....

10

Anda mungkin juga menyukai