Anda di halaman 1dari 13

AUTOIMUN

dr. Denny PNH Margono


PENDAHULUAN
Henry G. Kunkel (1916-1983) mempelajari suatu penyakit a persons immune
system mistakes di Rockefeller Hospital. Ternyata di dalam darah penderita
tersebut ditemukan suatu antibodi yg dapat bereaksi dengan tubuh dari penderita itu
sendiri. Penyakit ini kemudian dikenal dengan penyakit autoimun.

Konsep dasar imunologi dengan penyakit AI sangat bertentangan. Bagaimana


sistem imun tubuh dapat menyerang sel tubuhnya sendiri, padahal sistem imun
tubuh diciptakan untuk melindungi tubuh agar tidak sakit ?

Secara fisiologis sistem imun mampu mebedakan antara self antigens dan non self
antigens. Artinya sistem imun mampu merespon antigen asing (non self antigens)
dan tidak merespon antigen dalam tubuhnya sendiri (self antigens). Sifat ini
dikenal dengan toleran imunologis. Bila tubuh kehilangan sifat toleran, maka
sistem imun akan menyerang self antigens dan terjadi kerusakan sel/jaringan yg
memicu penyakit dikenal dg autoimun.
PENGERTIAN
Penyakit autoimun adalah suatu penyakit yang timbul karena
dipicu oleh autoantigen. Autoantigen akan menginduksi respon
imun yang mengakibatkan kerusakan sel dari tubuh penderita
itu sendiri.

Autoimunitas adalah respon sistem imun terhadap


antigen jaringan sendiri yang disebabkan oleh
kegagalan mekanisme mempertahankan self-tolerance
sel B, sel T atau keduanya.

3,5% orang menderita AI, 94% berupa penyakit graves


(hipertiroidisme), diabetes mellitus tipe I, anemia pernisiosa,
artritis rheumatoid, tiroiditis, vitiligo, sklerosis multiple dan
SLE.
KLASIFIKASI
Reaksi yg terjadi dalam tubuh yg dapat memicu kerusakan sel
penderita itu sendiri dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1. Kematian sel yg disebabkan oleh faktor non-imunologis .
2. Kematian sel yg disebabkan oleh faktor imunologis.

- Proses kematian sel di dalam tubuh yg disebabkan oleh


faktor non-imunologis sebagai akibat dari reaksi tubuh itu
sendiri diantaranya adalah penyakit hemolitik anemia akibat
difisiensi glucosa-6 phosphatase dehydrogenase (G-6PD).
- kerusakan sel akibat reaksi imunologis dapat dijumpai pada
beberapa penyakit antara lain : SLE, ITP, psoriasis, dll.
PATHOGENESIS

Faktor utama terjadinya autoimunitas adalah


pewarisan gen dan pencetus dari lingkungan
misalnya infeksi.

Kerusakan jaringan pada AI dapat disebabkan oleh antibodi


yang melawan antigen self atau oleh sel T yang reaktif dengan
antigen self.

Rangsangan lingkungan menyebabkan kerusakan sel dan


jaringan serta inflamasi, menghasilkan tempat utk masuk dan
mengaktivasi limfosit yg reaktif dg self. Limfosit teraktivasi
akan merusak jaringan dan menimbulkan penyakit.
SAMBUNGAN PATHOGENESIS.....................

Penyakit AI pada manusia sangat beragam dan


dipengaruhi multifaktor. Antigen self yang menginduksi
dan sebagai target dari reaksi AI seringkali tdk diketahui,
dan manifestasi klinis penyakit terjadi lama sekali setelah
reaksi awal AI.
TEORI TERJADINYA PENYAKIT AI
FORBIDDEN CLON THEORY (TEORI KLUN TERLARANG)
- Memiliki kesamaan dg teori hipersensitivitas tipe-II.
- Di dalam tubuh tdk diperkenankan ada kelompok sel abnormal.
- Pada sel abnormal terdapat perilaku abnormal karena sel yg
bersangkutan memiliki DNA abnormal.
- Mutasi merupakan penyebab perubahan susunan nukleotida DNA
sehingga sel tersebut mengekspresikan protein abnormal yg bersifat
imunogenik.
- Protein akan menginduksi pembentukan antibodi, selanjutnya
antibodi tersebut menyerang sel tubuh sendiri.
- Bila sistem imun tdk mampu menyerang sel abnormal, sel tersebut
akan berproliferasi berlebihan sehingga menjadi tumor yg berkembang
mjd kanker.
- Bbrp hal pemicu mutasi : virus HPV, EBV; Radiasi sinar X; bahan
kimia seperti benzopyrine, nitrosamine, dll.
TEORI KLUN TERLARANG
SQUESTERED ANTIGEN THEORY (TEORI ANTIGEN TERASING)

-Squestered antigen adalah suatu antigen yg secara normal ada di dalam


tubuh manusia namun tersembunyi dari serangan sistem imun.
- Pada masa embrional hampir semua sel di dalam tubuh dikenalkan
pada sistem imun sehingga dianggap sebagai self.
- kelompok sel yg tdk diperkenalkan kpd sistem imun akan bersifat
nonself, artinya kelompok sel tersebut bersifat antigenik, namun
kenyataannya tdk diserang oleh sistem imun karena tersembunyi dan
dilindungi oleh sistem barier.
- bila barrier rusak akibat inflamasi atau infeksi, maka komponen
kelompok sel tersebut masuk sirkulasi, memicu repon imun.
- respon imun menyerang kelompok tersebut yg disebut pykt autoimun.
- contoh : penyakit guillain barre syndrome (GBS) dan autoimun
orchitis (AOR).
IMMUNOLOGICAL REGULATION DISORDER THEORY

- Limfosit yg memiliki marker CD4(+)CD25(+) merupakan limfosit T


regulator yg memelihara keseimbangan toleransi imunologis.
- Gen yg mengatur perkembangan limfosit T regulator CD4(+)CD25(+)
adalah gen forkhead box P3 (FOXP3) yg menyandi protein Foxp3
sebagai faktor transkripsi terhadap CD(+)CD25(+).
- mutasi gen FOXP3 pada limfosit T regulator mengakibatkan terjadi
gangguan regulasi sistem imun dan menginduksi terjadinya penyakit
autoimun.
TEORI GANGGUAN SELEKSI LIMFOSIT REAKTIF

- Terjadi kegagalan proses seleksi pada limfosit reaktif terhadap self antigen
berakibat sifat toleransi menghilang.
- Akan menginduksi kerusakan jaringan tubuh penderita sendiri.
- Dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
a. Kegagalan toleransi tingkat sentral (central tolerance failure). Terjadi
krn ggn clonal deletion. Terjadi sejak perkembangan di thymus atau
sumtul. Kegagalan ini menyebabkan limfosit berproliferasi menjadi
limfosit yg reaktif terhadap self antigen shg merusak sel tubuh sendiri.
b. Kegagalan toleransi pada tingkat perifer (periferal tolerance failure).
Terjadi saat limfosit matur berada di organ limfoid primer. Tdk semua
gen terekspresi di thymus sehingga limfosit T tdk dpt mengenal semua
self antigen.
MOLECULAR MIMICRY THEORY
- Apabila tubuh mendapat jejas patogen, tubuh berespon kuat terhadap
patogen, terbentuk antibodi terhadap patogen.
- beberapa patogen memiliki protein yg mirip self antigen sehingga
antibodi yg dihasilkan tubuh akibat induksi patogen memberikan reaksi
silang (cross-reaction) thd self antigen sehingga menyebabkan
kerusakan sel atau jaringan tubuh inang sendiri.
- contoh : Streptokokus -hemolitikus, memiliki susunan antigen sama
dg antigen pd sel otot jantung manusia (human cardiac myocytes). Bila
tubuh merespon patogen tsb dg menghasilkan antibodi, maka antibodi
yg terbentuk akan merusak sel otot jantung.
- infeksi Epstein Barr Virus (EBV), berasosiasi dg pykt AI seperti SLE,
RA, dan multiple sclerosis. Selama infeksi EBV akan terbentuk bbg
jenis antigen yg sama dg self antigen shg terbentuk bbg autoantibodi yg
menginduksi pykt SLE dan RA.

Anda mungkin juga menyukai