I. PENDAHULUAN
Indonesia adalah salah satu negara yang sebagian besar penduduknya bekerja
pada wilayah agraris dan industri. Dengan kata lain adalah agroindustri. Agroindustri
merupakan suatu industri yang mentransformasikan hasil pertanian (dalam arti yang
luas meliputi : perternakan , perkebunan , pertambangan , perikanan , dan pemanfaatan
hasil hutan) menjadi produk industri dalam rangka meningkatkan nilai tambahnya
dengan melibatkan sumber daya manusia , ilmu , teknologi , uang dan informasi. Oleh
karena itu , perlu adanya perhatian terhadap safety pekerja agroindustri.
Dengan demikian , Fakultas Kedokteran Universitas Jember berada di sekitar
lingkungan agrindustri membuat kurikulum pembelajaran dengan berbasis Agromedis ,
mencetak tenaga dokter dalam bidang agromedis. Dengan tujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat agroindustri, melindungi masyarakat agar terlindung dari
pencemaran akibat kegiatan agroindustri, memberikan edukasi pada masyarakat
pekerja agroindustri dari segi fisik dan biologis dapat menyebabkan sakit, dan
menentukan factor yang bertangggungjawab terhadap variasi penerimaan gejala
penyakit yang mengikuti gejala ini dengan sakitnya dan reeaksi terhadap penyakit para
pelaku agroindustri.
Kepentingan dan kebutuhan agromedis sekarang menjadi prioritas bagi
agroindustri. Dengan target populasi dalam agromedis adalah perkerja agroindustri ,
konsumen , dan keluarga pekerja agroindustri mencakup pelayanan kesehatan secara
langsung dan efektif.
II. TUJUAN
-bisa karena jamur yang tumbuh di tembakau, atau nikotin yang terkandung
dalam tembakau yg menyebabkan sakit.
-kelainan paru
Byssinosis
Bagassosis
-penyebab bagasse: ampas tebu setelah tebu diperas dan diambil gulanya.
Asthma
-bengek terhadap butir beras dan gandum atau alergi pada kutu tepung atau
pada tepungnya sendiri dan tanda-tanda: sesak napas
Pneumoconiosis, penyebabnya silica, coal, asbes dan tumor juga yang dapat
disebabkan karena asbes.
Sebenarnya untuk dapat melindungi diri dari penyakit seperti yang sudah disebutkan di
atas dapat memakai alat pelindung diri untuk pernafasan , seperti :
Dengan demikian , dapat mengurangi penyakit yang terjadi akibat sistem pernafasan
yang terganggu karena bekerja di agroindustri.
Toxic bisa disebabkan karena senyawa kimia yang toxic seperti yang terkandung
dalam pestisida atau misal asap yang terkandung karbon monoksida . Senyawa kimia
yang dapat menurunkan fungsi fisiologis sistem syaraf dan organ tubuh lainnya
apabila terkena senyawa tersebut. Selain itu ternyata zat yang toxic juga dapat
menyebabkan penurunan kesehatan mental seperti anxietas dan depresi. Beberapa
penyakit antara lain :
A. Sistem syaraf
Kelainan saraf peripheral, penyebabnya pestisida, merkuri, arsenic, dan
antimony.
Kelainan Central Nervus System (CNS), penyebabnya arsenic, mercuri, karbon
disulfide, dam metal klorida.
B. Jantung dan pembuluh darah
Iskemia tanpa mengakibatkan penyakit koroner, penyebabnya karbon
monoksida, nitrit, dan metil klorida.
Disritnia, penyebabnya kloro hidro karbon nitrit
Kardiomlopati, penyebabnya karbon disulfide, karbon monoksida dan dan
metal klorida.
Penyakit karena zat toxic dapat dicegah juga dengan menggunakan Alat
Pelindung Diri yaitu: Pelindung Muka , Alat Pelindung Muka digunakan untuk
mencegah terkenanya muka oleh partikel-partikel yang dapat melukai muka . Selain
itu dapat digunakan masker untuk mencegah masuknya zat ke dalam mulut atau
hidung. Pelindung Pakaian dan sarung tangan juga dapat membantu menghindari
paparan zat toxic secara langsung.
4. Injury (Trauma)
Luka karena terkena trauma pada saat melakukan pekerjaan Agroindustri
karena tidak hati-hati dapat terjadi. Terutama bagi yang bermata pencaharian
sebagai petani yang terkena cangkul dan atau alat pertanian lainnya.
Alat Pelindung Diri yang dapat digunakan adalah :
Sumbat telinga
Alat ini memberikan perlindungan yang paling efektif karena langsung
dimasukkan ke dalam telinga
Tutup telinga
Alat ini dipakai di luar telinga dan penutupnya terbuat dari sponge untuk
memberikan perlindungan yang baik
6. Behaviour
Kebiasaan dan perilaku masyarakat merupakan cakupan agromedis. Karena
perilaku masyarakat yang sulit sekali untuk menggunakan alat pelindung diri dan
pemakaian obat secara teratur apabila sudah terkena penyakit. Sebagai cabang ilmu
kedokteran yang mengarah pada Agroindustri ada kalanya memberikan edukasi
kepada pekerja agar dapat meminimalisir keadaan sensitivitas respon paparan
penyakit akibat kegiatan agroindustri.
Hal yang pertama perlu di bahas adalah food safety . Dalam lingkungan
agroindustri masalah keamanan makanan perlu ditingkatkan lagi. Mengapa demikian
? karena tanpa disadari pemakaian senyawa kimia berbahaya sangat tinggi di
lingkungan agroindustri , seperti pestisida. Kontaminasi pestisida secara langsung
maupun tidak langsung dapat menyebabkan keracunan , gangguan syaraf , bahkan
kanker. Selain pestisida ada kontaminasi mikroba yang juga menurunkan keamanan
makanan di daerah lingkungan agroindustri. Kontaminasi ini sering sekali terjadi
hingga dapat menyebabkan diare , atau penyakit lainnya.
Hal kedua yang perlu diperhatikan lagi adalah tentang kondisi anak-anak
(bawah umur 15 tahun) di lingkungan agroindustri. Anak-anak yang hidup , bermain ,
ataupun ikut bekerja di lingkungan agroindustri rentan terhadap resiko termasuk
biologis , secara psikologis , ataupun agen kimia. Lingkungan agroindustri yang
termasuk hewan , vektor , insekta , kondisi air , dan cuaca yang ekstrim seperti panas
dan dingin dapat berdampak pada anak. Dampak yang berbahaya lagi adalah ketika
anak diikutkan dalam proses bekerja dilingkungan agroindustri dapat juga terkena
masalah kesehatan seperti yang sudah dijelaskan seperti di atas. Padahal , kita tahu
bahwa anak lebih rentan dibandingkan oleh orang dewasa. Selain itu, ada juga
penyakit kongenital , anak lahir cacat. Dapat disebabkan oleh senyawa kimia yang
terkena pada orang tuanya yaitu karena metal , merkuri , dan PCB.
IV. KESIMPULAN