Anda di halaman 1dari 15

Biopsi Pleura

Disusun oleh
AGUS TIHADI
ELYSA
M.AGUS RIANNOR
M. AKBAR
RIDHA NAUFAN
TAUPIK RAHMAN

Biopsi adalah pengambilan jaringan tubuh untuk


pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan jaringan
tersebut bertujuan untuk mendeteksi adanya
penyakit atau mencocokan jaringan organ sebeleum
melakukan transplantasi organ. Resiko yang dapat
ditimbulkan oleh kesalahan proses biopsy adalah
infeksi dan pendarahan. Jaringan yang akan di ambil
untuk biopsy dapat berasal dari bagian tubuh
manapun diiantaranya kulit, perut, ginjal, hati dan
paru-paru.

Pleura adalah suatu lapisan ganda jaringan tipis yang


terdiri dari : sel-sel mesotelial, jaringan ikat,
pembuluh-pembuluh darah kapiler, dan pembuluhpembuluh getah bening. Seluruh jaringan tesebut
memisahkan paru-paru dari dinding dada dan
mediastinum.

Pengertian
Biopsi pleura adalah tindakan sepesimen
jaringan pleuraparietal secara transtorakal.
Biopsi pleura ini berguna untuk mengambil
specimen jaringan pleura dengan melalui
biopsi jalur percutaneus. Biopsi ini digunakan
untuk mengetahui adanya sel-sel ganas atau
kuman-kuman penyakit (biasanya kasus
pleurisy tuberculosa dan tumor pleura)
(Soeparman, 1990, 788).

Tujuan

Biopsi pleura dilakukan untuk mendiagnosis


penyakit-penyakit pleura seperti tuberkolosis dan
keganasan. Bila torasintesis sebelumnya tidak
memberikan hasil diagnostik yang diharapkan

Indikasi

Untuk meningkatkan diagnostik pada saat


torasintesis insial pada pasien dengan
efusi pleura yang belum dapat
diterangkan atau penebalan pleura
terutama jika dicurigai karsinomatosis
pleura atau tuberculosis.

Kontra Indikasi
Gangguan fungsi koagulasi yang belum teratasi ,
pneumotoraks, pasien tidak kooperatife, pasien
yang mendapatkan positive pressure
ventilation(PPV).

Persiapan Pasien :

Pemeriksaan DPL,BT,CT
Menerangkan prosedur tindakan yang akan di
lakukan kepada pasien dan keluarga, indikasi,dan
komplikasi yang mungkin timbul,
Setelah mengerti dan setuju pasien dan keluarga
menandatangani surat
izin tindakan.
Di lakukan pemeriksaan hemodinamik (tekanan
darah, nadi, frekuensi, pernafasan, suhu )

Persiapan Alat :

Lidokain 1% 20 ml
Spuit 2 ccdan 10 cc
Jarum no 25 inci 20.1inci
Tempat sepesimen dengan larutan formalin
10%
Cairan antiseptic
Sarung tangan steril
Kasa
Handuk seteril

PROSEDUR
TINDAKAN

Pasien duduk dengan posisi santai


Tetapkan lokasi biopsi, pada sela iga linea aksilaris
postrior
Gunakan sarung tangan steril dan latih penggunaan
jarum abra
Asepsis dan antiseptis daerah tindakan
Anastesi tindakan dengan jarum no. 25 untuk bagian luar
dan jarum no. 20 untuk bagian dalam.
Di lakukan sayatan 3 mm dengan skalpel pada
kulit/jaringan intrkostal yang di pilih.

Dorong jarum abrams dengan gerakan memutar dalam posisi


trtutup sampai terasa ada hambatan putar alat ke dalam posisi
terbuka dan aspirasi dengan spuit .adanya cairan membuktikan
pemotongan berada di ruang pleura.
Letakkan pemotongan di keluarkan bila pleura parietal telah di
peroleh, jarum pemotong diputar di posisi tertutup dan
keluarkan.
Letakan sepesimen pada kaldu untuk M.tuberkolosis dan kultur
jamur sedangkan yang lainnya di letakan dalam formalin 10 %
untuk pemeriksaan histology.
Ulang prosedur ini sampai 5 kali dengan jarum pemotong dan di
arahkan
ke bawah antara posisi jam2 dan jam 10, jarum pemotong jangan
diarahkan ke atas oleh karena dapat merusak saraf dan pembuluh
darah interkostal.
Jika ingin mengeluarkan cairan pleura gunakan jarum
torakosintesis atau
jarum Abrams.
Luka di tutup dengan Perban dan jika diperlukan di dapat jahit .

Komplikasi Biopsi Pleura

Pneumotoraks
Perdarahan
Kerusakan saraf interkostal
dengan gejala nyeri sisa dan
berkurangnya sensibilitas
Nodul
Tuberkulosis pada lokasi biopsi
emfisema subkutan,
Reaksi vasovagal

Anda mungkin juga menyukai