Anda di halaman 1dari 7

ROLEPLAY

DOPS DIRECTLY OBSERVED PROCEDURAL SKILLS

KELOMPOK 3
H. Akhmad Baikony Noor, S. Kep.,Ns
Taufik Rahman, Amd. Kep
Fara Nor Huda, S. Kep.,Ns
Haris wandi ,Amk
Noor Hasanah, S. Kep.,Ns
Nelyanti, S. Kep.,Ns
Yayoe Winiarty, S. Kep.,Ns
Vivit Rahayu Ningsih, S. Kep.,Ns
Budiya Rahman, S.Kep., Ns
Muhammad Syarwani, S.Kep.,Ners

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


TAHUN 2022
DIRECTLY OBSERVED PROCEDURAL SKILLS ROLEPLAY
PEMBAGIAN PERAN

Presenter : Vivit
Preseptor : Yayoe
Mahasiswa : Norhasanah
Pasien : Taufik
Kelompok Mahasiswa :
1. Budi
2. Iwan
3. Fara
4. H. Baikony
5. Nelyanti
6. Haris

Alat yang diperlukan :


Insulin
Kapas + alkohol / alcohol swab.
Handscoen bersih.
Daftar / formulir obat klien.
DIRECTLY OBSERVED PROCEDURAL SKILLS ROLEPLAY
SKENARIO
CASE :
Tn. A 41 tahun dibawa ke ruang Al Qadr(PD) dengan diagnosa DM Type II uncontrol ,
tanda vital TD: 100/80 mmhg, Suhu: 36,20C, N: 88 x/menit, R : 20 x/menit, Spo2: 99%
kesadaran komposmentis, GDS : 230mg/dl . Memiliki terapi pemberian insulin novorapid
10 unit (Subjucutaneous Injections)untuk mengontrol gula darah pada diabetes militus
klien.
Presenter (Vivit) :
1. Membuka Roleplay, Salam, Bina Suasana,Kontrak waktu.
2. Membacakan Power Point
3. Menutup Roleplay
STEP 1
1. Mahasiswa (Norhasanah) Berbicara kepada Preseptor (Yayoe) bahwa ingin
melakukan ujian DOPS dan melakukan kontrak waktu kepada Preseptor (Yayoe)
kemudian Preseptor (Yayoe) dan Mahasiswa (Norhasanah) melakukan kontrak ke
Pasien.
2. Mahasiswa (Norhasanah) menjelaskan ke Preseptor (Yayoe):
a. Problem : Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi
insulin ditandai dengan pasien mengeluh lemas atau lesu, mulut terasa kering, rasa
haus meningkat dan kadar glukosa darah meningkat 230 mg/dL
b. Practice : Pemberian Terapi Insulin atau Novorapid sesuai order 10ui Subcutan
c. Preparation :
Insulin
Kapas + alkohol / alcohol swab.
Handscoen bersih.
Daftar / formulir obat klien.
d. Procedure : - Lihat Ke DOPS Prinsip Tindakan dan rasional Preoreintasi-teriminasi
e. Rule’s : Aturan Ketika Ketemu Klien, missal mempertahankan
terapeutik,privacy,accountability sesuai prinsip etik keperawatan lainnya
STEP 2
Round : Mahasiswa (Norhasanah) Fokus ke Procedure langkah-langkah dalam Tindakan
kepada Pasien (Taufik), persiapan-pelaksanaan-terminasi sesuai dengan DOPS Pemberian
Injeksi Insulin.
STEP 3
Post-round : Feedback dari Preseptor (Yayoe) focus mengenai prosedur yang dilakukan
mencakup hal-hal yang ada di Form Directly Observed Procedural Skill (DOPS) dan langsung
melakukan penilaian dihadapan Mahasiswa (Norhasanah) sesuai dengan Syariah Based
Asessment.
DIRECTLY OBSERVED PROCEDURAL SKILLS ROLEPLAY
PEMBERIAN OBAT INJEKSI INSULIN

Nama Mahasiswa : Norhasanah Tanggal : 04 okt 2022


NPM : 223446 Ruang : Al Qadr(PD)

1. Nama : Tn. T
Tanggal Lahir : 02-Oktober-1978
Nomer RM : 2299xx
2. Diagnosa Medis : DM Type II uncontrol
3. Tindakan Keperawatan : Pemberian Obat injeksi insulin (Subjucutaneous Injections)
4. Diagnosa Keperawatan : Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan
resistensi insulin ditandai dengan pasien mengeluh lemas atau
lesu, mulut terasa kering, rasa haus meningkat dan kadar
glukosa darah meningkat 230 mg/dL
5. Data :
Tn. A 41 tahun dibawa ke ruang Al Qadr(PD) dengan diagnosa DM Type II uncontrol ,
tanda vital TD: 100/80 mmhg, Suhu: 36,20C, N: 88 x/menit, R : 20 x/menit, Spo2: 99%
kesadaran komposmentis, GDS : 230mg/dl . Memiliki terapi pemberian insulin novorapid
10 unit (Subjucutaneous Injections)untuk mengontrol gula darah pada diabetes militus
klien.

6. Prinsip tindakan dan rasional :


No Prosedur Pelaksanaan Rasional
1. Persiapan alat :
• Insulin Mempermudah melakukan tindakan
• Kapas + alkohol / alcohol swab.
• Handscoen bersih.
• Daftar / formulir obat klien.
2. Tahap Pra Interaksi
• Melakukan verifikasi program terapi • Mengecek kebenaran pasien yang
sesuai dengan Patien Safety dan sesuai akan dilakukan tindakan
dengan 6 benar • Mencegah infeksi kuman
• Mencuci tangan • Mencegah penularan
• Memakai sarung tangan • Memudahkan dalam melakukan
• Menempatkan alat di dekat pasien dengan tindakan
benar
3. Tahap orientasi
• Memberikan salam dan menyapa nama • Menerapkan komunikasi terapeutik
pasien • Memberikan informasi tindakan yang
• Menjelaskan tujuan dan prosedur akan dilakukan
tindakan pada keluarga/pasien • Menurunkan kecemasan pasien
• Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
4. Tahap kerja
• Menjaga privasi • Memberikan privasi dan menurunkan
• Mengatur posisi pasien sehingga luka mikroorganisme yang berasal dari
dapat terlihat jelas udara
• Mengambil obat insulin yang sudah • Memudahkan perawat melakukan
disiapkan sesuai terapi yang diberikan tindakan
• Memilih lokasi suntikan. Periksa apakah • Mengurngi kesalahan dalam
dipermukaan kulitnya terdapat kebiruan, pemberian obat
inflamasi, atau edema • Mempermudah melakukan
• Mendesinfeksi area penyuntikan dengan penusukan
kapas alcohol/alcohol swab, dimulai • Mencegah terjadinya infeksi dan
dari bagian tengah secara sirkuler ± 5 menjaga kebersihan sebelum
cm. dilakukan tindakan
• Mencubit kulit tempat area penyuntikan • Agar klien tidak merasa sakit dan
pada klien yang kurus dan regangkan mempermudah melakukan
kulit pada klien yang gemuk dengan penusukan
tangan yang tidak dominan. • Agar klien tidak terlalu merasa sakit
• Menyuntikkan insulin secara subcutan • Agar obat bekerja dengan baik
dengan tangan yang dominan secara • Menjaga kebersihan dan kenyamanan
lembut dan perlahan. klien
• Mencabut jarum dengan cepat, tidak
boleh di massage, hanya dilalukan
penekanan pada area penyuntikan
dengan menggunakan kapas alkohol.
• Merapikan pasien
5. Tahap terminasi
• Melakukan evaluasi tindakan tindakan • Mengetahui keberhasilan tindakan
yang dilakukan • Menerapkan komunikasi terapeutik
• Berpamitan dengan klien • Mempermudah membawa alat untuk
• Membereskan alat-alat tindakan selanjutnya
• Mencuci tangan • Mencegah infeksi mikroorganisme
• Mencatat kegiatan dalam lembar catatan • Sebagai dokumentasi keperawatan
perawatan
7. Tujuan tindakan :
- Mengontrol kadar gula darah dalam pengobatan diabetes mellitus.
8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya :
Bahaya :
a) Penurunan gula darah secara mendadak setelah pemberian obat insulin jika tidak
disesuaikan dengan kadar gula darah sebelum penyuntikan
b) Klien merasa pusing akibat penurunan gula darah (Hipoglikemi) secara tiba-tiba
c) Klien bisa tidak sadar karena hipolikemi
Pencegahannya :
a) Lebih berhati-hati dalam melakukan tindakan
b) Lakukan persiapan yang teliti sebelum pemberian insulin
9. Analisa sintesa :
hiperglikemia

rasa haus berlebihan, sering berkemih dan lemas

terhadinya diabetes melitus

dilakukan pemberian obat injeksi insulin

10. Evaluasi (hasil yang didapat dan maknanya) :


- Insulin diberikan dalam jumlah 10 unit sesuai terapi yang ditentukan
- Pada daerah penusukan tidak terjadi pendarahan, pembekakan
Makna : Gula darah klien kembali normal

Banjarmasin, 4 Oktober 2022


Ners muda,

( )
Preseptor klinik,
( )

Anda mungkin juga menyukai