DISUSUN OLEH :
OKTOBER 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Keadaan sejahtera dari fisik, mental, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi disebut kesehatan (UU No.23
tahun 1992 tentang kesehatan).
PEMBAHASAN
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
perilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
dilakukan oleh seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab
moral.
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan. Inti dari hal
tersebut, yaitumenerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan
kesehatan masyarakat.
Kozier berpendapat bahwa kode etik keperawatan adalah :
Kode etik adalah pedomen resmi untuk tindakan profesional. Artinya, diikuti
orang-orang dalam profesi dan harus diterima sebagai nila pribadi bagi
anggota profesional.
Kode etik memberi kerangka pikir kepada anggota profesi untuk membuat
keputusandalam situasi keperawatan.
tujuan dari kode etik keperawatan pada dasarnya adalah upaya agar para
perawat dalammenjalankan tugas dan fungsinya dapat menghargai dan
menghormati martabat manusia.secara umum tujuan etika keperawatan yaitu
menciptakan dan mempertahankan kepercayaan antara perawat dan klien, perawat
dan perawat juga antara perawat dan masyarakat.sedangkan tujuan etika
keperawatan menurut nasional for nursing (pusat pendidikan tenaga keperawatan
milik perhimpunan perawat Amerika) adalah sebagai berikut :
meningkatkan pengertian peserta didik tentang hubungan antar profesi
kesehatan lain dan mengerti akan pesan dan fungsi anggota tim kesehatan
tersebut.
Definisi Remaja
WHO (dalam sarwono, 2002) mendefinisikan remaja lebih bersifat konseptual, ada
tiga kriteria yaitu biologis, psikologik, dan sosial ekonomi, dengan batasan usia
antara 10-20 tahun, yang secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut:
Monks (1999) sendiri meberikan batasan usia masa remaja adalah masa
diantara 12-21 tahun dengan perincian 12-15 tahun masa remaja awal, 15-18
tahun masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun masa remaja akhir.
1. LINGKUNGAN KELUARGA
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi perkembangan
anak. Usia 4-5 tahun dianggap sebagai titik awal proses identifikasi diri
menurut jenis kelamin. Apabila proses identifikasi ini tidak berjalan dengan
lancar, maka dapat timbul proses indentifikasi yang salah. Remaja yang
berasal darin keluarga yang penuh perhatian, hangat, dan harmonis
mempunyai kemapuan dalam menyesuaikan diri dan sosialisai yang baik
dengan lingkungan sekitarnya (HURLOCK, 1973). Keluarga merupakan
satu organisasi sosial yang paling penting dalam kelompok sosial dan
keluarga merupakan lembaga di dalam masyarakat yang paling utama
bertanggungjawab untuk menjamin kesejahteraan sosial dan kelestarian
biologis anak manusia (KARTONO, 1977)
2. LINGKUNGAN SEKOLAH
Pengaruh yang juga cukup kuat dalam perkembangan remaja adalah
lingkungan sekolah. Dalam memilih sekolah orangtua perlu
mempertimbangkan hal sebagai berikut :
a. Kedisiplinan
b. Kebiasaan belajar
c. Pengendalian diri
d. Bimbingan guru
Menurut Gunarso S (1988), dari segi hukum, kenakalan remaja dapat di golongkan
dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum, yaitu:
a. Kenakaln yang bersifat amoral dan asosial yang tidak diatur dalam Undang-
Undang, sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai pelanggaran
hukum.
b. Kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesainnya sesuai
dengan Undang-Undang dan hukum yang berlaku sama dengan perbuatan
hukum bila dilakukan pada orang dewasa.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling berperan
menyebabkan timbulnya kecenderungan kenakalan remaja adalah faktor keluarga
yang kurang harmonis dan faktor lingkungan terutama teman sebaya yang kurang
baik.
KONSEP ETIK