PENDENGARAN
Tugas ini di Susun untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata Kuliah Keperawatan Gerontik
Dosen Pembimbing : Suciati, S.Kep.Ners, M.Kep.
Di Susun Oleh :
Kelompok 1
1. Aditya Sukma Hadi (A2R17002)
2. Septi Handayani (A2R17033)
3. Siti Zuliza (A2R17034)
4. Winda Karunia Putri (A2R17038)
A. Pengertian
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho,
2000). Menurut Mary Ann Christ et al. (1993), penuaan merupakan proses yang secara
berangsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif dan mengakibatkan perubahan di dalam
yang berakhir dengan kematian. Penuaan juga menyangkut perubahan sel, akibat interaksi sel
dengan lingkungannya, yang pada akhirnya menimbulkan perubahan degeneratif.
7. Penyakit-penyakit lain.
Penyakit saraf yang terpenting adalah akibat kerusakan pembuluh darah otak yang
dapat mengakibatkan perdarahan otak atau menimbulkan kepikunan (senili
PATHWAY
LANSIA
Heredites/ keturunan genetic, Nutrisi/ makanan, Status kesehatan, Pengalaman hidup, Lingkungan, Stress
Pola nafas
tidak efektif
A. Definisi
Perubahan fungsi pada panca indera merupakan proses yang terjadi saat penuaan.
Salah satu perubahan fungsi panca indera ialah pendengaran dimana gangguan pendengaran
merupakan kondisi penurunan fungsi dalam menerima dan memproses informasi suara.
Masalah pendengaran memiliki dampak pada kualitas hidup individu lanjut usia. kehilanga
fungsi pendengaran akan mengganggu proses komunikasi dan kenikmatan hiburan seperti
mendengaran musik dan televisi (Tabolski, 2014). Gangguan pendengaran menyebabkan
kesulitan interaksi antara individu lansia dengan orang lain. Kondisi ini akan membuat
individu lanjut usia kesulitan dalam memahami interaksi di lingkungan yang bising.
B. Etiologi
Faktor risiko yang mempengaruhi penurunan fungsi pendengaran, menurut Miller (2012) dan
Tabolski (2014), yaitu :
a) Usia 65 tahun ke atas
b) Terpapar kebisingan suara dalam jangka lama
c) Penumpukkan serumen
d) Otoksin pengobatan
e) Tumor
f) Riwayat cidera kepala
g) Riwayat infeksi pada telinga
h) Terpapar oleh bahan kimia
B. Patofisiologi
Pada individu lansia, serumen telinga bersifat kering dan kemudian menumpuk
sehingga terakumulasi di dalam saluran telinga. Akumulasi serumen tersebut menyebabkan
penurunan fungsi pendengaran. Selain itu, perubahan organ telinga akibat atropi pada neuron
koklear, penurunan sel sensori dapat menjadi penyebab gangguan fungsi pendengaran pada
individu lansia (Tabolski, 2014). Kondisi gangguan fungsi pendengaran pada individu lanjut
usia terjadi karena terdapat penumpukkan serumen yang kering, atropi neuron koklear, serta
penurunan sel sensori.
C. Pathway
Degenerasi tulang-
tulang pendengaran
bagian dalam
Hilangnya sel-sel
rambut pada basal
kokhlea
Gangguan neuron
kokhlea
Fungsi pendengaran
menurun
Pendengaran terhadap
kata/rangsangan suara
menurun
1. BIODATA
Unit/ UPT :- Nama Wisma : -
Nama Klien : Ny. T No Reg :-
Umur : 73 tahun Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat asal : Jl. Mutiara Pengok, Yogyakarta
Tanggal waktu datang : Mei 2020 Lama tinggal di Panti : -
Orang yang bisa dihubungi /penganggung jawab (Nama) : Ny. P
Alamat : Jl. Mutiara Pengok, Yogyakarta Telp :-
3. AKTIVITAS LATIHAN
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandiri Skor
Bantuan Yang
Didapat
1 Makan 5 10 10
2 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, atau sebaliknya 5-10 15 15
3 Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi) 0 5 5
4 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh, 5 10 5
menyiram)
5 Mandi 0 5 5
6 Berjalan di permukaan datar (jika tidak bisa, dengan kursi 0 5 5
roda )
7 Naik turun tangga 5 10 5
8 Mengenakan pakaian 5 10 10
9 Kontrol bowel (BAB) 5 10 10
10 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 10
Jumlah : 80
5. ELIMINASI
Kebiasaan defekasi (BAB) : 3 kali/hari
Pola BAB saat ini : Dalam Batas Normal (DBN)
Warna faeces : Kuning
Colostomy : Tidak
Kebiasaan BAK : 2-3 kali/hari Jumlah : 500 cc/hari
Alat Bantu :-
6. TIDUR-ISTIRAHAT
Kebiasaan tidur : 8 jam/malam hari, 2 jam /tidur siang
Nyenyak tidur : Ya
Masalah tidur : Tidak ada
Gangg. Psikologis, sebutkan : Ny. T tidak terlihat mengalami masalah yang berat dalam
kehidupannya, hanya kadang beliau mengatakan merasa kesepian. Selain itu dia kadang merasa
sedih karena anaknya jarang sekali menjenguknya.
11. PERAN-HUBUNGAN
Peran saat ini yang dijalankan : Pasien panti jompo
Penampilan peran sehubungan dengan sakit : Tidak ada masalah
Sistem pendukung : Teman dekat
Interaksi dengan orang lain : Kurang baik
Menutup diri : Iya
Mengisolasi diri/diisolasi orang lain : Iya
Pengkajian fungsi sosial dengan Apgar Keluarga Dengan Lansia : Disfungsi sedang
12. NILAI-KEYAKINAN
Agama yang dianut : Islam
Pantangan agama : Tidak
Meminta dikunjungi Rohaniawan : Tidak
Nilai/keyakinan terhadap penyakit yang diderita : Px pasrah kepada Allah tentang penyakit
yang sedang dideritaya sekarang.
Distres Spiritual : Tidak
B. PERNAFASAN/SIRKULASI
Kualitas : DBN
Batuk : Tidak
Sputum : Tidak ada
Auskultasi :
Lobus Ka. Atas : DBN
Lobus Ki. Atas : DBN
Lobus Ka. Bawah : DBN
Lobus Ka. Bawah : DBN
Bunyi jantung : DBN
Pembesaran vena jugularis : Tidak
Edema tungkai : Tidak
Nadi kaki kanan (pedalis) : Kuat
Nadi kaki kiri (pedalis) : Kuat
C. METABOLIK- INTEGUMEN
Kulit :
Warna : DBN
Suhu kulit : DBN
Edema : Tidak ada
Lesi : Tidak ada
Memar : Tidak ada
Kemerahan : Ya, (jelaskan/lokasi) : Pada bagian punggung px
Gatal-gatal : Ya, (jelaskan/ lokasi) : Pada bagian punggung px
Terpasang Selang Infus/ cateter : Tidak
Mulut :
Gusi : DBN
Gigi : Caries
Abdomen :
Bising usus : Ada
Ascites : Tidak
Nyeri tekan : Tidak
Kembung : Tidak
Tearaba massa/tumor : Tidak
D. NEURO/SENSORI
Pupil : Sama
Reaksi terhadap cahaya
Kiri : Ya
Kanan : Ya
Keseimbangan:
1) skore : 24. Kesimpulan : Baik
2) Kecepatan berjalan : skore : - , kesimpulan : Cukup
Genggaman tangan : Sama Kuat
Otot kaki : Sama Kuat
Parastesia/kesemutan : Ya, Sebutkan : sering merasa kesemutan pada tangan kanan
Anastesia : Tidak
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Jenis Hb GDP/GD 2 HDL/ Uric Ureum Widal Lain-2 Lain-2
Jam PP LDL/VLDL Acid …… ………..
…
Hasil - - - - - -
Tgl - - - - - -
2. Foto Rontgen :-
3. ECG :-
4. USG :-
5. Lain-lain :-
PENGKAJIAN FOKUS
Tanggal/ Data Fokus Masalah
Nama Perawat
S: Gangguan persepsi sensori (auditori)
Ny. T mengeluh ketika diajak
berkomunikasi temannya kurang dapat
mendengar dengan jelas suara temannya.
O:
- Ny. T tidak mampu mendengar
suara dengan normal.
- Mahasiswa berbicara dengan
mengulangi kata-kata.
- Ny. T dilakukan pemeriksaan fisik
pada telinga yaitu menggunakan
tes rine, webber dan schwabach
(px mengalami penurunan fungsi
pendengaran pada telinga kanan
dan kiri)
- Ny. T ketika diajak mengobrol
tidak nyambung antara pertanyaan
dan jawabannya.
- Memberi motivasi dan
reinforcement pada px agar px
tetap mau berkomunikasi dengan
temannya dan orang lain walaupun
pendegarnnya sudah menurun.
O:
- Ny. T sering terlihat menyendiri
dikamarnya.
- Ny. T terlihat tidak menanggapi
ketika diajak berkomunikasi.
- Memberi motivasi dan
reinforcement pada px agar px
tetap mau berkomunikasi dengan
temannya dan orang lain walaupun
pendegarnnya sudah menurun.
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
C:
- Berkolaborasi dengan dokter spesialis THT
untuk memasangkan alat bantu pendengaran
pada px.
- Melakukan pemeriksaan fisik telinga tes rine,
weber dan schwabach secara berkala.
Hambatan Interaksi O:
Sosial b/d - Mengidentifikasi metode komunikasi yg
menurunya fungsi disukai px (px belum bisa memilih
pendengaran, d/d komunikasi yang disukainya)
Ny. T kurang T:
percaya diri karena - Menggunakan bahasa isyarat ketika berbicara
fungsi pendengaran dengan px (px sedikit paham ketika diajak
menurun berkomuikasi dengan bahasa isyarat)
- Memfasilitasi penggunaan alat bantu dengar
yaitu Behind The Ear.
E:
- Memberitahu teman sekelompok px ketika
berkomunikasi dengan px agar menggunakan
bahasa isyarat.
CATATAN KEMAJUAN KEPERAWATAN (SOAPIE)
Nama Klien : Ny.T
Ruang :
Tanggal, /Jam/ Nama/Tanda
Diagnosa CATATAN Tangan Perawat
Keperawatan
Tanggal : Hari 1 S:
Jam : 14.00 Ny.T mengatakan masih sering kurang
Diagnosa : mendengar ketika diajak berkomunikasi dengan
Gangguan persepsi temannya
sensori ( auditori ) O :
b/d Perubahan - Px kurang mampu mendengar suara normal
penerimaan sensori, - Mahasiswa berbicara dengan mengulangi kata-
transmisi dan kata dan menggunakan bahasa isyarat.
integrasi d/d Ny. T A : Masalah belum teratasi
tidak mampu P : Intervensi dilanjutkan
mendengar suara I :
normal, - Bantu pasien untuk menggunakan alat bantu
dengar
E:
- Pasien mulai sedikit mengerti dengan apa
yang diucapkan perawat.
2. Hambatan S :
Interaksi Sosial b/d Ny. T mengatakan lebih sering menyendiri dikamar
menurunya fungsi karena kurang mengerti dengan pembicaraan teman
pendengaran, d/d sekelompknya.
Ny. T kurang O :
percaya diri karena - Px lebih sering berada dikamar
fungsi pendengaran - Ketika berkumpul px tampak lebih sering
menurun diam
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I:
- Ajak biacara dengan bahasa isyarat
- Pasang alat bantu dengar BTE
E:
- Px belum mau sering-sering diajak
berkomunikasi teman sekelompoknya.
Tanggal : Hari 2 S:
Jam : 14.00 Ny.T mengatakan sedikit bisa mendengar ketika
Diagnosa : diajak berkomunikasi dengan temannya
Gangguan persepsi O :
sensori ( auditori ) - Px sedikit mampu mendengar suara normal
b/d Perubahan - Mahasiswa berbicara dengan mengulangi kata-
penerimaan sensori, kata dan menggunakan bahasa isyarat.
transmisi dan A : Masalah teratasi sebagian
integrasi d/d Ny. T P : Intervensi dilanjutkan
tidak mampu I :
mendengar suara - Melatih px menggunakan alat bantu dengar
normal, dengan cara sering mengajak komunikasi px.
E:
- Pasien mulai paham dengan apa yang
diucapkan perawat.
2. Hambatan S :
Interaksi Sosial b/d Ny. T mengatakan lebih sering menyendiri dikamar
menurunya fungsi karena kurang mengerti dengan pembicaraan teman
pendengaran, d/d sekelompknya.
Ny. T kurang O :
percaya diri karena - Px lebih sering berada dikamar
fungsi pendengaran - Ketika berkumpul px tampak lebih sering
menurun diam
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
I:
- Ajak biacara dengan bahasa isyarat
- Ajak px agar tidak meyendiri dikamar dan
berkomunikasi dengan teman
sekelompoknya
E:
- Px belum mau sering-sering diajak
berkomunikasi teman sekelompoknya.