Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP LANSIA PRAKTEK PROFESI

NERS DI PUSKESMAS RAWA BUNTU KEC. SERPONG


TANGERANG SELATAN

Disusun Oleh:
LIFIT NURYANIH
190510221

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
2021
LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP LANSIA PRAKTEK PROFESI
NERS DI PUSKESMAS RAWA BUNTU KEC. SERPONG
TANGERANG SELATAN

Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan dihadapan pembimbing materi dan
pembimbing lapangan
Program studi ners (profesi) ilmu keperawatan
Sekolah tinggi ilmu kesehatan banten

Tangerang Selatan, 30 April 2021

Pembimbing Materi Pembimbing Lapangan

( Royani S.Kp, M.Kep ) (Nur Hikmah Khasanah A, SST)

PROSES MENUA
A. Pengertian
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita
(Nugroho, 2000). Menurut Mary Ann Christ et al. (1993), penuaan merupakan proses yang
secara berangsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif dan mengakibatkan perubahan
di dalam yang berakhir dengan kematian. Penuaan juga menyangkut perubahan sel, akibat
interaksi sel dengan lingkungannya, yang pada akhirnya menimbulkan perubahan
degeneratif.

B. Batas-Batas Lanjut Usia.


1. Batasan usia menurut WHO meliputi :
a) usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45 sampai 59 tahun
b) lanjut usia (elderly), antara 60 sampai 74 tahun
c) lanjut usia tua (old), antara 75 sampai 90 tahun
d) usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun
2. Menurut UU No. 4 tahun 1965 pasal 1 dinyatakan sebagai berikut :
“Seorang dapat dinyatakan sebagai seorang jompo atau lanjut usia setelah yang
bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau tidak berdaya mencari
nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang
lain”.Saat ini berlaku UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia yang
berbunyi sebagai berikut “lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun
keatas”.

C. Tugas Perkembangan pada Lanjut Usia.


Orang tua diharapkan untuk menyesuaikan diri dengan menurunnya kekuatan dan
menurunnya kesehatan secara bertahap. Mereka diharapkan untuk mencari kegiatan untuk
mengganti tugas-tugas terdahulu yang menghabiskan sebagian besar waktu kala
merekamasih muda. Bagi beberapa orang berusia lanjut, kewajiban untuk menghadiri
rapat yang menyangkut kegiatan sosial sangat sulit dilakukan karena kesehatan dan
pendapatan mereka menurun setelah pensiun, mereka sering mengundurkan diri dari
kegiatan sosial. Disamping itu, sebagian besar orang berusia lanjut perlu mempersiapkan
dan menyesuaikan diri dengan peristiwa kehilangan pasangan, perlu membangun ikatan
dengan anggota dari kelompok usia mereka untuk menghindari kesepian dan menerima
kematian dengan tentram.

D. Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lanjut Usia. 


1. Perubahan Fisik
a) Sel : jumlahnya lebih sedikit tetapi ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan intra
dan extra seluler
b)  Persarafan : cepatnya menurun hubungan persarapan, lambat dalam respon waktu
untuk meraksi, mengecilnya saraf panca indra  sistem pendengaran, presbiakusis,
atrofi membran  timpani, terjadinya pengumpulan serum karena meningkatnya
keratin
c) Sistem penglihatan : spinkter pupil timbul sklerosis  dan hlangnya respon terhadap
sinaps, kornea lebih berbentuk speris, lensa keruh, meningkatnya ambang
pengamatan sinar, hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang pandang.
d) Sistem Kardivaskuler : katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan
jantung memompa darah menurun 1 % setiap tahun setelah berumur 20 tahun
sehingga menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume, kehilangan elastisitas
pembuluh darah, tekanan darah meninggi.
e) Sistem respirasi : otot-otot pernafasan menjadi kaku sehingga menyebabkan
menurunnya aktifitas silia. Paru kehilangan elastisitasnya sehingga kapasitas residu
meingkat, nafas berat. Kedalaman pernafasan menurun.
f)  Sistem gastrointestinal : kehilangan gigi,sehingga menyebkan gizi buruk, indera
pengecap menurun krena adanya iritasi selaput lendir dan atropi indera pengecap
sampai 80 %, kemudian hilangnya sensitifitas saraf pengecap untuk rasa manis dan
asin
g) Sistem genitourinaria : ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi sehingga aliran
darah ke ginjal menurun sampai 50 %, GFR menurun sampai 50 %. Nilai ambang
ginjal terhadap glukosa menjadi meningkat. Vesika urinaria, otot-ototnya menjadi
melemah, kapasitasnya menurun sampai 200 cc sehingga vesika urinaria sulit
diturunkan pada pria lansia yang akan berakibat retensia urine. Pembesaran prostat,
75 % doalami oleh pria diatas 55 tahun. Pada vulva terjadi atropi sedang vagina
terjadi selaput lendir kering, elastisitas jaringan menurun, sekresi berkurang  dan
menjadi alkali.
h) Sistem endokrin : pada sistem endokrin hampir semua produksi hormon menurun,
sedangkan fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah, aktifitas tiroid menurun
sehingga menurunkan basal metabolisme rate (BMR). Porduksi sel kelamin menurun
seperti : progesteron, estrogen dan testosteron.
i)  Sistem integumen : pada kulit menjadi keriput akibat kehilangan  jaringan lemak,
kulit kepala dan rambut menuipis menjadi kelabu, sedangkan rambut dalam telinga
dan hidung menebal. Kuku menjadi keras dan rapuh.
j) Sistem muskuloskeletal : tulang kehilangan densitasnya dan makin rapuh menjadi
kiposis, tinggi badan menjadi berkurang yang disebut discusine vertebralis menipis,
tendon mengkerut dan atropi serabut erabit otot , sehingga lansia menjadi
lamban  bergerak. otot kam dan tremor.

2. Perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
a) Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
b) Kesehatan umum
c) Tingkat pendidikan
d) Keturunan
e) Lingkungan
Kenangan (memori) ada 2 :
a) kenangan jangka panjang, berjam-jam sampai berhari-hari  yang lalu
b) kenangan jangka pendek : 0-10 menit, kenangan buruk
Intelegentia Question :
a) Tidak berubah dengan informasi  matematika dan perkataan verbal
b) Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor terjadi perubahan
pada daya membayangkan, karena tekanan-tekanan dari faktor waktu.
3.  Perubahan Perubahan Psikososial
a) Pensiun : nilai seorang dukur oleh produktifitasnya, identits dikaitkan dengan
peranan dalam pekerjaan
b) Merasakan atau sadar akan kematian
c) Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit.
4. Perubahan Perubahan Psikososial
a) Pensiun : nilai seorang dukur oleh produktifitasnya, identits dikaitkan dengan
peranan dalam pekerjaan
b) Merasakan atau sadar akan kematian
c)  Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih
sempit.

E. Penyakit Pada Lansia


1. Penyakit sistem paru dan kardiovaskuler.
a) Paru-paru
Fungsi paru-paru mengalami kemunduran disebabkan berkurangnya elastisitas
jaringan paru-paru dan dinding dada, berkurangnya kekuatan kontraksi otot
pernafasan sehingga menyebabkan sulit bernafas. Infeksi sering diderita pada lanjut
usia diantaranyapneumonia, kematian cukup tinggi sampai 40 % yang terjadi karena
daya tahan tubuh yang menurun. Tuberkulosis pada lansia diperkirakan masih cukup
tinggi.

b) Jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler).


Pada orang lanjut usia, umumnya besar jantung akan sedikit menurun. Yang paling
banyak mengalami penurunan adalah rongga bilik kiri, akibat semakin berkurangnya
aktivitas dan juga mengalami penurunan adalah besarnya sel-sel otot jantung hingga
menyebabkan menurunnya kekuatan otot jantung. Pada lansia, tekanan darah
meningkat secara bertahap. Elastisitas jantung pada orang berusia 70 tahun menurun
sekitar 50 % dibanding orang berusia 20 tahun. Tekanan darah pada wanita tua
mencapai 170/90 mmHg dan pada pria tua mencapai 160/100 mmHg masih
dianggap normal.

Pada lansia banyak dijumpai penyakit jantung koroner yang disebut jantung iskemi.
Perubahan-perubahan yang dapat dijumpai pada penderita jantung iskemi adalah
pada pembuluh darah jantung akibat arteriosklerosis serta faktor pencetusnya bisa
karena banyak merokok, kadar kolesterol tinggi, penderita diabetes mellitus dan
berat badan berlebihan serta kurang berolah raga.Masalah lain pada lansia adalah
hipertensi yang sering ditemukan dan menjadi faktor utama penyebab stroke dan
penyakit jantung koroner.
2. Penyakit pencernaan makanan.
Penyakit yang sering terjadi pada saluran pencernaan lansia antara lain gastritis dan
ulkus peptikum, dengan gejala yang biasanya tidak spesifik, penurunan berat badan,
mual-mual, perut terasa tidak enak.Namun keluhan seperti kembung, perut terasa tidak
enak seringkali akibat ketidakmampuan mencerna makanan karena menurunnya fungsi
kelenjar pencernaan. Sembelit/konstipasi kurang nafsu makan juga sering dijumpai.

3. Penyakit sistem urogenital.


Pada pria berusia lebih dari 50 tahun bisa terjadi pembesaran kelenjar prostat (hipertrofi
prostat), yang mengakibatkan gangguan buang air kecil, sedang pria lanjut usia banyak
dijumpai kanker pada kelenjar prostat.Pada wanita bisa dijumpai peradangan kandung
kemih sampai peradangan ginjal akibat gangguan buang air kecil. Keadaan ini
disebabkan berkurangnya tonus kandung kemih dan adanya tumor yang menyumbat
saluran kemih.

4. Penyakit gangguan endokrin (metabolik).


Dalam sistem endokrin , ada hormon yang diproduksi dalam jumlah besar di saat stress
dan berperan penting dalam reaksi mengatasi stress.Oleh karena itu, dengan mundurnya
produksi hormon inilah lanjut usia kurang mampu menghadapi stress. Menurunnya
hormon tiroid juga menyebabkan lansia tampak lesu dan kurang bergairah.
Kemunduran fungsi kelenjar endokrin lainnya seperti adanya menopause pada wanita,
sedang pada pria terjadi penurunan sekresi kelenjar testis. Penyakit metabolik yang
banyak dijumpai ialah diabetas melitus dan osteoporosis.

5. Penyakit pada persendian tulang.


Penyakit pada sendi ini adalah akibat degenerasi atau kerusakan pada permukaan sendi-
sendi tulang yang banyak dijumpai pada lansia. Lansia sering mengeluhkan linu-linu,
pegal, dan kadang-kadang terasa nyeri. Biasanya yang terkena adalah persendian pada
jari-jari, tulang punggung, sendi-sendi lutut dan panggul. Gangguan metabolisme asam
urat dalam tubuh (gout) menyebabkan nyeri yang sifatnya akut. Artritis pirai (Gout)
adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada
jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang berlangsung
lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi
asam urat yang kurang dari ginjal.
Terjadinya osteoporosis menjadi menyebab tulang-tulang lanjut usia mudah patah.
Biasanya patah tulang terjadi karena lanjut usia tersebut jatuh, akibat kekuatan otot
berkurang, koordinasi anggota badan menurun, mendadak pusing, penglihatan yang
kurang baik, dan bisa karena cahaya kurang terang dan lantai yang licin.

6. Penyakit yang disebabkan oleh keganasan


Penyebab pasti belum diketahui, hanya nampak makin tua seseorang makin mudah
dihinggapi penyakit kanker. Pada wanita, kanker banyak dijumpai pada rahim,
payudara dan saluran pencernaan, yang biasanya dimulai pada usia 50 tahun.Kanker
pada pria paling banyak dijumpai pada paru-paru, saluran pencernaan dan kelenjar
prostat.

7. Penyakit-penyakit lain.
Penyakit saraf yang terpenting adalah akibat kerusakan pembuluh darah otak yang
dapat mengakibatkan perdarahan otak atau menimbulkan kepikunan (senilis).

F. Pohon Masalah
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Jenis Kelamin :
Suku :
Agama :
Status Perkawinan :
Tanggal Pengkajian :

2. Identitas Penanggung Jawab Klien


Nama :
Umur :
Alamat :
Pendidikan :
Jenis Kelamin :
Suku :
Agama :
Status Perkawinan :
Hub. Dengan klien :

3. Riwayat Masuk Panti


Tahun/tanggal masuk panti :
Dikirim oleh :
Alasan dikirim ke panti :

4. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama :
Riwayat kesehatan sekarang :
Riwayat kesehatan lalu :
Riwayat kesehatan keluarga :

5. Pengkajian Fisik
Penampilan umum :
System pernafasan :
System cardiovaskuler :
System percernaan :
System musculoskeletal :
System integument :
System endokrin :
System reproduksi :
System perkemihan :
System persyarafan :

6. Pengkajian Katz Indeks, Bartel Indeks dan Pengkajian Keseimbangan


*Katz Indeks:
Mandiri dalam makanan, kontinensia (BAK,BAB),
a. A
menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi
b. Mandiri semua kecuali salah satu saja dari fungsi diatas B
c. Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain C
d. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain D
Mandiri, kecuali mandi, berpakaian ke toilet dan satu fungsi
e. E
yang lain
Mandiri, kecuali mandi, berpakian, ke toilet, berpindah dan
f. F
satu fungsi yang lain
g. Ketergantungan untuk semua fungsi diatas G

*Bartel Indeks:
No Dengan
Kriteria Mandiri Keterangan:
. bantuan
1. Makan 5 10 a. 130 : Mandiri
2. Minum 5 10 b. 65 – 125 :
Berpindah dari kursi roda
Ketergantungan sebagian
3. ke tempat tidur, 5 - 10 15
sebaliknya
Personal toilet (cuci
4. muka, menyisir rambut, 0 5
gosok gigi)
Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian,
5. 5 10
menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15
7. Jalan dipermukaan datar 5 15
8. Naik turun tangga 5 10
9. Mengenakan pakaian 5 10
10. Control bowel (BAB) 5 10
11. Control Blader (BAB) 5 10
12. Olah raga/latihan 5 10
Rekreasi/pemanfaatan
13. 5 10
waktu luang
*Keseimbangan:
a. Perubahan posisi/gearakan keseimbangan 0 1
1. Bangun dari kursi
2. Duduk ke kursi
3. Menahan dorongan pada sternum
4. Mata tertutup
5. Perputaran leher
6. Gerakan menggapai sesuatu
7. Membungkuk
b. Komponen Gaya berjalan 0 1
8. Berjalan sesuai perintah
9. Kemampuan mengangkat kaki saat berjalan
10. Kontinuitas langkah kaki saat berjalan
11. Kesimetrisan langkah
12. Penyimpangan jalur pada saat berjalan
13. Berbalik
TOTAL

Keterangan:
a. 0 – 5 : Resiko jatuh
b. 6 – 10 : Resiko jatuh sedang
c. 11 – 13 : Resiko jatuh tinggi

7. Data psikologis
1) Status Emosional Ya Tidak

a. Mengalami sukar tidur


b. Sering merasa gelisah
c. Sering murung atau menangis sendiri
d. Sering was-was/khawatir

Ya Tidak
a. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan
b. Ada masalah atau banyak pikiran
c. Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain
d. Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran
dokter
e. Cenderung mengurung diri
2) Status Mental (SPMSQ)
No. Pertanyaan Benar Salah
1. Tanggal berapa hari ini ?
2. Hari apakah ini ?
3. Apa nama tempat ini ?
4. Dimana alamat anda ?
5. Berapa umur anda ?
6. Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir)
7. Siapa presiden Indonesia sekarang ?
8. Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
9. Siapa nama Ibu anda ?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3
10.
dari setiap angka baru semua secara menurun
Σ TOTAL

Keterangan:
a. Salah 0 – 3 : fungsi intelektual utuh
b. Salah 4 – 5 : kerusakan intelektual ringan
c. Salah 6 – 8 : kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9 – 10 : kerusakan intelektual berat

3) Status Kognitif (MMSE)


Aspek Nilai Nilai
No. Kriteria
Kognitif Maks Klien
1. Orientasi Menyebutkan dengan benar
:
o Tahun
o Musim
o Tanggal
o Hari
o Bulan
Orientasi Dimana kita sekarang
berada?
o Negara Indonesia
o Propinsi jawa barat
o Kota………………
o PSTW…………….
o Wisma…………….
2. Registrasi Sebutkan nama objek (oleh
pemeriksa) I detik untuk
mengatakan masing-masing
objek. Kemudian tanyakan
kepada klien ke 3 objek tadi
(untuk disebutkan) :
o Objek……………
o Objek……………
o Objek……………
3. Perhatikan Minta klien untuk memulai
dan dari angka 100 kemudian
kalkulasi dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat 93,86,72,65
4. Mengingat Minta klien untuk
mengulangi ke 3 objek pada
nomor 2 (registrsi). Bila
benar 1 ponit untuk masing-
masing objek.
5. Bahasa a. Menyebutkan nama
benda yang ditunjuk
minimal 2
b. Kemampuan mengulang
kata :
o Tak ada, jika
o Tak ada, tetapi
o Tak ada, atau
c. Kemampuan melakukan
perintah
o Mengambil
o Melakukan sesuatu
terhadap benda yang
diambil
o menaruh
d. Kemampuan menutup
mata
e. Kemampuan menulis 1
kalimat
f. Kemampuan menyimpan
gambar

Keterangan:
>23 : Aspek Kognitif dari intelektiual baik
18-22 : Kerusakan aspek fungsi mental ringan
≤ 17 : Terdapat kerusakan aspek fungsi mental

8. Data Sosial
a. Kemampuan sosialisasi :
b. Sikap klien pada orang lain :
c. Harapan klien dalam bersosialisasi dengan orang lain :
d. Kepuasan dalam sosialisasi :
9. Data Spiritual
a. Masalah keagamaan :
b. Kegiatan keagamaan :
c. Keyakinan/konsep tentang kematian :
d. Keyakinan/konsep tentang kematian :
e. Harapan-harapan klien :

G. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit nutrisi (D.0019) berhubungan dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat akibat
anoreksia
2. Gangguan mobilitasi fisik (D.0054) berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri,
intoleransi aktifitas
3. Defisit pengetahuan (D.0111) berhubungan dengan kurang terpapar informasi
4. Nyeri akut (D.0077) berhubungan dengan proses inflamasi, destruksi sendi
5. Resiko cedera (D.0136) berhubungan dengan otot hilang kekuatannya, rasa nyeri sendi

H. Rencana Asuhan Keperawatan


No DX Tujuan Intervensi
1. Defisit Status nutrisi membaik Manajemen nutrisi (I.03119)
nutrisi(D.0019) (L.03030) Observasi
1. Identifikasi
2. Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan
3. Identifikasi makanan yang
disukai
4. Identifikasi kebutuhan kalori dan
jenis nutrient
5. Identifikasi perlunya penggunaan
selang nasogastrik
6. Monitor asupan makanan
7. Monitor berat badan
8. Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
9. Lakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
10. Berikan makan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
11. Fasilitasi menentukan pedoman
diet
Edukasi
12. Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
13. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
14. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. pereda
nyeri, antiemetik), jika perlu
15. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk mennetukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
2. Gangguan Mobilitas fisik (L.05042) Teknik Latihan Penguatan
mobilitas fisik Kemampuan dalam Sendi(I.05185)
(D.0054) gerakan fisik dari satu Observasi
atau lebih ekstremitas 1. Identifikasi keterbatasan fungsi
secara mandiri dan gerak sendi
meningkat, ditandai 2. Monitor lokasi dan sifat
dengan: ketidaknyamanan atau rasa sakit
1. Pergerakan ekstremitas selama gerakan/aktivitas
meningkat Terapeutik
2. Nyeri menurun 3. Lakukan pengendalian nyeri
3. Kaku sendi menurun sebelum memluia latihan
4. Gerakan terbatas 4. Berikan posisi tubuuh optimal
menurun untuk gerakan sendi pasif atau
5. Kelemahan fisik aktif
menurun 5. Fasilitasi menyusun jadwal
latihan rentang gerak aktif
maupun pasif
6. Fasilitasi gerak sendi teratur
dalam batas-batas rasa sakit,
ketahanan, dan mobilitas sendi
7. Berikan penguatan positif untuk
melakukan latihan bersama
Edukasi
8. Jelaskan kepada pasien/keluarga
tujuan dan rencanakan latihan
bersama
9. Anjurkan duduk di tempat tidur,
di sisi tempat tidur (menjuntai),
atau di kursi, sesuai toleransi
10. Ajarkan melakukan latihan
rentang gerak aktif dan pasif
secara sistematis
11. Anjurkan memvisualisasikan
gerak tubuh sebelum memulai
gerakan
12. Anjurkan ambulasi, sesuai
toleransi
Kolaborasi
13. Kolaborasi dengan fisioterapi
dalam mengembangkan dan
melaksanakan program latihan
3. Defisit Defisit pengetahuan Edukasi Kesehatan(I.12383)
pengetahuan (L.12111) Observasi
(L.12111) Kecukupan informasi 1. Identifikasi kesiapan dan
kognitif yang berkaitan kemampuan menerima informasi
dengan topik tertentu. 2. Identifikasi factor-faktor yang
1. Perilaku sesuai dapat meningkatkan dan
anjuran menurunkan motivasi perilaku
2. Verbalisasi minat hidup bersih dan sehat
dalam belajar 3. Sediakan materi dan media
3. Kemampuan pendidikan kesehatan
menjelaskan 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan
pengetahuan sesuai kesepakatan
tentang suatu 5. Berikan kesempatan untuk
topik bertanya
4. Kemampuan Edukasi
menggambarkan 6. Jelaskan fakrot risiko yang dapat
pengalaman mempengaruhi kesehatan
sebelumnya yang 7. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sesuai dengan sehat
topik 8. Ajarkan strategi yang dapat
5. Perilaku sesuai digunakan untuk meningkatkan
dengan perilaku hidup bersih dan sehat
pengetahuan.
4. Nyeri akut Kontrol nyeri di tandai Observasi (I.08238)
(D.0077) dengan: 1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
(L.08063) : durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
1. Melaporkan nyeri nyeri
terkontrol menurun 2. Indentifikasi skala nyeri
(membaik) 3. Indentifikasi respons nyeri non verbal
2. Kemampuan 4. Identifikasi faktor yang memperberat
mengenali onset nyeri dan memperingan nyeri
3. Kemampuan 5. Identifikasi pengetahuan dan
menggunakan teknik keyakinan nyeri
non-farmakologis 6. Monitor keberhasilan terapi
4. Dukungan orang komplementer yang sudah diberikan
terdekat 7. Monitor efek samping penggunaan
analgetik
Terapeutik
8. Berikan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
9. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
10. Fasilitas istirahat dan tidur
11. Pertimbangkan dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
Edukasi
12. Jelaskan penyebab, periode dan
pemicu nyeri
13. Jelaskan strategi meredakan nyeri
14. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
15. Ajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
16. Kolaborasi pemberian analgetik
5. Resiko Tingkat cedera menurun Manajemen keselamatan lingkungan
cedera(D.0136) (L.14136)dengan kriteria (I.14513)
hasil : Observasi
1. Kejadian cedera 9. Identifikasi kebutuhan
menurun keselamatan (mis, kondisi fisik,
2. Ketegangan otot fungsi kognitif dan riwayat
menurun perilaku)
10. Monitor perubahan status
keselamatan lingkungan
Terapeutik
11. Hilangkan bahaya keselamatan
lingkungan (mis, kondisi fisik,
biologi, dan kimia), jika
memungkinkan
12. Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bahaya dan risiko
13. Sediakan alat bantu keamanan
lingkungan (mis, commodo chair
dan pegangan tangan)
14. Gunakan perangkat pelindung
15. Hubungi pihak berwenang sesuai
masalah komunitas
16. Fasilitasi relokasi ke lingkungan
yang aman
17. Lakukan program skrining
bahaya lingkungan
Edukasi
18. Ajarkan individu, keluarga dan
kelompok risiko tinggi bahaya
lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

Donges, Marilyn E.2000. Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. Jakarta : EGC

Nugroho, Wahyudi.2000. Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC

Bararah, T&Jauhar,M. 2013. Aasuhan Keperawatan Jilid I.Jakarta : Prestasi Pustaka

Moorhead, Sue. 2008. Nursing outcomes Classifications (NOC). Fourth Edition. USA

NANDA 2012-2014. Nursing Diagnosis :Definition and Classification. USA: Philadelphia

Gloria,etc.2008.Nursing Interventions Classification. Fifth Edition. USA

Anda mungkin juga menyukai