HIPERTENSI
A. KONSEP TEORI
• Hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
1972, 1986, dan 1992 menunjukkan peningkatan
prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok
sebagai penyebab kematian dan sejak tahun 1993
diduga sebagai penyebab kematian nomor satu.
Penyakit tersebut timbul karena berbagai factor risiko
seperti kebiasaan merokok, hipertensi, disiplidemia,
diabetes melitus, obesitas, usia lanjut dan riwayat
keluarga. Dari factor risiko diatas yang sangat erat
kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas,
displidemia, dan diabetes mellitus.
2. Definisi
• a. Elektrokardio
• b. Urinalisa
• c. USG
• d. CT scan
• e. Rongsen
8. Penatalaksanaan
• a. Penatalaksanaan Medis
• Tujuan pengobatan adalah menurunkan resistensi
vaskular sistemik Pada kegawatan hipertensi tekanan
darah arteri rata-rata diturunkan secara cepat, sekitar
25% dibandingkan dengan tekanan darah sebelumnya,
dalam beberapa menit atau jam. Penurunan tekanan
darah selanjutnya dilakukan secara lebih perlahan.
Sebaiknya penurunan tekanan darah secara cepat
tersebut dicapai dalam 1- 4 jam, dilanjutkan dengan
penurunan tekanan darah dalam 24 jam berikutnya
secara lebih perlahan sehingga tercapai tekanan darah
diastolik sekitar 100 mmHg.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
KRISIS HIPERTENSI
• 1. Pengkajian
• a. Identitas
• 1) Pasien, meliputi : Nama, Umur, Jenis Kelamin,
Alamat, Pendidikan, Agama, Bangsa.
• 2) Penanggung Jawab : Nama, Umur, Jenis Kelamin,
Alamat, Pendidikan, Agama, Bangsa dan hubungan
dengan pasien.
• b. Pengkajian Primer
• 1) Kaji :
• · Bersihan jalan nafas
• · Adanya/ tidaknya jalan nafas
• 2) Kaji :
• · Frekuensi nafas, usaha dan pergerakan
dinding dada
• · Suara nafas melalui hidung atau mulut
• · Udara yang dikeluarkan dari jalan nafas
2. Diagnosa Keperawatan