Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

Nn.H DENGAN GOUT ATRHITIS

NUR ANJANI SUAT


2019740136

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
Jl. Cempaka Putih Tengah I No. I Jakarta Pusat Telp/Fax : (021) 42802202
================================================================
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
A. PENGKAJIAN
1. Data demografi
Nama Klien : Nn. H
Umur : 72 tahun Pendidikan : SD
Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan lalu :-
Suku : ................. Pekerjaan sekarang : Berkebun
Agama : Islam
Status marital : Lajang
Alamat rumah : Alfarizi, Utan Jati Dumar

Telepon :-
Hobby/minat : Menyulam

2. Riwayat Kesehatan:
Penyakit yang pernah diderita :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Tidak memiliki riwayat hipertensi. Namun
dalam 5 tahun trakhir klien memiliki riwayat Gout Atrhitis (Asam Urat).

Status kesehatan setahun lalu :


Klien menderita Gout Arthritis (Asam Urat) sejak 5 tahun terakhir.

Status kesehatan 5 tahun lalu :


Klien menderita Gout Arthritis (Asam Urat) sejak 5 tahun terakhir.

3. Status kesehatan
Keluhan/masalah kesehatan saat ini :
Saat ini klien mengeluh lutut sebelah kiri sering terasa ngilu saat malam hari dan juga sendi area ruas jari
tangan kiri sering terasa kram tiba-tiba. Ngilu yang dirasakan hilang timbul dan terjadi hanya sesaat, klien
mengatakn nyeri seperti ditarik-tarik. Tidak ada benjolan disekitar sendi dan tidak kaku, skala nyeri
ketika ngilu : 5.
Pengetahuan tentang penyakit yang diderita dan cara perawatannya :
klien mengatakan mengetahui tentang penyakitnya yaitu asam urat dan klien biasanya membuat obat atau
ramuan sendiri secara tradisional (rebusan daun salam) untuk mengobati penyakitnya. Klien juga
mengatakan biasanya menggosok balsem atau minyak kayu putih ketika mulai terasa kram pada tangan
atau ngilu pada area kaki. Klien mengatakan dengan meminum ramuan yang dibuat sendiri maka nyeri
akan berkurang dan tidak lagi kambuh dimalam hari.

4. Kebiasaan sehari-hari :
Istirahat/tidur :
Klien mengatakan memiliki pola istirahat tidur yang baik yaitu :
Malam : 20.30 – 05.00 WIT
Siang : 14.00 – 16.00 WIT

Nutrisi (makan dan minum) :


Klien mengatakan menghindari beberapa sayuran hijau seperti bayam, kangkung untuk mencegah
timbulnya asam urat. Klien juga menghindari makanan bersantan.

Kebersihan diri :
Klien mandi 2 kali sehari dan tetap menjaga kebersihan dirinya seperti dengan menggunakan sampo,
sabun dan juga memotong kuku.

Spiritual :
Klien melakukan sholat 5 waktu.

5. Aktivitas sehari-hari :
Kegiatan :
Klien mengatakan kegiatan sehari-harinya yaitu berkebun dan juga kadang masih mencuci piring.

6. Psikososial :
Klien mengatakan tidak memiliki kecemasan mengenai penyakitnya. Klien hanya kadang merasa tidak
nyaman dengan nyeri dan kram yang tiba-tiba muncul.

7. Pemeriksaan fisik (head to toe atau persistem dengan cara inspeksi, auskultasi,
palpasi dan perkusi):

Kepala: (mata, telinga, hidung dan sinus, mulut dan gigi, tenggorok, leher) :
 Mata : konjungtiva ananemis, sklera anikterik, penglihatan klien masih bagus (masih dapat
membaca tanpa menggunakan alat bantu).
 Hidung : Hidung normal (tidak sensitif terhadap bau tajam), tidak ada sinus
 Mulut : Mulut bersih, lidah bersih, gigi ada yang sudah 2 yang tanggal (gigi bagian belakang
sebelah kiri)
 Leher : Tenggorokan dan leher normal, tidak ada pembesaran vena jugularis.

Dada : payudara, paru, jantung


 Payudara simetris, dan kendor,
 Suara paru-paru normal, tidak ada whezing
 Bunyi jantung normal

Abdomen : gastrointestinal, perkemihan, genitoreproduksi


 Sistem pencernaan klien lancar : BAB 1 kali sehari
 Perkemihan lancar : BAK 3 kali sehari

Muskuloskeletal :
Klien masih mampu untuk dapat melakukan aktivitas secara mandiri, namun klien mengatakan kadang
mengalami nyeri punggung. Kekuatan otot : 5555/5555

Tanda vital : nadi, pernafasan, suhu, tekanan darah


TD : 130/80 mmHg
N : 82x/menit
S : 36,2oC
RR : 20x/menit
Berat dan tinggi badan : BB 40 kg, TB : 150 cm, IMT : 17,7
GDS : 102 mg/dl
Asam urat : 8,3 mg/dl

Keterangan :
Format ini hanya sebagai pedoman. Gali data dengan dalam sesuai kebutuhan.
WEB OF CAUTION (WOC)

Faktor penyebab asam urat : sayuran, suhu


lingkungan

Kadar protein meningkat

Produksi asam urat berlebih

Gangguan metabolisme purin

Gout

Pelepasan kristal monosodium di


sendi

Menimbulkan reaksi fagositosis


oleh leukosit

Leukosit memakan kristal


monosodium urat(fagositosis
kristal monosodium urat)

Kerusakan pada jaringan sendi

Mekanisme peradangan

Dirangsang oleh Pelepasan mediator kimia


hipothalamus,menstimulasi saraf prostagladin,histamin dan
nonsireseptor bradikinin

Mekanisme nyeri

Peningkatan sirkulasi Akumulasi cairan pada


Vasodilatasi kapiler Edema jaringan
darah jaringan intersisial

Penekanan pada
Dx : nyeri akut jaringan sendi
ANALISA DATA
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS : Nyeri akut
- klien mengeluh lutut
sebelah kiri sering terasa
ngilu saat malam hari dan
juga sendi area ruas jari
tangan kiri sering terasa
kram tiba-tiba
- klien mengatakan tidak
merasa nyaman dengan
ngilu atau kram yang tiba-
tiba muncul
- Ngilu yang dirasakan hilang
timbul dan terjadi hanya
sesaat, klien mengatakan
nyeri seperti ditarik-tarik.
DO :
- Kesadaran komposmentis
- TTV : TD : 130/80 mmHg,
N : 82x/menit, S : 36,2oC,
RR : 20x/menit
- Berat dan tinggi badan : BB
40 kg, TB : 150 cm, IMT :
17,7
- GDS : 102 mg/dl
- Asam urat : 8,3 mg/dl
- Kekuatan otot : 5555/5555

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
PERENCANAAN
NO TUJUAN DAN RENCANA INTERVENSI
DX KRITERIA HASIL
Setelah dilakukan tindakan A. MANAJEMEN NYERI
1. Observasi
asuhan keperawatan selama
 lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
1x24 jam, diharapkan intensitas nyeri
tingkat nyeri menurun  Identifikasi skala nyeri
 Identifikasi respon nyeri non verbal
dengan kriteria hasil :  Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Klien mengatakan memperingan nyeri
 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
ngilu dan kram nyeri
berkurang/hilang  Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
nyeri
- Asam urat dalam
 Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
batas normal : 2,6 –
2. Terapeutik
6 mg/dl
 Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
 Control lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri

3. Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

IMPLEMENTASI
NO IMPLEMENTASI RESPON KLIEN
DX
 Mengobservasi lokasi, karakteristik, - Klien mengatakan sering merasa
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri ngilu dimalam hari pada area lutut
 Mengidentifikasi skala nyeri
 Mengidentifikasi faktor yang kiri dan kram/kesemutan pada jari
memperberat dan memperingan nyeri tangan kiri, ngilu yang dirasakan
 Mengidentifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri hilang timbul dan dalam waktu sesaat
 Mengidentifikasi pengaruh budaya - Klien mengatakan skala nyeri yang
terhadap respon nyeri
 Mengidentifikasi pengaruh nyeri pada dirasakan yaitu 5 ketika ngilu
kualitas hidup - Klien mengatakan penyebab
 Memberikan teknik nonfarmakologis
timbulnya ngilu karena makanan,
untuk mengurangi rasa nyeri (kompres
hangat/dingin) udara dingin, dan air ketika mencuci
 Mengajarkan teknik nonfarmakologis
piring (penyebab kram/kesemutan
untuk mengurangi rasa nyeri
pada tangan)
- Klien mengatakan jika
ngilu/nyeri/kram mulai timbul maka
klien akan menggosok minyak kayu
putih atau balsem untuk mengurangi
nyeri yang dirasakan
- Klien mengetahui tentang
penyakitnya dan pengobatan
penyakitnya secara tradisional.

EVALUASI
NO SOAP
DX
S : klien mengatakan rasa ngilu dan kesemutan masih ada namun agak berkurang (tidak
terlalu ngilu ketika dilakukan kompres hangat dan kram berkurang ketika melakukan
massase/pijat)
O : klien tidak tampak meringis,
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai