B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
Keluarga mengatakan klien tidak sadar dan badan lemas.
C. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan ekstermitas bawah (panggul, lutut, pergelangan kaki dan telapak kaki)
Klien dapat menggerakkan kaki sebelah kiri, namun sebelah kanan sulit digerakkan.
1111 5555
16. Neurologi
a. Pemeriksaan 12 saraf kranial
I. Olfaktorius/penciuman
Bisa membedakan bau alcohol dan balsem
II. Opticus/pengelihatan:
Mampu melihat tetesan infus, mampu melihat perawat yang datang,
mampu menyebutkan warna tertentu dg benar
III. Okulomotorius/kontriksi dan dilatasi pupil:
Pupil bulat, isokor, diameter 2 mm, reflek +.
IV. Trokhlear/gerakkan bola mata ke atas dan bawah:
Bola mata klien mengikuti arah pulpen yang digerakkan ke atas dan
ke bawah
V. Trigeminal/sensori kulit wajah, pengerak otot rahang
Saat dilakukan pemeriksaan dengan memberikan sentuhan kapas
pada kornea, reflek klien mengedip, klien mengatakan rasa
sentuhan pada pipi kiri dan kanan terasa sama, otot-otot rahang
mengatup sempurna.
VI. Abdusen/gerakkan bola mata menyamping
Gerakan bola mata klien mengikuti arahan untuk ke kanan dan kiri.
VII. Facial/ekspresi wajah dan pengecapan.
Klien tidak mampu mengernyitkan dahi, tersenyum dan
mengangkat alis, namun pasien dapat menutup mata dan merasakan
rasa makananan yang diberikan.
VIII. Auditorius/pendengaran.
Pasien dapat mendengar gesekan jari yang didekatkan pada telinga
kanan dan kiri pasien.
IX. Glosofaringeal/pengecapan, kemampuan menelan, gerakan lidah:
Pasien tidak tersedak ketika minum air putih, gerakan lidah tampak
kaku terlihat saat diarahkan untuk menggerakan lidah dari satu sisi
ke sisi yang lain, klien berhati-hati saat makan dan minum.
X. Vagus/sensasi faring, gerakan pita suara:
Pasien mampu menelan saliva namun tidak secara cepat.
XI. Asesorius/gerakan kepala dan bahu:
Pasien tidak dapat mengangkat bahu sebelah kanan.
XII. Hipoglosal/posisi lidah:
Pasien dapat menjulurkan lidahnya namun tidak sempurna, posisi
lidah di tengah, respon lidah kurang baik, tampak kaku saat
diarahkan untuk menggerakkan lidah dari satu sisi ke sisi yang lain.
D. Pemeriksaan Penunjang
20 September 2020
Pemeriksaan Nilai Normal Satuan
Nilai Ket
Hemoglobine 12,00 – 15,00 gr% 16,10
Hematokrit 35,00 – 47,0 % 50,5
Erytrosit 3,900 – 5,60 Juta/mmk 5,84
MCH 27,00 – 32,00 pg 27,60
MCV 76,00 – 96,00 fl 86,40
MCHC 29,00 – 36,00 gr/dl 31,90
Leukosit 4,00 – 11,00 Ribu/mmk 17,10
Trombosit 150,0 – 400,0 Ribu/mmk 196,0
RDW 11,60 – 14,80 % 13,40
MPV 4,00 – 11,00 fl 8,40
Protein total 6,4 – 8,7 gr/dl
Albumin 3,4 – 5,0 gr/dl
Globalin 2,30 – 3,50 gr/dl
Natrium 136 – 145 mmol/L 144
Kalium 3,5 – 5,1 mmol/L 3,6
Chlorida 98 – 107 mmol/L 110
Calcium 2,12 – 2,52 mmol/L 2,15
Kadar Fibrinogen 180 – 350 mg/dl 430,70
Ureum 15 - 39 mg/dl 34
Creatinin 0,60 – 1,30 mg/dl 1,53
SGOT 15 – 37 U/l 19
SGPT 30 – 65 U/l 30
Asam Urat 2,60 – 7,20 mg/dl 6,80
Cholesterol 50 – 200 mg/dl 242
Trigliserida 30 – 150 mg/dl 164
HDL 35 – 65 mg/dl 40
LDL 62 – 130 mg/dl 164
Gula darah Puasa 80 – 109 mg/dl 124
Gula darah PP 2 80 – 140 mg/dl 132
jam
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Covid – 19 Real Time Negatif Negatif
RT-PCR SARS-Cov-2 tidak
terdeteksi
Spesimen Nasofaring
a.Hasil Rontgen
Kesan: 20/09/2020
Konfigurasi jantung baik
Pulmo tak tampak kelainan
b.Hasil EKG
Kesan: 20/09/2020
Sinus Takikardia, LVH
c. Hasil CT-Scan
Kesan:
CT Scan kepala tanpa kontras 20/09/2020
Masih tampak perdarahan pada pedunkules cerebri kiri, mesencephalon kiri
dan thalamus kiri tetapi densitas dan volumenya berkurang.
Udem perifokal lebih luas.
Efek massa masih tampak.
E. Penatalaksanaan/Terapi
Nimotop 3x1
Ranitidine 2x1
Simvastatin 1x1
Kalnek 3x1
Norvask 1x0,5
F. Analisa Data
G. Perencanaan
No Dx / Implementasi Evaluasi
Tanggal
1,2,3 Mengukur intake dan output cairan S: klien tidak
16/08/202 Hasil: balance cairan +200 menyampaikan badan
0 Memberikan posisi pasien semifowler sebelah kanan klien masih
Hasil: pasien diberikan semifowler 30⁰, sulit untuk digerakkan,
tidak ada pusing dan muntah. namun sudah tidak pusing.
memandikan klien.
Hasil: keluarga paham dan mengerti cara A:
P: masalah keperawatan
belum teratasi, intervensi
dilanjutkan
P: masalah keperawatan
belum teratasi, intervensi
dilanjutkan.