Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO KASUS

HEMOROID

MATA AJAR
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

DOSEN PENGAMPU
THERESIA JAMINI, M.Kep

KELOMPOK 9
YENIE FARIDAWATI
YOHANA LINDA
YOHANA TANGKO
YOSEPA FITRIANI
YULITHA TARAKOLO
YUNI FITRIANI
YUSRI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN


TAHUN AKADEMIK 2022
CONTOH KASUS

Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke IGD dengan keluhan ada benjolan di
anus sudah 1 minggu, setiap BAB ada keluar darah segar dan nyeri area anus. Hasil
pengkajian teraba benjolan arah jam 3,konsistensi kenyal dan nyeri tekan. BP: 110/70
mmhg, temp 36C dan RR 24x/m. Bagaimana Asuhan Keperawatan yang diberikan?

ASUHAN KEPERAWATAN PADA HEMOROID

1.PENGKAJIAN

IDENTITAS

Nama : Tn. PJ
Usia : 50 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Muara teweh
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Tanggal masuk RS : 13/10/ 2022
Pukul : 18.30 wib
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ada benjolan di Anus. Keluhan dirasakan sejak ± 1 minggu ini , benjolan keluar
terlebih dahulu sebelum feses, biasanya disertai darah jika BAB keras dan terasa
nyeri. Darah merah segar menetes setelah feses keluar dan benjolan masuk secara
spontan. Feses seperti kotoran kambing (-), lendir (-). Keluhan belum diobati

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Riwayat keluhan yang sama (-), BPH (-), batuk lama (-)

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat kanker dalam keluarga (-)

RIWAYAT PSIKOSOSIAL
- BAB posisi jongkok
- Minum air sehari 6 gelas sehari
- jarang makan-makanan berserat
- Kerja sebagai karyawan kantor, ergonomi : banyak duduk mulai jam 08.00-
15.00 sehari
- BAB tidak rutin setiap hari dan kadang ditahan jika sibuk dikantor

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum: baik
GCS : 4/5/6
Vital sign :
TD = 110/70 mmHg
n = 72x/menit
s 36C
RR = 24x/menit
Status generalis :

- Kepala dan leher : Konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), eksoftalmus (-), pembesaran
KGB supraklavikula, infraklavikula, dan aksila dekstra (-), massa (-),
- Thorax :
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi : gerakan dinding dada simetris, stem fremitus N, ictus tidak kuat
angkat
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru.
Auskultasi : vesikuler, wheezing (-), Ronkhi (-), S1/S2 tunggal reguler, tidak ada gallop,
tidak ada murmur.
Abdomen
Inspeksi : flat
Palpasi : supel, hepar/lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
Auskultasi : bising usus (+) normal
- Ekstremitas
Edema : superior(-/-), inferior (-/-)
Sensorik : superior(+/+), inferior (+/+)
Motorik : superior(5/5), inferior (5/5)
Status lokalis
Regio Anorektal
• Inspeksi : dubur hiperemi, darah (-)
Palpasi :
RT :
- Jepitan sfingter kuat
- Ampula : kolaps (-)
- Mukosa : licin, teraba benjolan di arah jam 3 konsistensi kenyal, licin,
nyeri tekan (+), permukaan rata, mobile
-Prostat tidak teraba
- jari : feses (+), darah (+)
2. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN BERDASARKAN SDKI,SIKI DAN SLKI

NO DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA HASIL INTERVENSI KEPERAWATAN


1. Nyeri Akut b/d Agen Tingkat nyeri menurun (L.08066) Manajemen nyeri (I.08238)
pencedera fisilogis (D.0077)  Keluhan nyeri menurun Observasi :
 Meringis menurun  Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi. Kualitas, intensitas nyeri
 Sikap protektif menurun  Identifikasi skala nyeri
 Gelisah dan kesulitan tidur menurun  Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
 Pola napas dan tekanan darah membaik  Identifikasi pengetahuan dan keyakinan respon nyeri
Pola tidur membaik  Identifikasi pengeruh nyeri pada kualitas hidup
Terapeutik
 Berikan Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. akupresur,
terapi musik, biofeedback, teknik imajinasi terbimbing kompres hangat/dingin)
 Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi :
 Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan menggunakan analgetic secara tepat
 Ajarkan Teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
 Kolaborasi pemberian analgetic, jika perlu
3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

1.EVALUASI KEPERAWATAN

Pada kasus ini pasien mengalami hemoroid derajat 2 yang mana ditandai dengan adanya prolaps saat buang air besar dan saat mengejan dimana proplaps tersebut
dapat terdeksi secara spontan. Maka pedoman tatalaksana hemoroid tercantum dari American Gastroenterological Association (AGA),11 the American Society of Colon
and Rectal Surgeons (ASCRS), the American College of Gastroenterology (ACG),16 dan the American Academy of Family Physicians. 4 Pedoman dari ACG dan
ASCSR, merekomendasikan pasien hemoroid simtomatik dengan diet tinggi serat dan asupan cairan yang cukup serta konseling kebiasaan buang air besar.15,16
Pengobatan konservatif ini pertama hemoroid terdiri dari diet tinggi serat (25 hingga 35 gram per hari), suplementasi serat, peningkatan asupan air, dan pemberian pelunak
feses.4 Pedoman ACG juga merekomendasikan bahwa jika modifikasi pola makan tidak akan menghilangkan gejala pada pasien dengan hemoroid derajat 1 sampai 3,
perlu dipertimbangkan beberapa prosedur seperti banding, skleroterapi, koagulasi infrared, serta ligasi. ACG juga merekomendasikan bahwa pasien harus dirujuk untuk
operasi jika refrakter, atau tidak dapat mentolelir prosedur tersebut, atau jika hemoroid disertai dengan gejala berat, hemoroid derajat 4, serta hemoroid derajat 3 besar,16
ASCRS menyatakan bahwa prosedur banding, skleroterapi, koagulasi inframerah dapat efektif untuk sebagian besar kasus hemoroid derajat I dan II dan kasus tertentu
hemoroid internal derajat III refrakter. 15 Prosedur banding dilakukan dengan memasukkan instrumen ligase melalui anuskop untuk menyedot target hemorid kemudian
rubber band di ikatkan pada pedikel hemoroid tersebut sehingga terjadi nekrosis iskemik.4 Skleroterapi merupakan suatu metode penyuntukan agen sclerosis secara
submucosa ke dasar hemoroid yang dapat menginduksi reaksi inflamasi yang kemudian dapat memperkecil massa hemoroid.24 Koagulasi inframerah dapat menstimulasi
nekrosis pada dasar proksimal hemoroid.4 Dokter dapat menawarkan prosedur bedah dengan tindakan hemoroidektomi kepada pasien dengan hemoroid eksterna
simptomatik atau gabungan hemoroid internal/ eksternal dengan prolaps.15 AFP (American Family Physician) merekomendasikan peningkatan asupan serat sebagai
pengobatan lini pertama yang efektif dan non-bedah.4 Pengobatan hemoroid derajat I-III seperti ligasi rubber band lebih disukai, sedangkan hemoroidektomi eksisi
(konvensional) efektif untuk hemoroid derajat IV, berulang, atau sangat bergejala.

Anda mungkin juga menyukai