DI SUSUN
O
L
E
H
NAMA : PRIYADI
NIM : 113063C1221063
PENUGASAN
Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh, yang
mungkin dipindahkan melalui konduksi dan radiasi elektromagnetik.Kulit dengan luka
bakar akan mengalami kerusakan pada epidermis, dermis maupun jaringan subkutan
tergantung faktor penyebab dan lamanya kulit kontak dengan sumber panas
tersebut.Dalamnya luka bakar akan mempengaruhi kerusakan/ gamgguan integritas kulit
dan kematian sel-sel. Akibat luka bakar fungsi kulit yang normal hilang, berakibat
terjadi perubahan fisiologis .
Bila luka bakar terjadi dimuka kerusakan mukosa jalan napas karena gas, asap atau
uap yang terhisap.Edema laring yang terjadi dapat menyebabkan gangguan hambatan
jalan napas.Gejala yang timbul adalah seseka napas, takipnea, stridor, suara serak dan
dahak berwarna gelap.Tingkat hipovolemi dimulai dari terjadinya luka bakar dan
berlangsung sampai 48-72 jam pertam. Kondisi disertai dengan pergeseran cairan dari
kompartemen vaskular keruang interstitium.Bila terjadi syok hipovolemi dan terjadi
penurunan desakan darah yang berat dan etrjadi pengaliran cairan yang tidak adekuat
ke ginjal yang memburuk kondisi syok dan timbul. anuri.Akibat pergeseran cairan bisa
mnyebabkan dehidrasi kepada jaringan yang tidak menderita kerusakan. Jadi
menimbulkan banyak cairan dan gara mhilang dari kapiler pada protein. Perfusi
jaringan yang tidak sempurna menyebabkan metabolisme anaerob dan hasil akhir
produk asam ditahan karena rusaknya fungsi ginjal. Selanjutnya timbul asidosis
metabolik. (Sjamsuhdajat,1998).
Air raksa atau raksa atau disebut juga dengan merkuri adalah salah satu unsur kimia
dalam golongan unsur transisi dengan simbol Hg (hydrargyrum). Unsur ini menempati
nomor atom 80 dalam sistem periodik unsur-unsur kimia. Air raksa merupakan salah
satu logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Hal ini disebabkan air raksa bersifat toksik, persisten, bioakumulasi, dan dapat
berpindah-pindah di atmosfer dalam jarak yang cukup jauh. Air raksa atau merkuri
dapat ditemui dalam logam yang berbentuk batuan livingstonite, corderoite, cinnabar
dan mineral. Air raksa cair mudah sekali menguap atau berubah bentuk menjadi gas
bahkan pada suhu ruangan.
Air raksa atau merkuri adalah unsur alami yang dapat ditemukan di tanah, air, dan
udara. Namun, jika terserap oleh kulit, terhirup, atau tertelan, bisa membahayakan
kesehatan.Luka bakar akibat terkena air raksa merupakan luka yang diakibatkan oleh
zat kimia yang merusak jaringan kulit lainnya jika terkena kulit.
Luka bakar akibat terkena air raksa merupakan salah satu entitas trauma luka bakar
yang membutuhkan penanganan secara khusus. Pedoman klinis penanganan luka bakar
akibat air raksa terdiri dari menghilangkan agen kimia, menilai manajemen awal dan
luka bakar inhalasi maupun luka bakar pada muka.
Bahan kimia seperti air raksa yang berkontak dengan kulit akan menyebabkan
kerusakan jaringan melalui berbagai reaksi kimia, seperti oksidasi, reduksi, denaturasi,
dan dehidrasi. Reaksi kimiawi ini juga mungkin menghasilkan panas sehingga luka
bakar akibat air raksa dapat disertai luka bakar termal.
Luka bakar akibat terkena air raksa akan menyebabkan nekrosis koagulasi sehingga
terbentuk lapisan eschar yang keras. Lapisan ini menghambat senyawa kimia untuk
masuk lebih dalam ke jaringan tubuh akan mengakibatkan nekrosis liquefaktif sehingga
kerusakan jaringan yang timbul semakin lama akan semakin dalam.
Luka bakar akibat terkena air raksa dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi.
Komplikasi pada kulit berupa infeksi luka, selulitis, skar hipertrofik, dan keloid. Infeksi
pada luka yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan sepsis.
Kondisi ini dapat menyebabkan kematian apabila kadar kalsium darah menjadi
sangat rendah sehingga fungsi jantung dan metabolisme sel lainnya terganggu. Cedera
akibat terkena air raksa pada muka sehingga saluran napas terganggu dapat
menyebabkan gangguan airway.
Gambar Luka bakar akibat terkena air raksa dimuka pada wanita
PATHWAY
Air Raksa
MK :
Hipovolemia dan
- Kekurangan volume cairan
hemokonsentrasi - Gangguan perfusi jaringan
Gangguan sirkulasi
mukosa
Gangguan
perfusi
Otak Kardiovaskuler Ginjal Hepar GI Neurologi
Imun
traktus
Laju
Hipoksia Kebocoran Hypoxia Pelepasan Gangguan Daya
metabolisme
kapiler sel ginjal ketekolamin neurologi tahan
meningkat
tubuh
Dilatasi menurun
Sel otak lambung
Penurunan Fungsi ginjal hypoxia
Hambatan Glukogeo
Gagal curah hepatik pertumbuhan genesis
fungsi Gagal ginjal
sentral Gagal jantung
Gagal hepar MK :
Perubahan
nutrisi
2. Fase kehilangan yang bisa dirasakan oleh pasien/keluarga selama kasus luka bakar terkena
air raksa di muka.
3. Sikap perawat dalam memberikan dorongan dan dukungan kepada keluarga yang
mengalami kasus luka bakar terkena air raksa di muka.
I. Secara umum :
1. Membina dan meningkatkan hubungan saling percaya dengan pasien dengan cara :
Mendengarkan pasien berbicara.
Memberi dorongan agar pasien mau mengungkapkan perasaannya.
Menjawab pertanyaan pasien secara langsung.
Menunjukkan sikap menerima dan empati.
2. Mengenali faktor-faktor yang mungkin menghambat.
3. Mengurangi faktor penghambat.
4. Memberi dukungan terhadap respon kehilangan pasien
5. Meningkatkan rasa kebersamaan antar anggota keluarga
6. Menentukan tahap keberadaan pasien
Tindakan:
Observasi
- Identifikasi kehilangan yang dihadapi
- Identifikasi proses berduka yang dialami
- Identifikasi sifat keterikatan pada benda yang hilang
- Identifikasi reaksi awal terhadap kehilangan
Terapeutik
Edukasi
- Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa sikap penyangkalan, marah, tawar
menawar, depresi dan menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan
- Anjurkan mengidentifikasi ketakutan terbesar pada kehilangan
- Anjurkan mengekpresikan perasaan tentang kehilangan
- Ajarkan melewati proses kehilangan secara bertahap