Anda di halaman 1dari 16

L U AN D A N A SU H A N

LAPORAN PENDAHU A D A P A SI E N
A T AN G A WA T D A R UR A T P
KEPERA W
COMBUSTIO

OLEH : KELOMPOK V
NAMA KELOMPOK:
1. ARIK JULIANA PUTRA KMG (15C11481)
2. BIMBI AYU LESTARI (15C11483)
3. NI KADEK HERLIN OCTA VIANI (15C11497)
4. GUSTI AYU PUTU INDAH WIJAYANTI (15C11498)
5. NI MADE RINA SINTA DEWI (15C11521)
6. NI NYOMAN SINTIANINGSIH (15C11525)
7. I GD WIRAWAN RANGGA PUTRA (15C11533)
OUTLINE

•PENGERTIAN
•WOC
•ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
PENGERTIAN. . .

• LUKA BAKAR ADALAH KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN


JARINGAN YANG DISEBABKAN KONTAK DENGAN
SUMBER PANAS SEPERTI API, AIR PANAS, BAHAN
KIMIA, LISTRIK, DAN RADIASI (ARTAWAN, 2013).
WOC
COMBUSTIO

Bahan Kimia Termis Radiasi Listrik Petir

LUKA BAKAR
• Gangguan Citra
Tubuh
• Ansietas
Biologis Psikologis

Pada Wajah Di Ruang Tertutup Kerusakan Kulit

• Resiko Infeksi
• Kerusakan
Integritas Kulit
Kerusakan Mukosa Keracunan Gas Penguapan

Oedema Laring CO mengikat Hb Peningkatan Pembuluh

Obstruksi Jalan Nafas Hb tidak mampu mengikat O2 Ekstravasasi Cairan


(H2O2 Elektrolit)

Hipoksia Otak
Gagal Nafas Tekanan Onkotik

Cairan Intravascular menurun Hipovolemia & Hemokonsentrasi


Ketidakefektifan Pola
Nafas
Gangguan Sirkulasi Makro
Kekurangan Volume Cairan
Gangguan Perfusi Gangguan Sirkulasi
Organ Penting
Gagal Fungsi Hepar Daya Tahan Tubuh Imun
Gangguan Perfusi

Hipoksia Hepatik Pelepasan Ketokolamin Hepar


Laju Metabolisme Meningkat
Hambatan Pertumbuhan Gangguan Neurologi Neurologi
Gagal Penurunan Curah Glukogenolisis
Jantung Jantung Kebocoran Kapiler Kardiovaskuler

Resiko Ketidakefektifan Ketidakseimbangan nutrisi


Sel Otak Mati Hipoksia Otak
Jaringan Otak kurang dari kebutuhan
tubuh
Fungsi Ginjal Hipoksia Sel Ginjal Ginjal
MULTI SISTEM ORGAN
Resiko Ketidakefektifan Dilatasi Lambung GI Traktur FAILURE
Perfusi Ginjal
PEMERIKSAAN PENUNJANG. . .
• DARAH LENGKAP • GLUKOSA SERUM
• LEUKOSIT • ALBUMIN SERUM
• GDA(GAS DARAH ARTERI) • BUN / KREATININ
• ELEKTROLIT SERUM • LOOP ALIRAN VOLUME
• NATRIUM URIN • EKG
• ALKALI FOSFAT • FOTOGRAFI LUKA BAKAR
KOMPLIKASI. . .
• ADANYA ERITEMA, EDEMA, DAN NYERI TEKAN
• DEMAM, MALAISE, DAN GEJALA YANG LEBIH BURUK MENYEBABKAN SEPSIS DAN KERUSAKAN
YANG LEBIH DALAM

• SYOK, CEDERA INHALASI APABILA PASIEN MENGHIRUP UDARA DI RUANGAN TERTUTUP


• GANGGUAN METABOLISM PROTEIN, KABOHIDRAT DAN LEMAK
• TERJADI INFLAMASI SISTEMIK DAN PENEKANAN SYSTEM IMUN YANG BERBAHAYA YANG DAPAT
MENJADI SIRS DAN MODS
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
PADA PASIEN TN. A DENGAN COMBUSTIO GRADE II (81%)
IDENTITAS
NO. RM: 17056787 JENIS KELAMIN :L
NAMA : TN. A STATUS PERKAWINAN : BELUM MENIKAH
AGAMA : ISLAM SUMBER INFORMASI : ORANG TUA
PEKERJAAN : PELAJAR UMUR : 23 TH
ALAMAT : PATI PENDIDIKAN : DIPLOMA
DIAGNOSA : COMBUSTIO GRADE II (81%)
MERAH

PRIMARY SURVEY

General Impression
Keluhan Utama : Pasien mengalami luka bakar pada area wajah, leher, dada, ekstermitas atas dan ekstermitas bawah
Mekanisme Cidera : Pasien mengalami luka bakar akibat tersambar api saat membakar sampah dengan menggunakan bensin
Orientasi : Tidak baik

Airway : Jalan nafas (tidak paten), Obstruksi (cairan), Suara nafas (stridor)
Breathing : Irama nafas (cepat dan dangkal), Retraksi otot dada (+), Sesak nafas (+), Frekuensi (34 x/menit)
Circulation : Nadi (90 x/menit), CRT (> 2 detik)
Disability : Respon (verbal), Kesadaran (stupor), GCS (E3V2M1)
Eksposure : Burn
Foley Catheter : Terpasang, ukuran 16
Gastric Tube : Pemberian nutrisi melalui parenteral yaitu amino fluid
Heart Monitoring : Normal dengan irama sinus rhythm
Imagine : Pemeriksaan Thorax (tidak terdapat kelainan pada thorax)
SECONDARY SURVEY

Anamnesa
Riwayat penyakit saat ini
Klien datang ke IGD RSUP Sanglah diantar oleh orang tuanya pada tanggal 3 maret 2013 pukul 17.10 WITA dengan
penurunan kesadaran, sesak, dan terdapat luka bakar pada area wajah, leher, dada, ekstermitas atas dan bawah. Orang tua
pasien mengatakan pasien tersambar api saat membakar sampah dengan bensin. Di IGD pasien di pasang intubasi ETT
(Endhotracheal Tube) dan pemberian oksigen 4 lpm melalui endotrakeal tube, mendapatkan terapi IVFD RL Flash,
dilakukan pemasangan CPV, Injeksi ceftazidime 1 gram/ 12 jam secara IC (skin test), Injeksi Metronidazole 500mg/8 jam
secara IV perset, Injeksi Gentamisin 80 mg/8 jam secara IV perset, Terapi Topikal SSD (Silver Sulfadiazine). Dari hasil
pemeriksaan didapatkan TTV, TD: 130/70 mmHg, N: 90 x/menit, S: 37º C, RR: 34 x/menit.

Last Meal : Pukul 12.30 WITA, pasien sempat makan nasi putih dengan lauk pauk dan sayur.

Pemeriksaan Fisik
Kepala dan leher : Inspeksi (pada area wajah dan leher terdapat luka bakar berwarna kemerahan)
Dada : Inspeksi (terdapat luka bakar berwarna merah dan terdapat bula), Auskultasi (bunyi nafas Stridor)
Abdomen : Inspeksi (terdapat luka bakar berwarna kemerahan)
Ekstermitas : Inspeksi (terdapat luka bakar berwarna kemerahan dan terdapat bula)
Neurologis : GCS: E3V2M1
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan DL : Hb (13,5 g/dl), Leukosit (16.100/mm3), Trombosit (257.000/mm3), Ht (50%)
2. Pemeriksaan Diagnostik : Rontgen (tidak terdapat kelainan pada thorax)

Analisa Data

DATA
Masalah
No DS DO Keperawatan

1 - • Klien tampak sesak Ketidakefektifan


• Suara nafas stridor Pola Nafas
• RR : 34 x/menit
• Nafas cepat dan dangkal
• Retraksi otot dada (+)

Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan edema laring ditandai dengan pasien tampak sesak, suara nafas
stridor, RR : 34 x/menit, nafas cepat dan dangkal, ada retraksi otot dada.
Rencana Keperawatan
Tujuan Intervensi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam, 1. Buka jalan nafas, lakukan intubasi ETT
diharapkan pola nafas kembali efektif dengan kriteria hasil:
2. Berikan O2 melalui ETT sebanyak 4lpm
1. Suara nafas bersih
2. Jalan nafas yang paten 3. Auskultasi suara nafas
3. TTV dalam batas normal 4. Monitoring respirasi dan status oksigen
5. Monitoring TTV

Tindakan Keperawatan
Tindakan Evaluasi
(Pukul 17.15 WITA) DS: -
1. Melakukan intubasi ETT DO: ETT telah terpasang, jalan nafas terbuka
(Pukul 17.20 WITA) DS:-
2. Memberikan oksigen ETT 4 lpm DO: Oksigen telah diberikan melalui ETT
(Pukul 17.20 WITA) DS:-
3. Melakukan Auskultasi suara nafas DO: Terdapat suara nafas tambahan Gurgling
(Pukul 17.30 WITA) DS:-
4. Memonitoring TTV DO: S: 37ºC, N: 90x/menit, RR: 28x/menit, TD: 130/80 mmHg
Evaluasi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Dx 1 S: -

O: Pasien tampak terpasang ETT dengan


oksigen 4 lpm, RR: 28 x/menit

A: Masalah teratasi, tujuan tercapai

P: Pertahankan kondisi klien


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai