Anda di halaman 1dari 18

GAGAL GINJAL KRONIK

Nama Kelompok 3:
1.Alfonsus
2. Andi
3. Dina Apriyani
4. Tasya
5. Topan Iman sanjaya

PRODI NON REGULER S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2019/2020
DEFINISI GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)

 Gagal ginjal kronis merupakan kegagalan fungsi


ginjal (unit nefron) yang berlangsung pelahan-
lahan karena penyebab berlangsung lama dan
menetap yang mengakibatkan penumpukan sisa
metabolit (toksik uremik) sehingga ginjal tidak
dapat memenuhi kebutuhan biasa lagi dan
menimbulkan gejala sakit (Hudak & Gallo, 1996).
LANJUTAN………

 Suatu keadaan dimana fungsi filtrasi glumerolus menurun


 Keadaan kerusakan jaringan ginjal yang progresif dan
irreversible dimana ginjal gagal membuang sampah
metabolisme dan kelebihan air dari sirkulasi darah
 Sindroma klinis karena penurunan fungsi ginjal yg menetap
akibat kerusakan nefron
PENYEBAB PENYAKIT-PENYAKIT GINJAL :
1.Penyebab dari ginjal sendiri Yaitu;
 Bawaan ( polikistic ginjal)
 Infeksi ( pyelonefritis, uretritis, glomerulonefritis)
 Keganasan sal. kemih
 Sumbatan ( batu atau strikture )
 Imunologi : NTA,Sindroma Nefrotik
 Trauma ginjal
2. Penyebab dari luar ginjal;
 Penyakit sistemik : DM, SLE, Hipertensi
 Obat-obatan
 Infeksi; TBC, sifilis, malaria
 Preeklamsia
KLASIFIKASI GGK
PATOFISIOLOGI
 Penyebab dari gagal ginjal kronik biasanya dipengaruhi oleh
penyakit sistemik seperti diabetes melitus, glumerulonefritis,
pielonefritis, hipertensi yang tidak dikontrol,
obtruksi traktus urinarius, penyakit ginjal polikistik, infeksi dan
agen toksik. fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme
protein (yang normalnya dieksresikan kedalam urine) tertimbun
dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem
tubuh, semakin banyak yang timbunan produk sampah, maka
gejala akan semakin berarti dan akan membaik setelah dialisis.
Banyak permasalahan yang muncul pada ginjal sebagai akibat dari
penurunan glomeruli yang berfungsi, yang menyebabkan
penurunan clearens substansi darah yang seharusnya dibersihkan
oleh ginjal.
MANIFESTASI KLINIK
 Kardiovaskuler
 Hipertensi
 Pitting edema
 Edema periorbital
 Pembesaran vena leher
 Friction rub perikardial
 Pulmoner
 KrekelS
 Nafas dangkal
 Kusmaul
 Sputum kental dan liat
 Gastrointestinal
 Anoreksia, mual dan muntah
 Perdarahan saluran GI
 Ulserasi dan perdarahan pada mulut
 Konstipasi / diare
 Nafas berbau amonia
LANJUTAN……..
 Muskuloskeletal
 Kram otot
 Kehilangan kekuatan otot
 Fraktur tulang
 Foot drop
 Integumen
 Warna kulit abu-abu mengkilat
 Kulit kering, bersisik
 Pruritus
 Ekimosis
 Kuku tipis dan rapuh
 Rambut tipis dan kasar
 Reproduksi
 Amenore
 Atrofi testis
 ( SmeltzerC, Suzanne, 2002 hal 1450)
PENATALAKSANAAN GGK
Konservatip
Aktip
:
Dialisis :
Peritoneal Dialisis
Hemodialisis
Tranplantasi
 Penatalaksanaan Keperawatan
 Hitung intake dan output yaitu cairan : 500 cc ditambah urine dan hilangnya cairan dengan
cara lain (kasat mata) dalam waktu 24 jam sebelumnya.
 Elektrolit yang perlu diperhatikan yaitu natrium dan kalium. Natrium dapat diberikan sampai
500 mg dalam waktu 24 jam.

 Penatalaksanaan Diet
 Kalori harus cukup : 2000 – 3000 kalori dalam waktu 24 jam.
 Karbohidrat minimal 200 gr/hari untuk mencegah terjadinya katabolisme protein
 Lemak diberikan bebas.
 Diet uremia dengan memberikan vitamin : tiamin, riboflavin, niasin dan asam folat.
 Diet rendah protein karena urea, asam urat dan asam organik, hasil pemecahan makanan dan
protein jaringan akan menumpuk secara cepat dalam darah jika terdapat gagguan pada
klirens ginjal. Protein yang diberikan harus yang bernilai biologis tinggi seperti telur, daging
sebanyak 0,3 – 0,5 mg/kg/hari.
Perawatan Paliatif
 Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan
meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan
keluarga dalam menghadapi penyakit yangmengancam jiwa,
dengan cara meringankan penderitaan rasa sakit melalui
identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan
nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau
spiritual. (World Health Organization (WHO) 2016).
Masalah Keperawatan Pada Pasien
Paliatif
1. Masalah Fisik
Masalah fisik yang seringkali muncul yang merupakan keluhan dari pasien paliatif yaitu nyeri
2. Masalah Psikologi
yang paling sering dialami pasien paliatif adalah kecemasan
3. Masalah Sosial
Masalah pada aspek sosial dapat terjadi karena adanya ketidak normalan kondisi hubungan social
pasien dengan orang yang ada disekitar pasien baik itu keluarga maupun rekan kerja.
4. Masalah Spiritual
Distres spiritual dapat terjadi karen diagnose penyakit kronis, nyeri, gejala fisik, isolasi dalam
menjalani pengobatan serta ketidakmampuan pasien dalam melakukan ritual keagamaan
ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL GINJAL KRONIK

1. Pengkajian
- Anamnesa
2. Riwayat Kesehatan
- Utama,Sekarang Dahulu
3. Pola kebutuhan
- Aktivitas,dll
4. Penyuluhan
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN
 Aktual/resiko tinggi pola nafas tidak efektif b.d kongestif paru. Retensi cairan di
intertitial alveolar paru
 Aktual/resiko tinggi kelebihan volume cairan tubuh b.d retensi natrium, peningkatan
aldosteron
 Penurunan CO b.d perubahan kontraktilitas jantung
 Aktual/ resiko terjadinya penurunan perfusi serebral b.d perubahan PH cairan
serebrospinalis sekunder terhadap acidosis metabolik
 aktual./resiko tinggi terjadinya aritmia b.d abnormalitas konduksi elektrikal jantung
sekunder terhadap hiperkalemia
 Aktual/ resiko terjadinya kerusakan integritas kulit b.d akumulasi ureum dibawah
kulit
Kelebihan volume cairan b.d. penurunan haluaran urin, retensi cairan dan natrium
sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal
Tujuan : dalam waktu 1x24 jam, tidak terjadi kelebihan volume cairan
Kriteria Hasil:klien tidak sesak nafas , edema ekstermitas berkurang, produksi urine
>600ml/hari
INTERVENSI
 kaji adanya edema ekstermitas
 anjurkan klien untuk melakukan tirah baring pada saat edema masih terjadi
 Observasi TTV
 ukur intake dan output
 timbang berat badan
 berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/ masker sesuai dengan indikasi.
 kolaborassi
 berikan diet tanpa garam
 berikan diet rendah protein dan tinggi kalori (Terapi Kolaborasi)
 berika deuritik ( Terapi Kolaborasi)
Gangguan psikososial
Pasien dengan GGK akan menggunakan berbagai macam
mekanisme pertahanan tubuh untuk menjaga keseimbangan
psikososialnya dari kecemasan atas
penyakitnya.Meningkatkan kepercayaan diri serta
spiritualnya.
Dengan cara Komunikasi Efektif dan dukungan dukungan dari
tenaga kesehatan dan keluarga.
SEKIAN & TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai