I.3.4 Patofisiologi
Ginjal mempunyai kemampuan nyata untuk mengkompensasi kehilangan
nefron yang persisten yang terjadi pada gagal ginjal kronik. Jika angka filtrasi
glomerolus menurun menjadi 5-20 ml/menit/1,73 m2, kapasitas ini mulai
gagal. Hal ini menimbulkan berbagai masalah biokimia berhubungan dengan
bahan utama yang ditangani ginjal.
Ketidakseimbangan natrium dan cairan terjadi karena ketidakmampuan ginjal
untuk memekatkan urin.Hiperkalemia terjadi akibat penurunan sekresi
kalium.Asidosis metabolik terjadi karena kerusakan reabsorbsi bikarbonat
dan produksi ammonia.Demineralisasi tulang dan gangguan pertumbuhan
terjadi akibat sekresi hormon paratiroid, peningkatan fosfat plasma
(penurunan kalsium serum, asidosis) menyebabkan pelepasan kalsium dan
fosfor ke dalam aliran darah dan gangguan penyerapan kalsium usus.Anemia
terjadi karena gangguan produksi sel darah merah, penurunan rentang hidup
sel darah merah, peningkatan kecenderungan perdarahan (akibat kerusakan
fungsi trombosit). Perubahan pertumbuhan berhubungan dengan perubahan
nutrisi dan berbagai proses biokimia.
II. Rencana Asuhan Klien dengan Gangguan Sistem Urinologi – CKD
II.1 Pengkajian
1. Pengkajian
a. Identitas pasien dan riwayat kesehatan
b. Aktifitas dan Istirahat: Kelelahan, kelemahan, malaise, gangguan tidur,
Kelemahan otot dan tonus, penurunan ROM.
c. Sirkulasi: Riwayat hipertensi lama atau berat, palpitasi, nyeri dada
Peningkatan JVP, tachycardia, hipotensi orthostatic, friction rub.
d. Integritas Ego: Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada kekuatan
menolak, cemas, takut, marah, irritable.
e. Eliminasi: Penurunan frekuensi urin, oliguri, anuri, perubahan warna urin, urin
pekat warna merah/coklat, berawan, diare, konstipasi, abdomen kembung.
f. Makanan/Cairan
Peningkatan BB karena edema, penurunan BB karena malnutrisi, anoreksia,
mual, muntah, rasa logam pada mulut, asites Penurunan otot, penurunan
lemak subkutan.
g. Neurosensori: Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot, kejang, kebas,
kesemutan
Gangguan status mental,penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan
berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran,
koma.
h. Nyeri/Kenyamanan: Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki,
distraksi, gelisah.
i. Pernafasan
Pernafasan Kussmaul (cepat dan dangkal), Paroksismal Nokturnal Dyspnea
(+), Batuk produkrif dengan frotty sputum bila terjadi edema pulmonal .
j. Keamanan: Kulit gatal, infeksi berulang, pruritus, demam (sepsis dan
dehidrasi), petekie, ekimosis, fraktur tulang, deposit fosfat kalsieum pada
kulit, ROM terbatas.
k. Seksualitas: Penurunan libido, amenore, infertilitas.
l. Interaksi Sosial: Tidak mampu bekerja, tidak mampu menjalankan peran
seperti biasanya (Doengoes,2000)
2. Diagnosa Keperawatan
1. Hipervolemia berhubungan dengan penurunan haluaran urin, retensi cairan
dan natrium sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal.
2. Nausea berhubungan dengan gangguan biokimiawi.
3. Gangguan integritas kulit b.d gangguan status metabolic, edema, kulit kering,
pruritus.
4. Resiko defisit nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
katabolisme protein, pembatasan diet, peningkatan metabolisme, anoreksi,
mual, muntah.
5. Intoleransi aktivitas b.d. penurunan produksi energi metabolic, anemia,
retensi produk sampah dan prosedur dialisa.