SKRIPSI
Oleh :
SANTIKA AMEILIA
NIM : 180112048
SKRIPSI
Oleh :
SANTIKA AMEILIA
NIM : 180112048
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi :
Oleh :
Santika Ameilia
NIM. 180112048
Skripsi ini telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi program studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Abdi Nusantara
Pembimbing
ii
PERNYATAAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : Efektiftas Slow Deep Breathing Dan Daun Seledri Untuk
Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi.
Skripsi ini telah disetujui dan diperiksa oleh pembimbing dan dinyatakan siap
untuk diujikan
Mengetahui,
NIDN : 04-0906-8006
Pembimbing
NIDN : 0301059103
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Ketua/penguji I
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
saya, di dalam naskah skripsi yang berjudul “Efektifitas Slow Deep Breathing
Hipertensi” tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh pihak lain
untuk mendapatkan karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebut dalam
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik
yang telah saya peroleh (S-1) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
(Santika Ameilia)
NIM. 180112048
v
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ABDI NUSANTARA
Jakarta, 25 Maret 2022
Santika Ameilia
Efektifitas Slow Deep Breathing Dan Daun Seledri Untuk Menurunkan
Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
ABSTRAK
Pendahuluan : Hipertensi adalah Peningkatan tekanan darah yang kronis (dalam kurun
waktu yang lama) dan bisa menimbulkan kesakitan pada seseorang, bahkan berujung
pada kematian. Seseorang bisa disebut menderita hipertensi jika tekanan darah
sistoliknya >140 mmHg dan diastoliknya >90 mmHg. WHO menjelaskan negara
ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi sebesar 40% sedangkan negara maju
hanya 35%, kawasan Afrika berada di posisi teratas penderita hipertensi, yaitu sebesar
40%. Kawasan Amerika sebesar 35% dan Asia Tenggara 36%. Di kawasan Asia penyakit
ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Penyakit Hipertensi bisa ditangani
dengan melakukan terapi nonfarmakologis contohnya yaitu Slow deep breathing ialah
latihan relaksasi dengan teknik latihan pernapasan yang dilakukan secara sadar dan
rebusan daun seledri ialah terbukti dapat mengobati hipertensi.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan dalam
pemberian teknik slow deep breathing dan daun seledri untuk menurunkan tekanan darah
di Puskesmas karang kitri kota Bekasi.
Hasil Penelitian : Hasil pre-test sebesar 0,811 (<0,05) maka pada sebelum diberikan
slow deep breathing dan daun seledri tekanan darah pada pasien hipertensi tidak
mengalami perubahan yang signifikan. Hasil post-test setelah diberikan slow deep
breathing dan daun seledri yaitu 0,000(<0,05) maka terdapat perubahan yang signifikan
setelah diberikan slow deep breathing dan daun seledri terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien hipertensi.
Kesimpulan dan Saran : Terdapat pengaruh setelah diberikan terapi slow deep
breathing dan daun seledri terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di
Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi. Tidak ada perbedaan efektivitas yang signifikan
dari kedua intervensi yang dilakukan pada pasien hipertensi di Puskesmas Karang Kitri.
Diharapkan hasil penelitian selanjutnya tentang menurunkan tekanan darah dengan
menggunakan terapi atau intervensi lainnya dengan jumlah responden yang lebih banyak
lagi.
Kata Kunci : Slow deep breathing, rebusan daun seledri dan hipertensi.
vi
NURSING PROGRAM
INSTITUTE OF HEALT SCIENCE ABDI NUSANTARA
Jakarta, 25 March 2022
Santika Ameilia
The Effectiveness Of Slow Deep Breathing And Celery Leaf To Reduce Blood
Pressure In Hypertension Patients In Karang Kitri Puskesmas, Bekasi City
ABSTRACT
Research Methods: The research method used is quantitative research with a pre-
experimental approach with one group pre-test and post-test. The population in this study
were 30 respondents. The sampling technique used in this research is probability
sampling with random sampling technique or random sampling.
Research Results: The pre-test results were 0.811 (<0.05), so before being given slow
deep breathing and celery leaves, blood pressure in hypertensive patients did not
experience significant changes. The post-test results after being given slow deep
breathing and celery leaves were 0.000 (<0.05), then there was a significant change after
being given slow deep breathing and celery leaves to decrease blood pressure in
hypertensive patients.
Conclusions and Suggestions: There is an effect after being given slow deep breathing
therapy and celery leaves on reducing blood pressure in hypertensive patients at Karang
Kitri Health Center Bekasi City. There was no significant difference in the effectiveness
of the two interventions performed on hypertensive patients at the Karang Kitri Health
Center. It is hoped that the results of further research on lowering blood pressure by using
therapy or other interventions with even more respondents.
vii
KATA PENGANTAR
skripsi yang berjudul : “Efektifitas Slow Deep Breathing Dan Daun Seledri Untuk
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
Nusantara.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM, SST, MARS, Ketua STIKes Abdi Nusantara
4. Para dosen dan seluruh staf yang terkait di program Studi Sarjana
viii
5. Kedua orang tuaku yang aku cintai dan saudara-saudaraku yang aku
yang telah memberikan dukungan dan semangat baik disaat suka maupun
duka.
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan memberikan
Santika Ameilia
ix
DAFTAR ISI
x
2.2.3 Manfaat Seledri........................................................................................24
2.2.4 Prosedur Pembuatan Air Rebusan Daun Seledri.......................................25
2.2.5 Penyakit Yang Dapat Diobati Dengan Seledri..........................................25
2.2.6 Efek Samping...........................................................................................26
2.2.7 Kontraindikasi..........................................................................................26
2.2.7 Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan
Darah………………………………………………………………………………..27
2.3 Teknik Slow Deep Breathing.........................................................................28
2.3.1 Definisi Slow Deep Breathing..................................................................28
2.3.2 Tujuan Slow Deep Breathing....................................................................29
2.3.3 Manfaat Slow Deep Breathing..................................................................29
2.3.4 Mekanisme Slow Deep Breathing............................................................30
2.3.5 Pengaruh Slow Deep Breathing Terhadap Tekanan Darah.......................31
2.3.6 Prosedur Slow Deep Breathing.................................................................31
BAB III............................................................................................................................34
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS................34
3.1 Kerangka Konsep...........................................................................................34
3.2 Definisi Operasional.......................................................................................35
3.3 Hipotesis..........................................................................................................36
BAB IV............................................................................................................................37
METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................37
4.1 Desain Penelitian................................................................................................37
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................38
4.3 Populasi dan Sampel..........................................................................................38
4.3.1 Populasi....................................................................................................38
4.3.2 Sampel......................................................................................................38
4.4 Kriteria Sampel :............................................................................................39
4.4.1 Kriteria Inklusi.........................................................................................39
4.4.2 Kriteria Eksklusi.......................................................................................39
4.5 Teknik Sampling.............................................................................................39
4.6 Etika Penelitian..............................................................................................40
4.7 Pengolahan Data.............................................................................................41
4.8 Analisis Data...................................................................................................42
4.8.1 Analisis Univariat.....................................................................................42
4.8.2 Analisis Bivariat.......................................................................................42
xi
BAB 5..............................................................................................................................43
HASIL PENELITIAN...................................................................................................43
5.1 Profil Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi................................................43
5.2 Analisis Univariat...........................................................................................43
5.3 Analisis Bivariat.............................................................................................45
BAB VI............................................................................................................................49
PEMBAHASAN.............................................................................................................49
6.1 Pembahasan....................................................................................................49
6.1.1 Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Slow Deep Breathing...............................................................................................49
6.1.2 Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Diberikan Rebusan Daun Seledri
……………………………………………………………………..………………..51
6.1.3 Perbedaan Hasil Pre-test Dan Post-test Slow Deep Breathing Dan Daun
Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi......................52
BAB VII..........................................................................................................................53
PENUTUP.......................................................................................................................53
7.1 Kesimpulan.....................................................................................................53
7.2 Saran...............................................................................................................54
7.2.1 Bagi Kepala Puskesmas............................................................................54
7.2.2 Bagi Perawat Puskesmas..........................................................................54
7.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya..........................................................................54
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................55
LAMPIRAN....................................................................................................................58
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper
adalah Peningkatan tekanan darah yang kronis (dalam kurun waktu yang
darah sistoliknya >140 mmHg dan diastoliknya >90 mmHg. Apabila tekanan
darah selalu tinggi dan tidak dicegah sejak dini, akan sangat berisiko
Risnah, 2019).
penyakit jantung dan stroke yang menjadi penyebab kematian dan kecacatan
tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
1
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
25,8% berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 dan naik menjadi 34,1%
negara maju hanya 35%, kawasan Afrika berada di posisi teratas penderita
hipertensi, yaitu sebesar 40%. Kawasan Amerika sebesar 35% dan Asia
Tenggara 36%. Di kawasan Asia penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang
setiap tahunnya.
pada kelompok umur 18 tahun sebesar 34,1%, pada kelompok umur 31-44
tahun sebesar 31,6%, kelompok umur 45-54 tahun sebesar 45,3%, dan
2
kelompok umur 55-64 tahun sebesar 55,2%. Angka ini mengalami kenaikan
jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas tahun 2013 yaitu sebesar 25,8%
Dan dari hasil pengukuran pada masyarakat usia lebih dari 18 tahun
angka kejadian hipertensi yang tinggi tersebut sehingga dapat menekan angka
darah dan mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang ada di darah
karena menjadi salah satu penyakit yang mematikan ( Heru Turdja’i, 2020).
contohnya yaitu Slow deep breathing ialah salah satu bagian dari latihan
relaksasi dengan teknik latihan pernapasan yang dilakukan secara sadar. Slow
3
Terapi relaksasi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
banyak dan tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya. Salah satu
untuk menolong tubuh mengeluarkan air dan natrium agar dapat menurunkan
penyempitan pembuluh darah arteri dapat normal kembali (M. Ilham Rivany,
2021).
slow deep breathing terhadap tekanan darah lansia hipertensi di wilayah kerja
4
menurut (Muzakar, 2012). Daun seledri banyak mengandung apiin, suatu
dapat dilakukan sendiri kapan saja dan dimana saja dan yang terpenting dapat
kitri
penelitian yang sama, Tetapi ada beberapa penelitian terdahulu yang dapat
5
No Nama Peneliti Judul Metode Hasil
1. Indraningsih Penetapan kadar Menggunakan Kadar flavonoid total dan
(2020) flavonoid total dan metode aktifitas antioksidan dari
aktifitas penelitian abts ekstrak dan fraksi daun
antioksidan dari (ekstrak dan seledri memiliki
ekstrak daun fraksi). perbedaan yang
seledri ( Apium signifikan (p<0,05)
berdasarkan uji statistic
graveolens L.)
menggunakan one way
anova
2. Ainurrofiq, Terapi non Pengumpulan Terapi non farmakologi
Risnah & farmakologi dalam data dan dinilai cukup efektif
Maria ( 2019) pengendalian informasi untuk menurunkan
tekanan darah padadiseleksi tekanan darah tinggi
pasien hipertensi :
kerelavanann terutama pemberian
systematic review ya rebusan daun salam yang
menggunaka dimana melakukannya
n Duffy’s cukup mudah dan tidak
Research terlalu memakan banyak
Apprasial biaya.
Checklist
Approach.
3. Weny Terapi Jenis Berdasarkan hasil
kusuma, komplementer penelitian ini penelitian dari literature
yulius tiranda yang berpengaruh menggunakan riview ini bahwa terapi
& sukron terhadap metode komplementer seperti :
(2021) penurunan tekanan literature jus mentimun, ainfused
darah pasien review dengan air mentimun, buah
hipertensi di menggunakan psang, jus tomat, rebusan
indonesia 3 database daun alpukat, rebusan
seperti google daun sirih, yoga,
scholar, meditasi, music, tekuk
pubmed, dan hipnotis, terapi seft,
perpusnas, relaksasi otot progresif,
antara tahun teknik nafas dalam, pijat
20112-2020. . rfleksi, dance movement
terapi, mases kaki,
hidroterapi, terapi
tertawa, terapi
akupresure, terapi
akupuntur. Menunjukan
hasil signifikan terhadap
penurunan tekanan darah
pada pasien hipertensi.
6
4. Yusuf Anbari Pengaruh teknik Metode Hasil penelitian
(2019) slow deep penelitian yag menunjukan bahwa pada
breathing terhadap digunakan analisa univariate rata-
tekanan darah yaitu pre- rata pretest sistol selama
pada lansia dengan eksperimen 3 hari yaitu 160 mmhg
hipertensi di dengan dan post-test rata-rata
wilayah kerja pendekatan sistol yaitu 144 mmhg.
puskesmas one group Sedangkan data rata-rata
cileunyi pretest post pretest diastole selama 3
test dengan hari 94 mmhg dan post-
jumlah test diastole selama 3
populasi 205 hari yaitu 86 mmhg.
yang kemudian Yang artinyaa terdapat
dilakukan pengaruh teknik slow
pengambilan deep breathing terhadap
sempel nilai tekanan darah
purposive sistolik dan diastolic
sampling pada lansia penderita
degan jumlah hipertensi.
27 lansia .
5. Anisa Daya antibakteri Jenis Hasil pengamatan
Luthfiyah ekstrak daun penelitian ini menunjukkan bahwa
(2019) seledri (Apilium menggunakan ekstrak daun seledri pada
Graveolens L.) eksperimental semua konsentrasi yaitu
labolatoris konsentrasi 100%, 50%,
dengan 25%, 12,5% dan 6,25%
rancangan tidak terbentuk zona
penelitian the hambat pada medium
pre-post test biakan bakteri P.
only one gingivalis. Hal ini bisa
group design. dibuktikan pada masing-
masing konsentrasi
tersebut tidak terbentuk
daerah bening disekitar
sumuran. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa
ekstrak daun seledri
(Apium graveolens L.)
tidak memiliki daya
antibakteri terhadap P.
gingivalis.
7
1.3 Rumusan Masalah
kandungan kalium yang ada pada daun seledri dapat menekan atau
breathing dan meminum air daun seledri maka penulis sangat ingin
dengan melakukan teknik slow deep breathing dan meminum air rebusan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang
signifikan dalam pemberian teknik slow deep breathing dan daun seledri
setelah dilakukan teknik slow deep breathing dan diberikan air rebusan
8
1.5 Manfaat Penelitian
Semoga hasil dari penelitian ini bisa memberikan manfaat yang signifikan
terutama tentang perbedaan teknik slow deep breathing dan daun seledri untuk
acuan penelitian.
breathing dan daun seledri untuk menurunkan tekanan darah tinggi di wilayah
Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian
terjadi penurunan setelah diberikan teknik slow deep breathing dan daun seledri
9
selama 10 hari berturut-turut. Hasil uji statistik di bantu dengan bantuan program
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
istirahat/tenang.
10
Tekanan darah tinggi atau bisa juga disebut dengan kata Hipertensi
berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper adalah tekanan
tekanan darah yang kronis (dalam kurun waktu yang lama) dan bisa
>140 mmHg dan diastoliknya >90 mmHg dan apabila tekanan darah selalu
tinggi dan tidak dicegah sejak dini, tentu akan sangat berisiko
tahun 2013 dan naik menjadi 34,1% berdasarkan data Riskesdas tahun
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar. Di Indonesia estimasi
11
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54
Kayce Bell, June Twiggs, 2018 dalam penelitiannya, jenis tekanan darah
pasti penyebabnya, dan kasusnya sekitar lebih dari 90% sudah masuk
darah lebih tinggi daripada hipertensi primer. Kurang dari 10% pasien
12
b. Peningkatan tekanan darah diastolik (isolated diastolic hypertension)
1. Faktor Hereditas
b. Usia
c. Jenis kelamin
tinggi. Sedangkan pada pria pada usia 45 tahun akan lebih rentan
terkana hipertensi.
d. Ras
13
Aktivitas fisik sangat bagus untuk melancarkan peredarah darah,
olahraga yang cukup menjadi salah satu contoh yang baik untuk
Konsumsi garam yang tinggi pada makanan, kalori dan juga lemak
c. Obesitas
yang serius.
d. Minuman berakohol
e. Merokok
f. Stress
14
2.1.4 Patofisiologi Hipertensi
interaksi faktor resiko tertentu. Dari pusat vasomotor ini bermula jarak saraf
simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna
saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan
Tekanan darah arteri merupakan produk total resisten perifer dan curah
hormonal.
15
Peningkatan penebalan dinding arteriol akibat faktor genetik yang
mengapa hal tersebut bisa terjadi. Secara bersamaan sistem saraf simpatis
kuat, pada saat gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal.
Hormon ini menjadi retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan
perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada lanjut
ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada
(Krisnanda, 2017).
16
2.1.5 Klasifikasi Hipertensi
Heart Association) pada usia dewasa > 18 tahun dapat dikelompokkan menjadi 5
17
1. Prahipertensi
2. Hipertensi tingkat 1
3. Hipertensi tingkat 2
Kondisi ini ditandai dengan tekanan sistolik > 160 mmHg dan
kasus berat dapat ditemukan edema pupil (edema pada diskus optikus).
18
sulit tidur, sesak nafas, cepat marah, telinga berdenging, tekuk terasa berat,
berdebar dan sering kencing pada malam hari. Gejala akibat komplikasi
jantung, fungsi ginjal dan gangguan serebral (otak) sehingga terjadi kejang
1) Serangan jantung
2) Stroke
3) Gagal jantung
darah.
19
5) Kerugian penglihatan
mata.
6) Disfungsi seksual
Ini bisa menjadi disfungsi ereksi pada pria atau libido pada wanita
menjadi rendah.
farmakologis.
I. Non Farmakologis
daun seledri dan kayu manis sebagai obat herbal sudah banyak
20
Pada penderita hipertensi derajat 1, tanpa faktor risiko kardiovaskular
lain, maka strategi pola hidup sehat adalah tahap awal, yang harus
lain:
Olah raga.
Meminum alkohol lebih dari dua gelas per hari pada pria atau satu
Berhenti merokok.
21
II. Terapi Farmakologis
dianjurkan adalah :
22
Dianjurkan untuk minum obat yang jangka panjang sampai 24 jam
degan pemberian sehari satu kali sehari. Jika terapi dimulai dengan
satu jenis obat dalam dosis rendah tetapi target belum tercapai,
obatobatan. Sebagai sayuran daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran sup.
Daunnya juga bisa dipakai sebagai lalap atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan
di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur ayam. Seledri
(terutama buahnya) sebagai bahan obat telah disebut-sebut oleh Dioskurides serta
Theoprastus dari masa Yunani Klasik dan Romawi sebagai "penyejuk perut".
mirip dengan daun tetapi digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah
Tangkai ini pada kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai
23
Pada kelompok budidaya tertentu membesar membentuk umbi yang juga
dapat dimakan.
pahit, vitamin (A,B dan c). Setiap 100 gr herba seledri mengandung air sebanyak
93 ml, protein 0,9 gr, lemak 0,1 gr, karbohidrat 4 gr, serat 0,9 gr, kalsium 50 mg,
besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg, magnesium 85 mg,
vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg, riboflavin 0,05 mg, tiamin 0,03 mg dan
nikotinamid 0,4 mg. Akar mengandung asparagin, manitol, zat pati, lendir,
minyak asiri, pentosan, glutamin dan tirosin. Biji mengandung apiin, minyak
Daun seledri memiliki kadar flavonoid total pada ekstrak air daun seledri
Fraksi air seledri pada dosis 25, 50 dan 100 mg/kgBB dapat menurunkan
kadar kolesterol total karena adanya flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan
24
2.2.3 Manfaat Seledri
Dalam penelitian Anisa Luthfiyah (2019), manfaat dari daun seledri antara lain:
dari hormon stres dalam darah kita. Hal ini tentu saja memungkinkan
dalam memperluas pembuluh darah, dan juga memberi ruang darah lebih,
Menyehatkan Sendi
Seledri juga baik bagi orang-orang yang kerap menderita radang sendi,
rematik atau asam urat. Anti inflamasi dalam seledri dapat membantu
Selain itu batang daun seledri mengandung zat bernama diuretik, yang
Kaya akan vitamin C Daun seledri juga kaya akan vitamin C dan juga
Mencegah Kanker
25
2.2.4 Prosedur Pembuatan Air Rebusan Daun Seledri
SOP pembuatan air rebusan daun seledri untuk mengatasi tekanan darah
yaitu bahan yang digunakan adalah seledri (Apium graveolens) segar, sebanyak 40
Direbus dengan 2 gelas (400 cc) hingga didapatkan segelas air (200cc)
selama ± 15 menit.
Setelah dingin di saring lalu hasil saringan diminum 2 kali sehari sebanyak
Menurunkan kolesterol.
Mengatasi alergi.
Mengobati rematik.
Menyuburkan rambut
Meredakan batuk
Mengobati bronkitis.
26
2.2.6 Efek Samping
Seledri adalah herbal yang terbukti bisa menurunkan tekanan darah. Tetapi
perlu diperhatikan, ada beberapa efek samping yang mungkin ada dari konsumsi
seledri. Seledri dapat menyebabkan inflamasi pada kulit dan sensitivitas matahari.
kontaksi uterus dan keguguran. Seledri juga menyebabkan alergi pada orang yang
sensitive pada beberapa tanaman termasuk wortel, & dandelion. Penyakit ini
ginjal juga dilarang mengkonsumsi seledri. Seledri dapat berefek pada system
nervous. Pada beberapa penelitian kombinasi anastesi dan obat lain yang dipakai
selama dan setelah operasi menurun system nevous sangat banyak. Hentikan
2019)
2.2.7 Kontraindikasi
besar akan menyebabkan kontaksi uterus dan keguguran. Orang dalam ganggunan
ginjal juga dilarang mengkonsumsi seledri. Seledri dapat berefek pada system
nervous. Pada beberapa penelitian, kombinasi anastesi dan obat lain yang dipakai
selama dan setelah operasi menurun system nevous sangat banyak. Hentikan
27
2.2.7 Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Terhadap Penurunan
Tekanan Darah.
Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh darah nadi
(arteri). Ketika jantung kita berdetak, lazimnya 60 sampai 70 kali dalam 1 menit
pada kondisi istirahat (duduk atau berbaring), darah dipompa menuju dan melalui
meningkat. Ini disebut tekanan darah sistolik, yakni angka tekanan darah tertinggi.
Pada saat jantung rileks (tidak berdenyut) tekanan darah jatuh ke tingkat terendah.
Ini disebut tekanan darah diastolik. Dapat dibayangkan semakin tinggi tekanan
darah seseorang maka semakin tinggi kekuatan yang mendorong darah dan dapat
dapat terjadi di otak dan jantung sehingga dapat mengakibatkan, stroke, gagal
obatobatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai campuran
tekanan darah seledri juga dapat mengurangi kolesterol tubuh menyehatkan sendi,
28
Daun seledri sudah diketahui banyak orang memiliki kemampuan
membantu menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Sudah banyak yang
membuktikannya, bisa dimakan dalam campuran jus sayur atau makanan lain,
dipraktikkan masyarakat sejak lama. Dalam ilmu botani, daun seledri dikatakan
darah dan Phthalides yang dapat mengendurkan otot-otot arteri atau membuat
Slow Deep Breathing atau relaksasi napas dalam juga dapat diartikan
dengan lambat, dalam dan rileks sehingga memungkinkan seseorang merasa lebih
Listyaningsih, 2018).
29
2.3.2 Tujuan Slow Deep Breathing
sebagai berikut :
1) Ketentraman hati
6) Meningkatkan keyakinan
30
2.3.4 Mekanisme Slow Deep Breathing
menyebabkan kebutuhan tubuh terhadap insulin akan menurun. Salah satu teknik
relaksasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan Slow Deep Breathing.
Slow Deep Breathing (SDB) merupakan tindakan yang disadari untuk mengatur
pernapasan secara sadar dilakukan oleh medulla oblongata. Napas dalam lambat
dapat menstimulasi respon saraf otonom yaitu dengan menurunkan respon saraf
Gejala yang timbul akibat kecemasan dapat berupa fisik maupun psikis,
dimana dari beberapa gejala yang timbul dapat mengakibatkan peningkatan saraf
berlebih yang disebabkan oleh meningkatnya kinerja otak akibat pikiran berlebih
dan tidak pasti. Sehingga menjadikan kerja otot pernapasan dikendalikan oleh
terganggu. Gejala fisik seperti mual, ketegangan otot, mudah lelah, sakit kepala,
palpitasi pun dapat muncul diiringi dengan gejala psikologis seperti gelisah,
31
khawatir, takut, tidak tenang, sulit berkonsentrasi sehingga sulit tidur (Nipa,
2017).
Penurunan kadar hormone adrenalin juga terjadi saat latihan teknik Slow
Deep Breathing yang akan memberikan rasa tenang dan rileks sehingga
(Nipa,2017)
32
3) Menciptakan suasana nyaman
Pelaksanaan 1) Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
2) Meminta pada pasien agar rileks dan tenang
3) Memastikan posisi tulang belakang pasien dalam
keadaan lurus, tungkai dan kaki tidak menyilang
4) Meminta pasien untuk meletakan kedua tangan di
daerah perut
5) Meminta pasien mulai menarik napas dalam dan lambat
selama 5 detik sehingga udara masuk keparu-paru dan
rasakan pergerakan abdomen dan meminimalisir
pergerakan dada
6) Kemudian minta pasien untuk menahan napas selama 3
detik
7) Lalu minta pasien untuk menghembuskan napas secara
perlahan melalui mulut
8) Lakukan berulang sesuai prosedur
9) Setelah melakukan teknik relaksasi minta pasien untuk
melakukan peregangan otot tangan, kaki, lengan dan
seluruh tubuh
10) Lalu duduk dengan tenang selama 2 menit
Evaluasi 1) Menanyakan perasaan pasien
2) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk memberikan
umpan balik dari terapi yang telah dilakukan
Tekanan Darah
33 - Sistolik
- Diastolik
Slow Deep Breathing Dan
Daun Seledri
- Menghindari stress
- Calcium chanel blocker atau
- Memperbaki gaya hidup
calcium antagonis (Diltiasem,
yang kurang sehat
verapamil).
- Terapi komplementer
- Vasodilator (Prasosin, Hidrasin)
(terapi herbal)
- Penghambat reseptor
angiotensin II
34
BAB III
Kerangka konsep adalah suatu hubungan yang saling berkaitan antara konsep
yang satu dengan konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti
sebagai berikut:
: Pengaruh
35
3.2 Definisi Operasional
Independen
Air RebusanAir rebusan - Jumlah : masing- masing Rebusan Ordinal
Daun Seledri seledri adalah 200cc/hari selama 10 hari dau seledri
daun seledri dan
yang direbus - Waktu : pagi jam 08:00 tensimeter
sesuai dengan setelah sarapan
SOP - Jenis Air : air rebusan
menggukan air daun seledri
mineral
- Bahan :
Daun dan batang
seledri yang segar
sebanyak 4-5
batang
Air mineral 2 gelas
Independen
Slow Deep Slow deep - Duduk dengan posisi Tarik nafas Ordinal
Breathing breathing senyaman mungkin lalu dalam dan
adalah Tarik lakukan Tarik nafas tensimeter
nafas yang dalam dan ditahan
dalam sesuai selama 3 detik lalu
dengan SOP dihembuskan
- Waktu : pagi, dan siang
36
3.3 Hipotesis
37
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
dipergunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen dengan one group pre-
test dan post-test, ciri dari penelitian ini mengkaitkan hubungan sebab akibat
Keterangan :
K : Subjek
I : Intervensi
38
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Puskesmas Karang Kitri Kota Bekasi karena masih banyak masyarakat yang
4.3.1 Populasi
(Omega, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi di
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian kecil dari jumlah dan karakteristik yang ada pada
sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen dengan one
group pre-test dan post-test, ciri dari penelitian ini mengkaitkan hubungan sebab
akibat dengan cara melibatkan suatu Kelompok subjek, lalu diobservasi sebelum
39
Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung dengan rumus besar sampel,
n= N
1+N(d)2
n= 33
1+33(0.0025)
n= 33
1,082
n = 30,4 n = 30 (pembulatan)
Keterangan :
n : besar sampel
N : besar populasi
d : tingkat signifikasi (0,05)2
1. Pasien hipertensi di puskesmas karang kitri kota Bekasi pada bulan mei
2022.
secara acak.
40
4.6 Etika Penelitian
4.6.1 Beneficience
4.6.2 Confidentiality
4.6.3 Maleficience
pengumpulan data.
41
mungkin terjadi selama pengumpulan data. Jika responden bersedia maka
sebagai berikut:
Tahapan ini merupakan tahap menyeleksi. Pada tahapan ini data yang
dan kekurangan kelengkapan data yang telah terkumpul dari buku laporan,
data selanjutnya.
diteliti.
kedalam computer.
42
4.8 Analisis Data
data yang sudah terkumpul selanjutnya diolah dan dianalisis dengan teknik
analisis statistik yang digunakan adalah Uji Paired T-Test. Uji Paired
TTest dilakukan karena data yang dikumpulkan dari dua sampel yang
saling berhubungan, artinya bahwa satu sampel akan mempunyai dua data.
intervensi dapat diketahui melalui dua cara. Cara ini digunakan nilai
ada perbedaan bermakna sebelum dan sesudah perlakuan bila p≤0,05 maka
43
BAB 5
HASIL PENELITIAN
margahayu, kota Bekasi dengan alamat Jl. Chairil anwar No. 111,
17113. Jam operasional puskesmas ini adalah pada hari senin sampai sabtu
Puskesmas ini melayani berbagai progam puskesmas seperti check up, rawat
jalan, cabut gigi, tes hamil, poned 24jam, periksa anak, ugd 24jam. Dalam
menyatukan langkah sesuai visi, misi dan nilai-nilai perilaku yang dapat di
jadikan acuan.
riwayat hipertensi.
1. Jenis kelamin
44
Laki-laki 12 40,0
Perempuan 18 60,0
Total 30 100,0
2. Usia
Total 30 100,0
3. Pendidikan
SD 10 33,3
SMP 13 43,3
SMA 7 23,3
Total 30 100,0
4. Riwayat Hipertensi
Iya 18 60,0
Tidak 12 40,0
Total 30 100,0
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 30 responden sebagian besar
45
5.3 Analisis Bivariat
Data khusus ini akan diuraikan hasil tekanan darah sebelum dan sesudah
pemberian teknik slow deep breathing pada responden di puskesmas karang kitri
kota Bekasi.
1. Nilai rata-rata tekanan darah sebelum dan sesudah di lakukan teknik Slow
Table 5.2 Distribusi frekuensi rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolic
sistolik sebelum dilakukan slow deep breathing adalah 157,00 mmhg dengan
standar deviasi 0,000. Sedangkan nilai rata-rata tekanan darah diastolic sebelum
dilakukan slow deep breathing yaitu 91,47 mmhg dengan standar deviasi 7,736.
deep breathing adalah 139,40 mmhg dengan standar deviasi 10,391. Sedangkan
nilai rata-rata tekanan darah diastolic sesudah dilakukan slow deep breathing
46
2. Nilai rata-rata tekanan darah sebelum dan sesudah di berikan Rebusan Daun
Table 5.3 Distribusi frekuensi rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolic
sistolik sebelum diberikan rebusan daun seledri adalah 149,67 mmhg dengan
standar deviasi 11,757. Sedangkan nilai rata-rata tekanan darah diastolic sebelum
diberikan rebusan daun seledri yaitu 88,40 mmhg dengan standar deviasi 10,602.
rebusan daun seledri adalah 141,80 mmhg dengan standar deviasi 9,033.
Sedangkan nilai rata-rata tekanan darah diastolic sesudah diberikan rebusan daun
47
3. Hasil T-test sebelum dan sesudah diberikan intervensi slow deep breathing
sesudah diberikan slow deep breathing dan daun seledri di Puskesmas Karang
Darah Derajat 1 12 1 0
Sebelum Di Perempuan =
berikan 18
Slow Deep
Breathing
Dan Daun
Seledri
Darah hipertensi 12 3
Sesudah Di Perempuan =
Berikan Slow 18
Deep
Breathing
Dan Daun
Seledri
48
Dari table 5.4 berdasarkan tabel diatas menunjukan hasil pre-test dan post-test
diberikan slow deep breathing dan daun seledri terhadap penurunan tekanan
darah, hasil pre-test sebesar 0,811 (<0,05) maka pada sebelum diberikan slow
deep breathing dan daun seledri tekanan darah pada pasien hipertensi tidak
deep breathing dan daun seledri yaitu 0,000(<0,05) maka terdapat perubahan
yang signifikan setelah diberikan slow deep breathing dan daun seledri terhadap
49
BAB VI
PEMBAHASAN
6.1 Pembahasan
6.1.1 Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Sebelum dan Sesudah
150,67 mmhg dan nilai rata-rata perubahan tekanan darah sistolic sebesar
139,40 mmhg.
darah tinggi.
rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 139,40 mmhg dan tekanan darah
diastolic 82,40 mmhg, dalam hal ini terjadi penurunan antara tekanan
darah sistolik dan diastolic sebelum dan sesudah diberikan teknil slow
deep breathing.
yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada pasien bagaimana cara
50
napas secara perlahan, selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik
darah sebelum dan sesudah dilakukan teknik slow deep breathing pada
slow deep breathing sebesar 153,80 mmhg dan 142,56 mmhg. Sedangkan
pada tekanan darah diastolic sebelum dan sesudah sebesar 94,40 mmhg
dan 84,80 mmhg. Ini berarti terjadi penurunan tekanan darah rata-rata
11,24 / 96. Ada pengaruh yang signifikan antara tekanan darah sebelum
dan sesudah dilakukan teknik slow deep breathing pada pasien hipertensi
hasil tekanan darah sistolik dan diastolic pada pasien hipertensi sebelum
Sedagkan hasil tekanan darah sistolik dan diastolic pada pasie hipertensi
51
6.1.2 Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Diberikan Rebusan Daun
Seledri
mmhg dan nilai rata-rata tekanan darah diastolic sebesar 88,40 mmhg.
Hal ini menunjukan bahwa setelah pemberian air rebusan seledri sekali
tekanan darahnya tetap setelah pemberian air rebusan daun seledri, ini
kekakuan dan tidak elastis lagi sehingga pemberian air rebusan daun
tekanan darah dan sebagai bet blocker yang dapat memperlambat detak
52
jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi jantung sehingga tekanan
6.1.3 Perbedaan Hasil Pre-test Dan Post-test Slow Deep Breathing Dan
Hipertensi
darah ssudah diberikan teknik slow deep breathing dan daun seledri.
Terapi slow deep breathing dan daun seledri terbukti mampu dalam
darah.
Dari hasil analisis statistic terhadap Perbedaan Hasil Pre-test Dan Post-test
(<0,05) maka pada sebelum diberikan slow deep breathing dan daun
yang signifikan. Hasil post-test setelah diberikan slow deep breathing dan
maka tidak ada perbedaan efektifitas terapi slow deep breathing dan
53
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
1. Tekanan darah responden sebelum diberikan terapi slow deep
tekanan darah.
54
7.2 Saran
informasi mengenai manfaat terapi slow deep breathing dan daun seledri
Terapi slow deep breathing dan rebusan daun seledri terbukti sangat
slow deep breathing dan rebusan daun seledri dapat menjadi salah satu
mengatasi hipertensi, dan menjadi salah satu sop dalam perawatan pasien
hipertensi.
55
DAFTAR PUSTAKA
Andri, J., Waluyo, A., Jumaiyah, W., & Nastashia, D. (2018). Efektivitas
https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JKS/article/view/382.
http://artikelkesehatan.com/
Helmi, A., Meydiza, F., Surya, D., 2013, Perkembangan Terkini Sains Farmasi
dan Klinik III 2013 293 Pengaruh Fraksi Air Herba Seledri (Apium
Universitas, 6, 293.
ilmu kesehatan.
56
Luluk Cahyanti, F, 2018. Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap
Kedoktern Gigi.
Suherman.
Cipta.
Smeltzer dan Bare, 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi .
jakarta: EGC
(Apium graveolens L.): an overview, Crit Rev Food Sci Nutr, 54(3),
38998.
57
Weny Kusuma, Yulius Tiranda dan Sukron, 2021. Terapi Komplementer Yang
Review.
sheets/detail/hypertension.
58
LAMPIRAN
Lampiran 1
59
Lampiran 2
Surat Balasan Izin Penelitian Dinas Kesehatan
60
Lampiran 3
Informed Consent
61
Lampiran 4
Kuesioner Hipertensi
62
Lampiran 5
Frequencies
Statistics
Valid 30 30 30 30
N
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
jenis kelamin
usia
63
pendidikan
riwayat hipertensi
64
Lampiran 6
Hasil Uji Paired T-Test
Report
sistol post diastol pre diastol post
sistol pre R.seledri R.seledri R.seledri R.seledri
Mean 149.67 141.80 88.40 84.07
N 15 15 15 15
Std. Deviation 11.757 9.033 10.602 5.365
65
Hasil T-Test Sebelum Dan Sesudah Diberikan Teknik Slow Deep BreathingDan Daun Seledri
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 post-test sdb - post-test daun 60.233 8.097 1.478 -3.327 2.506 .194 14 .000
seledri
66
67
Lampiran 7
Daftar Riwayat Hidup
Alamat Tempat Tinggal : JL. Mayor Oking No.03, RT/RW. 002/001, Kelurahan
Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kode Pos.
17113
Nomor Telepon/ Handphone : 089509904656
E-Mail : santikaamelia985@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
68
Lampiran 8
Dokumentasi Penelitian
69
Lampiran 9
Lembar Konsultasi
Topik
Arahan Dosen Nama dan
No Hari/Tgl Pertemuan/Diskusi
Pembimbing Paraf
/Konsultasi
Perbaikan Bab 1
Konsul Bab 1
3. 02/03/2022 Perbaikan Bab I dan
dilanjutkan
mengerjakan Bab II
70
Perbaikan Bab II dan
5. 04/03/2022 Konsul Bab II dilanjutkan
mengerjakan Bab III
Konsul Lembar
9. 18/05/2022 Acc Lembar Kuesioner
Kuesioner
71
Konsul Perbaikan
12. 27/06/2022 Perbaikan Uji T-Test
Uji T-Test
72
73