Oleh :
NIM : S.0017.P.040
Menyatakan bahwa hasil penelitian saya ini adalah hasil karya saya
sendiri dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar sarjana baik pada
Hasil penelitian ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis
atau dipublikasikan orang lain kecuali secara tertulis dan jelas dicantumkan
Demikian penelitian ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada paksaan
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : S.0017.P.040
Telah disetujui dan memenuhi syarat untuk dipertahankan dalam ujian Hasil
penelitian
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
Narmawan, S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIDN. 0910038705
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Kandai
NIM : S.0017.P.040
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Ketua
STIKes Karya Kesehatan Program Studi S1 Keperawatan
iv
BIODATA PENELITI
1. IDENTITAS
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan
terhormat :
2. Bapak Dr. Muh. Syaiful Saehu, ST.,M.Si, selaku Ketua STIKes Karya
Kesehatan
Kesehatan
vi
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan balasan pahala atas
segala amal yang telah diberikan dan semoga Hasil penelitian ini berguna bagi
Penulis
vii
ABSTRAK
Penyakit hipertensi tidak memiliki keluhan dan tanda gejala yang khas sehingga
disebut sebagai silent killer dan menjadi penyakit kematian ke-3 setelah stroke
dan tubercolosis. Namun, hipertensi dapat diatasi dengan dua cara yaitu secara
farmakologis atau dengan obat-obatan anti hipertensi jangka panjang seperti
diuretik, amlodipine, nifedipine, bisoprolol, ACE inhibitor, dan Angiotensin-2
receptor blocker sedangkan nonfarmakologis atau tradisional seperti mengkudu,
daun salam, rumput laut, bawang putih, labu siam dan tumbuhan herbal lainnya.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian air rebusan
bawang putih terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi
di wilayah kerja Puskesmas Kandai. Penelitian ini menggunakan metode Quasy
Eksperimental Design. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Kandai Agustus tahun 2021 sampai selesai dengan melibatkan 34 orang yang
terdiri dari 17 kontrol dan 17 kelompok eksperimen. Teknik penarikan sampel
adalah teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer
dan sekunder. analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai median (minimum-maksimum) pada tekanan darah
sistolik kontrol sebelum sebesar 180 mmHg (150-200), sistolik eksperimen
sebesar 180 mmHg (160-200) dan nilai diastolik kontrol sebesar 90 mmHg (80-
100) dan diastolik eksperimen sebesar 90 mmHg (80-100) sedangkan pada post
test, nilai median (min-max) pada tekanan darah sistolik kontrol setelah sebesar
120 mmHg (110-130), sistolik eksperimen sebesar 120 mmHg (110-130) dan
nilai diastolik kontrol dan ekperimen masing-masing 80 mmHg (70-80).
Disamping itu, diperoleh nilai ρ value = 0,001 maka dapat diartikan bahwa
terdapat perbedaan penurunan tekanan darah antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol sedangkan nila d’cohen diperoleh f = 0,12 yang artinya ada
efek size besar. Disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian rebusan bawang
putih terhadap penurunan tekanan darah.
viii
ABSTRAK
Wa Ode Shanty Asriyanti, The Effect of Giving Garlic Boiled Water on Blood
Pressure Reduction in Elderly with Hypertension in the Work Area of Kandai
Health Center, Narmawan dan I Wayan Romantika
Hypertension does not have typical symptoms and complaints, so it is called the
silent killer and is the 3rd death disease after stroke and tuberculosis. However,
hypertension can be treated in two ways, namely pharmacologically or with long-
term antihypertensive drugs such as diuretics, amlodipine, nifedipine, bisoprolol,
ACE inhibitors, and Angiotensin-2 receptor blockers while non-pharmacological
or traditional ones such as noni, bay leaf, seaweed , garlic, chayote and other
herbal plants. The purpose of this study was to determine the effect of giving
garlic boiled water on reducing blood pressure in the elderly with hypertension in
the work area of the Kandai Health Center. This research uses Quasy
Experimental Design method. This research was conducted in the working area
of the Kandai Health Center in August 2021 to completion involving 34 people
consisting of 17 controls and 17 experimental groups. The sampling technique is
purposive sampling technique. The types of data used are primary and
secondary data. data analysis using the Mann Whitney test. The results of this
study indicate that the median (minimum-maximum) value of the control systolic
blood pressure before was 180 mmHg (150-200), the experimental systolic was
180 mmHg (160-200) and the control diastolic value was 90 mmHg (80-100) and
The experimental diastolic blood pressure was 90 mmHg (80-100) while in the
post test, the median (min-max) value for the control systolic blood pressure after
was 120 mmHg (110-130), the experimental systolic was 120 mmHg (110-130)
and the diastolic value was 120 mmHg. control and experiment were 80 mmHg
(70-80) respectively. In addition, the value of value = 0.001 means that there is a
difference in the decrease in blood pressure between the experimental group and
the control group, while the d'Cohen value is obtained by f = 0.12, which means
that there is a large effect size. It was concluded that there was an effect of giving
garlic stew on reducing blood pressure.
ix
DAFTAR ISI
x
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………. 41
5.2 Saran…………………………………………………………………… 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR BAGAN
Hal
xii
DAFTAR TABEL
Hal
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Protokol Penelitian
2. Informed Consent
4. Lembar observasional
Diabetes Melitus
11. Dokumentasi
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
(Junaedi, 2013).
millyar pada orang dewasa dan terus mengalami kenaikan kasus terutama
sebanyak 56,7% yang berumur 65-74% dan sebanyak 63,8% yang berumur
Tenggara, 2018).
khas sehingga disebut sebagai silent killer dan menjadi penyakit kematian
mengkudu, daun salam, rumput laut, bawang putih, labu siam dan tumbuhan
herbal lainnya (Depkes RI, 2015). Sebagai salah satu ramuan herbal,
bawang putih dapat dimanfaatkan karena selalu ada namun masih banyak
2015).
anti hipertensi yang sudah dapat dibuktikan oleh penelitian medis dimana
adalah penelitian ini akan dilakukan selama tujuh hari dan diberikan seduhan
Tjokropranoto, 2017).
peningkatan setiap tahunnya mulai dari tahun 2019-2020 yaitu sebanyak 483
kasus dan 779 kasus sedangkan pada tahun 2021 tercatat sebanyak 212
bahwa bawang putih mampu menurunkan tekanan darah dan mereka hanya
Puskesmas Kandai”
masalah dalam penelitian ini yaitu “apakah ada pengaruh pemberian air
1) Bagi Responden
3) Bagi Institusi
4) Bagi Peneliti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1.1 Pengertian
jenis penyakit yang mematikan di dunia dan faktor risiko paling utama
2.1.1.2 Etiologi
bisa dikontrol dengan terapi yang tepat. Dalam hal ini, faktor genetik
2) Hipertensi Sekunder
2.1.1.3 Klasifikasi
2.1.1.4 Gejala
tidak sama pada setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa tanda
1) Sakit kepala
faktor yang dapat diubah dan tidak bisa diubah(Kemenkes RI, 2018):
cairan tubuh dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti oleh
yang normal
10
e) Stres
begitu kita sudah kembali rileks maka tekanan darah akan turun
kembali
a) Faktor usia
45 tahun
b) Jenis kelamin
terkontrol
c) Faktor genetik
komplikasinya
2.1.1.6 Komplikasi
1) Stroke
tiba. Jaringan otak yang mengalami hal ini akan mati dan tidak
rentan pecah
2) Penyakit jantung
miokardium
12
4) Aneurisme
aneurisme
13
2.1.1.7 Pencegahan
berikut(Crea, 2013) :
4) Olahraga teratur
2.1.1.8 Penatalaksanaan
menghindari obesitas
oleh jantung
3) Terapi herbal
2.1.2.1 Definisi
rakyat untuk obat selama lebih dari 4000 tahun serta merupakan
banyak diteliti
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
stamina(Rahmawati, 2016).
kolesterol. Hal ini karena bawang putih memiliki zat ajoene yang
putih secara teratur sekitar 2-3 siung setiap hari dapat membantu
adalah tekanan darah tinggi melalui bagian tubuh sirkulasi darah dan
darah.
tabel berikut :
Komposisi Ukuran
18
Vitamin B1 0,22 mg
Vitamin C 15 mg
Kalori 95 kalori
Posfor 134 mg
Kalsium 49 mg
2012).
2.1.3.1 Definisi
lansia(Susilo, 2017).
stres fisiologi yang telah berusia ≥60 tahun dan tidak berdaya
sehari-hari(Ratnawati, 2017).
penurunan keseimbangan.
berikut :
jasa
21
Putri, 2019)
didapatkan nilai Asymp Sig. 0,000 diperoleh hasil (p<0,05) yang berarti
selama tujuh hari dan diberikan seduhan bawang putih sekali dalam
METODE PENELITIAN
K O3 X2 O4
Keterangan :
E : Eksperimen
K : Kontrol
23
24
3.3.1 Populasi
212 orang.
(t-1) (n-1) ≥ 15
2-1) (n-1) ≥ 15
n-1 ≥ 15
n
n` =
1–f
Keterangan :
15
n`=
1–f
n= 15
1-0,1
n= 16,8
n= 17
(Notoatmodjo, 2018).
berikut :
1) Lansia
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut
ini :
3.5 Hipotesis
sebagai berikut :
berikut :
terdiri dari:
dan pekerjaan)
Proposal Penelitian
LPPM
Balitbang
Puskesmas
n = 33
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat
Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu sebagai
berikut :
1) Data primer
2) Data sekunder
kategori hipertensi
alat analisis
31
1) Analisis Univariat
2) Analisis Bivariat
independen
32
(2) Jika nilai p < α maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada
(Notoatmodjo, 2018).
BAB IV
Kelurahan Kandai dan Kampung Salo dengan luas lahan 3.527 m2 dan
tahun 1927 dan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain
sebagai berikut :
1927
33
34
1) Karakteristik Responden
maupun eksperimen.
median tekanan darah sistolik sebelum sebesar 180 dengan nilai min-
120 dengan nilai median min-max sebesar 110-130 dan nilai median
Kandai
diperoleh nilai p <0,05 dimana jika nilai ρ< 0,05 maka data tidak
diperoleh f = 0,12 yang artinya ada efek size besar. Nilai median
sistolik eksperimen sebesar 120 (110-130) dan nilai diastolik kontrol dan
4.2 Pembahasan
Putih
bawang putih yaitu 165,33 dan 96,66 mmHg dengan standar deviasi 9,9
yang dapat dikontrol dan faktor yang tidak dapat dikontrol dimana faktor
secara teratur dan menghindari pola hidup yang tidak sehat. Akan tetapi
mmHg (SD = 6,749), lebih rendah daripada rerata tekanan darah sistolik
sistolik dan diastolik setelah pemberian seduhan bawang putih yaitu 154
mmHg dan 94 mmHg dengan standar deviasi 9,1 mmHg dan 12,98
(Junaedi, 2013b).
meningkat.
41
Tekanan Darah
dengan efek size besar hal ini menunjukan bahwa pemberian rebusan
dua senyawa yang ada didalamnya, yakni alisin dan scordinin alisin ini
2010).
tinggi menurun pada saat post test. Perawat bertugas sebagai petugas
memelihara kesehatannya.
4.3.3 Dalam penelitian ini, ada beberapa responden yang tidak mengikuti
responden
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2.1 Rata-rata Tekanan darah pada kelompok kontrol yaitu tekanan darah
sistolik sebelum adalah 150 mmHg dan diastolik 81,76 mmHg serta
darah sistolik sebelum adalah 130 mmHg dan diastolik 80 mmHg serta
5.2 Saran
lansia
41
DAFTAR PUSTAKA
PROTOKOL PENELITIAN
No Item Penjelasan
1 Brief nama Pengaruh Pemberian Air Rebusan Bawang Putih
terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia
dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Kandai
2 Why : Rational Data penduduk secara global, penderita hipertensi
telah mencapai angka 1,56 millyar orang dewasa
dan kenaikan kasus hipertensi terjadi pada negara
berkembang(WHO, 2021). Penderita hipertensi di
Indonesia pada penduduk yang beusia 55-64 tahun
mencapai 45,9%, sebanyak 56,7% yang berumur
65-74% dan sebanyak 63,8% yang berumur >75%
(Balitbang, 2018). Kasus penderita hipertensi dari
Dinas Prov. Sulawesi Tenggara masuk dalam
sepuluh besar penyakit urutan kedua setelah ISPA
sebanyak 37.036 (Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Tenggara, 2018).
Bawang putih yang dikenal sebagai bumbu dapur
mempunyai efek anti hipertensi yang sudah dapat
dibuktikan oleh penelitian medis dimana
mempunyai efek anti vasospastik bawang putih
dapat mengurangi spasme arteri kecil serta
mencegah pembentukan dan perkembangan
bekuan darah, mempunyai efek anti mikroba, anti
karsinogenik dan hipolipidemik(Meilina, 2016).
3 What : Material 1. Kompor
2. Panci kecil
3. Saringan
4. Gelas ukur
5. Bawang putih 3 siung
6. Air 200 ml
4 What : Procedure A. Tahap Pra Interaksi
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pembuatan
rebusan bawang putih
3. Menanyakan persetujuan atau kesiapan pasien
C. Tahap Kerja
1. Melakukan pemeriksaan tekanan darah
2. Menyiapkan 3 siung bawang putih dan haluskan
3. Rebus bawang putih pada panci kecil dengan
2 gelas air
4. Rebus hingga tersisa 1 gelas
5. Saring air rebusan tersebut
6. Biarkan hingga hangat-hangat kuku lalu diminum
1x sehari selama 7 hari
7. Lakukan pemeriksaan tekanan darah
D. Tahap Terminasi
1. Berpamitan dengan klien
2. Membereskan alat
3. Mencuci tangan
5 Who providedthe Peneliti yang memberikan ramuan bawang putih
intervention pada responden
6 How modes of Pada kelompok intervensi diberikan ramuan air
delivery rebusan bawang putih diberikan oleh peneliti
7 Wher type of Pemberian rebusan bawang putih diberikan
location diWilayah Kerja Puskesmas Kandai
8 When and now Pemberian rebusan bawang putih diberikan pada
much : number of responden selama 1 minggu dengan dosis
time the pemberian 300 ml x hari diberikan pada pagi hari
intervention 08.00
delivered
9 Tailarong Responden akan diperiksa tekanan darahnya
sebelum dan setelah mendapatkan rebusan bawang
putih
10 How well : planed Sebelum pemberian rebusan bawang putih, peneliti
menyamakan persepsi dengan responden.
Persamaan persepsi mencakup tujuan penelitian,
tujuan pemberian rebusan bawang putih, sasaran,
materi, luaran yang ingin dicapai yang diukur
dengan pengukuran tekanan darah
11 How well : actual Pada saat pelaksanaan rentang waktu antara pre-
post test ke intervensi dilaksanakan sesuai protokol.
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN
saudari berikan sesuai dengan pendapat saudari sendiri dan tidak dipengaruhi
menjadi responden dalam penelitian ini. Jika saudari bersedia dimohon untuk
Peneliti
Nama/Inisial :
Jenis Kelamin :
Usia :
Responden Peneliti
LEMBAR OBSERVASIONAL
IDENTITAS RESPONDEN
Inisial :
Usia : tahun
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
Status perkawinan :
Agama :
Pengertian
Tindakan pembuatan rebusan bawang putih tekanan darah responden >120/80
Tujuan
Menurunkan tekanan darah menjadi normal
Petugas
Tim Penelitian
Prosedur Pelaksanaan
Tahap Pra Interaksi
1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan alat
Tahap Orientasi
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pembuatan rebusan bawang putih
3. Menanyakan persetujuan atau kesiapan pasien
Tahap Kerja
1. Melakukan pemeriksaan tekanan darah
2. Menyiapkan 3 siung bawang putih dan haluskan
3. Rebus bawang putih pada panci kecil dengan 2 gelas air
4. Rebus hingga tersisa 1 gelas
5. Saring air rebusan tersebut
6. Biarkan hingga hangat-hangat kuku lalu diminum 1x sehari selama 7 hari
7. Lakukan pemeriksaan tekanan darah
Tahap Terminasi
1. Berpamitan dengan klien
2. Membereskan alat
3. Mencuci tangan
Lampiran 6 Master Tabel Kelompok Kontrol
Pengaruh Pemberian Air Rebusan Bawang Putih terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi di
Wilayah Kerja Puskesmas Kandai
Lampiran 7 Master Tabel Kelompok Eksperimen
Pengaruh Pemberian Air Rebusan Bawang Putih terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kandai
Frequencies
Statistics
umur_eksperime
umur_kontrol1 n1
N Valid 17 17
Missing 0 0
Mode 60 69
Minimum 56 54
Maximum 76 76
umur_kontrol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
umur_eksperimen
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
jenis_kelaminEksperime
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pekerjaan_kontrol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pekerjaan_eksperimen
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pendidikan_terakhir_kontrol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pendidikan_terakhirEksperimen
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
agama_kontrol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Kontrol
tekanan_darah_pretest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
tekanan_darah_posttest
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptives
Median 180.00
Variance 231.618
Minimum 150
Maximum 200
Range 50
Interquartile Range 20
Variance 31.618
Minimum 80
Maximum 100
Range 20
Interquartile Range 10
Median 180.00
Variance 211.765
Minimum 160
Maximum 200
Range 40
Interquartile Range 20
Median 90.00
Variance 40.441
Minimum 80
Maximum 100
Range 20
Interquartile Range 10
Median 120.00
Variance 31.618
Minimum 110
Maximum 130
Range 20
Interquartile Range 10
Median 80.00
Variance 19.118
Minimum 70
Maximum 80
Range 10
Interquartile Range 5
Median 120.00
Variance 34.559
Minimum 110
Maximum 130
Range 20
Interquartile Range 10
Median 80.00
Variance 11.029
Minimum 70
Maximum 80
Range 10
Interquartile Range 0
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistics
N Valid 17 17 17 17 17 17 17
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Std. Error of Mean 3.691 1.364 3.529 1.542 1.364 1.060 1.426
Descriptives
Median 60.00
Variance 276.471
Minimum 30
Maximum 90
Range 60
Interquartile Range 15
Median 10.00
Variance 26.471
Minimum 10
Maximum 20
Range 10
Interquartile Range 10
Median 60.00
Variance 243.382
Minimum 30
Maximum 90
Range 60
Interquartile Range 20
Median 10.00
Variance 59.559
Minimum 0
Maximum 30
Range 30
Interquartile Range 10
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Mann-Whitney Test
Test Statisticsb
tekanan_darah_
kontrol
Mann-Whitney U 3.500
Wilcoxon W 58.500
Z -3.550
b. Grouping Variable:
tekanan_darah_eksperimen
Statistics
N Valid 17 17 17 17
Missing 0 0 0 0
Mean 34.12 .00 12.94 .00
Mode 30 0 20 0
Minimum 20 0 0 0
Maximum 70 0 30 0
DOKUMENTASI
lampiran 12