Anda di halaman 1dari 93

SKRIPSI

PENGARUH BUAH SEMANGKA TERHADAP PERUBAHAN

TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI :

STUDI LITERATURE REVIEW

TAHUN 2021

Oleh :
Shelvan Dandy M.
2017.02.082

PROGAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2021
SKRIPSI

PENGARUH BUAH SEMANGKA TERHADAP PERUBAHAN


TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI :
STUDI LITERATURE REVIEW
TAHUN 2021

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)


Pada Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Banyuwangi

Oleh :
Shelvan Dandy M.
2017.02.082

PROGAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2021

ii
ABSTRAK
PENGARUH BUAH SEMANGKA TERHADAP PERUBAHAN

TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI

Oleh : Shelvan Dandy Miskaturangga

Pendahuluan : Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan


kronis yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding pembuluh
darah arteri biasanya ditandai dengan tekanan darah siastol lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastol lebih dari 90 mmHg. Salah satu tindakan yanng
dilakukan untuk menurunkan tekanan darah dengan pengobatan altenatif herbal
menggunakan buah semangka karena kandungan kalium dalam buah semangka
sebagai efek diuretik dan vasodilatasi yang dapat melebarkan pembuluh darah
sedangkan kandungan air yang tinggi memiliki efek menghidrasi tubuh, dan
kandungan sitrulin berfungsi melemaskan pembuluh darah sehingga dapat
menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini setelah diketahui manfaatnya
diharapkan semangka bisa dijadikan terapi altenatif penurunan tekanan darah

Metode : Database dalam pencarian data Literature Review adalah Google


Scholar, Pubmed dan Proquest. Database ini dipilih berdasarkan artikel kesehatan
yang relevan yang diterbitkan dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris antara
tahun 2015-2020. Abstrak dan fulll text artikel penelitian ditinjau sebelum
digunakan dalam review sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah
ditetapkan.

Hasil : Peneliti menemukan 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
eklusi. Hasil penelitian menunjukan hasil dari setiap artikel hipertensi mengalami
penurunan tekanan darah setelah diberikan terapi altenatif pemberian buah
semangka hal ini menunjukan adanya pengaruh pemberian buah semangka
terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi. Penurunan tekanan dara
sekitar 5-15 mmHg.

Kesimpulan : Pemberian buah semangka merupakan terapi alternatif yang dapat


digunakan untuk menurunkan tekanan dara dan semangka terbukti berpengaruh
terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Kata Kunci : Buah semangka, Tekanan Darah Tinggi, Hipertensi

iii
ABSTRACT

THE EFFECT OF WATERMELON ON THE CHANGE OF

BLOOD PRESSURE IN HYPERTENSIVE PATIENTS

By: Shelvan Dandy Miskaturangga

Background: Hypertension or high blood pressure is a chronic condition


characterized by the increased of blood pressure in the walls of arteries, it is
usually characterized by more than 140 mmHg of systolic and more than 90
mmHg of diastolic. One of the actions taken to lower blood pressure is
medication. Herbal alternative is using watermelon because the potassium in
watermelon has a diuretic and vasodilating effect that can dilate blood vessels
while the high water has a hydrating effect on the body, and the citrulline relaxes
blood vessels so that it can lower blood pressure. The purpose of this study was
after knowing the benefits, it is hoped that watermelon can be used as an
alternative therapy for lowering blood pressure.

Method: Databases in the Literature Review data search are Google Scholar,
Pubmed and Proquest. This database was selected based on relevant health articles
published in Indonesian and English between 2015-2020. Abstracts and full text
of research articles were reviewed before being used in the review according to
the inclusion and exclusion criteria that had been set.

Results: Researcher found 10 articles that matched the inclusion and exclusion
criteria. The results showed that the results of each article on hypertension
experienced a decrease in blood pressure after being given alternative therapy by
watermelon, this showed the effect of giving watermelon on changes in blood
pressure in hypertensive patients with the decrease in blood pressure for about 5-
15 mmHg.

Conclusion: Giving watermelon is an alternative therapy that can be used to


reduce blood pressure and it is proven to have an effect on reducing blood
pressure in hypertensive patients.

Keyword: Watermelon, High Blood Pressure, Hypertension.

iv
PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Skripsi Literature Review ini adalah hasil karya tulis ilmiah saya sendiri, dan saya

tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi saya yang berjudul :

PENGARUH BUAH SEMANGKA TERHADAP PERUBAHAN

TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI :

STUDI LITERATURE REVIEW

TAHUN 2021

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya
akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Banyuwangi, 5 Mei 2021


Yang membuat pernyataan

Materai
6000

Shelvan Dandy M.
2017.02.082

v
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Literature Review Dengan Judul :

PENGARUH BUAH SEMANGKA TERHADAP PERUBAHAN

TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI :


STUDI LITERATURE REVIEW TAHUN 2021

Diajukan Oleh :
Shelvan Dandy Miskaturangga
Nim: 2017.02.082

Skripsi Literature Review telah disetujui


pada tanggal, 5 Mei 2021

Oleh
Pembimbing I

Masroni, S.Kep., M.S.,Ns.


NIK: 06.076.0612

Pembimbing II

Fany Anitarini, M.Kep., Ns.


NIK: 06.068.0911

Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan

Ns. Sholihin, M. Kep.


NIK: 060050906

vi
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi Literature Review dengan Judul :

PENGARUH BUAH SEMANGKA TERHADAP PERUBAHAN


TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI :
STUDI LITERATURE REVIEW TAHUN 2021

Diajukan oleh :
Nama : Shelvan Dandy Miskaturangga
NIM : 2017.02.082

Telah Duiji di Hadapan Tim Penguji pada


Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi

Pada Tanggal, 5 Mei 2021

TIM PENGUJI

Penguji I : Ukhtul Izzah, M.Kep., Ns. .............

Penguji II : Anang Satrianto, S.Kep., Ns. .............

Penguji III : Fany Anitarini, M.Kep., Ns. .............

Mengetahui,
Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi

DR. H. Soekardjo
NUPN. 9907159603

vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Shelvan Dandy Miskaturangga

Nim : 201702082

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa hasil Literature Review saya dengan

judul :

“ Pengaruh Buah Semangka Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Pasien

Hipertensi: Studi Literature Review Tahun 2021”.

Bersedia dimuat di majalah atau jurnal atas nama pembimbing dengan tetap

mencamtumkan nama saya sebagai peneliti.

Banyuwangi , 5 Mei 2021

Yang membuat pernyataan

Shelvan Dandy M
201702082

viii
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi Literature

Review dengan judul “Pengaruh Buah Semangka Terhadap Perubahan

Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi : Studi Literature Review Tahun

2021”. Penulis sadar bahwa Skripsi Literature Review ini dapat terselesaikan

berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan itu penulis

dengan setulus hati menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. H. Soedkardjo, S.Kep., MM., selaku Ketua STIKES Banyuwangi.


2. Ns, Sholihin, M.Kep., selaku Ketua Prodi Studi S1 Keperawatan STIKES
Banyuwangi.
3. Masroni, S.Kep., M.S.,Ns. selaku pembimbing I yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Fany Anitarini, M.Kep., Ns. selaku pembimbing II yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Keluarga tercinta dan teman teman yang selalu memberikan semangat, doa
dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
dalam penyusunan proposal skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
masukan dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis perlukan untuk
menyempurnakan proposal skripsi ini.

Banyuwangi, 5 Mei 2021


Penulis

Shelvan Dandy M.
2017.02.082

ix
DAFTAR ISI

SKRIPSI ................................................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS ..................................................... v
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... vi
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................. vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................ viii
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................ viii
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR BAGAN............................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvi
BAB 1...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah......................................................................................... 5
1.3. Tujuan penelitian.......................................................................................... 5
1.3.1. Tujuan umum ........................................................................................ 5
1.3.2. Tujuan Khusus ...................................................................................... 5
1.4. Manfaat penelitian........................................................................................ 5
1.4.1. Bagi responden ...................................................................................... 5
1.4.2. Bagi peneliti .......................................................................................... 6
1.4.3. Bagi instusi pendidikan ......................................................................... 6
1.4.4. Bagi tenaga kesehatan ........................................................................... 6
TINJAUAN TEORI ................................................................................................ 7
2.1. Konsep Tekanan Darah ............................................................................... 7
2.1.1. Pengertian Tekanan Darah ........................................................................ 7
2.1.2. Fisiologi Tekanan Darah ....................................................................... 7

x
2.1.3. Penggolongan Tekanan Darah .............................................................. 9
2.1.4. Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah....................................... 10
2.2 Konsep Hipertensi ...................................................................................... 16
2.2.1. Definisi Hipertensi .............................................................................. 16
2.2.2. Etiologi ................................................................................................ 18
2.2.3. Faktor Risiko Hipertensi ..................................................................... 19
2.2.4. Klasifikasi Hipertensi .......................................................................... 23
2.2.5. Patofisiologi ........................................................................................ 24
2.2.6. Manifestasi Klinis ............................................................................... 26
2.2.7. Pemeriksaan Penunjang ...................................................................... 26
2.2.8. Komplikasi .......................................................................................... 27
2.2.9. Pathway .............................................................................................. 30
2.2.10 Penatalaksanaan ................................................................................. 31
2.3. Konsep Semangka ................................................................................. 33
2.3.1. Morfologi Semangka ....................................................................... 33
2.3.2. Kandungan Zat Gizi Semangka Dan Manfaatnya ........................... 34
2.3.3. Proses Buah Semangka Bisa Menurunkan Tekanan Darah ............ 37
2.4. Pengaruh Buah Semangka Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada
Pasien Hipertensi ............................................................................................... 38
BAB 3.................................................................................................................... 42
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 42
3.1 Strategi Penelitian ....................................................................................... 42
3.1.1 Framework Yang Digunakan (PICO/PICOTT) ................................... 42
3.1.2 Kata Kunci Yang Digunakan ............................................................... 43
3.1.3 Database Yang Digunakan ................................................................... 43
3.2 Kriteria Inklusi Dan Eklsusi ........................................................................ 43
3.2.1 Kriteria Inklusi ..................................................................................... 43
3.2.2 Kriteria Ekslusi..................................................................................... 44
3.3 Seleksi Studi Dan Penentuan Kualitas ........................................................ 44
3.3.1 Hasil Pencarian Dan Seleksi Studi ....................................................... 44
3.4 Pembahasan ................................................................................................. 44
3.4.1 Fakta ..................................................................................................... 44

xi
3.4.2 Teori ..................................................................................................... 45
3.4.3 Opini..................................................................................................... 45
3.5 Kesimpulan Dan Saran................................................................................ 45
3.5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 45
3.5.2 Saran..................................................................................................... 46
3.6 Daftar Artikel Hasil Pencarian ................................................................ 48
BAB 4.................................................................................................................... 54
HASIL DAN ANALISIS ...................................................................................... 54
4. Hasil Analisis Jurnal ..................................................................................... 56
4.1.2 Pengukuran Tekanan Darah ................................................................. 56
4.1.2 Pengaruh Pemberian Buah Semangka Terhadap Perubahan Tekanan
Darah ............................................................................................................. 57
BAB 5.................................................................................................................... 59
PEMBAHASAN ................................................................................................... 59
5.1 Pengaruh Buah Semangka Terhadap Perubahan Tekanan darah ............ 59
BAB 6.................................................................................................................... 65
PENUTUP ............................................................................................................. 65
6.1 Kesimpulan ................................................................................................. 65
6.2 Saran............................................................................................................ 65
6.2.1 Bagi respoden ....................................................................................... 65
6.2.2 Bagi Institusi ........................................................................................ 66
6.2.3 Bagi Profesi Keperawatan .................................................................... 66
6.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya .................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67
Lampiran 1 ............................................................................................................ 70

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Hipertensi ............................................................................33

Tabel 3.1 Tabel PICO/PICOTT ............................................................................52

xiii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1.9 PATHWAY .....................................................................................40

Bagan 3.1 Tahapan LITERATURE REVIEW .....................................................54

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 lembar pengajuan judul

Lampiran 2 lembar matrix proposal skripsi

Lampiran 3 lembar konsultasi 1

Lampiran 4 lembar konsultasi 2

Lampiran 5 lembar revisi 1

Lampiran 6 lembar revisi 2

Lampiran 7 lembar revisi 3

xv
DAFTAR SINGKATAN

WHO = World Health Organization

JNC = Join National Commite

RAAS = Renin Angiotensin Aldosteron Sistem

ECG = Elektro Kardio Grafi

USG = Ultra Sonografi

DASH = Dietary Approache Sto Stop Hypertension

SM = Sebelum Masehi

PTM = Penyakit Tidak Menular

CT scan = Computed Tomography

CO2 = Karbon Dioksida

DINKES = Dinas Kesehatan

STP = Surveilans Terpadu Penyakit

mmHg = Milimeter Merkuri Hydrargyrum

xvi
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipertensi ataupun penyakit tekanan darah besar dimana sesuatu kondisi

kronis yang diisyarati dengan meningkatnya tekanan darah pada bilik

pembuluh darah arteri. Kondisi tersebut menyebabkan jantung bekerja keras

buat mengedarkan darah keseluruh badan lewat pembuluh darah. Perihal ini

bisa menggangu aliran darah, mengganggu pembuluh darah, apalagi

menimbulkan penyakit degeneratif sampai kematian( Medika, 2017).

Hipertensi biasa diketahui dengan the silent killer sebab pengidap tidak

merasakan sakit, serta tanpa diiringi indikasi. Hipertensi ialah sesuatu kendala

pada pembuluh darah yang menyebabkan terhambatnya suplai oksigen serta

nutrisi yang dibawah oleh darah hingga kejaringan badan yang memerlukan(

Nadjib, 2015). Hipertensi didefisinikan selaku tekanan darah sistolik diatas

140 mmHg ataupun tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg yang terjalin

pada seseorang klien( Asikin, 2016). Penatalaksanaan hipertensi yang dicoba

secara teratur, ditakutkan memunculkan dampak samping. Oleh sebab itu

butuh diberikan sesuatu alternatif, salah satunya merupakan buah semangka

yang mempunyai isi yang berguna dalam mengendalikan tekanan darah,

semacam kalium, air, licopein serta asam amino sitrulin, sehingga semangka

bisa digunakan selaku penyembuhan alternatif buat hipertensi. Semangka

dapat merendahkan tekanan darah sebab Likopein serta Arganin membagikan

dampak diuretik serta mempengaruhi dalam menurunkaan tekanan darah

yang berperan selaku anti oksidan, Kalium ataupun potassium berperan buat

1
2

melindungi kekentalan serta memantapkan darah supaya senantiasa

normal serta Isi air yang sangat besar pada semangka bermanfaat buat

menolong menghidrasi badan. Kasus hipertensi dengan fenomena yang

terjalin di warga bahwa buah semangka bisa merendahkan tekanan darah

pada penderita hipertensi. Itu sejalan dengan riset yang aku jalani, dari harian

yang aku miliki dengan judul daya guna komsumsi semangka yang dimakan

secara langsung buat merendahkan hipertensi pada lanjut usia tahun 2018

dengan desain riset pra eksperimen pengambilan ilustrasi dengan non

prohability dengan metode purposive sampling intervensi memakai

perlengkapan sphygmomamanometer dengan analisa paired t uji di miliki

hasil pemberian buah semangka 200 gram diberikan tiap pagi sepanjang 7

hari. Hasil uji mann whitney u test di miliki nilai p value sistol 0. 003 serta

distol 0. 002( p value< 0. 05), sehingga bisa disimpulkan kalau h0 ditolak

serta h1 diterima berarti terdapat perbandingan daya guna komsumsi

semangka yang dimakan secara langsung buat merendahkan hipertensi pada

lanjut usia. Dengan mean rank semangka yang di juice sistol 12. 06

sebaliknya diastol 12. 06, semangka yang dikomsumsi langsung dengan sistol

20. 94 sebaliknya diastol 21. 00 dari hasil diatas disimpulkan kalau komsumsi

buah semangka secara langsung lebih efisien.

Menurut World Health Organitation (WHO) menyatakan terdapat sekitar

26.4% orang diseluruh dunia mengidap hipertensi (Yonata, 2016),di tahun

2017 hipertensi meningkat menjadi 22.4%, pada tahun 2018 terjadi

penurunan menjadi 22% dan meningkat ditahun 2019 menjadi 23.7%

sedangkan Di Indonesia prevalensi hipertensi sebanyak 34.1% pada tahun


3

2018 ditahun 2019 pada kelompok umur 31-44 tahun sebanyak (31.6%),

umur 45-54 tahun (45.3%) sedangkan umur 55-64 tahun sebesar (55.2%).

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur menyebutkan total penderita

hipertensi tahun 2018 disebutkan presentase sebanyak 22.71% pasien Data

tersebut didapat bedasarkan surveilans terpadu penyakit (STP) terhitung

mulai bulan januari hingga september di Puskesmas Jawa Timur (Kurniawan,

2018).

Hipertensi disebabkan oleh banyak faktor antara lain genetik, usia,

makanan tinggi garam, stress, obesitas dan kurang bergerak (Karnia Martha,

2012). Faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon

vasokonstriktor pembuluh darah sehingga aliran darah ke ginjal menurun dan

berakibat diproduksinya renin. Penderita hipertensi jika tidak mendapatkan

pengobatan dan pengontrolan secara teratur akan menyebabkan terjadinya

stroke, serangan jantung, kerusakan pada pembuluh darah jantung, ginjal,

mata bahkan menyebabkan kematian (Wahdah, 2012). Hipertensi yang tidak

terkendali lama kelamaan mengakibatkan aliran darah pada otak menjadi

bermasalah mengakibatkan fungsi otak seperti berpikir, mengingat, belajar,

atau konsentrasi menjadi terganggu jika semakin buruk akan menyebabkan

demensia.

Penatalaksanaan hipertensi dibedakan menjadi 3 yaitu farmakologi, non

farmakologi dan terapi herbal. Pengobatan terapi farmakologi yaitu dengan

menggunakan obat diuretik, sedangkan non farmakologi adalah pengobatan

pencengahan yang dilakukan dengan cara pengontrolan perilaku, untuk terapi

herbal yaitu dengan mengkomsumsi tanaman atau buah. Pengobatan


4

hipertensi yang dilakukan secara rutin, ditakutkan menimbulkan efek

samping. Oleh karena itu perlu diberikan suatu alternatif, salah satunya

adalah terapi pemberian buah semangka yang memiliki kandungan yang

bermanfaat dalam mengontrol tekanan darah, sehingga semangka dapat

digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk hipertensi. Semangka

Menurunkan tekanan darh dengan cara mencegah pengerasan dinding arteri

maupun pembuluh vena, menyebabkan vasodilatasi yang dapat melebarkan

pembuluh darah dapat mengalir lebih lancar dan terjadi penurunan resistensi

perifer, sebagai anti oksidan dan efek diuretik.

Buah semangka merupakan buah yang sangat menyegarkan karena

mengandung air. Buah ini juga kaya akan nutisi, seperti serat, lycopene,

vitamin A dan kalium. Penelitian dari florida state university menunjukan

bahwa asam amino yang ditemukan pada semangka, yang disebut L-citrulline

atau L-arganin, bisa menurunkan tekanan darah. Kandungan air yang sangat

tinggi pada semangka berguna untuk membantu menghidrasi tubuh. Selain

itu, semangka juga kaya mineral. Kandungan kaliumnya sangat tinggi

sehingga bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah. Kalium atau

potassium berfungsi untuk menjaga kekentalan dan menstabilkan darah agar

tetap stabil. Hubungan terbalik antara kalium dan natrium inilah yang

menjelaskan penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik.

Keunggulan lain terletak dalam kandungan likopen dan arganin yang

memberikan efek diuretik dan berpengaruh dalam menurunkaan tekanan

darah yang berfungsi sebagai anti oksidan.


5

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “ Studi Literature Review Pengaruh buah semangka terhadap

perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi 2021 “

1.2. Rumusan masalah

“ Bagaimana pengaruh buah semangka terhadap perubahan tekanan darah

pada pasien hipertensi 2021?”.

1.3. Tujuan penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh buah semangka terhadap perubahan

tekanan darah pada pasien hipertensi tahun 2021.

1.3.2. Tujuan Khusus


Untuk memberikan informasi kepada masyarakat atau pasien

penderita hipertensi bahwa pemberian buah semangka bisa dijadikan

pengobatan altenatif penurun tekanan darah. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang saya lakuka bahwa buah semangka bisa menurunkan

tekanan darah sesuai dengan design study yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu RCT ( Randomized Controlloed Trial).

1.4. Manfaat penelitian

1.4.1. Bagi responden

Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna dan dijadikan

masukan serta informasi bagi penderita hipertensi dalam menurunkan

tekanan darah dapat pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

dalam perawatan anggota keluarga yang mengalami hipertensi.


6

1.4.2. Bagi peneliti

Diharapkan dapat memberikan suatu pengetahuan dan wawasan

tengtang pengaruh buah semangka terhadap perubahan tekanan darah

pada pasien hipertensi.

1.4.3. Bagi instusi pendidikan

Dapat digunakan sebagai bahan dalam memberikan pengetahuan

tengtang pengaruh buah semangka terhadap perubahan tekanan darah

pada pasien hipertensi.

1.4.4. Bagi tenaga kesehatan

Dapat digunakan sebagai masukan dalam memberikan konseling

pada pasien hipertensi


BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1. Konsep Tekanan Darah

2.1.1. Pengertian Tekanan Darah

Tekanan darah adalah kekuatan yang diperlukan agar darah dapat

mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua

jaringan tubuh manusia (Gunawan, 2007:33). Tekanan darah

merupakan keluatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang di

dorong dengan tekanan dari jantung (Potter&Perry, 2006:40).

Tekanan darah adalah daya dorong darah ke seluruh dinding

pembuluh darah pada permukaan yang tertutup. Tekanan darah

timbul dari adanya tekanan arteri yang tekananya terjadi pada dinding

arteri. Tekanan darah terdiri dari tekanan sistolik dan diastolik.

Tekanan sistolik yaitu tekanan maksimum dari darah yang mengalir

pada arteri yang terjadi saat ventrikel jantung berkontraksi, besarnya

sekitar 100-140 mmHg. Tekanan diastolik yaitu tekanan darah pada

dinding arteri saat jantung relaksasi, besarnya 60-90 mmHg.

Tekanan darah normalnya berkisar 120/80 mmHg. Peningkatan

tekanan darah lebih dari normal disebut hipertensi dan jika kurang

dari normal disebut hipotensi (Tarwoto, 2009:13).

2.1.2. Fisiologi Tekanan Darah

Tekanan darah merupakan faktor merupakan faktor yang penting

pada sistem sirkulasi karena peningkatan atau penurunan tekanan

darah mempengaruhi homeostatis di dalam tubuh. Besarnya teanan

7
8

darah dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan pembuluh darah

tepi terhadap darah yang mengalir. Peningkatan cardiac output akan

meningkatkan tekanan darah, peningkatan resistensi perifer seperti

saat pembuluh darah mengalami vasokonriksi akan meningkatkan

tekanan darah, penurunan resistensi perifer seperti saat pembuluh

darah mengalami vasodilatasi juga akan menurunkan tekanan darah

(sheldon, 2005).

Tekanan darah dinyatakan dalam mmHg, artinya bila orang

mengatakan bahwa tekanan dalam satuan pembuluh darah adalah 50

mmHg, ini berarti tenaga yang digunakan tersebut cukup untuk

mendorong suatu kolom air raksa ke atas hingga setinggi 50 mm.

Tekanan darah ( blood presusure) yang dinyatakan dalam milimeter

(mm) merkuri (Hg) adalah besar tekanan yang dimiliki oleh darah

pada dinding pembuluh darah (Hall, 2019).

Jantung bekerja sebagai pemompa darah dengan memindahkan

darah dari pembuluh vena ke arteri pada sistem sirkulasi tertutup.

Aktivitas pompa jantung berlangsung dengan cara kontraksi dan

relaksasi, sehingga dapat menimbulkan perubahan tekanan darah

pada sirkulasi. Satu sirklus jantung terdiri dari satu periode relaksasi

yang disebut diatolik, yaitu periode pengisian jantung dengan darah,

yang diikuti oleh satu periode kontraksi yang disebut sistolik. Darah

dipompa menuju aorta dan arteri pulmonalis ketika periode sistol

ventrikel. Tekanan di dalam sistem arteri di saat itu menunjukan

kenaikan tekanan sampai pada puncaknya 120 mmHg. Kenaikan ini


9

menyebabkan aorta mengalami distensi sehingga tekanan didalamnya

sedikit menurun hinga 80 mmHg yang dikenal sebagai tekanan

diastol pada pemeriksaan tekanan darah perubahan pada siklus

jantung tersebut yang menyebabkan terjadinya aliran darah di dalam

sirkulasi tertutup pada tubuh manusia (Masud,1996;Lestari dan Rika,

2017).

2.1.3. Penggolongan Tekanan Darah

Penggolongan tekanan darah menurut JNC ( Join National

Committee) 8 pada orang dewasa (>18 tahun) didasarkan pada dua

kali pengukuran pada saat kunjungan klinis (Dension, et al, 2014).

Tekanan darah digolonggkan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai

berikut:

1) Tekanan Darah Normal (Normotensi)

Ukuran tekanan darah normal orang dewasa yaitu 120/80

mmHg. Tekanan darah pada pada umumnya bervariasi. Bayi

dan anak-anak normal memiliki tekanan darah yang lebih rendah

dari pada orang dewasa (Zunnur,2016).

2) Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

adalah kondisi saat tekanan darah sistol <100 mmHg. Gejala

hipotensi muncul akibat kurangnya aliran darah yang cukup

untuk mencapai organ-organ didalam tubuh (Zunnur,2016).

3) Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Hipertensi adalah kondisi saat tekanan darah sistolik lebih dari

140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg


10

dalam dua kali pengukuran dengan jarak waktu lima menit pada

keadaan cukup istirahat atau tenang (Kemenkes, 2014).

2.1.4. Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah

Penurunan atau peningkatan tekanan darah dipengaruhi oleh

banyak faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari faktor internal

maupun eksternal, antara lain:

1) Usia

Tekanan darah normal pada setiap usia memiliki ukuran yang

bervariasi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perubahan elastis

dinding pembuluh darah, deposit kalsium, dan proliferasi kolagen

(Ananto, 2017).

2) Jenis Kelamin

Laki-laki cenderung memiliki faktor risiko lebih tinggi terkena

hipertensi pada usia muda. Laki-laki juga memiliki risiko lebih

besar terhadap morbiditas dan mortalitas akibat kelainan

kardiovaskuler. Sedangkan wanita lebih sering terkena hipertensi

diatas umur 50 tahun (Sylvestris, 2011).

3) Suku/Ras

Prevalensi hipertensi lebih banyak terjadi pada orang kulit hitam

dibandingkan orang kulit putih. Namun, sampai saat ini belum

diketahui penyebabnya secara pasto (Sylvestris, 2011).

4) Obesitas

Obesitas dapat mempengaruhi tekanan darah baik secara

langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, obesitas dapat


11

meningkatkan cardiac output karena semakin besar massa tubuh

maka akan semakin besar pula jumlah darah yang beredar,

sehingga cardiac output ikut meningkat. Sedangkan secara tidak

langsung, melalui aktivitas Renin Angiotensin Aldosteron Sistem

(RAAS) oleh mediator seperti hormon aldosteron yang terkait

dengan resistensi air dan natrium (Sulastri, 2012).

5) Stress

Stress yang terjadi pada seseorang dapat meningkatkan tekanan

darah denngan suatu mekanisme meningkatkannya kadar

adrenalin. Stress akan menstimulasi saraf simpatis sehingga

terjadi peningkatan curah jantung dan tekanan darah (Ardisn et al,

2018).

6) Komsumsi Garam

Komsumsi garam atau natrium yang berlebihan dapat

menyebabkan tubuh meretensi cairan, sehingga volume darah

juga akan meningkat. Hal ini menyebabkan jantung harus

memompa volume darah lebih keras dengan meningkatkan

tekananya (Susanti, 2017).

7) Komsumsi Alkohol

Teori terkait konsumsi akohol mempengaruhi tekanan darah

masih belum jelas. Namun diduga karena terjadi peningkatan

kadar kortisol, peningkatan volume sel darah merah, dan terjadi

pengentalan darah yang berperan dalam peningkatan tekanan

darah (Anggara dan Prayitno,2013).


12

8) Merokok

Hubungan merokok dengan hipertensi diduga karena kandungan

nikotin dan karbondioksida yang terdapat pada rokok akan

merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri sehingga

elastisitas pembuluh darah menjadi berkurang. Hal ini

mengakibatkan tekanan darah meningkat (Anggara dan

Prayitno,2013).

9) Asupan Makanan

Berbagai jenis asupan makanan dapat mempengaruhi tekanan

darah antara lain asupan protein, karbohidrat, lemak jenuh,

kalsium, kalium, magnesium, dan serat. Asupan karbohidrat

yeang berlebihan meningkatkan risiko terjadinya obesitas, hal ini

akan berdampak pada peningkatan tekanan darah. Lemak jenuh

dapat menyebabkan dislipidemia, yang merupakan salah satu

faktor risiko utama terjadinya aterosklerosis ini dapat

meningkatkan retensi pembuluh darah yang berhubungan dengan

peningkatan tekanan darah. Asupan tinggi serat berkaitan dengan

perncegahan hipertensi, namun jika asupan serat terlalu rendah

maka dapat menyebabkan obesitas yang berdampak pada

peningkatan tekanan darah (Kurnianingtyaas, et al, 2017).

10) Medikasi

Medikasi secara langsung dan tidak langsung dapat

mempengaruhi tekanan darah. Golongan medikasi yang dapat


13

menurunkan tekanan darah ialah analgesik narkotika (Ananto,

2017).

11) Miscellaneus Faktor

Bila dalam posisi berbaring tekanan darah rendah dari pada pasien

duduk(Irma Santri Rusana, 2015).

12) Emosi dan Nyeri

Emosi tinggi dan rasa nyeri yang tinggi dapat meningkatkan

tekanan darah, juga bila kandung kemih penuh atau pasien

kedinginan, merokok dalam posisi kaki silang dapat

meningkatkan teknan darah(Irma Santri Rusana, 2015).

13) Curah Jantung

Curah jantung adalah volume darah yang dipompa jantung

(volume sekuncup) selama 1 menit (frekuensi jantung), curah

jantung=frekuensi jantung x volume sekuncup, tekanan darah

bergantung pada curah jantung dan tahanan vascular perifer,

tekanan darah= curah jantung x tahanan vascular perifer, bila

volume meningkat dalam spasium tertutup seperti prmbuluh

darah, tekanan spasium tersebut meningkat jadi jika curah jantung

meningkat, darah yang dipompakan terhadap arfteri lebih banyak

menyebabkan tekanan darah naik curah jantung dapat meningkat

sebagai akibat dari peningkatan frekuensi jantung, kontraktilitas

yang lebih besar dari otot jantung, atau volume darah. Perubahan

frekuensi jantung dapat terjadi lebih cepat daripada perubahan

kontraktilitas otot atau volume darah. Peningkatan frekuensi


14

jantung tanpa perubahan kontraktilitas atau volume darah

mengakibatkan penurunan tekanan darah. Tekanan darah

berbanding lurus dengan curah jantung (Bunner & Suddarth,

2002:897)

14) Tekanan Perifer terhadap Tekanan Darah

Sirkulasi darah melalui jalur arteriol kapiler venula dan vena.

Arteri dan arteriol dikelilingi oleh otot polos yang berkontraksi

atau relaks untuk mengubah ukuran lumen, ukuran arteri dan

arteriol berubah untuk memgatur aliran darah bagi kebutuhan

jaringan lokal misalnya, apabila lebih banyak darah yang

dibutuhkan oleh organ utama arteri perifer berkontraksi

menurunkan suplai darah, normalnya arteri dan arteriol tetap

berkontriksi sebagai untuk mempertahankan aliran darah yang

konstan, tahanan pembuluh darah perifer adalah tahanan terhadap

aliran darah yang ditentukan oleh tonus otot vaskuler dan

diameter pembuluh darah semakin kecil lumen pembuluh

semakin besar tahanan vaskuler terhadap aliran darah (Irma Santri

Rusana, 2015).

15) Viskositas Darah

Hematokrit atau persentase sel darah merah dalam darah,

menentukan visikositas darah apabila hemakokrit meningkat, dan

aliran darah lambat, tekanan darah arteri naik. Jantung

berkontraksi lebih kuat lagi untuk mengalirkan darah yang kental

melewati sitem sirkulasi semakin banyak kandungan protein dan


15

sel darah plasma darah, semakin besar tahanan terhadap aliran

darah peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan

viskositas: pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas

berkurang.

(1) Panjang pembuluh

Semakin panjang pembuluh, semakin besar tahanan terhadap

aliran darah, tahanan perifer berbanding terbalik dengan

radius pembuluh sampai pangkat keempatnya.

(2) Radius pembuluh

Terjadi pada fase dilatasi, maka aliran darah akan meningkat

enambelas kali lipat tekanan darah akan turun. Jika radius

pembuluh dibagi dua seperti yang terjadi pada vasokontriksi,

maka tahanan terhadap aliran akan meningkat enambelas kali

lipat dan tekanan darah akan naik. Karena panjang pembuluh

dan viskositas darah secara normal konstan, maka perubahan

dalam tekanan darah didapat dari perubahan radius pembuluh

darah (Ethel, 2003:238-239).

(3) Volume Darah

Volume sirkulasi darah dalam sistem vaskuler mempengaruhi

tekanan darah, normalnya volume darah tetap konstan,

bagaimanapun juga jika volume meningkat, tekanan terhadap

dinding arteri menjadi lebih besar misalnya penginfusan yang

cepat dan tidak terkontrol dari cairan intravena meningkatkan

tekanan darah, bila darah sirkulasi menurun, seperti kasus


16

hemoragi atau dehidrasi, tekanan darah menurun, elastisitas

normalnya dinding darah arteri elastic dan mudah berdintensi,

bagaimanapun juga pada penyakit tertentu, seperti arteries

klerosis, dinding pembuluh kehilangan elastisnya dan

digantikan oleh jaringan fibrosa yang tidak dapat merenggang

baik.

2.2 Konsep Hipertensi

2.2.1. Definisi Hipertensi

1) Pengertian Hipertensi

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu

keadaan kronis yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah

pada dinding pembuluh darah arteri. Keadaan tersebut

mengakibatkan jantung bekerja keras untuk mengedarkan darah

keseluruh tubuh melalui pembuluh darah. Hal ini dapat menggangu

aliran darah, merusak pembuluh darah, bahkan menyebabkan

penyakit degeneratif hingga kematian (Medika, 2017).

Hipertensi adalah salah satu jenis penyakit tidak menular (PTM)

yang menyumbang tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi

(Dharma & Sudhana, 2015).

Hipertensi atau peningkatan darah di atas batas normal ini

disebut sebagai the silent killer,karena dapat menyebabkan kematian

tanpa disertai dengan gejal-gejala lebih dahulu sebagai peringatan

bagi penderitanya. Selain itu, hipertensi juga berpotensi

menimbulkan risiko komplikasi pada beberapa organ vital tubuh,


17

seperti jantung ( penyakit jantung koroner), otak (stroke), dan ginjal

(gagal ginjal) (WHO, 2018).

2) Jenis hipertensi

(1) Hipertensi Esensial

Sekitar 90-95% penyebab hipertensi belum diketahui.

Banyaknya orang yang tidak menyadari dirinya menderita

hipertensi sehingga tiba-tiba menderita stroke dan serangan

jantung. Itulah sebab hipertensi sering disebut dengan the sillent

killer (pembunuh diam-diam). Hipertensi yang tidak diketahui

penyebabnya disebut dengan hipertensi primer atau essensial (Irma

Santri Rusana, 2015).

(2) Hipertensi Sekunder

Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang dianggap ada

penyebabnya. Hipertemsi ini digolongkan menjadi beberapa

bagian, diantaranya hipertensi akibat gangguan ginjal dan

hipertensi akibat gangguan pada pembuluh darah. Hipertensi akibat

gangguan gunjal terjadi sebagai akibat dari adanya gangguanpada

pembuluh darah yang menyuplai darah ke ginjal (hipertensi

renovaskuler) atau gangguan pada sel ginjal itu sendiri ( hipertensi

renal). Jenis hipertensi ini meliputi 10% dari seluruh penderita

hipertensi. Namun dari golongan ini, hanya 50% yang dapat

diketahui penyababnya. Beberapa penyakit yang menimbulkan

hipeetensi sekunder :
18

a. Gangguan ginjal

b. Stress

c. Apnea

d. Hiper/hipotiroid

e. Preeklamesia

f. Koartasio aorta

g. Gangguan kelenjar adrenal

h. Gangguan kelenjar paranoid

(Irma Santri Rusana, 2015).

2.2.2. Etiologi

Menurut (Widjadja,2009) penyebab hipertensi dapat dikelompookan

menjadi dua yaitu:

1) Hipertensi primer atau esensial Hipertensi primer artinya hipertensi

yang belum diketahui penyebab dengan jelas. Berbagai faktor

diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi primer, seperti

bertambahnya usia, sters psikologis, pola konsumsi yang tidak

sehat, dan hereditas (keturunan). Sekitar 90% pasien hipertensi

diperkirakan termasuk dalam kategori ini.

2) Hipertensi sekunder Hipertensi sekunder yang penyebabnya sudah di

ketahui, umumnya berupa penyakit atau kerusakan organ yang

berhubungan dengan cairan tubuh, misalnya ginjal yang tidak

berfungsi, pemakaiyan kontrasepsi oral, dan terganggunya

keseimbangan hormon yang merupakan faktor pengatur tekanan


19

darah. Dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin,

dan penyakit jantung.

2.2.3. Faktor Risiko Hipertensi

Faktor-faktor resiko hipertensi ada yang dapat di kontrol dan tidak

dapat dikontrol menurut (Sutanto, 2010) antara lain :

1) Faktor yang dapat dikontrol : Faktor penyebab hipertensi yang

dapat dikontrol pada umumnya berkaitan dengan gaya hidup dan

pola makan. Faktor-faktor tersebut antara lain:

(1) Kegemukan (obesitas) Dari hasil penelitian, diungkapkan

bahwa orang yang kegemukan mudah terkena hipertensi.

Wanita yang sangat gemuk pada usia 30 tahun mempunyai

resiko terserang hipertensi 7 kali lipat dibandingkan dengan

wanita langsing pada usia yang sama. Curah jantung dan

sirkulasi volume darah penderita hipertensi yang obesitas.

Meskipun belum diketahui secara pasti hubungan antara

hipertensi dan obesitas, namun terbukti bahwa daya pompa

jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitas dengan

hipertensi lebih tinggi dibanding penderita hipertensi dengan

berat badan normal.

(2) Kurang olahraga Orang yang kurang aktif melakkukan olahraga

pada umumnya cenderung mengalami kegemukan dan akan

menaikan tekanan darah. Dengan olahraga kita dapat

meningkatkan kerja jantung. Sehingga darah bisa

dipompadengan baik keseluruh tubuh.


20

(3) Konsumsi garam berlebihan Sebagian masyarakat kita sering

menghubungkan antara konsumsi garam berlebihan dengan

kemungkinan mengidap hipertensi. Garam merupakan hal

yang penting dalam mekanisme timbulnya hipertensi.

Pengaruh asupan garam terhadap hipertensi adalah melalui

peningkatan volume plasma atau cairan tubuh dan tekanan

darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan ekresi

(pengeluaran) kelebihan garam sehingga kembali pada kondisi

keadaan sistem hemodinamik (pendarahan) yang normal. Pada

hipertensi primer (esensial) mekanisme tersebut terganggu,

disamping kemungkinan ada faktor lain yang berpengaruh.

a. Tetapi banyak orang yang mengatakan bahwa mereka tidak

mengonsumsi garam, tetapi masih menderita hipertensi.

Ternyata setelah ditelusuri, banyak orang yang mengartikan

konsumsi garam adalah garam meja atau garam yang

ditambahkan dalam makanan saja. Pendapat ini sebenarnya

kurang tepat karena hampir disemua makanan mengandung

garam natrium termasuk didalam bahanbahan pengawet

makanan yang digunakan.

b. Natrium dan klorida adalah ion utama cairan ekstraseluler.

Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsetrasi

natrium didalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk

menormalkannya kembali, cairan intreseluler harus ditarik

keluar sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat.


21

Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut

menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga

berdampak pada timbulnya hipertensi.

(4) Merokok dan mengonsumsi alkohol Nikotin yang terdapat

dalam rokok sangat membahayakan kesehatan selain dapat

meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh darah,

nikotin dapat menyebabkan pengapuran pada dinding

pembuluh darah. Mengonsumsi alkohol juga dapat

membahayakan kesehatan karena dapat meningkatkan sistem

katekholamin, adanya katekholamin memicu naik tekanan

darah.

(5) Stres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara. Jika

ketakutan, tegang atau dikejar masalah maka tekanan darah

kita dapat meningkat. Tetapi pada umumnya, begitu kita sudah

kembali rileks maka tekanan darah akan turun kembali. Dalam

keadaan stres maka terjadi respon sel-sel saraf yang

mengakibatkan kelainan pengeluaran atau pengangkutan

natrium. Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga

melalui aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja ketika

beraktivitas) yang dapat meningkatkan tekanan darah secara

bertahap. Stres berkepanjanngan dapat mengakibatkan tekanan

darah menjadi tinggi. Hal tersebut belum terbukti secara pasti,

namun pada binatang percobaan yang diberikan stres memicu

binatang tersebut menjadi hipertensi.


22

2) Faktor yang tidak dapat dikontrol

(1) Keturunan (Genetika) Faktor keturunan memang memiliki

peran yang sangat besar terhadap munculnya hipertensi. Hal

tersebut terbukti dengan ditemukannya kejadian bahwa

hipertensi lebih banyak terjadi pada kembar monozigot (berasal

dari satu sel telur) dibandigkan heterozigot (berasal dari sel

telur yang berbeda). Jika seseorang termasuk orang yang

mempunyai sifat genetik hipertensi primer (esensial) dan tidak

melakukan penanganan atau pengobata maka ada kemungkinan

lingkungannya akan menyebabkan hipertensi berkembang dan

dalam waktu sekitar tiga puluhan tahun akan mulai muncul

tanda-tanda dan gejala hipertensi dengan berbagai

komplikasinya.

(2) Jenis kelamin Pada umumnya pria lebih terserang hipertensi

dibandingkan dengan wanita. Hal ini disebabkan pria banyak

mempunyai faktor yang mendorong terjadinya hipertensi

seperti kelelahan, perasaan kurang nyaman, terhadap

pekerjaan, pengangguran dan makan tidak terkontrol. Biasanya

wanita akan mengalami peningkatan resiko hipertensi setelah

masa menopause.

(3) Umur Dengan semakin bertambahannya usia, kemungkinan

seseorang menderita hipertensi juga semakin besar. Penyakit

hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya

interaksi dari berbagai faktor risiko terhadap timbulnya


23

hipertensi. Hanya elastisitas jaringan yang erterosklerosis serta

pelebaran pembulu darah adalah faktor penyebab hipertensi

pada usia tua. Pada umumnya hipertensi pada pria terjadi di

atas usia 31 tahun sedangkan pada wanita terjadi setelah

berumur 45 tahun.

2.2.4. Klasifikasi Hipertensi

Menurut (Noviyanti, 2015) klasifikasi hipertensi yaitu :

Tabel 2.1 Klasifikasi hipertensi


Kategori Sistolok Distolik

Normal <130 <85 mmHg


mmHg
Normal 130-139 85-89
tinggi mmHg mmHg
Stadium 140-159 90-99
1(hipertensi mmHg mmHg
ringan)
Stadium 160-179 100-109
2(hipertensi mmHg mmHg
sedang)
Stadium 180-209 110-119
3(hipertensi mmHg mmHg
berat)
Stadium 4 210 120
(hipertensi mmHg/lebih mmHg/lebih
maligna)
Sumber: medicastore.com

Secara umum, tekanan darah yang ideal adalah 120/80 mmHg, dan

batas normal adalah bila tekanan sistolik tidak lebih dari 140 mmHg.

Dan tekanan diastolik tidak lebih dari 90 mmHg. Sedangkan menurut

WHO, tekanan darah dianggap normal bila kurang dari 140/90

mmHg, dan diantara nilai tersebut digolongkan normal tinggi.

Klasifikasi bedasarkan tekanan diastol yaitu:

1) Hipertensi derajat I, tekanan diastol 95-109 mmHg


24

2) Hipertensi derajat II, tekanan diastol 110-119 mmHg

3) Hipertensi derajat III, tekanan diastol lebih dari 120 mmHg

(Irma Santri Rusana, 2015).

2.2.5. Patofisiologi

Menurut (Triyanto,2014) Meningkatnya tekanan darah didalam

arteri bisa rerjadi melalui beberapa cara yaitu jantung memompa lebih

kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya

arteri besar kehilangan kelenturanya dan menjadi kaku sehingga mereka

tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui

arteri tersebut. Darah di setiap denyutan jantung dipaksa untuk melalui

pembuluh yang sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya

tekanan. inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya

telah menebal dan kaku karena arterioskalierosis. Dengan cara yang

sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi,

yaitu jika arter kecil (arteriola) untuk sementara waktu untuk mengarut

karena perangsangan saraf atau hormon didalam darah. Bertambahnya

darah dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

Hal ini terjadi jika terhadap kelainan fungsi ginjal sehingga tidak

mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh meningkat

sehingga tekanan darah juga meningkat. Sebaliknya, jika aktivitas

memompa jantung berkurang arteri mengalami pelebaran, banyak

cairan keluar dari sirkulasi, maka tekanan darah akan menurun.

Penyesuaian terhadap faktor-faktor tersebut dilaksanakan oleh

perubahan didalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari
25

sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi tubuh secara otomatis).

Perubahan fungsi ginjal, ginjal mengendalikan tekanan darah melalui

beberapa cara: jika tekanan darah meningkat, ginjal akan

mengeluarkan garam dan air yang akan menyebabkan berkurangnya

volume darah dan mengembalikan tekanan darah normal. Jika tekanan

darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air,

sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal.

Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan

enzim yang disebut renin, yang memicu pembentukan hormon

angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon

aldosteron. Ginjal merupakan organ peting dalam mengembalikan

tekanan darah; karena itu berbagai penyakit dan kelainan pada ginjal

dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Misalnya

penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri

renalis) bisa menyebabkan hipertensi. Peradangan dan cidera pada

salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan

darah (Triyanto 2014). pertimbangan gerontology. Perubahan

struktural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggung

pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut.

Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas

jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh

darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan

daya regang pembuluh darah. Konsekwensinya , aorta dan arteri besar

berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang


26

dipompa oleh jantung (volume secukupnya), mengakibatkan

penurunan curah jantunng dan meningkatkan tahanan perifer (Prima,

2015).

2.2.6. Manifestasi Klinis

Menurut (Ahmad, 2011) sebagian besar penderita tekanan darah

tinggi umumnya tidak menyadari kehadirannya. Bila ada gejala,

penderita darah tinggi mungkin merasakan keluhan-keluhan berupa :

kelelahan, bingung, perut mual, masalah pengelihatan, keringat

berlebihan, kulit pucat atau merah, mimisan, cemas atau gelisah, detak

jantung keras atau tidak beraturan (palpasi), suara

berdenging di telinga, disfungsi ereksi, sakit kepala, pusing.

Sedangkan menurut (Pudiastuti,2011) gejala klinis yang dialami oleh

para penderita hipertensi biasanya berupa : pengelihatan kabur karena

kerusakan retina, nyeri pada kepala, mual dan muntah akibatnya

tekanan kranial, edema dependen dan adanya pembengkakan karena

meningkatnya tekanan kapiler.

2.2.7. Pemeriksaan Penunjang

Menurut (Widjadja,2009) pemeriksaan penunjang pada penderita

hipertensi antara lain:

1) General check up jika seseorang di duga menderita hipertensi,

dilakukan beberapa pemeriksaan, yakni wawancara untuk

mengetahui ada tidaknya riwayat keluarga penderita. Pemeriksaan

fisik, pemeriksan laboratorium, pemeriksaan ECG, jika perlu

pemeriksaan khusus, seperti USG, Echocaediography (USG


27

jantung), CT Scan, dan lain-lain. Tujuan pengobatan hipertensi

adalah mencegah komplikasi yang ditimbulkan. Langkah

pengobata adalah yang mengendalikan tensi atau tekanan darah

agar tetap normal

2) Tujuan pemeriksaan laboratolriun untuk hipertensi ada dua

macam yaitu:

(1) Panel Evaluasi Awal Hipertensi : pemeriksaan ini dilakukan

segera setelah didiagnosis hipertensi, dan sebelum memulai

pengobatan.

(2) Panel hidup sehat dengan hipertensi : untuk memantau

keberhasilan terapi.

2.2.8. Komplikasi

Menurut (Triyanto,2014) komplikasi hipertensi dapat

menyebabkan sebaga berikut :

1) Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekananan tinggi diotak, atau

akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan

tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila

arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami hipertropi dan

menebal, sehingga aliran darah ke daerah-daerah yang

diperdarahinya berkurang. Arteri-arteri otak mengalami

arterosklerosis dapat menjadi lemah, sehingga meningkatkan

kemungkinan terbentukya aneurisma. Gejala tekena struke adalah

sakit kepala secara tiba-tiba, seperti orang binggung atau

bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian tubuh terasa
28

lemah atau sulit digerakan (misalnya wajah, mulut, atau lengan

terasa kaku, tidak dapat berbicara secara jelas) serta tidak sadarkan

diri secara mendadak.

2) Infrak miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang

arterosklerosis tidak dapat menyuplai cukup oksigen ke

miokardium atau apabila terbentuk trombus yang menghambat

aliran darah melalui pembuluh darah tersebut. Hipertensi kronik

dan hipertensi ventrikel, maka kebutuhan oksigen miokardium

mungkin tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung

yang menyebabkan infrak. Demikian juga hipertropi ventrikel

dapat menimbulkan perubahan-perubahan waktu hantaran listrik

melintasi ventrikel sehingga terjadi distritmia, hipoksia jantung,

dan peningkatan resiko pembentukan bekuan.

3) Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan

tinggi pada kapiler-kapiler ginjal. Glomerolus. Dengan rusaknya

glomerolus, darah akan mengalir keunit-unit fungsional ginjal,

nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksia dan

kematian. Dengan rusaknya membran glomerolus, protein akan

keluar melalui urin sehingga tekanan osmotik koloid plasma

berkurang, menyebabkan edema yang sering di jumpai pada

hipertensi kronik.

4) Ketidak mampuan jantung dalam memompa darah yang kembalinya

kejantung dengan cepat dengan mengakibatkan caitan terkumpul

diparu, kaki dan jaringan lain sering disebut edema. Cairan didalam
29

paru-paru menyebabkan sesak napas, timbunan cairan ditungkai

menyebabkan kaki bengkak atau sering dikatakan edema.

Ensefolopati dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna

(hipertensi yang cepat). Tekanan yang tinggi pada kelainan ini

menyebabkan peningkatan tekanan kapiler dan mendorong cairan

kedalam ruangan intertisium diseluruh susunan saraf pusat.

Neuronneuron disekitarnya kolap dan terjadi koma.

Sedangkan menurut Menurut (Ahmad,2011) Hipertensi dapat

diketahui dengan mengukur tekanan darah secara teratur. Penderita

hipeertensi, apabila tidak ditangani dengan baik, akan mempunyai

resiko besar untuk meninggal karena komplikasi kardovaskular seperti

stoke, serangan jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal, target

kerusakan akibat hipertensi antara lain :

1) Otak : Menyebabkan stroke

2) Mata : Menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan

kebutaan

3) Jantung : Menyebabkan penyakit jantung koroner (termasuk infark

jantung)

4) Ginjal : Menyebabkan penyakit ginjal kronik, gagal ginjal terminal


30

2.2.9. Pathway
Umur jenis kelamin gaya hidup obesitas

Elasitas, arteriosklerosis

hipertensi

kerusakan vaskuler pembuluh darah

perubahan struktur

penyumbatan pembuluh darah

vasokonstriksi

gangguan sirkulasi

otak ginjal perubahan darah retina

vasokontriksi spasme

resistensi suplai 02 pembuluh darah sistemik koroner arteriole


pembuuh otak ginjal vasokonstriksi iskemi
darah otak menurun blood flow miocard diplopia
menurun afterload
sinkop meningkat Nyeri
Nyeri Gangg respon RAA dada Reti injuri
uan Gangg
kepala
pola uan Peenuruna
tidur perfusi edema
n curah fatique
jaringa jantung
n
Intoleransi
Gagal aktivitas
ginjal
31

2.2.10 Penatalaksanaan
(Junaedi, Sufrida& Gusti, 2013) dalam penatalaksanaan hipertensi

berdasarkan sifat terapi terbagi menjadi 3 bagian, sebagai berikut:

1) Terapi non-farmakologi Penatalaksanaan non farmakologi

merupakan pengobatan tanpa obatobatan yang diterapkan pada

hipertensi. Dengan cara ini, perubahan tekanan darah diupayakan

melalui pencegahan dengan menjalani perilaku hidup sehat

seperti :

(1) Pembatasan asupan garam dan natrium

(2) Menurunkan berat badan sampai batas ideal

(3) Olahraga secara teratur

(4) Mengurangi / tidak minum-minuman beralkohol

(5) Mengurangi/ tidak merokok

(6) menghindari stres

(7) menghindari obesitas

2) Terapi farmakologi (terapi dengan obat) selain cara terapi non-

farmakologi, terapi dalam obat menjadi hal yang utama. Obat-

obatan anti hipertensi yang sering digunakan dalam pegobatan,

antara lain obat-obatan golongan diuretik, beta bloker, antagonis

kalsium, dan penghambat konfersi enzim angiotensi.

(1) Diuretik merupakan anti hipertensi yang merangsang

pengeluaran garam dan air. Dengan mengonsumsi diuretik

akan terjadi pengurangan jumlah cairan dalam pembuluh

darah dan menurunkan tekanan pada dinding pembuluh

darah.
32

(2) Beta bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dalam

memompa darah dan mengurangi jumlah darah yang

dipompa oleh jantung.

(3) ACE-inhibitor dapat mencegah penyempitan dinding

pembuluh darah sehingga bisa mengurangi tekanan pada

pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.

(4) Ca bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dan

merelaksasikan pembuluh darah.

3) Terapi herbal banyak tanaman obat atau herbal yang berpotensi

dimanfaatkan sebagai obat hipertensi sebai berikut :

(1) Bedasarkan penelitian DASH (Dietary Approache sto stop

Hypertension) mengkomsumsi makanan yang tinggi kalium

dan serta serat rendah natrium sangat dianjurkan untuk

menurunkan tekanan darah. Semangka yang kaya akan

kandungan air dan kalium efektif menurunkan tekanan darah

bila dikomsumsi 2 kali sehari selama tiga minggu sebanyak

300 gram. Menyababkan vasodilatasi yang dapat melebarkan

pembuluh darah dan dapat mengalirkan lebih lancar an terjadi

penurunsn restitensi perifer, sebagai anti oksidan dan efek

diuretik.
33

2.3.Konsep Semangka

2.3.1. Morfologi Semangka

Semangka merupakan salah satu jenis makanan buah yang

diminati oleh masyarakat Indonesia. Tanaman semangka mulai

dibudidayakan sekitar 4000 tahun SM sehingga konsumsi semangka

menyebar ke seluruh dunia. Tanaman semangka berasal dari Afrika

bagian Selatan, berkembang di sepanjang aliran sungai Nil,

selanjutnya dibawa ke wilayah Timur Tengah, berkembang ke India

dan Cina dan akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Adapun taksanomi

semangka adalah sebagai berikut :

(1) Kindom : Plantae

(2) Divisio : Magnoliophyta

(3) Kelas: Magnoliopsida

(4) Ordo : Violales

(5) Familia : Cucurbitaceae

(6) Genus : Citrullus

(7) Spesies : Citrullus lunatus (thunb) Matsum. Et Nankai

Semangka merupakan tanamanyang tumbuh menjalar di atas

tanah. Batangnya lunak, bersegi dan berambut dan panjangnya

mencapai 1,5-5 m. Sulur atau alat atau alat pembelit tumbuh dari

ketiak daun, bercabang 2-3, daun berseling, bertangkai, helaian

daun lebar dan berbulu, berbagi menjari, dengan ujung runcing.

Panjang daun berkisar 3-25 cm, dengan lebar 1,5-15 cm. Bagian

tepi daun bergelombang, kadang bergigi tidak teratur. Permukaan


34

bahwanya berambut rapat pada tulangnya. Buah berbentuk bulat

hingga memanjang dengan ukuran panjang 20-30 cm, diameter 15-

20 cm dan berat 4-20 kg. Kulit buah tebal dan berdaging serta licin.

Warna kulit buah bermacam-macam seperti hijau tua, kuning agak

putih atau hijau muda bergaris-garis putih. Daging buah berwarna

merah, merah muda, jingga, kuning, dan bahkan ada yang putih.

Ada juga semangka yang tidak berbiji ( Mutia Indah, 2018).

2.3.2. Kandungan Zat Gizi Semangka Dan Manfaatnya

Semangka merupakan buah yang sangat menyegarkan karena

mengandung air. Buah ini juga kaya akan nutisi , seperti serat,

lycopene, vitamin A dan kalium. Penelitian dari florida state

university menunjukan bahwa asam amino yang ditemukan pada

semangka, yang disebut L-citrulline atau L-arganin, bisa

menurunkan tekanan darah. Kandungan air yang sangat tinggi pada

semangka berguna untuk membantu menghidrasi tubuh. Selain itu,

semangka juga kaya mineral. Kandungan kaliumnya sangat tinggi

sehingga bermanfaat untuk mengendalikan tekanan darah. Kalium

atau potassium berfungsi untuk menjaga kekentalan dan

menstabilkan darah agar tetap stabil. Hubungan terbalik antara

kalium dan natrium inilah yang menjelaskan penurunan tekanan

darah baik sistolik maupun diastolik. Keunggulan lain terletak

dalam kandungan likopen dan arganin yang dimilikinya. Keduanya

fitokimia ini juga bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.

Licopein yang tinggi serta efek diuretik yang dimiliki buah


35

semangka juga berpengaruh dalam menurunkaan tekanan darah

yang berfungsi sebagai anti oksidan dan efek diuretik sebagai

meningkatkan kelenturan pembuluh darah sehingga efeknya mampu

memperlancar sirkulasi darah ke seluruh tubuh dan pada akhirnya

dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Semangka bersifat sebagai diuretik yang bermanfaat untuk

membuang sodium, tetapi juga mengandung banyak elektrolit lain

sehingga dapat menjadi penyeimbang elektroit yang kemungkinan

turut tersekresi bersama sodium. Semangka yang daging buahnya

berwarna merah dikomsumsi untuk mendapatkan asupan likopen

yang kaya manfaat, bagian albedo atau disebut juga kulit semangka

(daging yang berwarna putih) yang berada dibagian dasar buah yang

berwarna merah yang kaya arginindan bermanfaat untuk

menurunkan tekanan darah.

Citrulline pada bagian daging dan kulit semangka banyak

ditemukan pada kulit semangka yakni 60% dibandingkan

dagingnya. Zat citrulline akan bereaksi dengan enzim dalam tubuh

ketika dikomsumsi dalam jumlah yang cukup, lalu diubah menjadi

arginin, asam amino non essensialyang berkhasiat pada jantung,

sisrem peredaran darah dan kekebalan tubuh.

Hipertensi suatu kondisi tekanan darah sistol lebih dari 140

mmHg dan tekanan darah diastol kurang dari 90 mmHg atau

peningkatan darah diatas normal ini disebut the silent killer, karena

dapat menyebabkan kematian tanpa disertai dengan gejala lebih


36

dahulu sebagai peringatan bagi penderitanya selain itu, hipertensi

juga berpotensi menimbulkan komplikasi pada beberapa organ vital

seperti jantng dan ginjal, adapun pengobatan herbal yang bisa

dilakukan salah satunya mengkomsumsi buah semangka. Karena

buah semangka memiliki kandungan yang bisa menurunakan

tekanan darah diantaranya adalah kalium. Pengaruh kalium terhadap

hipertensi kalium adalah ion bermuatan positif yang diabsorsi

dengan mudah di usus halus dan dikeluarkan dalam bentuk ion

pengganti natrium melalui proses pertukaran di dalam ginjal. Proses

ini bermanfaat untuk menjaga keseimbangan cairan elektrolit dan

asam basa tubuh. Selain itu, kalium juga berperan sebagai

katalisator dalam metabolisme energi sintesis, glikogen dan protein.

Dalam aktivitas sehari-hari, kalium membantu memperlancar

keseimbangan cairan, membuat tubuh lebih segar, serta membantu

proses pengiriman oksigen ke otak. Secara tak langsung, juga

memicu kerja otot di dimpul syaraf.

Kalium dapat menurunkan tekanan darah secara siginifikan

karena mampu menyebabkan vasodilatasi yang dapat melebarkan

pembuluh darah, darah dapat mengalir lebih lancar dan terjadi

penurunan restitensin perifer. Selain itu kalium juga dapat

menghambat kerja enzim angiotensin sehingga proses konversi

renin menjadi renin-angiotensin terhambat dan tidak terjadi

peningkatan tekanan darah.


37

2.3.3. Proses Buah Semangka Bisa Menurunkan Tekanan Darah

Mengkomsumsi buah semangka sebanyak 200-300 gram dapat

menurunkan tekanan darah. Proses penurunan tekanan darah terjadi karena

setelah kita menelan buah semangka melalui mulut menuju lambung di

lambung buah semangka akan dicerna dan akan dibawa menuju usus

halus di usus halus akan dicerna dan terjadi penyerapan kandungan dari

buah semangka lalu diserap menuju pembuluh darah usus lalu hasil

penyerapan akan memasuki aliran darah melalui dinding usus dan

kandungan kalium dan air pada buah semangka menyebabkan vasodilatasi

yang dapat melebarkan pembuluh darah dan dapat mengalirkan darah

lebih lancar dan terjadi penurunan reitensi perifer sebagai anti oksidan dan

efek diuretik. Selain itu kalium dapat menghambat kerja enzim antiotensin

sehingga proses konversi renin menjadi renin angiotensin terhambat dan

tidak terjadi peningkatan tekanan darah. kandungan potasium didalam

semangka bisa mengurangi resiko serangan jantung karena potasium

berfungsi mengurangi resiko serangan jantung karena menekan kolesterol,

membantu peredaran darah, serta menjaga detak jantung agar tetap stabil.

Kandungan sitrulin dan arginin berperan dalam pembentukan urea di hati

dari amonia dan CO2 sehingga keluarnya urin meningkat atau biasa

disebut diuretik. Dan kandungan lycopein yang tinggi berpengaruh

terhadap penurunan tekanan darah.


38

2.4. Pengaruh Buah Semangka Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada

Pasien Hipertensi

Hipertensi atau peningkatan darah di atas batas normal ini disebut sebagai

the silent killer, karena dapat menyebabkan kematian tanpa disertai dengan

gejal-gejala lebih dahulu sebagai peringatan bagi penderitanya. Selain itu,

hipertensi juga berpotensi menimbulkan risiko komplikasi pada beberapa

organ vital tubuh, seperti jantung ( penyakit jantung koroner), otak (stroke),

dan ginjal (gagal ginjal) (WHO, 2018).

Untuk mengendalikan tekanan darah penderita hipertensi umumnya

meminum obat setiap hari. Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah

mengubab pola hidup. Beberapa pola hidup yang harus diperbaiki adalah :

menurunkan berat badan jika kegemukan, mengurangi minum alkohol,

meningkatkan aktivitas fisik aerobik, mengurangi asupan garam,

mempertahankan asupan kalium yang adekuat, berhenti merokok, mengurangi

asupan lemak jenuh dan kolesterol. Baik pada orang muda maupun lanjut usia,

intervensi non farmakologi harus dimulai sebelum menggunakan obat-obatan

akan tetapi pengobatan altenatif menjadi pilihan untuk mengatasi hipertensi.

Salah satunya melakukan terapi herbal yang telah diakui kalangan medis

untuk mengobati hipertensi. Berbagai manfaat buah semangka bagi kesehatan

secara umum diantaranya adalah Mencegah osteoporosis karena kandungan

Likopen didalam semangka yang berperan penting terhadap kekuatan tulang,

selain osteoporosis likopen juga mencegah kanker karena Likopen mampu

menghindarkan kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, kandungan

potasium didalam semangka bisa mengurangi resiko serangan jantung karena


39

potasium berfungsi mengurangi resiko serangan jantung karena menekan

kolesterol, membantu peredaran darah, serta menjaga detak jantung agar tetap

stabil, kandungan Vitanin A pada buah semangka bagus untuk menjaga

kesehatan mata, kulit dan juga sistem imun, dan juga terdapat Vitamin C

didalam semangka yang berfungsi mempercepat kesembuhan luka, selain itu

terdapat kandungan Citrulline yang melenturkan pembuluh darah.

Buah semangka (Citrullus ) adalah tanaman merambat yag berasal dari

afrika bagian selatan. Buah semangka mengandung asam amino sitrulin yang

berperan dalam menurunkan tekanan darah, selain itu kandungan karetenoid

pada buah semangka dapat mencegah pengerasan dinding arteri maupun

pembuluh vena, sehingga dapat mengurangi tekanan darah. Buah semangka

memiliki kandungan yang bermanfaat bagi mengontorol tekanan darah seperti

serat, kalium, air, vitamin C, vitamin A(karetenoid), vitamin B6, vitamin K,

licopein dan asam amino sitrulin.

Kandungan kalium pada semangka dapat menurunkan tekanan darah

secara signifikan karena mampu menyebabkan vasodilatasi yang dapat

melebarkan pembuluh darah dapat mengalir lebih lancar dan terjadi penurunan

resistensi perifer. Selain itu kalium dapat menghambat kerja enzim antiotensin

sehingga proses konversi renin menjadi renin angiotensin terhambat dan tidak

terjadi peningkatan tekanan darah. Kalium juga berfungsi sebagai natiuretik

dan diuretik yaitu menyebabkan peningkatan pengeluaran natrium dan cairan.

Kandungan air, vitamin C, vitamin A dan vitamin K pada semangka juga

berperan penting. Air merupakan pelarut dan membawa sampah metabolisme

tubuh sehingga natrium dapat dikeluarkan melalui urin, vitamin C dapat


40

memperkuat otot jantung dan berperan penting dalam metabolisme kolesterol,

dengan meningkatkan laju kolesterol yang dibuang dalam bentuk asam

empedu. Vitamin A (karetonoid) dapat mencegah pengerasan dinding arteri

maupun vena, pada semangka juga terdapat betakarotin berfungsi untuk

melemaskan otot-otot sekitar pembuluh darah arteri dan membantu

menormalkan penyempitan pembuluh daraharteri yang dapat mereduksi

hormon stress yang meningkatkan tekanan dara. Vitamin K dapat mengurangi

pengerasan pembuluh darah karena faktor timbunan plak kalsium.

Selanjutnya, asam amino sitrulin digunakan oleh tubuh untuk

memproduksi asam amino arginin, yang digunakan oleh sel-sel pelapis

pembuluh darah untuk membuat nitrat oksida. Nitrat oksida berfungsi untuk

melemaskan pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah.

Asam amino sitrulin mudah diserap oleh tubuh sehingga konsetrasi

maksimum didalam darah lebih muda tercapai ketersediaan arginin menjadi

meningkat, serta mampu mengurangi konsentrasi serum faktor kardiovaskuler.

Kandungan kalium yang cukup pada semangka sehingga dapat berfungsi

sebagai diuretik. Kandungan sitrulin dan arginin berperan dalam pembentukan

urea di hati dari amonia dan CO2 sehingga keluarnya urin meningkat atau

biasa disebut diuretik. Dan kandunga lycopein yang tinggi berpengaruh

terhadap penurunan tekanan darah.

Bedasarkan penelitian DASH (Dietary Approache sto stop Hypertension)

mengkomsumsi makanan yang tinggi kalium dan serta serat rendah natrium

sangat dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah. Semangka yang kaya

akan kandungan air dan kalium efektif menurunkan tekanan darah bila
41

dikomsumsi 2 kali sehari selama tiga minggu sebanyak 300 gram.

Menyababkan vasodilatasi yang dapat melebarkan pembuluh darah dan dapat

mengalirkan lebih lancar an terjadi penurunsn restitensi perifer, sebagai anti

oksidan dan efek diuretik. Dengan mengkomsumsi buah semangka sebanyak

200-300 gram dimakan langsung/ di jus terlebih dahulu dapat menurunkan

tekanan darah diastol dan siastol sebesar 15-5 mmHg (Adi Arianto, dkk).
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Strategi Penelitian


Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kepustakaan

atau Literature Review, yaitu suatu penelitian untuk melakukan identifikasi,

evaluasi dan interpretasi terhadap hasil penelitian pada topik tertentu,

fenomena tertentu yang menjadi perhatian peneliti ( Aziz & Arofiati, 2019).

Seorang peneliti dalam penelitian Literature Review, melakukan

sintesistematik yang disusun dari hasil penelitian sebelumnya, agar dapat

digunakan oleh pembaca untuk mendapatkan ringkasan teori dan temuan-

temuan empiris terkait dengan topik yang diteliti ( Cisco, 2014). Metode

Literature Review dapat memberikan kemudahan dalam membuat keputusan

dengan tidak membutuhkan banyak waktu untuk mencari bukti primer dan

menelaahnya satu-persatu karena Literature Review memberikan suatu

summary of evidence bagi para klinis ( Dila, 2012). Tujuan dalam penelitian

Literature Review ini adalah untuk melihat “ Pengaruh Buah Semangka

Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi”.

3.1.1 Framework Yang Digunakan (PICO/PICOTT)

PICOTT adalah metode pencarian informasi klinis yang merupakan

akronim dari 4 komponen : P (Population), I (Intervension), C

(Comparation), O (Outcome), T (Type of question), dan T (Type of study).

Dengan menggunakan PICO, kita dapat memastikan penelitian yang kita

cari sesuai dengan pertanyaan klinis kita.

Tabel 3.1 Tabel PICO/ PICOTT

42
43

PICOTT Pertanyaan Klinis Strategi Pencarian/Kata


Kunci
Patient/ Population Pasien Penderita Hipertensi 1. Hipertensi
2. Tekanan Darah Tinggi
Intervention Pemberian buah semangka 1. Jus Semangka
2. Watermelon
Comparation - -
Outcome Penurunan Tekanan Darah 1. Penurunan Tekanan
Darah
2. Perubahan Tekanan
Darah
3. Decres Blood Pressure
Type of question Pemberian Buah Semangka Semangka
Type of studi RCT ( Randomized Controlloed Semua artikel atau jurnal
Trial ) publikasi yang bertipe
korelasional.

3.1.2 Kata Kunci Yang Digunakan


Kata kunci yang digunakan pada pencarian Artikel pada penelitian

ini yaitu “Hipertensi/hypertension”, “Tekanan Darah/blood pressure”,

“Semangka/watermelon”.

3.1.3 Database Yang Digunakan


Peneliti melakukan pencarian data melalui tiga database yaitu

Google Scholar, Proquest dan Pubmed.

3.2 Kriteria Inklusi Dan Eklsusi

3.2.1 Kriteria Inklusi


Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,

2016). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

1. Rentang waktu Artikel yang digunakan 2015-2020 yang berbahasa

Indonesia dan bahasa inggris.

2. Artikel nasional dan internasional yang berkaitan dengan kata kunci

(“Hipertensi/hypertension”),( “ Semangka/watermelon:,(“Tekanan

darah/blood pressure”)
44

3. Artikel full text.

4. Menganalisa perubahan tekanan darah karena mengkomumsi buah

semangka.

3.2.2 Kriteria Ekslusi


Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek

yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena sebab tertentu.

1. Artikel full text tetapi intervensi berbeda.

2. Literature Review atau systematic review.

3.3 Seleksi Studi Dan Penentuan Kualitas

3.3.1 Hasil Pencarian Dan Seleksi Studi


Artikel keseluruhan yang telah didapatkan oleh peneliti dari tiga

database dilakukan screening terlebih dahulu dengan tujuan memilih

Artikel yang sesuai dengan masalah yang diangkat dan kriteria inklusi

yang telah ditetapkan oleh peneliti dan penilaian kualitas Artikel.

Adapun hasil pencarian Artikel tersebut digambarkan sebagai berikut:

3.4 Pembahasan

3.4.1 Fakta
Buah semangka dapat menurunkan tekanan darah karena kandungan

kalium yang bermanfaat untuk menjaga kekentalan darah dan

menstabilkan darah, kandungan air yang berfungsi menghidarsi tubuh,

likopein dan arganin yang memioliki efek diuretik yang melenturkan

pembuluh darah sehimgga sirkulasi darah menjadi lancar dan sebagai

anti oksidan.
45

3.4.2 Teori

Semangka dapat menurunkan tekanan darah tinggi karena

menggandung potasissum, Vitamin C, Karbohidrat Dan Likopen

(Mutiara Indah)

3.4.3 Opini

Buah semangka adalah buah kegemaran masyarakat Indonesia

karena buah ini sangat menyegarkan karena kandungan air yang

melimpah dan begitu menyegarkan, tetapi buah semangka bukan hanya

buah yang menyegarkan tetapi dibalik itu banyak akan manfaat lain

seperti yang diketahui masyarakat luas bahwa buah semangka dapat

menurunkan tekanan darah,.

3.5 Kesimpulan Dan Saran

3.5.1 Kesimpulan

Bedasarkan jurnal/ artikel yang saya dapatkan dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh pemberian buah semangka terhadap

penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.

2. Terdapat pengaruh pemberian buah semangka terhadap

penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.

sebesar 15-5 mmHG pada tekanan darah siastol dan diastol.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan pada tekanan darah siastol

awal dan akhir antara (p=0.003-0.000) pada pasien hipertensi,

sedangkan pada tekanan darah diastolik awal dan akhir antara


46

(p=0.005-0.000) setelah diberikan terapi buah/ jus semangka

dengan p value <0.005 (5%).

4. Pemberian buah semangka yang dimakan secara langsung lebih

efektif dari pada jus semangka terhadap penurunan tekanan darah

pada pasien hipertensi.

5. Literature Review ini menganalisa pemberian buah semangka/

jus semangka terhadap perubahan tekanan darah pada pasien

hipertensi dengan rancangan RCT ( Randomized Controlloed

Trial ), menggunakan kata kunci “Semangka/ watermelon”,

“Tekanan Darah/ Blood Pressure”, “Hipertensi/ Hypertension”.

3.5.2 Saran

1. diharapkan pasien penderita hipertensi mengkomumsi buah

semangka setelah tau manfaat dan kandungan buah semangka

yang bisa dijadikan terapi herbal tanpa efek samping dalam

menurunkan tekanan darah.

2. diharapkan masyarakat tau manfaat dan kandungan buah

semangka yang bisa dijadikan terapi herbal tanpa efek samping

dalam menurunkan tekanan darah.


47

Pencarian menggunakan kata kunci Semangka/ watermelon, hipertensi/


hypertension dan tekanan darah / blood pressure menggunakan 3 database
yaitu Google Scholar, Pubmed dan Proquest

Hasil jurnal keseluruhan pencarian: (n=1.225) dari Google Scholar


(800). Proquest (200) dan Pubmed (25)

Screening
Identifikasi
1. Rentang waktu 5 tahun (2015-2020) dan
2. Tipe (research, articles, fulltext) screening
3. Jurnal Internasional (n=205)
4. Jurnal Nasional

Jurnal full text Dapat


diakses
1. Google scholar :9 penuh (full
2. Proquest :7 text)
3. Pubmed :1 (n=17)

Kriteria inklusi: Jurnal


akhir yang
Jurnal nasional dan internasional yang sesuai
dengan kata kunci “ hipertensi”. “tekanan dengan
darah” dan “semangka”. kriteria
inklusi
Kriteria ekslusi : jurnal yang tidak full text (n=10)

Bagan 3.1 Tahapan Literature Review Pengaruh Pemberian Buah


Semangka Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi.
48

3.6 Daftar Artikel Hasil Pencarian


No Author Tahun Volume, Judul Metode (Desain, Sampel, Variabel, Hasil penelitian Database
angka instrument, Analisis)
1 Emma 2018 - Efektivitas D: desain penelitian menggunakan Hasil penelitian yang dilakukan Google
Tristiana komsumsi pre eksperiment dengan rancangan oleh peneliti didapatkan hasil Scholar
Putri semangka yang di one group pretes posttes with control bahwa terdapat perubahan
jus dan dimakan group tekanan darah sebelum dan
secara langsung S: pengambilan sampel dengan non sesudah dilakukan terapi
untuk menurunkan prohability dengan teknik purposive pemberian buah semangka yang
hipertensi pada sampling dimakan secara langsung seberat
lansia V: (200gr) kemudian diberikan
Variabel independent: komsumsi kepada reponden setiap pagi
semangka yang di jus dan dimakan selama 7 hari. Bedasarkan hasil
secara langsung dan teori diatas diketahui bahwa
Variabel dependen: penurunan terapi buah semangka yang
hipertensi pada lansia dimakan langsung terhadap
I: Sphygmomanometer terhadap perubahan tekanan
A: paired t test darah pada penderita hipertensi
ringan-sedang pada lansia
terdapat pengaruh signifikan
2 Hermina 2018 Vol.1 Pengaruh D: desain penilitian quasi experiment Dari hasil uji statistik Google
Roselita No.2 komsumsi buah dengan rancangan pretest-posttest menunjukan bahwa terdapat Scholar
Hutasoi, semangka terhadap control group design perbedaan tekanan darah
Edy penurunan tekanan S: teknik pengambilan sampel sebelum dan setelah intervensi
Waluyo darah pada dengan purposive sampling secara signifikan pada masing-
penderita V: masing kelompok intervensi
hipertensi variabel independen: pengaruh dengan nilai p< 0.05.penelitian
komsumsi buah semangka ini sejalan dengan
vriabel dependen : penurunan Manno,Soputri&
tekanan darah Simbolon(2016). Yang
49

I: Sphygmomanometer menjelaskan bahwa ada


A: one sampel t test perbedaan tekanan darah sistol
dan diastol secara signifikan.
3 Nayara 2016 Vol 25 Watermelon D: studi eksperimental dan terkontrol Secara keseluruhan, berdasarkan Pubmed
Moreira No 4 extract reduces plasebokontrol. data ini, tampaknya masuk akal
Lacerda blood pressure but S: Empat puluh individu yang untuk menyimpulkan bahwa
Massaa , does not change mengalami prehipertensi dan suplementasi L-arginine mampu
Alexandr sympathovagal hipertensi direkrut dan diacak menurunkan tekanan darah, dan
e Se´rgio balance in menjadi dua kelompok, sumber makanan dari asam
Silvab , prehypertensive V: amino ini dapat menghasilkan
Luciana and hypertensive variabel independen: ekstrak efek yang sama. Oleh karena itu,
Tavares subjects semangka implikasi praktis dari penelitian
Toscanoa vriabel dependen: tekanan darah ini adalah terbentuknya suatu
, Joanna tetapi tidak mengubah keseimbangan bukti tubuh yang menunjukkan
D’arc simpatovagal pada subjek bahwa makanan lain atau
gomes prehipertensi dan hipertensi makanan baru dengan sifat
Rodrigue I: Sphygmomanometer fungsional tersebut dapat
s Silvaa , J: Data disajikan sebagai sarana ± menurunkan tekanan darah.
Darlene SE. Normalitas dan
Camati homogenitas dievaluasi dengan
Persuhnc Shapiro-Wilk dan
and Tes Levene.
Maria Da
Conceic¸
a˜o
Rodrigue
s
Gonc¸alv
es
50

4 Defi 2017 Vol 3 Pemberian Jus D: pre eksperiment pendekatan one Hasil uji wilcoxon menggunakan Google
Setyawat No 2 Semangka group pre-post test design SPSS didapatkan nilai signifikan Scholar
i, Heni Terhadap S: populasi penderita hipertensi di (p) sebesar 0,001 yang berarti
Maryati, Perubahan desa Diwek menggunakan Purposive dibawah nilai standar signifikasi
Alik Tekanan Darah Sampling yang sebesar 0.05 sehingga H0
Septian Pada Penderita V: ditolak yang artinya bahwa ada
Mubarok Hipertensi variabel independen: Pemberian Jus pengaruh signifikan terhadap
Semangka perubahan tekanan darah pada
vriabel dependen : Perubahan penderita hipertensi setelah di
tekanan darah berikan jus semangka
I: Sphygmomanometer
A: parametic dengan uji wilcoxon
5 Adi 2020 Vol 3 Pemberian Jus D: pra eksperimen dengan pre test Setelah diberikan jus semangka Google
Arianto, No 1 Semangka Efektif and post test dalam satu kelompok terdapat perubahan pada diastol Scholar
Rentawat Dalam S: sampel yang digunakan 65 orang responden yaitu sebanyak 41
i Purba, Menurunkan V: orang (90 menjadi 80) 6 orang
Daniel Tekanan Darah variabel independen: Pemberian jus (95 menjadi 80) 3 orang (100
Suranta Tinggi Pada semangka menjadi 90) 1 orang (100 mnjadi
Ginting Penderita vriabel dependen: menurunkan 85) dan 9 orang tidak ada
& Sri Hipertensi tekanan darah perubahan. Maka dari hasil
Sudewi I: Sphygmomanometer perlakuan diperoleh kesimpulan
Pratiwi A: one sampel t test bahwa terjadi perubahan jus
Sitio semangka kepada responden.
6 David 2019 The Effects of Oral D: desain studi, uji klinis. Ulasan ini mengidentifikasi tiga proquest
Khalaf, l-Arginine and l- S: populasi, peserta dewasa (usia ≥ uji coba yang hilang di
Marcus Citrulline 18 tahun) analisis oleh Mirenayat et al.
Krüger, Supplementation V: berdasarkan kriteria studi yang
Markus on Blood Pressure variabel independen: Pengaruh L- disajikan dan strategi pencarian,
Wehlan, Citrulline yang bisa
Manfred vriabel dependen: pada Tekanan kemungkinan besar telah
51

Infanger Darah mengubah hasil analisis.


and I: Sphygmomanometer Mempertimbangkan hal ini,
Daniela A: analisis menggunakan uji regresi penurunan BP
Grimm linier Egger dan metode korelasi rank efek Cit sangat mungkin, dan
Begg koheren dengan sifat
farmakokinetik mapan dan
diusulkan
mekanisme aksi. Pertimbangan
yang sama mengenai kepatuhan
pasien dan patologisasi
akan berlaku untuk Cit seperti
untuk Arg, dengan Cit memiliki
profil keamanan yang lebih
besar, karena tidak ada uji coba
melaporkan setiap efek samping.

7 Neila 2020 Buah Semangka D: desain penelitian menggunakan Berdasarkan hasil penelitian Google
Sulung & Terhadap Tekanan quasi eksperiment dengan rancangan terhadap 12 orang lansia Scholar
Drin Darah Pada Lansia one group pretes posttes penderita hipertensi diketahui
Patrycia Dengan Hipertensi S: pengambilan sampel dengan non bahwa rata-rata tekanan darah
Poluan prohability dengan teknik purposive lansia dengan hipertensi sebelum
sampling dilakukan pemberian buah
V: semangka adalah sistolik 141,33
Variabel independent: buah dan diastolik 92,00 mmHg dan
semangka rata-rata tekanan darah lansia
Variabel dependen: tekanan darah dengan hipertensi setelah
I: Sphygmomanometer dilakukan pemberian buah
A: one sample test semangka adalah sistolik 137,83
dan diastolik 89,50 mmHg. Beda
rata-rata tekanan darah lansia
52

dengan hipertensi antara


sebelum dan sesudah pemberian
buah semangka adalah sistolik
3,50 dan diastolik 2,50 mmHg.
Hasil analisa statistik
menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi yang
signifikan antara sebelum dan
sesudah pemberian buah
semangka dengan nilai p =
sistolik 0,000 dan diastolik 0,049
(p <0,05). Dapat diartikan bahwa
pemberian buah semangka
sangat efektif dalam
menurunkan tekanan darah pada
pasien hipertensi
8 Mutiara 2018 - Pengaruh D: desain penelitian menggunakan Hasil penelitian yang dilakukan Google
Indah Pemberian Jus eksperiment semu dengan rancangan oleh peneliti didapatkan hasil Scholar
Semangka one group pretes posttes with control bahwa terdapat perubahan
Terhadap S: seluruh penderita hipertensi yng tekanan darah sebelum dan
Perubahan periksa di wilayah kerja puskesmas sesudah dilakukan terapi
Tekanan Darah Andalas Kota Padang pengambilan pemberian buah semangka yang
Pada Penderita sampel dengan teknik purposive dimakan secara langsung seberat
Hipertensi Di sampling (200gr) kemudian diberikan
Wilayah Kerja V: kepada reponden setiap pagi
Puskesmas Variabel independent: jus semangka selama 7 hari. Bedasarkan hasil
Andalas Kota Variabel dependen: perubahan dan teori diatas diketahui bahwa
Padang Tahun tekanan darah pada lansia terapi buah semangka yang
2018 I: Sphygmomanometer dimakan langsung terhadap
53

A: paired t test terhadap perubahan tekanan


darah pada penderita hipertensi
ringan-sedang pada lansia
terdapat pengaruh signifikan
9 Cici 2019 Vol 4 Pengaruh D: desain penelitian quasy Bedasarkan uji spektrofotometri Google
Apriza No 2 Pemberian Jus eksperiment dengan rancangan terlihat bahwa semangka berbiji Scholar
Yanti, Semangka Merah pretets- postet kuning mempunyai kandungan
Rizki Dan Kuning S: 18 orang, pengambilan sampel kalium yang lebih tinggi
Muliati Terhadap Tekanan dengan teknik purposive sampling dibandingkan dengan semangka
Darah Lansia V: merah, yaitu 114 mg/100 gram,
Menderita Variabel independent: jus semangka meminum jus semangka tanpa
Hipertensi Variabel dependen: perubahan campuran gula secara rutin dapat
tekanan darah pada lansia menurunkan tekanan darah
I: Sphygmomanometer secara perlahan tanpa efek
A: paired t test samping terhadap tubuh.
10. Nurleny 2019 Vol 8 Pengaaruh jus D: desain penelitian pre eksperiment Bedasarkan uji statistik Google
No 1 Semangka terhadap rancangan one group pretes postest didapatkan nilai p (<0.05) maka Scholar
penurunan design ha penelitian ini diterima artinya
Tekanan Darah S: semua penderita hipertensi terdapat pengaruh pemberian
Pada Penderita puskesmas nanggalo pengambilan jus semangka terhadap
Hipertensi Di sampel dengan teknik purposive penurunan tekanan darah pada
Wilayah Kerja sampling pe nderita hipertensi di wilayah
Puskesmas V: kerja Puskesmas Sijungjung.
Nanggalo Variabel independent: jussemangka
Variabel dependen: perubahan
tekanan darah
I: Sphygmomanometer
A: paired t test
BAB 4

HASIL DAN ANALISIS

Seleksi study Literature Review ini dilakukan pada tanggal 10 Maret – 30 Juni

2021 dengan jumlah 10 jurnal. Pencarian data dilakukan pada tiga database yaitu

Google Scholar, Pubmed dan Proquest dengan basis pencarian artikel berbahasa

Indonesia dan bahasa Inggris. Total artikel keseluruhan yang didapat yaitu 10

artikel. Pada database Google Scholar didapatkan 8 artikel (8 artikel berbahasa

Indonesia), sedangkan pada database Pubmed didapatkan 1 artikel berbahasa

Inggris dan juga Proquest didapatkan 1 artikel Berbahasa Inggris. Berdasarkan

tema yang diangkat terdapat 10 artikel membahas tentang pengaruh pemberian

buah semangka terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Artikel yang sudah terkumpul selanjutnya dilakukan screening berdasarkan

kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan peneliti dan didapatkan 8

artikel berbahasa Indonesia dan berdasarakan intervensi yang diberikan yaitu

pemberian buah semangka.

Bagan 4. 1Hasil Studi Individu

Dari 10 jurnal yang didapatkan penyebab terjadinya hipertensi disebabkan karena

beberapa faktor ada faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal seperti gaya hidup tidak sehat, makanan dengan tinggi garam,

merokok, stres, dan juga faktor usia karena semakin bertambah usia kerja organ

didalam tubuh ikut menurun

Faktor eksternal adalah dimana kurangnya inforrmasi tengtang bagaimana cara

54
55

pencengahan dan cara penanganan hipertensi dimana kebanyakan masyarakat

hanya tau pengobatan melalui farmakolologi (obat-obatan) masyarakat belum tau

pengobatan non farmakologi seperti merubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan

diet rendah garam bukan hanya tetapi ada juga terapi altenatif pemberian buah

semangka yang bisa menurunkan tekanan darah jika dikomsumsi secara rutin dan

di imbangi dengan gaya hidup sehat maka penurunan tekanan darah sangat

signifikan

Dari 10 jurnal yang ditelaah penurunan signifikan hanya ada beberapa orang yang

tidak mengalami perubahan itu juga karena faktor hanya mengkomsumsi buah

atau jus semangka tidak di imbangi dengan diet rendah garam dan pola hidup

sehat jadi penurunan hipertensi tidak sebegitu signifikan bagi sebagian orang.
56

4. Hasil Analisis Jurnal

4.1.2 Pengukuran Tekanan Darah

Berdasarkan hasil study literature yang dilalukan dari 10 artikel

didapatkan hasil sebelum dilakukan pemberian buah semangka pada

perhitungan tekanan darah sistol dalam rentang 130-220 mmHg

tekanan darah diastol dalam rentang 85-130 mmHg. Di uraikan

sebagai berikut :

Tabel 4.3 pengukuran tekanan darah sebelum intervensi

No Tekanan Darah Sistol Tekanan Darah Diastol

1 140-160 mmHg 80-100 mmHg

2 147-155 mmHg 85-97 mmHg

3 140-160 mmHg 80-100 mmHg

4 140-200 mmHg 80-100 mmHg

5 130-144mmHg 86-92 mmHg

6 160-190 mmHg -

7 150-220 mmHg 90-130 mmHg

8 140-160 mmHg 90-100 mmHg

Kesimpulan 130-220 mmHg 85-130 mmHg

Berdasarkan hasil study literature yang dilalukan dari 10 artikel

didapatkan hasil setelah dilakukan pemberian buah semangka pada

perngukuran tekanan darah sistol menjadi 110-170 mmHg dan tekanan

diastol menjadi 70-100 mmHg. Di uraikan sebagai berikut :


57

Tabel 4.4 pengukuran tekanan darah setelah intervensi

No Tekanan Darah Sistol Tekanan Darah Diastol

1 110-150 mmHg 80-90 mmHg

2 136-138 mmHg 83-97

3 1260-140mmHg 70-90 mmHg

4 135-170 mmHg 80-90 mmHg

5 98-137 mmHg 75-89 mmHg

6 130-150 mmHg -

7 150 mmHg 85 mmHg

8 130-150 mmHg 70-100 mmHg

Kesimpulan 110-170 mmHg 70-100 mmHg

4.1.2 Pengaruh Pemberian Buah Semangka Terhadap Perubahan

Tekanan Darah

Berdasarkan hasil study literature yang dilalukan peneliti dari 10

artikel ditemukan adanya pengaruh pemberian buah semangka

terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Artikel

menunjukan rentang pengukuran tekanan darah dengan nilai p value

tekanan sistol 0.000-0.05 (<0.05) dan nilai p value tekanan diastol

dalam rentang 0.000-0.04 (<0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa

H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada pengaruh pemberian buah

semangka terhadap perubahan tekanan darah pada penderita

hipertensi. Di uraikan sebagai berikut :

Tabel 4.5 pengukuran value setelah intervensi


58

No P Value Tekanan P Value Tekanan Darah

Darah Sistol Diastol

1 0.003 0.002

2 0.05 0.01

3 0.001 0.001

4 0.002 0.003

5 0.000 0.04

6 0.000 -

7 0.000 0.000

8 0.000 0.001

Kesimpulan 0.000-0.05 0.000-0.04


BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Buah Semangka Terhadap Perubahan Tekanan darah

Berdasarkan hasil studi literature review yang dilakukan dari 10 artikel

didapatkan 10 artikel menggunakan instrumen Sphygmomanometer.

Sebelum diberikan buah semangka kepada penderita hipertensi menunjukan

dalam kategori sedang hingga berat dengan tekanan darah sistol dalam

rentang 130-220 dan tekanan darah diastol dalam rentang 85-130. Dari hasil

studi literature review hipertensi di sebabkan beberapa faktor salah satunya

yaitu usia sedangkan responden yang didapatkan adalah dalam rentang 40-

60 tahun.

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan

kronis yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah pada dinding

pembuluh darah arteri. Hipertensi ditandai dengan tekanan darah sistol lebih

dari 120 mmHg dan tekanan darah diastol lebih dari 100 mmHg. Penyebab

terjadinya hipertensi adalah karena faktor usia, gaya hidup tidak sehat,

komsumsi garam berlebih dan faktor keturunan.

Dari semua responden yang mengalami hipertensi karena usianya dalam

rentang 40- 60 tahun. Karena semakin menuanya manusia organ yang

didalamnya juga ikut mengalami penurunan fungsi, mulai dari menurunnya

ke elastisan pembuluh darah yang menyebabkan tekanan darah menjadi

tinggi karena terjadinya sumbatan di pembuluh darah, tersumbatnya

pembuluh darah menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi dan

59
60

menyebabkan terjadinya hipertensi apabila tidak segera diatas dapat

mengakibatkan komplikasi seperti gagal jantung karena dengan

tersumbatnya pembuluh darah menyebabkan aliran darah dijantung

berkurang dan menyebabkan kerja jantung mejadi lebih besar daya

pompanya untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh faktor ini yang

menyebabkan terjadinya gagal jantung. Selain itu dengan menuanya

seseorang menyebabkan menjadi berkurangnya aktifitas sehari-hari yang

menyebabkan hipertensi banyak menyerang lansia karena faktor gaya hidup

yang tidak sehat dengan berkurangnya aktifitas sehari menyebabkan

obesitas yang merupakan faktor penyebab terjadinya hipertensi.

Tekanan darah tinggi pada penderita hipertensi setelah diberikan

intervensi pemberian buah semangka dari studi literature review yang

terdiri dari 10 artikel didapatkan 10 artikel menggunakan instrumen

sphygmomanometer (100%) rata-rata penurunan tekanan darah dari

hipertensi sedang hingga berat menjadi ringan hingga sedang (110-170

mmHg ). Sesuasi dengan penelitian yang dilakukan Hermina (2018) dengan

judul pengaruh komsumsi buah semangka terhadap penurunan tekanan

darah pada penderita hipertensi, dari penanganan yang dipilih, terbukti

bahwa sebagian besar responden belum mengetahui kalau pemberian buah

semangka menyebabkan vasodilatasi yang dapat menurunkan tekanan

darah. Pemberian buah semangka dilakukan untuk melebarkan pembuluh

darah dan darah dapat mengalir lebih lancar dan terjadi penurunan resistensi

perifer. Hal ini di buktikan dalam penelitian Cici (2019) dengan judul

pengaruh pemberian jus semangka merah dan kuning terhadap tekanan


61

darah lansia menderita hipertensi. Karena kandungan yang ada di obat anti

hipertensi tersebut ada beberapa kandungan yang ditemui pada buah

semangka yaitu postassium, beta karoten dan kalium. Semangka sangat kaya

akan kandungan air, asam amino, L-arganin yang dapat menjaga tekanan

darah selanjutnya asam amino sitrulin pada semangka digunakan oleh tubuh

untuk memproduksi asam amino arganin, digunakan sel-sel pelapis

pembuluh darah untuk membuat nitrat oksida yang berfungsi melemaskan

pembuluh darah sehingga dapat menurun tekanan darah dan mencegah

terjadinya penyakit jantung. Bedasarkan penelitian Adi (2020) pemberian

jus semangka efektif dalam menurunkan tekanan darah tinggi pada

penderita hipertensi. Karena semangka mengandung flavonoid dapat

menghambat aktifitas angiotensin I converting enzime ( ACE ) yang

memegang peranan dalam pembentukan angiotensin II yang merupakan

salah satu penyebab hipertensi. Angiotensin II menyebabkan pembuluh

darah menyempit yang dapat menaikan tekanan darah, ACE inhibitor

menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga darag lebih banyak

mengalir ke jantung , mengakibatkan penurunan tekanan darah.

Hasil studi literature review 10 artikel menunjukan tekanan darah

sebelum diberikan terapi buah semangka masih dalam kategori hipertensi

sedang hingga berat dan setelah diberikan terapi pemberian buah semangka

menjadi hipertensi ringan hingga sedang. Buah semangka dapat

memperlancar aliran darah karena memberikan efek vasodilatasi pada

pembuluh darah dengan lancarnya pembuluh darah dapat memperlancar

kerja jantung dan menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah.


62

Pengaruh terapi pemberian buah semangka terhadap perubahan tekanan

darah pada penderita hipertensi berdasakan hasil studi literature review dari

10 artikel yang telah di analisa terdapat 10 artikel (100%) menunjukan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi pemberian buah

semangka terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Pemberian buah semangka efektif dalam mengurangi tekanan darah dengan

p value antara (0.000-0.005) nilai p < 0.05, secara stastistik terdapat

perbedaan yang signifikan antara perubahan tekanan darah sebelum dan

sesudah diberikan terapi pemberian buah semangka atau bisa disimpulkan

adalah Ha diterima. Hasil ini hasil ini dari analisa statistik menggunakan

paired t test (40%), one sample t test (30%), shapiro-wilk(10%), uji

wilxocon(10%) Dn Linier egger (10%).

Bedasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terapi

pemberian buah semangka dapat menurunkan tekanan darah. Hasil

penelitian sebelum dan sesudah dilakukan terapi pemberian buah semangka

menunjukan bahwa terapi pemberian buah semangka dapat digunakan

menurunkan tekanan darah. Hal ini karena buah semangka sebagai obat

diuretik alami dan juga kandungan kalium buah semangka bisa menurunkan

tekanan darah secara signifikan karena menyebabkan vasodilatasi pembuluh

darah yang dapat melebarkan pembuluh darah dapat mengalir lebih lancar

dan terjadi penurunan resistensi perifer, selain itu kalium dapat menghambat

kerja enzim antiotensin sehingga proses konversi renin angiotensin

terhambat dan tidak terjadi peningkatan tekanan darah. Kandungan air

sebagai pelarut dan membawa metabolisme tubuh sehingga natrium


63

dikeluarkan melalui urin. Kandungan vitamin C pada buah semangka dapat

memperkuat otot jantung yang berperan penting dalam metabolisme

kolesterol, dengan meningkatnya laju kolesterol yang dibuang dalam bentuk

asam empedu. Vitamin A (karetonoid) dapat mencengah pengerasan dinding

arteri mauoun vena, dan pada semangka terdapat kandungan betakarotin

berfungsi untuk melemaskan otot-otot sekitar pembuluh darah arteri dan

membantu menormalkan penyempitan pembuluh darah arteri yang dapat

mereduksi hormon stress yang menigkatkan tekanan darah. Kandungan

asam amino sitrulin digunakan oleh tubuh untuk memproduksi asam amino

arginin, yang digunakan oleh sel-sel pelapis pembuluh darah untuk

membuat nitrat oksida. Nitrat oksida berfungsi untuk melemaskan pembuluh

darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Asam amino sitrulin

mudah diserap oleh tubuh sehingga konsetrasi maksimum didalam darah

lebih muda tercapai ketersediaan arginin menjadi meningkat, serta mampu

mengurangi konsentrasi serum faktor kardiovaskuler. Kandungan kalium

yang cukup pada semangka sehingga dapat berfungsi sebagai diuretik.

Kandungan sitrulin dan arginin berperan dalam pembentukan urea di hati

dari amonia dan CO2 sehingga keluarnya urin meningkat atau biasa disebut

diuretik. Dan kandunga lycopein yang tinggi berpengaruh terhadap

penurunan tekanan darah.

Bedasarkan penelitian DASH (Dietary Approache sto stop

Hypertension) mengkomsumsi makanan yang tinggi kalium dan serta serat

rendah natrium sangat dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah.

Semangka yang kaya akan kandungan air dan kalium efektif menurunkan
64

tekanan darah bila dikomsumsi 2 kali sehari selama tiga minggu sebanyak

300 gram. Menyababkan vasodilatasi yang dapat melebarkan pembuluh

darah dan dapat mengalirkan lebih lancar an terjadi penurunsn restitensi

perifer, sebagai anti oksidan dan efek diuretik. Dengan mengkomsumsi buah

semangka sebanyak 200-300 gram dimakan langsung/ di jus terlebih dahulu

dapat menurunkan tekanan darah diastol dan siastol sebesar 15-5 mmHg

(Adi Arianto, dkk).

Bedasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh

pemberian buah semangka terhadap perubahan tekanan darah pada pasien

hipertensi dapat dijadikan altenatif sebagai terapi herbal dalam mengurangi

tekanan darah tinggi atau biasa disebut hipertensi hal ini karena kandungan

didalam buah semangka yang bermanfaat sebagai obat diuretik alami tanpa

efek samping sesuai hasil dari studi literature review 10 artikel yang

menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemberian buah semangka yang

signifikan dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.


BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Bedasarkan hasil pemilihan artikel, analisa dan pembahasan maka

diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Hipertensi atau tekanan darah tinggi sebelum dilakukan intervensi

pemberian buah semangka dari hasil analisa studi literature review dari

10 artikel dengan menggunakan instrumen Sphygmomanometer (100%).

Menunjukan tekanan darah dalam kategori sedang hingga berat. Dari

hasil analisa studi literature review dari 10 artikel dengan menggunakan

instrumen Sphygmomanometer (100%). Menunjukan tekanan darah

menurun dalam kategori sedang hingga berat menjadi ringan hingga

sedang, penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi sebesar 15-5

mmHG pada tekanan darah siastol dan diastol. Dan juga terdapat

perbedaan yang signifikan pada tekanan darah siastol awal dan akhir

antara (p=0.003-0.000) pada pasien hipertensi, sedangkan pada tekanan

darah diastolik awal dan akhir antara (p=0.005-0.000) setelah diberikan

terapi buah/ jus semangka dengan p value <0.005 (5%).

6.2 Saran

6.2.1 Bagi respoden

Setelah mengetahui manfaat dari buah semangka semoga bisa di

aplikasikan sebagai pengobatan altenatif hipertensi.

65
66

6.2.2 Bagi Institusi

Hasil penelitian Literature Review ini dijadikan sumber wawasan

pengaruh buah semangka terhadap perubahan tekanan darah pada

penderita hipertensi.

6.2.3 Bagi Profesi Keperawatan

Dapat memberikan informasi dan edukasi kesehatan khususnya

bagi penderita hipertensi tengtang pentingnya mengkomsumsi buah

semangka yang dapat menurunkan tekanan darah.

6.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti yang akan datang, disarankan untuk melakukan

penelitian mengenai pengaruh pemberian buah semangka terhadap

perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan penelitian

langsung bertemu responden secara langsung dan menjelaskan

faktor-faktor yang mempengaruhi terapi pemberian buah semangka

dapat menurunakan tekanan darah.


DAFTAR PUSTAKA

Asikin, dkk, 2016. Keperawatan Medikal Bedah Sistem Kardiovaskuler. Jakarta:


Erlangga
Putra & Wikanda. 2013. 68 Buah Ajain. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Tim Bumi Medika. 2017. Berdamai Dengan Hipertensi. Jakarta: Bumi Medika.
Triyanto & Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Prasetyaningrum, Yunita Indah. 2014. Hipertensi Bukan Untuk Ditakuti. Jakarta :
Fmedia
Junaedi, Edi. 2013. Hipertensi Kandas Berkat Herbal. Jakarta : Fmedia
Web Kesehatan. Semangka-Kandungan Gizi dan Manfaatnya untuk kesehatan.
Diakses 25 April 2017. Tersedia dari : URL
http://www.webkesehatan.com/semangka-kandungan-gizi-manfaat-semangka-
kesehatan/
Mariani, Elis.2007.Pengaruh Pemberian Jus Pepaya (Carica Papaya), Jus
Semangka (Citrullus Vulgaris), dan Jus Melon (CucumisMelo) terhadap
Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik (sumber online) Semarang :
Sarjana FK (diakses 24 April 2017)
Sobir dan Firmansyah D. Siregar . 2010. Budi Daya Semangka. Bogor : PT Naga
Swadaya
Web Kesehatan. Semangka-Kandungan Gizi dan Manfaatnya untuk kesehatan.
Diakses 25 April 2017. Tersedia dari : URL :
http://www.webkesehatan.com/semangka-kandungan-gizi-manfaat-semangka-
kesehatan/
Widodo, Andri dan Sutanta. 2015. The Effects Of Consume Watermelon Juice In
ic Piyu
Changes Blood Pressure Hypertension Patients With Obesity In Srimulyo Vil-
lage Region Of Local Government Clin ngan Bantul Yogyakarta. Portal
Garuda. (Diakses 25 April 2017)
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2015. Pedoman
Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular. Jakarta :

67
68

INDONESIAN HEART ASSOCIATION.


Almatsier S. 2010. Penuntun Diet, Edisi Baru.Instalasi Gizi Perjan RS Dr.Cipto
Mangunkusumo Dan Asosiasi Dietisien Indonesia.
Jakarta; Gramedia
Sobir dan Firmansyah D.Siregar.2010. Budidaya Semangka.Bogor : Swadaya
Departemen Kesehatan RI. Panduan Pengukuran Tekanan Darah. 2013
Garnadi Y. Hidup Nyaman dengan Hipertensi. Jakarta : Agro Media Pustaka
:2012
Karyadi, E. Hidup Bersama Penyakit Hipertensi, Asam Urat, Jantung Koroner.
Jakarta : Intisari Meditama : 2002
Fairhurst, Libby. Florida State Study find watermelon lowers blood pressure.
Florida State. [Online] october 2010. http://newsfsu.edu/more-fsu-news/news-
archive/2010/0ctober/floridaa-state-study-find-watermelon-lowers-blood-
pressure.
Manurun, Widyan Pebryanti dan Adityo Wibowo.2016. Pengaruh Konsumsi
Semangka (Citrullus vulgaris) untuk menurunkan Tekanan Darah pada
Penderita Hipertensi. Universitas Lampung : MAJORITY (volume 5, nomor 5)
Rizki F. The Miracle of Vegetables. Jakarta: Agro Media Pustaka; 2013
Lingga L. Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: Agro Media Pustaka; 2012.
Budi S. Menu Sehat Penakluk Hipertensi. Jakarta: Demedia; 2008.
Rahajeng E, Tuminah S. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia.
Pusat Penelitian Biomedia dan Farmasi Departemen Kesehatan RI. 2009;
Soenarta AA, Erwinanto, Mumpuni ASS, Barack R, Lukito AA, Hersunarti N, et
al. Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada Penyakit Kardiovaskular. Pedoman
Tatalaksana Hipertens Pada Penyakit Kardiovaskuler. 2015;1.
Noviyanti.2015.Hipertensi Kenali, Cegah Dan Obati.Yogyakarta : Notebook.
Hayens B et al. (2003). Buku pintar menaklukan hipertensi. Penerbit Ladang
Pustaka dan Intimedia. Jakarta
Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu
keperawatan. Jakarta: Salemba medika
Nursalam. (2013). Konsep dan penerapan metodelogi penelitian ilmu
keperawatan. Jakarta: Salemba medika
69

Palmer A & Williams B. (2007) . simple guides tekanan darah tinggi.


Jakarta:Erlangga
Smeltzer & Suzanne C. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: ECG
Sheps. (2005). Mengatasi tekanan darah tinggi. Jakarta: Intisari Mediatama.
Widharto. (2007). Bahaya hipertensi. Jakarta Selatan: PT. Sunda Kelapa Pustaka.
Emma Tristiana Putri (2018). Efektivitas komsumsi semangka yang di jus dan
dimakan secara langsung untuk menurunkan hipertensi pada lansia. Diperoleh
dari Google Scholar
Hermina Roselita Hutasoi & Edy Waluyo (2018). Pengaruh komsumsi buah
semangka terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
Diperoleh dari Google Scholar
Nayara Moreira Lacerda Massaa , dkk (2016). Watermelon extract reduces blood
pressure but does not change sympathovagal balance in prehypertensive and
hypertensive subjects. Diperoleh dari Google Scholar Pubmed
Mohammad Sadegh Mirenayat, dkk (2018) Effect of L-Citrulline
Supplementation on Blood Pressure: a Systematic Review and Meta-Analysis
of Clinical Trials. Diperoleh dari Proquest
Huan-Huan Yang, dkk (2020) Effect of oral L-citrulline on brachial and aortic
blood pressure defined by resting status: evidence from randomized controlled
trials. Diperoleh dari Proquest
David Khalaf, Marcus Krüger, dkk (2019) The Effects of Oral l-Arginine and l-
Citrulline Supplementation on Blood Pressure, Diperoleh dari Proquest
Neila Sulung & Drin Patrycia Poluan (2020). Buah Semangka Terhadap Tekanan
Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi . Diperoleh dari Google Scholar
Mutiara Indah. (2018) Pengaruh Pemberian Jus Semangka Terhadap Perubahan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas Kota Padang Tahun 2018, Diperoleh dari Google Scholar
70

Lampiran 1
LEMBAR MATRIX
71

Lampiran 2
LEMBAR PENGAJUAN JUDUL
72

Lampiran 3

LEMBAR KONSULTASI 1

Nama : Shelvan Dandy M

Nim : 201702082

Pembimbing : Masroni, S.Kep.,M.s.,Ns.


73

Lampiran 4
74

Lampiran 5

LEMBAR KONSULTASI 2

Nama : Shelvan Dandy M

Nim : 201702082

Pembimbing : Fany Anitarini, M.Kep., Ns.


75

Lampiran 6

Lampiran 5
76

Lampiran 7
Lembar Revisi 1
Nama : Shelvan Dandy M
Nim : 201702082
Penguji 1 : Ukhtul Izzah, M.Kep., Ns.
77

Lampiran 8
Lembar Revisi 2
Nama : Shelvan Dandy M
Nim : 201702082
Penguji 2 : Anang Satrianto, S.Kep., Ns.

Anda mungkin juga menyukai