NIM : P07520118040
Menyetujui,
Pembimbing
i
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan
Tahun 2021
Penguji I Penguji II
Ketua Penguji
ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam KARYA TULIS ILMIAH ini
tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang perrnah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka
Yang menyatakan,
iii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN
KARYA TULIS ILMIAH, APRIL 2021
ABSTRAK
iv
POLYTECHNIC OF HEALTH, MEDAN KEMENKES
NURSING MAJOR
SCIENTIFIC PAPERS, APRIL 2021
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa
atas kasih dan berkatnya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah dengan judul Literature Review: “Gambaran Pola Makan Pada
Penderita Hipertensi”.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma-III Keperawatan dan penerapan Ilmu Mata
Kuliah Riset Keperawatan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada ibu Endang Susilawati, SKM., M.Kes sebagai
dosen pembimbing utama saya yang telah banyak meluangkan waktu yang
sangat berharga untuk membimbing penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat
selesai.
Ucapan terima kasih ini penulis juga sampaikan kepada :
1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, sebagai Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI Medan.
2. Ibu Johani Dewita Nasution, S.KM, M.Kes, sebagai Ketua Jurusan
Keperawatan Politeknik Kementerian Kesehatan RI Medan dan juga
sebagai dosen Pembimbing Akademik saya yang telah meluangkan
waktunya selama 3 tahun untuk membimbing saya di Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Medan.
3. Ibu Surita Ginting, SKM., M.Kes selaku penguji I saya juga yang telah
banyak memberikan masukan dalam pengerjaan KTI ini.
4. Ibu Afniwati, S.Kep, Ns, M.Kes sebagai K-Prodi D-III Jurusan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan, sekaligus
sebagai dosen penguji II saya yang telah banyak memberi masukan
dalam pengerjaan KTI ini.
5. Teristimewa untuk orangtua saya yaitu Bapak saya Manotar Purba, dan
Ibu saya Asnat Br Pasaribu, yang sekarang memberi dukungan dan
motivasi dengan penuh kasih sayang serta mendoakan penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini, juga untuk keempat abang saya yang
mendukung dan memotivasi serta mendoakan penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini.
vi
Semoga segenap bantuan, bimbingan dan arahan yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan. Harapan penulis, Karya Tulis
Ilmiah ini akan dapat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan profesi
keperawatan.
vii
DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................. 7
1. Definisi Hipertensi..........................................................................................7
2. Penyebab .......................................................................................................8
viii
3. Faktor Resiko .................................................................................................9
4. Patofisiologi .................................................................................................. 10
6. Penatalaksanaan Hipertensi....................................................................... 11
1. InstrumenPenelitian ..................................................................................... 23
ix
BAB IV .............................................................................................................. 24
B. PEMBAHASAN ................................................................................................... 41
BAB V ............................................................................................................... 46
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 46
B. SARAN................................................................................................................. 46
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi dibagi dalam dua
kelompok besar yaitu faktor yang melekat atau tidak dapat diubah seperti jenis
kelamin, umur, genetik dan faktor yang dapat diubah seperti pola makan,
kebiasaan olah raga dan lain-lain. Untuk terjadinya hipertensi perlu peran faktor
risiko tersebut secara bersama - sama (common underlying risk factor), dengan
kata lain satu faktor risiko saja belum cukup menyebabkan timbulnya hipertensi
(Depkes RI, 2003).
Berbagai faktor resiko hipertensi juga meliputi genetik, ras, usia, jenis
kelamin, merokok, obesitas, serta stress psikologi dan faktor resiko hipertensi
pada usia produkif (25-42 tahun) diakibatkan karena kebiasaan mengkonsumsi
alkohol, kebiasaan merokok, pola makan tinggi natrium, jenis kelamin, riwayat
keluarga, konsumsi garam, obesitas, olahraga, merokok, stress, insomnia dan
konsumsi kafein (Montol 2015).
2
12.608 orang, prevalensi ini lebih tinggi pada jenis kelamin perempuan sebanyak
(52%) penderita dan laki laki sebanyak (48%) penderita. Survey awal di
Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang pada bulan November
2017 diperoleh data 60% wanita menderita hipertensi, konsumsi makanan tinggi
garam dan tidak ada aktifitas olahraga yang rutin dilakukan (Simbolon,2016).
Kejadian hipertensi di seluruh dunia mencapai lebih dari 1,3 milyar orang,
yang mana angka tersebut menggambarkan 31% jumlah penduduk dewasa di
dunia yang mengalami peningkatan sebesar 5,1% lebih besar dibanding
prevalensi global pada tahun 2000-2010 (Bloch, 2016).
3
Persagi, 2003 dalam Widyaningrum 2012 menyatakan Pola makan terdiri
dari frekuensi makan, jenis makanan dan tingkat konsumsi.Frekuensi makan
adalah jumlah makan dalam sehari-hari secara alamiah makanan diolah dalam
tubuh melalui alat-alat pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama
makanan dalam lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Jika dirata-rata,
umumnya lambung kosong antara 3-4 jam. Jenis makanan adalah variasi bahan
makanan yang kalau dimakan,dicerna,dan diserap akan menghasilkan paling
sedikit susunan menu sehat dan seimbang menyediakan variasi makanan
merupakan salah stau cara untuk menghilangkan rasa bosan. Seseorang akan
merasa bosan apabila dihidangkan menu yang itu-itu saja, sehingga mengurangi
selera. Menyusun hidangan sehat memerlukan keterampilan dan pengetahuan
gizi dengan berorientasi pada pedoman 4 sehat 5 sempurna terdiri dari bahan
pokok (nasi, ikan, sayuran, buah dan susu). Variasi menu yang tersusun oleh
kombinasi bahan makanan yang diperhitungkan dengan tepat akan memberikan
hidangan sehat baik secara kualitas maupun kuantitas. Teknik pengolahan
makanan adalah guna memperoleh intake yang baik dan bervariasi.
4
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliti
“Gambaran Pola Makan Pada Penderita Hipertensi Berdasarkan Literature
Review”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
5
2. Bagi Institusi Pendidikan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Hipertensi
7
keparahannya, mempunyai rentang dari tekanan darah (TD) normal, tinggi,
sampai hipertensi maligna.
2. Penyebab
a) Hipertensi primer
b) Hipertensi sekunder
8
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/sebagai Akibat dari
adanya penyakit lain. Biasanya terdapat sekitar 5% kasus, dan penyebab
spesifiknya diketahui seperti penyakit ginjal stenosis, arteri renalis,
pielonefritis, glomerulonefritis, tumor-tumor ginjal, penyakit ginjal polikista,
trauma pada ginjal, terapi penyinaran yang mengenai ginjal, kelainan
hormonal seperti : hiperal dosteronisme,sindroma chusing dan obatobatan
yakni: kontrasepsi, kortikosteroid, siklosporin,kokain,penyalah gunaan
alkohol, kayu manis dalam jumlah besar, gunaan alkohol,kayu manis dalam
jumlah besar, serta penyebab lain seperti: koartasio aorta, preeklamsi pada
kehamilan, porfiria intermiten akut, keracunan timbal akut.
3. Faktor Resiko
9
Faktor risiko yang melekat pada penderita hipertensi dan tidak dapat
diubah, berhubungan dengan individu itu sendiri, antara lain: umur, jenis kelamin
dan riwayat keluarga.
a. Umur
b. Jenis Kelamin
c. Riwayat Keluarga/keturunan
4. Patofisiologi
10
memompa darah melalui arteri tersebut.Darah pada setiap denyut jantung
dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana
dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arterioskalierosis.
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
vasokontriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut
karena perangsang saraf atau hormon didalam darah. Bertambahnya cairan
dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Halini terjadi
jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah
garam dan air dari dalam tubuh.Volume darah dalam tubuh meningkat sehingga
tekanan darah juga meningkat.
5. Manifestasi Klinis
6. Penatalaksanaan Hipertensi
a) Pengobatan Farmakolog
Tujuan utama pengobatan penderita dengan hipertensi adalah tercapainya
penurunan maksimum risiko total morbiditas dan mortalitas kardiovaskuler
(Muhaimin, 2008).
11
b) Pengobatan Non Farmakologi
Pengobatan ini hanya memperhatikan gaya hidup dan pola makan. Bagi
para penderita hipertensi, perlu mengadakan perubahan gaya hidup yang
positif, diantaranya :
1. Mengontrol Pola Makan
Jauhi makan makanan yang berlemak, mengandung banyak garam dan
makanan siap saji. American Heart Association menyarankan konsumsi
garam sebanyak satu sendok teh per hari. Sementara kebutuhan lemak
sangat kecil, di sarankan kurang dari 30% dari konsumsi kalori setiap
hari. Lemak tersebut dibutuhkan untuk menjaga organ tubuh tetap bekerja
dan befungsi dengan baik.
2. Tingkatkan Konsumsi Potasium dan Magnesium
Pola makan yang rendah potasium dan magnesium mejadi salah satu
faktor pemicu hipertensi. Buah-buahan dan sayur segar merupakan
sumber terbaik bagi kedua nutrisi tersebut.
3. Makan Makanan Jenis Padi-Padian
Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam American Journal of Clinical
Nutrition ditemukan bahwa satu langkah penting menurunkan hipertensi
dan menghindari komplikasi akibat hipertensi adalah mengkonsumsi roti
gandum dan makan beras tumbuh atau beras merah.
4. Tingkatkan Aktivitas
Aktivitas dapat menurunkan tekanan darah. Jenis olahraga yang
dianjurkan untuk penderita hipertensi adalah olah raga yang bersifat
erobik, jalan kaki, jogging, bersepeda,renang,dan yoga. Frekuensi yang di
anjurkan adalah 5-7 kali setiap minggu dengan lama berolahraga lebih
dari 30 menit.
5. Berhenti Merokok dan Hindari Konsumsi Alkohol Berlebihan
Walaupun merokok tidak ada hubungan langsung dengan timbulnya
hipertensi, tetapi merokok meningkatkan resiko komplikasi lain, seperti
penyakit jantung dan stroke pada penderita hipertensi.
12
7. Komplikasi Hipertensi
Beberapa komplikasi yang sering terjadi pada kasus hipertensi. Berikut ini
contoh komplikasi akibat hipertensi. Stroke dapat timbul akibat pendarahan
tekanan tinggi otak atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non-otak
yang terdorong oleh tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik
bila pembuluh darah-pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak
mengalami hipertrofi dan penebalan.
1. Dapat terjadi infark miokardium bila arteri koroner yang atherosklerosis tidak
dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium atau bila terbentuk trumbus
yang menghambat aliran darah melalui pembuluh tersebut.
2. Gagal ginjal kronik terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
pada kapiler-kapiler ginjal glemorulus.
3. Ensefalopati (kerusakan otak) terjadi akibat tekanan yang sangat tinggi.
Pada kelainan ini menyebabkan peningkatan kapiler mendorong cairan ke
dalam ruang interstisium di seluruh susunan saraf pusat.
4. Perempuan dengan PIH dapat mengalami kejang. PIH adalah sebutan
untuk perempuan hamil yang terkena hipertensi. Apabila kadar tekanan
darah sangat tinggi, perempuan yang hamil dapat mengalami kekejangan
hingga pingsan. Hipertensi juga dapat di turunkan pada bayi yang sedang di
kandungnya.
13
Sedangkan menurut (Hidayat, 2007) pola makan adalah perilaku manusia
dalam memenuhi kebutuhan akan makanan yang meliputi sikap,kepercayaan,
jenis makanan, frekuensi, cara mengelola, dan pemilihan makanan.
Menerapkan pola makan yang sehat dan rendah lemak jenuh, kolesterol,
dan total lemak, serta kaya akan buah, sayuran, serta produk susu rendah lemak
telah terbukti secara klinis dapat menurunkan tekanan darah. (Susilo,2011).
14
menimbulkan penyakit yang biasa disebut dengan darah tinggi atau penyakit
hipertensi (Puspita R.M, 2012)
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan
jenis makanan dengan informasi gambaran dengan meliputi mempertahankan
kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit.
Sulisty memiliki 3 (tiga) komponen yang terdiri dari : (Dwyer,1988) (Milne et al,
2009)
1. Jenis makanan
Jenis makanan adalah sejenis makanan pokok yang dimakan setiap hari
terdiri dari makanan pokok lauk hewani, lauk nabati, Sayuran, dan Buah
yang dikonsumsi setiap hari.
2. Frekuensi makan
Frekuensi makan adalah berapa kali makan dalam sehari meliputi makan
pagi, makan siang, makan malam. Sedangkan menurut frekuensi makan
merupakan berulang kali makan sehari dengan jumlah tiga kali, makan pagi,
makan siang dan makan malam.
3. Jumlah makan
15
Sedangkan menurut Persagi, 2003 dalam Widyaningrum 2012 menyatakan
pola makan terdiri dari frekuensi makan, jenis makanan dan tingkat
konsumsi.Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari secara
alamiah makanan diolah dalam tubuh melalui alatalat pencernaan mulai dari
mulut sampai usus halus. Lama makanan dalam lambung tergantung sifat dan
jenis makanan.Jika dirata-rata, umumnya lambung kosong antara 3-4 jam
(Persagi, 2003 dalam Widyaningrum, 2012).
16
baik (58,8%). pola makan dari 68 responden dengan kategori baik (44,1) dan
kurang baik (55,9%). Hal demikian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien
hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Guntur memiliki pola makan yang kurang
baik.
Ada pun makanan yang harus dihindari atau dibatasi oleh penderita
hipertensi adalah:
17
2. Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
crackers, keripikdan makanan keringyangasin).
3. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran
serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
4. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
5. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
4. Kerangka konsep
Frekuensi Makan
Jenis Makanan
Tingkat Konsumsi
18
2. Definisi Operasional
19
4. Tingkat Jumlah energi, Kuesioner 1. Lebih Ordinal
Konsumsi protein, lemak, 2. Sedang dan
dan 3. Kurang
karbohidrat
yang di hitung
dari semua
makanan yang
dikonsumsi
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau
ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu
konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu: gambaran pola makan pada penderita hipertensi.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Desain Penelitian
Populasi dan sampel penelitian ini yaitu artikel yang berkaitan dengan
gambaran pola makan pada penderita hipertensi, yang dipublikasikan dalam 7
tahun terakhir. Peneliti mengambil sampel penelitian sebanyak 10 jurnal yang
berhubungan dengan penelitian untuk dijadikan subjek penelitian dalam
penelitian ini.
21
C. Jenis data dan Cara pengumpulan data
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data tersier. data yang diperoleh dari
jurnal, textbook, artikel ilmiah, literatur review yang berisikan tentang konsep
yang diteliti. Jurnal diambil dari e-sourcegoogle scholar, Academiadan Pubmed.
Peneliti mencari jurnal dari google scholar, Pubmed, Academia dan jurnal
yang diambil berkaitan dengan variabel, judul dan masalah penelitian, kemudian
artikel yang diperoleh di identifikasi peneliti melakukan telaah terhadap jurnal
yang telah diambil, setelah dilakukan telaah kemudian peneliti mengidentifikasi
jurnal-jurnal, artikel-artikel yang ganda dengan kriteria kurun waktu 7 tahun
terakhir dan hasil sebanyak 10 jurnal untuk ditelaah.
D. Langkah Penelitian
22
gambaran pola makan pada penderita hipertensi. Kriteria inklusi pada literatur ini
artikel 10 nasional dan internasional dengan tahun publikasi 7 tahun terakhir
mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2020, artikel dalam bentuk full teks.
1. InstrumenPenelitian
2. Pengolah Data
F. Etika Penelitian
23
BAB IV
A. Hasil Jurnal
24
pokok dan
makanan
selingan.
Berdasarkan
hasil
asupan
karbohidrat,
sebanyak
94,7%
responden
termasuk
ke dalam
kategori
kurang dan
sebagian besar
asupan lemak
responden
tergolong
ke dalam
kategori kurang
(66,67%).
Keseluruhan
asupan gizi
pada lansia
termasuk ke
dalam pola
makan tidak
baik.
2 Faktor Jurnal Kristiawan Tujuan Populasi Metode Hasil penelitian
Risiko Kesehatan P.A.Nugroh penelitian penelitian penelitian ini menunjukkan
Penyebab Kusuma o, Theresia adalah untuk adalah menggunakan sebagian besar
Kejadian Husada P.E.Sanuba mengetahui penderita deskriptif responden usia
Hipertensi ri dan Jein gambaran hipertensi kuantitatif,deng ≥40-80 tahun
Di Wilayah Mayasari faktor-faktor sejumlah an dan sebagian
Kerja Rumondor yang 40 pengambilan besar
Puskesmas mempengar responden data responden
Sidorejo Lor uhi perilaku menggunakan berjenis
Kota makan metode survey kelamin wanita
Salatiga, penderita sebanyak 33
2019 hipertensi di orang (82,5%).
wilayah kerja sebagian besar
Puskesmas lansia
Sidorejo Lor mengkonsumsi
4-5 jenis
makanan
dalam sehari
sehingga
masuk dalam
kategori
sedang.
25
frekuensi
makan lansia
yaitu 21
kali/minggu.
Tingkat
asupan gizi
(energi,
protein, lemak
dan
karbohidrat)
Dilihat dari
tingkat asupan
gizi (energi,
protein, lemak
dan
karbohidrat),
memiliki tingkat
asupan gizi
yang masuk
dalam kategori
diatas
kebutuhan
atau >120%.
Keseluruhan
asupan gizi
pada lansia
termasuk ke
dalam pola
makan tidak
baik.
3 Pola Jurnal Sri Hartati Tujuan Subjek Jenis Sebagian besar
konsumsi Ilmu Gizi M.Mantuge Penelitian ini penelitian penelitian ini responden
makanan Indonesia s, Fery untuk ini adalah adalah berjenis
tinggi Lusviana mengetahui 48 orang observasional kelamin
natrium, Widiany , hubungan pasien dengan perempuan
status gizi, Ari Tri Astuti antara pola yang rancangan (72,9%),
dan tekanan konsumsi diambil cross sectional berusia 50- 64
darah pada makanan mengguna tahun.
pasien tinggi kan teknik Hasil penelitian
hipertensi di natrium dan purposive menunjukkan
Puskesmas status gizi sampling sebagian besar
Mantok, dengan lansia
Kabupaten tekanan mengkonsumsi
Banggai, darah pada 4-5 jenis
Sulawesi pasien makanan
Tengah, hipertensi. dalam sehari
2021 sehingga
masuk dalam
kategori
sedang.
26
frekuensi
makan lansia
yaitu 21
kali/minggu.
Sebagian besar
subjek (64,6%)
mengonsumsi
makanan tinggi
natrium dengan
kategori
asupan lebih.
Berdasarkan
status gizi,
sebagian besar
subjek
berstatus gizi
lebih (58%).
Keseluruhan
asupan gizi
pada lansia
termasuk ke
dalam pola
makan tidak
baik.
27
makan lansia
yaitu 21
kali/minggu.
Hasil penelitian
menunjukan 19
responden
(100%)
memiliki
asupan natrium
tidak baik
yang ditandai
dengan
jumlah
asupan
natrium rata-
rata perhari
yang
dikonsumsi
lebih dari
1200mg.
Sebanyak 15
orang (78.9%)
memiliki
asupan lemak
tidak baik atau
dalam kategori
lebih dan
terdapat 16
orang (84.2%)
memiliki
asupan serat
yang tidak
baik atau
dalam kategori
kurang dari
kebutuhan.
Hasil penelitian
menunjukan
bahwa
sebagian besar
responden
memiliki
kebiasaan
makan yang
tidak baik.
5 Pengetahua Jurnal Windy Putri Tujuan Sample Jenis Hasil penelitian
n dan Pola Kesehatan Perdina penelitian ini penelitian penelitian menunjukan
Makan Primer Yusuf dan adalah untuk ini adalah studi sebagian besar
Nelayan Yuneti mengetahui sebanyak analitik dengan responden
terhadap Octavianus gambaran 30 orang desain cross berumur 42-51
28
Penyakit Nyoko pengetahuan nelayan di sectional. tahun dan
Hipertensi dan pola Desa karakteristik
Di Wilayah makan Wulla dari 30
Kerja nelayan Waijelu responden
Puskesmas terhadap Kabupaten menunjukkan
Wulla penyakit Sumba semuanya
Waijelu, hipertensi di Timur berjenis
2019 wilayah kerja Provinsi kelamin laki-
Puskesmas Nusa laki.
Wulla Tenggara Hasil
Waijelu. Timur penelitian
menunjukan
bahwa dari 30
orang
responden,
sebagian
besar
responden
mempunyai
kriteria pola
makan tidak
baik sebanyak
26 orang
(87%).
sebagian besar
nelayan
mengkonsumsi
4 jenis
makanan atau
kurang dari 4
dalam sehari
sehingga
masuk dalam
kategori kurang
dan sebagian
besar frekuensi
makan nelayan
yaitu 21 kali/
minggu.
Hasil penelitian
menunjukan
sebagian besar
responden
mengkonsumsi
makanan
rendah serat
dan tinggi
lemak.
Hasil penelitian
menunjukan
29
bahwa
sebagian besar
responden
memiliki
kebiasaan
makan yang
tidak baik.
6 Gambaran Jurnal Florida Penelitian ini Sampel Jenis Hasil penelitian
Gaya Hidup Sahabat Baso, Pius bertujuan pada penelitian ini menunjukkan
Penderita Keperawat A. L. Berek untuk penelitian adalah sebagian besar
Hipertensi di an dan Elfrida menggamba ini kuantitatif responden
Puskesmas Dana F. rkan gaya berjumlah dengan berjenis
Atambua Riwoerohi hidup 55 menggunakan kelamin laki-
Selatan, penderita penderita desain laki yaitu
2019 hipertensi. hipertensi deskriptif sebanyak 28
yang ada dengan orang (50,9%)
di pendekatan dan rata-rata
Puskesma cross umur
s Atambua sectional. responden
Selatan adalah 54
Kabupaten tahun (95%).
Belu sebagian besar
lansia
mengkonsumsi
4 jenis
makanan
dalam sehari
sehingga
masuk dalam
kategori
sedang dan
sebagian besar
frekuensi
makan lansia
yaitu 21
kali/minggu.
Hasil penelitian
menunjukan
sebagian besar
responden
memiliki
kebiasaan
mengkonsumsi
makanan
berlemak lebih
dari 3 kali
dalam
seminggu
sebanyak 36
orang (65,5%).
30
Hasil penelitian
menunjukan
bahwa
sebagian besar
responden
memiliki
kebiasaan
makan yang
tidak baik
7 Kajian Pola Jurnal Angelina R Penelitian ini Sampel Penelitian ini Hasil penelitian
Konsumsi Pangan Sunarto, bertujuan penelitian menggunakan didapatkan
Dan Gaya Gizi dan Lewi untuk yaitu pendekatan penderita
Hidup Kesehatan Jutomo dan mengetahui penderita deskriptif hipertensi di
Manula Ratna C. pola hipertensi dengan wilayah kerja
Penderita Dewi konsumsi pada rancang Puskesmas
Hipertensi di dan gaya manusia bangun Oesapa lebih
Wilayah hidup pasien usia lanjut cross banyak yang
Kerja lansia yang sectional berjenis
Puskesmas dengan berjumlah study. kelamin laki-
Oesapa, Hipertensi di 113 orang laki yaitu 58
2011 pusat orang (51,32
kesehatan %). Sebagian
daerah besar manula
Oesapa penderita
hipertensi
berada pada
kelompok umur
45-59 tahun
yaitu sebanyak
76 jiwa
(67,25%).
Hasil penelitian
menunjukkan
sebagian besar
lansia
mengkonsumsi
4-5 jenis
makanan
dalam sehari
yaitu sebanyak
94 orang
(83,19%)
sehingga
masuk dalam
kategori
sedang dan
sebagian besar
frekuensi
makan manula
31
yaitu 21
kali/minggu.
Hasil penelitian
menunjukan
sebagian besar
manula berada
dalam kategori
baik dalam hal
jumlah asupan
energi dan
protein yaitu
sebanyak 38
orang manula
(33,63%) dan
57 orang
manula
(50,45%).
Hasil penelitan
menunjukan
pola makan
yang di miliki
manula yaitu
pola makan
yang baik.
8 The Scientific Ratna Penelitian ini Populasi Metode Hasil penelitian
Description Journal Of Pancasari , bertujuan dalam penelitian ini menunjukan
of Elderly Nursing Endang untuk penelitian menggunakan bahwa
Diet Ratnanings mengetahui ini adalah deskriptif sebagian besar
Suffering h dan gambaran Semua kuantitatif, (64,3 %)
Hypertensio Suparyanto pola makan lansia dengan gambaran
n in Bendet lansia yang yang pengambilan pola makan
Diwek menderita menderita data lansia yang
Jombang, hipertensi di hipertensi menggunakan menderita
2015 Desa Bendet di Desa metode survey hipertensi
Kecamatan Bendet adalah baik
Diwek Kecamata sejumlah 18
Kabupaten n Diwek orang.
Jombang. Kabupaten hampir seluruh
Jombang responden
berjumlah (85,7%)
28 orang. berjenis
kelamin
perempuan
berjumlah 24
orang
danseluruh
responden
(100%)
berumur 60-
74 tahun yaitu
32
28 orang.
Hasil penelitian
menunjukkan
sebagian besar
lansia
mengkonsumsi
4-5 jenis
makanan
dalam sehari
sehingga
masuk dalam
kategori
sedang.
frekuensi
makan lansia
yaitu 21
kali/minggu.
9 Description Journal Of Choirun Tujuan Populasi Menggunakan Hasil penelitian
Of Eating Health Anisah dan daripenelitia dalam penelitian menunjukkan
Patterns In Science Umdatus nini adalah penelitiuan kuantitatif bahwa
Hypertensio Soleha untuk ini yaitu dengan desain sebagian besar
n Patients mengetahui seluruh Deskriptif dan responden
Undergoing gambaran pasien rancangan 70% (14
Home pola makan hipertensi Cross responden)
Treatment pada yang Sectional mempuyai
At Irna F penderita menjalani pola makan
RSUD hipertensi. rawat inap yang tidak
Syarifah di IRNA F sesuai diet
Ambami RSUD hipertensi
Rato EBU Syarifah diketahui
Bangkalan- Ambami sebagian besar
Madura Rato Ebu 12 responden
District, Kabupaten (60%) adalah
2014 Bangkalan lansia yaitu
Madura berusia >60
sebesar 20 tahun.
orang.
Sampel
sebesar 20
Responde
n.
10 Eating Jambura Sunarto Tujuan Sampel Jenis Hasil penelitian
Patterns Health Kadir penelitian diperoleh penelitian yang dari 66 orang
and and Sport adalah untuk sebanyak digunakan sampel,
Evpertensio Journal menganalisis 66 orang adalah analitik responden
n Events, pengaruh kuantitatif dengan pola
2019 pola makan dengan makan baik
terhadap pendekatan sebanyak 42
kejadian cross orang (63,6%).
Hipertensi. sectional. Sebagian
33
besar lansia
yang menjadi
responden
pada rentan
usia 40-60
tahun.
Hasil penelitian
menunjukkan
sebagian besar
lansia
mengkonsumsi
4-5 jenis
makanan
dalam sehari
sehingga
masuk dalam
kategori
sedang.
frekuensi
makan lansia
yaitu 21
kali/minggu.
I. Persamaan Jurnal
Berdasarkan hasil study literatur review di dapatkan 10 jurnal
yang mempunyai persamaan, yaitu :
a. Terdapat 5 jurnal penelitian yang memiliki persamaan tujuan
yaitu untuk mengetahui gambaran pola makan pada
penderita hipertensi.
b. Terdapat 3 jurnal penelitian yang memiliki persamaan hasil
yaitu penderita hipertensi memiliki pola makan yang baik.
c. Terdapat 7 jurnal penelitian yang memiliki persamaan hasil
yaitu penderita hipertensi memiliki pola makan yang tidak
baik.
34
d. Terdapat 7 jurnal penelitian yang memiliki persamaan dalam
metode penelitian yaitu menggunakan metode kuantitatif
dengan desain cross sectional.
35
Kota Salatiga, 2. Bagian pendahuluan
2019
menggunakan teori
yang lengkap dan
jelas serta mudah
dipahami.
3. Abstrak ditulis
lengkap yang
mencakup ; Latar
belakang, Tujuan
penelitian, metode
,hasil penelitian dan
kesimpulan sehingga
pembaca mudah
untuk memahaminya.
4. Penulis memaparkan
dengan jelas dan
lengkap hasil dan
pembahasanya.
3 Pola konsumsi 1. Terdapat abstrak 1) Pada judul tidak dibuat
makanan tinggi
yang mencakup Tahun Penelitian.
natrium, status
gizi, dan bahasa inggris dan
tekanan darah
bahasa Indonesia.
pada pasien
hipertensi di 2. Bagian pendahuluan
Puskesmas
menggunakan teori
Mantok,
Kabupaten yang lengkap dan
Banggai,
jelas serta mudah
Sulawesi
Tengah, 2021 dipahami.
3. Abstrak ditulis
lengkap yang
mencakup ; Latar
belakang, Tujuan
penelitian, metode
,hasil penelitian dan
36
kesimpulan sehingga
pembaca mudah
untuk memahaminya.
4. Penulis memaparkan
dengan jelas dan
lengkap hasil dan
pembahasanya.
4 Gambaran 1. Terdapat abstrak 1) Pada judul tidak dibuat
Asupan
yang mencakup Tahun Penelitian.
Natrium, Lemak
dan Serat Pada bahasa inggris dan
Penderita
bahasa Indonesia.
Hipertensi Di
Kelurahan 2. Bagian pendahuluan
Tanjung Gading
menggunakan teori
Kecamatan
Pasir Penyu yang lengkap dan
Kabupaten
mudah dipahami.
Indragiri Hulu,
2018 3. Abstrak ditulis
lengkap yang
mencakup ; Latar
belakang, Tujuan
penelitian, metode
,hasil penelitian dan
kesimpulan sehingga
pembaca mudah
untuk memahaminya.
4. Penulis memaparkan
dengan jelas dan
lengkap hasil dan
pembahasanya.
5 Pengetahuan 1. Terdapat abstrak 1) Pada judul tidak dibuat
dan Pola
yang mencakup Tahun Penelitian.
Makan Nelayan
terhadap bahasa inggris dan
Penyakit
bahasa Indonesia.
Hipertensi Di
Wilayah 2. Bagian pendahuluan
Kerja
37
Puskesmas menggunakan teori
Wulla Waijelu,
yang lengkap dan
2019
jelas serta mudah
dipahami.
3. Abstrak ditulis
lengkap yang
mencakup ; Latar
belakang, Tujuan
penelitian, metode
,hasil penelitian dan
kesimpulan sehingga
pembaca mudah
untuk memahaminya.
38
7 Kajian Pola 1. Bagian pendahuluan 1) Abstrak hanya ditulis dalam
Konsumsi Dan
menggunakan teori bahasa inggris
Gaya Hidup
Manula yang lengkap dan 2) Penulis tidak mencantumkan
Penderita
jelas serta mudah saran
Hipertensi di
Wilayah Kerja dipahami.
Puskesmas
2. Abstrak ditulis
Oesapa, 2011
lengkap yang
mencakup ; Latar
belakang, Tujuan
penelitian, metode
,hasil penelitian dan
kesimpulan sehingga
pembaca mudah
untuk memahaminya.
39
9 Description Of 1. Terdapat abstrak 1) Pada judul tidak dibuat
Eating Patterns
yang mencakup Tahun Penelitian.
In Hypertension
Patients bahasa inggris dan 2) Tidak ada nomor halaman
Undergoing
bahasa Indonesia. pada jurnal
Home
Treatment At 2. Abstrak ditulis 3) Penulis tidak memaparkan
Irna F RSUD
lengkap yang dengan lengkap hasil dan
Syarifah
Ambami Rato mencakup ; Latar pembahasanya .
EBU Bangkalan-
belakang, Tujuan
Madura District,
2014 penelitian, metode
,hasil penelitian dan
kesimpulan sehingga
pembaca mudah
untuk memahaminya.
40
pembahasanya.
B. PEMBAHASAN
41
sehingga berpengetahuan cukup tentang mengatur pola makan yang baik
dan terdapat 7 jurnal yang dimana sebagian besar responden nya
memiliki pola makan yang tidak baik yaitu penelitian menurut Anisah,dkk
(2014) ; Nugroho,dkk (2019) ; Nugroho,dkk (2019) ; Fery,dkk (2021) ;
Fitriani,dkk (2018) ; Yusuf,dkk (2019) dan penelitian terakhir yaitu
menurut Baso,dkk (2019) dimana pola makan yang tidak baik
dipengaruhi oleh kesadaran, pengetahuan dan pemahaman yang kurang
sebesar (53%) tentang mengatur pola makan yang baik, dimana sebagian
besar berpendidikan terakhir SD dan masih terdapat sebagian besar
respondenya yang tidak tamat SD. Pendidikan dasar mempunyai tingkat
pemahaman yang rendah serta wawasan yang kurang dan sulit untuk
menerima pengetahuan yang baru dengan mudah sehingga tidak
mampu untuk mengatur pola makan yang baik.
42
bosan apabila dihidangkan menu yang itu-itu saja, sehingga mengurangi
selera makan (Persagi, 2003 dalam Widyaningrum, 2012).Menyusun
hidangan sehat memerlukan keterampilan dan pengetahuan gizi dengan
berorientasi pada pedoman 4 sehat 5 sempurna terdiri dari bahan pokok
(nasi, ikan, sayuran, buah dan susu). Variasi menu yang tersusun oleh
kombinasi bahan makanan yang diperhitungkan dengan tepat akan
memberikan hidangan sehat baik secara kualitas maupun kuantitas.
Teknik pengolahan makanan adalah guna memperoleh intake yang baik
dan bervariasi (Persagi, 2003 dalam Widyaningrum, 2012).
43
menurut Baso,dkk (2019). terdapat 1 jurnal dimana tingkat konsumsi
Karbohodrat dan Asupan Lemak kurang dari kebutuhan yaitu penelitian
menurut Nugroho,dkk (2019).dan terdapat 1 jurnal dimana tingkat
konsumsi energi dan protein responden baik yaitu penelitian menurut
Sunarto,dkk (2011) dengan jumlah Energi sebesar (33,63%) dan Protein
sebesar (50,45%).
a) Umur
Menurut (Hawari D, 2014) umur adalah usia individu yang terhitung mulai
saat dilahirkan sampai berulang tahun dari segi kepercayaan masyarakat.
Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan darah,
semakin tua seseorang maka semakin beresiko terserang hipertensi.
b) Jenis Kelamin
44
laki-laki (Edinal, 2009).
45
BAB V
A. KESIMPULAN
B. SARAN
46
tinggi, makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium,
makanan yang diawetkan, makanan siap saji serta menigkatkan
makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.
47
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, Dina Rianti. (2015). Diagnose Enforcement and Treatment Of High Blood
Pressure. Medikal Journal Of Lampung University. Vol. 4. No. 3
Fitriani, Dkk. (2018). Gambaran Asupan Natrium, Lemak dan Serat Pada Jurnal
Pangan, Gizi dan Kesehatan Penderita Hipertensi di Kelurahan Tanjung
Gading Kecamatan Pasir Penyu Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal
Proteksi Kesehatan, Vol. 7. No. 1
Fandinata, Selly Septi dan Lin Ernawati. (2020). Management Terapi pada
Penyakit Degeneratif. Kota Baru Driyorejo : Graniti
Kadir Sunarto. (2019). Pola Makan dan Kejadian Hipertensi. Health and Sport
Journal, Vol.1. No. 2
Medika, Tim Bumi dan Yanita Nur Indah Sari. (2017). Berdamai dengan
Hipertensi. Ed. 1. Jakarta : Bumi Medika
48
Meinasari, Risti dan Veni Indrawati. (2021). Pola Makan Lansia Penderita
Hipertensi Di Puskesmas Mojo, Kota Surabaya. Jurnal Nutrie Diaita, Vol.
13. No. 01
Ngasu, Kristina Eveentia dan Willy Fitrizia. (2018). Hubungan Pola Makan
dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Rumah Tangga di Kampung Tegal
Kali Baru RT 04/04 Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun
2018. Jurnal Kesehatan. Vol. 7. No. 2
Nugroho Kristiawan P.A, Dkk. (2019). Gambaran Pola Makan Lansia Obesitas
dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegalrejo Kota Salatiga.
Jurnal Of Health, Vol. 6. No. 1
Rihiantoro, Muji Widodo. (2017). Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik
dengan Kejadian Hipertensi di Kabupaten Tulang Bawang. Jurnal
Keperawatan, Vol. XIII. No. 2
Susilo dan Ari Wulandari. 2011. Cara Jitu Mengatasi Hipertensi. Ed.1.
Yogyakarta : Andi offset.
49
Trisnawan, Adi. 2019. Mengenal Hipertensi. Semarang : Mutiara Aksara
Yusuf, Windy Putri Perdina Yusuf dan Yuneti Octavianus Nyoko. (2019).
Knowledge and Eating Patterns of Fishermen Wiith Hypertension In The
Puskesmas Wulla Waijelu. Jurnal Kesehatan Primer, Vol. 4. No. 1
Zubir. (2020). Gambaran Faktor Resiko Asap Rokok terhadap Penyakit Jantung
Hipertensi di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Jurnal Pendidikan,
Sains dan Humaniora, Vol. 8. No. 4
50
LEMBAR KONSULTASI
BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
MATERI Paraf
No Tanggal BIMBINGAN
Mahasiswa Pembimbing
Konsul Perbaikan
4 02 Februari 2021
BAB I dan BAB II
51
5 25 Februari 2021 Konsul Perbaikan
BAB II dan BAB III
Pengajuan BAB IV
10 13 Agustus 2021
dan V
52
Revisi BAB IV dan
11 18 Agustus 2021
Bab V
2021
Mengetahui
Ketua Prodi DIII
53
RIWAYAT HIDUP PENELITI
*Data Pribadi
Nama : Ranti Helena Br Purba
JenisKelamin : Perempuan
*Data Orangtua
*PekerjaanOrangtua
Ayah : Wiraswasta
*RiwayatPendidikan
Jurusan Keperawatan
54