OLEH :
NIM: 17-01-575
TAPANULI TENGAH
2020
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH :
NIM: 17-01-575
TAPANULII TENGAH
2020
POLITEKNIK KESEHATANKEMENKES MEDAN
JURUSAN KEPERAWATAN
KARYA TULIS ILMIAH, JULI 2020
Rumondang Imeldina Br. Siburian*. Faisal, SKM.MKM**.Yusniar,
SKM.MKM**
*Mahasiswa
**Dosen Pembimbing
iii
KEMENKES MEDAN HEALTH POLITEKNIK
NURSING MAJOR
SCIENTIFIC WRITING, July 2020
* Student
**Consultant
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas Kasih, Berkat dan Rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan
2020”.
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini di susun untuk menyelesaikan tugas akhir dan
Tapanuli Tengah. Penulis menyadari bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari kata sempurnaan, baik dari isi maupun dari pembahasannya. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
1. Ibu Dra. Ida Nurhayati, M.Kes, selaku Direktur Potekes Kemenkes Medan RI
2. Ibu Johani Dewita Nasution, SKM., M.Kes Selaku Ketua Jurusan Prodi DIII
4. Bapak Minton Manalu, SKM, M.KES selaku Ketua Penguji Saya yang telah
v
5. Bapak Faisal, SKM, MKM selaku dosen Pembimbing Utama saya di Prodi
bimbingan dan arahan dalam menyusun Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan.
6. Ibu Yusniar, SKM, MKM selaku dosen Pembimbing pendamping saya di Prodi
bimbingan dan arahan dalam menyusun Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terselesaikan.
8. Teristimewa buat Orang Tua saya Tiopan Johanes Siburian dan Ibunda tercinta
Rodiah Helentina Sitohang yang telah memberikan Doa dan dukungan moral
9. Kepada Bapatua Wakin Siburian dan Matua Evarida Simamora yang telah
memberikan Doa dan dukungan moral maupun material, selama penulis dalam
terselesaikan.
vi
dan motivasi kepada saya selama pendidikan sehingga saya dapat
11. Kepada Aslan Clinton Hutauruk yang selalu memberikan semangat dan
motivasi dan juga telah memberikan Doa dan dukungan moral maupun
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ..ii
ABSTRAK ............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DATAR TABEL ................................................................................................... vi
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Batasan Masalah.......................................................................................... 3
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................... 4
1.4 Manfaat........................................................................................................ 4
1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................................. 4
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................................. 5
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua
kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung
(penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi
secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai ( Kemenkes RI, 2017).
(penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi
secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Penyakit hipertensi dapat
arteri, cedera iskemik dan stroke sebagai komplikasi jangka panjang (Yonata,
2016).
seluruh dunia karena hipertensi merupakan faktor risiko utama yang mengarah
dan penyakit ginjal yang mana pada tahun 2016 penyakit jantung iskemik dan
1
Pada umumnya, kejadian hipertensi banyak terjadi pada penduduk berusia
lanjut namun tidak menutup kemungkinan penduduk usia remaja hingga dewasa
juga dapat mengalami penyakit hipertensi tersebut. Remaja dan dewasa muda
yang berada pada kisaran usia 15-25 tahun memiliki angka prevalensi hipertensi 1
dari 10 orang. Pada penelitian yang dilakukan oleh Kini (2016), prevalensi
prehipertensi dan hipertensi pada dewasa muda (usia 20-30 tahun) adalah sebesar
45,2%. Hipertensi kini telah menjadi penyakit degeneratif yang diturunkan kepada
2016).
pada kelompok umur 31-44 tahun 31,6%, umur 45-54 tahun 45,3%, umur 55-64
IHME (Institute for Health Metrics and Evaluation) juga menyebutkan bahwa
dari total 1,7 juta kematian di Indonesia didapatkan faktor risiko yang
Hiperglikemia sebesar 18,4%, Merokok sebesar 12,7% dan obesitas sebesar 7,7%.
(Kemenkes RI, 2017). Jumlah kasus hipertensi di RSU. DR. RSU DR Ferdinand
RSU.DR.F.L.TOBING, 2017).
2
Intoleransi aktivitas adalah ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (Tim Pokja SDKI, 2016).
dengan kemampuan klien dan juga salah satunya dengan membatasi pola makan
1.3 Tujuan
3
1.3.2 Tujuan Khusus
di review
1.4 Manfaat
beberapa pihak :
1. Bagi penulis
hipertensi.
4
Diharapkan agar dapat dijadikan sebagai bahan
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi
gangguan jantung serta otak tidak diragukan lagi. Gejala dari hipertensi
keduanya.
7
Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah dimana
160 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 mmHg (Ns. Andra & Ns.
Yessie, 2013).
8
(80%-100%) yaitu terganggunya kemampuan untuk bergerak sengaja
karakteristik :
1) Mayor
Selama aktivitas :
(a) Pusing
(b) Dispneu
kali/menit
2) Minor
b) Konfusi
c) Vertigo
9
berpindah tanpa bantuan. Kategori tingkat kemampuan aktivitas
Tingkat Kategori
aktivitas
Mampu merawat diri sendiri secara mandiri.
Tingkat 0
Memerlukan penggunaan alat atau memerlukan
Tingkat 1 bantuan dan pengawasan orang lain.
Memerlukan bantuan dan pengawasan orang
Tingkat 2 lain / peralatan.
Memerlukan bantuan dan pengawasan orang
Tingkat 3 lain dan peralatan atau alat.
Semua tindakan tergantung dan tidak dapat
Tingkat 4 melakukan atau berpartisipasi dalam perawatan
utama pada postur, ekstremitas perubahan seperti nadi, tekanan darah serta
posisi.
Kenormaan
Skala
kekuatan % Ciri-ciri
0%
Paralisis total
0
10
10%
Tidak ada gerakan, teraba/terihat ada.
1
25% Gerakan otot penuh menentang gravitasi
2 dengan sokongan
50%
Gerakan normal menentang gravitasi
3
75% Gerakan normal penuh menentang gravitasi
4 dengan sedikit penahanan
Gerakan normal penuh, menentang gravitasi
5 100%
dengan penahanan penuh.
golongan :
penyakit hipertensi.
2. Jenis kelamin atau faktor usia : umur atau usia yang menginjak 45
tahun keatas. Orang yang sudah berumur tua, akan rentan terhadap
satunya adalah faktor usia, oleh sebab itu jika sudah berumur atau
11
menginjak umur 45 alangkah baiknya harus menerapkan pola hidup
yang sehat yang dimulai dari makanan dan pola kegiatan sehri-hari.
hipertensi.
5. Gaya hidup: gaya hidup yang buruk termasuk bagian dari penyebab
2010).
12
a. Berdasarkan JNC VII :
13
31- 117 76 114 74
35
36- 120 80 116 77
40
41- 124 81 112 78
45
46- 128 82 128 79
50
51- 134 84 134 80
55
56- 137 84 139 82
60
61- 148 86 145 83
65
2.3 Etiologi
2.4 Patofisiologi
14
berat badan dengan penyebab tersebut menyebabkan pusat vasomotor
darah tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina, seperti
15
Crowin (2000) menyebutkan bahwa sebagian besar gejala klinis
timbul :
pusat.
kapiler.
2.6 Komplikasi
sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Kompikasi
1) Jantung
jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak napas atau oedema
16
2) Otak
mmHg mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk terjadinya infark
3) Ginjal
yang tidak di butuhkan tubuh yang masuk mealui aliran darah dan
4) Mata
2.7 Pentalaksanaan
1) Penatalaksanaan Non-Farmakologi:
dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupkan bagian yang tidak
17
Penatalaksanaan hipertensi dengan nonfarmakologi terdiri dari berbagai
tekanan darah.
18
Stress memang tidak menyebabkan hipertensi yang menetap akan
2) Pengobatan farmakologi
lebih ringan.
(d) Vasodilator
19
Menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada reseptor
2.8.1 Pengkajian
2) Riwayat kesehatan
teman.
penyakit sekarang.
20
g) Pola aktivitas
1) Nutrisi
2) Istirahat (tidur)
3) Eliminasi
4) Personal hygiene
3) Data subjektif
Keadaan umum
(b)Kesadaran : composmentis
(c)Penampilan : rapi
a. Pemeriksaan fisik
1) Kepala
2) Mata
21
Inspeksi : mata simetris, pupil isokor, sclera normal,
3) Hidung
5) Leher
7) Abdomen
Perkusi : timpani
22
8) Genetalia
produksi urin.
2013).
2. Nyeri akut
antara lain:
23
Tabel 2.6 Intervensi keperawatan
24
2.8.4 Implementasi
rumah sakit.
2.8.5 Evaluasi
25
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
2016).
dan atau sebagai bahan rujukan untuk melengkapi data sekunder yang
terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh pihak lain, dalam bentuk
26
Keperawatan Klien Hipertensi dengan Intoleransi Aktivitas di RS Umum
27
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan pada Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam
bentuk Review Jurnal Nasional sebanyak 5 jurnal yang sesuai dengan judul
tidak dilakukan secara langsung kepada pasien dan tempat yang sudah dijadikan
19).
Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) pada Pasal 9 :1 menyatakan penetapan
pembatasan berskala besar dilakukan atas dasar peningkatan jumlah kasus secara
bermakna dalam kurun waktu tertentu, dan ada bukti terjadi transmisi lokal. Pada
kegiatan di tempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial dan budaya,
28
4.1 Hasil Jurnal
29
(56,3%).Penyakit
penyerta terbanyak
pada kedua
kelompokadalah
hipertensi dengan
prosentase 43,8%
padakelompok
intervensi dan
62,5% pada
kelompokkontrol.
Berdasarkan
klasifikasi CHF
menurut
NYHAdidapatkan
masing-masing
50% untuk NYHA
II danNYHA III.
Responden
kelompok kontrol
danintervensi
mendapatkan
intervensi
farmakologi
yangsama dengan
persentase terbesar
pada pemberianobat
diuretik sebanyak
43,7%. kelompok
intervensisebanyak
50% dan kelompok
kontrol
sebanyak43,8%.
Berdasarkan hasil
dan pembahasan di
atasmaka dapat
disimpulkan bahwa
intervensi
deepbreathing
exercise dan active
range of
motionefektif
menurunkan
dyspnea pada
pasien dengan con-
gestive heart failure
(CHF).
3 PENGARUH Halimuddin Tujuan adalah Populasi sampel Penelitian ini Hasil penelitian
MODEL mengidentifikas adalah klien menggunakan didapatkan ada
AKTIVITAS i pengaruh gagal jantung desain Quasy perbedaan sebelum
DAN model aktivitas sebanyak 24 Experiment dan sesudah
LATIHAN dan latihan orang tanpa kontrol intervensi aktivitas
INTENSITAS terhadap group dan latihan di
RINGAN tekanan darah. rumah sakit.
KLIEN Rekomendasi
GAGAL penelitian ini adalah
30
JANTUNG model aktivitas
TERHADAP yang dikembangkan
TEKANAN peneliti dapat
DARAH, diimplementasikan
2010 untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas
di rumah sakit.
4 ASUHAN Ibrahim Tujuan adalah Populasi sampel Metode yang Hasil dari penelitian
KEPERAWA Klien dapat adalah Pada digunakan studi kasus ini
TAN PADA berpartisipasi populasi lansia adalah study didapatkan klien
LANSIA dalam aktivitas kasus bisa Dorong
DENGAN yang di memajukan
HIPERTENSI inginkan / aktivitas/toleransi
diperlukan,mela perawatan diri
porka n mandiri dan dengan
peningkatan bantuan.
dalam toleransi
aktivitas yang
dapat diukur.
5
4.2 Pembahasan
4.2.1 Persamaan
pasien hipertensi.
4.2.2 Kelebihan
sebagai berikut :
31
a) Peneliti pertama yang ditulis oleh D.P.Wiranata, E. Pujiati2 yang
massa otot, tonus otot dan kekuatan otot serta memperbaiki fungsi
32
NYHAdidapatkan masing-masing 50% untuk NYHA II danNYHA
rumah sakit.
bantuan.
33
e) Peneliti kelima yang ditulis oleh Felicia Risca Ryandini, elly
bahwa Hasil dari studi kasus ini pasien mampu merawatan diri
34
data-data pasien CHF, tidak dicantumkan lebih jelas penelitian
35
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Aktif Pada Pasien Post Partum Spontan Pre Eklamsi Berat (PEB) Di Ruang
Pasien Congestive Heart Failure”, peneliti ketiga yang ditulis oleh Halimuddin
yang berjudul “Pengaruh Model Aktivitas Dan Latihan Intesitas Ringan Klien
Gagal Jantung Terhadap Tekanan Darah”, peneliti keempat yang ditulis oleh
Hipertensi”, dan peneliti kelima yang ditulis oleh Felicia Risca Ryandini, elly
Nurachmah, Tuti Herawati, Muhammad Adam, Rita Sekar Sari yang berjudul
Perpusnas dan Science Direct, Garuda jurnal, artikel yang diterbitkan dari
intervensi yang efisien tanpa menimbulkan efek samping dan relatif murah
36
dilakukan tentang perawatan non-farmakologis dalam mengatasi masalah
hipertensi, memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengetahui dan mencegah
5.2 Saran
hipertensi.
pasien hipertensi.
37
5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
38
DAFTAR PUSTAKA
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/hari-hipertensi-dunia-2019-
know-your-number-kendalikan-tekanan-darahmu-dengan-cerdik
Pusat data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2014. Infodatin Hipertensi.
Kementerian Kesehatan RI.
39