LITERATURE RIVIEW
RI : HUBUNGAN POLA MAK
KAN DALAM
KEJADI AN GASTRITIS PADA REMAJA 2021
2
Sebag
ebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan
Progra
rogram Studi Diploma III Keperawatan
POLITEKN
NIK KESEHATAN KEMENKES MED
DAN
PRODI
RODI D-III JURUSAN KEPERAWATAN
N
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui
Pembimbing
i
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini Telah Diuji Pada Sidang Ujian Akhir Program
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan
Tahun 2021
Menyetujui
Penguji I Penguji II
Ketua Penguji
(H.Solihuddin H,S.Kep.Ns,M.Kep)
NIP.197407151998032002
ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam KARYA TULIS ILMIAH ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk disuatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahhuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
iii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEPERAWATAN
ABSTRAK
yang dipilih untuk mengetahui hubungan Pola Makan Dalam Kejadian Gastritis
Pada Remaja.
Metode : Jenis penelitian digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian deskriptif
dengan desain literature riview. Penelitian ini menggambarkan dan menjelaskan
variable berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah ada.Peneltian ini adalah
penelitian menggunakan studi literature riview digunakan untuk mengidentifikasi.
Hasil : Dari 10 artikel yang dilakukan studi literature review,menyatakan bahwa masih
ada
artikel yang tidak ada kejadian gastritis.Namun (80%) yang mayoritas gastritis. Masih
ada remaja kurang menjaga pola makan. Sehingga yang menjadi mayoritas
adalah pola makan kurang baik dalam gastritis sebanyak 7 artikel (70%).
Kesimpulan : Terdapat hubungan pola makan dalam kejadian gastritis pada remaja.
Oleh karena itu diperlukan upaya menjaga pola makan yang benar pada penderita
gastritis yaitu makan porsi kecil tapi sering,jangan makan sebelumtidur,ubah cara
masak,konsumsi makanan sehat seperti : sayuran;oatmeal;roti gandum;daging atau
ikan non lemak;putih telur;dan buah, hibdari makanan yang mengiritasi lambung
seperti: alcohol;kafein;susu;makanan pedas;makanan asin;cokelat;rutin minum air
putih.
iv
MEDAN HEALTH POLYTECHNIC NURSING MAJOR
SCIENTIFIC WRITING, APRIL 23, 2021
ABSTRACT
review design. This study describe and explains variables based on existing theories
and research is a research using literature review studies used to identify.
Result : Of the 1o articles conducted by a literature review study, it was stated that
there
were still articles that were still articles that did not have gastritis. However (80%) the
majority werw gastritis. There are still teenagers who do not maintain their diet. So that
the majority is a poor diet in gastritis as many as 7 articles (70%).
Consulations : there is a relationship between diet in the incidence of gastritis in
adolescents. Therefore, it is necessary to maintain the correct diet in gastritis
sufferers, namely eating small portions but often,do not eat before bed,change cooking
methods.
Keywords: Diet,Gastritis
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatNya kepada kita semua. Berkat dari-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan judul Literature Review : Hubungan Pola Makan Dalam Kejadian Gastritis
Pada Remaja 2021. Dalam penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini penulis
menyadari masih banyak kesulitan dan hambatan, tetapi berkat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak penyusunan tugas akhir ini dapat diselesaikan. Untuk
itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak H.Solihuddin Harahap,
S.Kep.,Ns. M.Kep selaku dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah ini yang telah banyak
memberi bimbingan dengan penuh kesabaran, dukungan dan arahan kepada penulis
sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Ida Nurhayati, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI Medan
2. Ibu Hj. Johani Dewita Ns SKM, M.Kes selaku ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan yang telah memberi kesempatan kepada
penulis untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Ibu Afniwati, S.Kep, Ns, M.Kes selaku K-Prodi D-III Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.
vi
8. Buat para sahabat saya Sintice Afrina Surbakti dan Yopi Marianti Simbolon
yang menemani saya dari awal hingga sampai saat ini yang telah membantu dan
mendukung selalu dalam penyelesaian karya tulis ilmiah
9. Kepada Teman Teman saya Ruisnawati Naibaho,Yuriana Nduru dan
Kartika Gurusinga yang selalu memberikan semangat mendukung dalam
penyelesaian karya tulis ilmiah
vii
Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
ix
Lembar Lampiran
x
DAFTAR ISI
1
2.2.8 Patofisiologi ..............................................................................................................25
2.2.9 Manifestasi Klinik Gastritis.................................................................................26
2.2.10 Diagnosa .............................................................................................................27
2.2.11 Pengobatan Gastritis .............................................................................................27
2.2.12 Kerangka Konsep ..................................................................................................28
BAB III ........................................................................................................................................29
METODE PENELITIAN ............................................................................................................29
3.1 Jenis dan Desain Penelitian...........................................................................................29
3.1.1 Jenis Penelitian ........................................................................................................29
3.1.2 DesainPenelitian ......................................................................................................29
3.2 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ..............................................................................30
3.3.1 Jenis Data.................................................................................................................30
3.3.2 Cara Pengumpulan Data.........................................................................................30
BAB IV........................................................................................................................................32
HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................................32
4.1 Hasil Jurnal......................................................................................................................32
4.1.1 Tabel Ringkasan Isi Jurnal......................................................................................32
4.1.2 Pembahasan ............................................................................................................42
BAB V.........................................................................................................................................45
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................................45
5.1 Kesimpulan......................................................................................................................45
5.2 Saran................................................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................46
Lampiran 1 .................................................................................................................................49
2
BAB I
PENDAHULUAN
kadar asam lambung. yang diakibatkan oleh infeksi virus dan bakteri parthogen yang
terutama di ulu hati, dan sering mengalami mual, muntah, rasa penuh, dan tidak
nyaman. (Misnadiarly,2017).
adalah 40,8% dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi
dengan prevelensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk dalam penelitian.
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2020, gastritis merupakan salah satu
penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien inap di rumah sakit di Indonesia
dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%). Angka kejadian gastritis pada daerah di
Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa
penduduk.
Indonesia terutama di Jakarta sekitar 50,0%, Bandung 32,5%, Aceh 31,7% dan
salah satu penyakit dalam 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah
sakit di Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus atau 4,9 persen (Kemenkes RI,2013).
dan model bahan makanan yang di konsumsi setiap hari. Pola makan terdiri dari jenis
makanan, frekuensi makan, jadwal makan, dan porsi makan. Pola makan yang baik
dan teratur merupakan satu diantara penatalaksanaan gastritis. Pola makan remaja
yang buruk adalah seperti jadwal makan yang tidak teratur, mengkonsumsi makanan
yang memiliki nilai gizi rendah dan meningkatkan produksi asam lambung, serta
jumlah makanan yang terlalu banyak dan juga terlalu sedikit (Hidayah,2014).
3
Pola makan merupakan berbagai informasi yang memberi gambaran macam
dan model bahan makanan yang di konsumsi setiap hari, yang meliputi frekuensi
memiliki frekuensi makan < 2 kali sehari sehingga beresiko menimbulkan terjadinya
gastritis. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa frekuensi makan
dikatakan baik bila frekuensi makan setiap harinya 3 kali makanan utama atau 2 kali
makanan utama dengan 1 kali makanan selingan, dan dinilai kurang bila frekuensi
Al- Mujiyah, menurut hasil penelitian wahyuni (2017), 52 responden (54,7%) memiliki
pola makan kurang baik, 62 responden (65,3%) sebagian besar responden terjadinya
gastritis dan hasil uji statistic Spearman Rank didapatkan hasil Pvalue = 0,000 p<
0,05. Menunjukkan bahwa ada hubungan pola makan dalam kejadian gastritis pada
remaja. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kelompok kasus gastritis terdapat
64,7% responden dengan pola makan tidak sehat dan pada kelompok control non
gastritis terdapat 52,4%, responden dengan pola makan tidak sehat. Dan hasil uji
statistik Chi Square didapatkan hasil value sebesar 0,048% dengan taraf signifikan
0,05.
Terjadinya gastritis dapat di sebabkan oleh pola makan yang tidak teratur
yang mencakup frekuensi makan, jenis dan jumlah makanan. Pola makan yang baik
Frekuensi makan pada gastritis yang kurang baik yaitu pada saat perut
akan mencerna lapisan mukosa lambung,sehingga timbul rasa nyeri. Secara alami
lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap waktu dalam jumlah yang
4
kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya kadar glukosa dalam darah telah
banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat
itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila seseorang terlambat makan dampai 2- jam
maka asam lambung yang di produksi semakin banyak dan berlebih sehingga dapat
mengandung soda yang dapat meningkatkan produksi asam lambung dan pada
akhirnya kekuatan dinding lambung menurun serta menimbulkan luka pada dinding
siang,selingan siang dan makan malam. Porsi makan yang baik harus teratur,lebih
baik makan dalam jumlah jumlah sedikit tapi sering dan teratur daripada makan
dewasa. Remaja dalah harapan bangsa, sehingga tidak berlebihan jika dikatakan
bahwa masa depan bangsa yang akan datang ditentukan pada keadaan remaja saat
makan yang menjadi tren saat ini. Gaya hidup yang instan dan kurang sehat membuat
remaja menyukai makanan instan pula seperti sering makan junk food atau fast food
(makanan cepat saji), sering makan mi instan, sering minum soft drink, minum
minuman beralkohol, suka ngemil yang tidak sehat, suka makan kekenyangan, makan
yang terlalu cepat, makan yang tidak teratur dan sering jajan sembarangan yang tidak
kesalahan pola makan remaja saat ini menjadi sebuah kebiasaan yang dapat
menimbulnya berbagai macam penyakit salah satunya adalah penyakit gastritis yang
di sebabkan karena pola makan yang tidak teratur. Pola makan sangat terkait
masalah yaitu bagaimana Hubungan pola makan dalam kejadian gastritis terhadap
remaja
1.3.2.1 Untuk melihat dan menelaah persamaan dari beberapa jurnal yang di
terhadap remaja.
1.3.2.2 Untuk melihat dan menelaah perbedaan dari beberapa jurnal yang di
terhadap remaja.
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi kepada berbagai pihak,
yaitu.
1.4.1 Sebagai informasi bagi dinas kesehatan sehingga dapat merancang program
6
1.4.2 Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan penulis tentang Hubungan pola
1.4.3 Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya untuk menambah pengetahuan dan
gastritis
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
(Depkes RI,2012)
cara atau perilaku yang di tempuh seseorang atau sekelompok orang dalam
meliputi keteraturan frekuensi makan, porsi makan, dan jenis makanan dan
hidup
makanan dan minuman yang memicu peningkatan asam lambung, selain itu
kejenuhan sehingga hal ini dapat mempengaruhi selera makan dan cenderung
makanan utama dan makanan selingan. Makanan utama berupa makan pagi,
siang, dan makan malam terdiri dari makanan pokok, sayur, lauk pauk, buah,
8
dan minuman yang mengandung kalori dan protein. Makanan selingan
lapar dan seringkali makan tergesa-gesa. Porsi makan yang baik tentunya
sedangkan pola makan yang salah memiliki dampak yang sangat merugikan
salah memiliki dampak yang sangat merugikan bagi kesehatan salah satunya
adalah gastritis.
melakukan pola secara sehat dan ada pula yang melakukan pola makan yang
kebutuhan tubuh dan istirahat yang memadai. Pola makan remaja yang perlu di
Frekuensi makan dikatakan baik bila frekuensi makan setiap harinya 3 kali
makanan utama atau 2 kali makanan utama dengan 1 kali makanan selingan,
9
dan di nilai kurang bila frekuensi makan setiap harinya 2 kali makan utama atau
kurang
makan pagi,makan siang, dan makan sore atau malam. Ketiga waktu makan
tersebut yang paling penting adalah makan pagi, sebab dapat membekali tubuh
dengan berbagai zat makanan terutama kalori dan protein berguna untuk
makan pagi dapat mencegah mereka makan secara berlebihan saat makan
menanggulanginya rasa lapar, seb jarak waktu makan yang lama. Pola
1.1.1 Makan dalam jumlah sangat banyak ( binge eating disorder) mirip
penumpukan kalori.
1.1.2 Makan di malam hari (night eating syindrome), kurang nafsu makan
malam harinya.
10
utama adalah makanan yang dikonsumsi seseorang berupa makan
pagi,makan siang, dan makan malam yang terdiri dari makanan pokok,
tawaar,dan mie instan. Jumlah atau porsi makanan pokok antara lain :
nasi 100 gram, roti tawar 50 gram, mie instan untuk ukuran besar 100
gram dan ukuran kecil 60 gram. Lauk pauk mempunyai dua golongan:
lauk nabati dan lauk hewan, jumlah atau porsi makanan antara lain :
gram (dua potong). Sayur merupakan bahan makanan yang berasal dari
masakan sayuran antara lain : sayur 100 gram. Buah merupakan suatu
75 gram.
11
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Makan
adalah masa yang labil, masa dimana remaja itu masih mencari
usia dewasa persaingan tenaga kerja yang ketat, ibu yang bekerja
diluar rumah, tersedianya berbagai makanan siap saji, siap olah, dan
pola kegiatan yang cenderung pasif atau “sedentary life”, waktu dirumah
12
bahwa faktor usia berpengaruh secara signifikan terhadap pola konsumsi
yang lebih tinggi (Fithra, 2014). Hasil penelitian Vilanty dan Wahini
yang tidak sehat akan berdampak pada nafsu makan. (Abd. Kadir
A, 2016).
pola makan.
13
2.2.2.1.4 Faktor Pengetahuan
14
terhadap kondisi tubuh. Aktivitas fisik digunakan seseorang untuk
antara 0,5-4,5 dimana 0,5 adalah sangat tidak aktif dan 4,5
15
Penelitian Vilanty dan Wahini (2014) menemukan bahwa
sering disebut tabu meskipun tidak semua hal yang tabu masuk
akal dan baik dari sisi kesehatan. Tidak sedikit juga hal
16
daging itu makanan yang tinggi protein yang bisa membantu
ibu hamil, ibu menyusi dan balita (Pratiwi, 2013). Hasil penelitian
17
2.3 Gastritis
tingginya kadar asam lambung. yang diakibatkan oleh infeksi virus dan
Soeryoko,2013).
terdapat gejala yang dikumpulkan seperti nyeri terutama di ulu hati, dan
(Misnadiarly,2017).
Dalam sehari responden hanya makan dua kali dan tidak pernah
seharusnya hanya kosong antara 3-4 jam menjadi 5-6 jam. Gastritis
yang baik adalah teratur makan pagi, selingan pagi, makan siang,
selingan siang dan makan malam. Jadwal makan harus teratur, lebih
baik makan dalam jumlah sedikit tapi sering dan teratur daripada
18
2.2.2 Tipe-tipe Gastritis
Menurut Ida Mardalena (2017), gastritis terdiri dari dua bagian yaitu :
pylory.
2.2.3 Etiologi
Orang yang memiliki pola makan yang tidak teratur mudah terserang
penyakit ini. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong atau
19
ditunda pengisiannya, asam lambung akan mencerna lapisan
setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah
dan terpakai sehingga tubuh akan merasakan lapar dan pada saat
kontraksi. Hal ini akan mengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu
20
membuat penderita semakin berkurang nafsu makannya. Bila
Anjuran untuk menciptakan pola kebiasaan pangan yang baik bagi remaja
ketahanan fisik.
21
2.2.6 Komplikasi
Menurut Ali (2017), komplikasi yang mungkin terjadi pada penderita gastritis
adalah :
22
dapat terganggu. Gastritis kronik antrum pylorus dapat menyebabkan
serat,zat tepung
23
dihentikan. Pengobatan lain juga diperlukan bila timbul komplikasi atau akibat
lain gastritis.
cairan intravena.
24
Endoskopi fiberopti mungkin diperlukan. Pembedahan darurat mungkin
amoksilin) dan garam bissmu (pepto bismo). Pasien dengan gastritis akut
dengan soda kemudian diberikan peroral pada intervena yang sring. Makanan
2.2.8 Patofisiologi
lambung sering terpapar dengan zat iritan maka inflamasi yang akan terjadi
meradang akan diisi oleh jaringan fibrin sehingga lapisan mukosa lambung
25
dapat hilang dan atropi sel mukosa lambung.Faktor intrinsik dihasilkan oleh sel
mukosa lambung akan menurun dan hilang sehingga cobalamin tidak dapat
dan muturasi sel darah merah.dan pada akhirnya gastritis dapat mengalami
dan perdarahan.
beberapa pasien tidak menimbulkan gejala yang khas. yang sering dirasakan
pada manifestasi klinik pada gastritis sebagai berikut : Mual dan muntah,rasa
2.2.10 Diagnosa
Gastritis dapat didiagnosis melalui satu atau lebih untuk dilakukan tes
kesehatan yaitu
(Misnadiarly,20011) :
26
2.2.10.2 Test darah
lambung.
2.2.11.1 Antasida
asam lambung.dan memiliki efek yang dapat meningkatkan pH, obat ini
beberapa menit)
2.2.11.2 Penghambat H2
Ranitidin, Simetidin.
27
2.2.11.3 Antibiotik
Obat yang digunakan pada gastritis dengan infeksi antara lain Helicobacter
hubungan atau kaitan antara konsep- konsep atau variabel- variabel yang
(Notoatmodjo, 2012).
28
BAB III
METODE PENELITIAN
telah ada
3.1.2 DesainPenelitian
dan menilai suatu hasil penelitian yang relevan secara kritis. Hasil
dan final yang digunakan untuk analisa data berasal dari studi yang
(Holly, et al 2012).
29
3.2 Jenis dan Cara Pengumpulan Data
30
dikelompokkan peneliti analisis penjelasan struktur mengenai
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
32
yang Chi Square
diambil diperoleh
dengan nilai x²
menggun sebesar
akan 34.738
teknik dengan
proporsio nilai
nal signifikan
random (Pvalue)
sampling. 0.001.
sehingga
keputusan
uji ditolak
karena nilai
Pvalue
lebih kecil
dari 0.05.
maka
disimpulka
n bahwa
terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara pola
makan
dengan
kejadian
gastritis.
2 Hubungan Jurnal Futriani, Untuk Populasi Metode : a. Hasil
Pola Antara dkk mengetahui : Metode analis
Makan Kepera hubungan Populasi penelitian univariat :
Dengan watan. pola makan dalam yang jumlah total
Kejadian Vol. 3 dengan penelitian digunakan 65
Gastritis No.1 kejadian ini adalah dalam responden
Pada gastritis seluruh penelitian yang tidak
Mahasiswa pada Mahasis ini adalah mengalami
Tingkat II mahasiswa wa observasio gastritis
Di Sekolah tingkat 2 tingkat II nal analitik ada 29
Tinggi Ilmu Sekolah Sekolah yang orang
Kesehatan Tinggi Ilmu Tinggi bertujuan (44,6%),
Abdi Kesehatan Ilmu untuk responden
Nusantara Abdi Kesehata melihat yang
Jakarta Nusantara n Abdi adanya mengalami
(2018) Jakarta Nusantar hubungan gastritis
a Jakarta dngan ada 36
tahun mengguna orang
2018. kan (55,4%).
33
metode
Sampel : “cross-
Diketahui sectional’”
dari 65 yaitu jenis
Responde variabel
n sebab
kejadian (independ b. Hasil
terbanyak e nt) analisis
terdapat maupun bivariat:
pada variabel Nilai
kategori akibat Pvalue =
mahasis (dependent 0,073
wa yang ) diukur (P.Value >
mengala mi dalam 0.05)
gastritis waktu artinya ada
yaitu bersamaa hubungan
sebanyak n antara pola
36 orang makan
(55.4%) dengan
responde kejadian
n. Sedangk gastritis
an
responde n
yang tidak
mengala
mi gastritis
terdapat
29 orang
(44.6%)
respon den
34
3 Hubungan Global Wahyuni untuk Populasi Metode : a. Hasil
Pola Health ,dkk Mengetah : Populasi Jenis analisis
Makan Science, ui penelitian penelitian univariat :
Dengan Vol. 2, Hubungan seluruh ini Berdasarka
Kejadian Issue 2 Pola Makan santri di termasuk n Hasil
Gastritis dengan Pondok penelitian Penelitian
Pada Kejadian Pesantre n kuantitatif didaptkan
Remaja Gastritis Al- menggun 43
(2017) pada Munjiyah a kan responden
Remaja di Durisawo deskriptif . 31
Pondok Keluraha n korelasion responden
Pesantren Nologate n al dengan (32,6%) pola
Al- Kabupate n pendekat makan
Munjiyah Ponorogo a n case kurang baik
Durisawo tahun control .
Kelurahan 2017. yang Sebanyak
Nologaten dilaksana 12
Kabupaten Sampel : k an pada responden
Ponorogo. sampel bulan (12,7%)
dalam Februari terjadinya
penelitian sampai gastritis.
dengan
Maret b. Hasil
2017, di
Pondok
35
ini Pesantren analisis
sebagian Al- bivariat :
santri di Munjiyah Hasil uji
Pondok Jalan Lawu spearman
Pesantre No. 04 rank
n Al- Durisawo didapatkan
Munjiyah Kelurahan nilai Pvalue
Durisawo Nologaten = 0,000 <
Keluraha Kabupaten 0,05 ,
n Ponorogo. maka
Nologate Populasi dapat
n dalam disimpulka
Kabupate penelitian n ada
n ini adalah hubungan
Ponorogo seluruh pola
tahun santri di makan
2017 Pondok dengan
dengan Pesantren kejadian
jumlah 95 Al- gastritis
responde Munjiyah
n yang Durisawo
diambil Kelurahan
dengan Nologaten
menggun Kabupaten
akan Ponorogo
tehnik tahun 2017
Accidenta
l
Sampling
.
4 Hubungan Journal Diliyana,dk untuk Populasi Metode : a. Hasil
Pola Of k mengetah : Desain analisis
Makan Nursing ui
hubungan Populasi penelitian univariat :
Dengan Care & pola dalam ini 1. 22
Kejadian Biomole makan
dengan penelitian mengguna responden
Gastritis cular- kejadian ini adalah kan (44,0%)
Pada Vol 5 No gastritis rerata deskriptif pola
Remaja Di 1 pada jumlah analitik makan
Wilayah remaja di kunjunga pendekata kurang
Kerja Wilayah n pasien n case baik
Puskesma Kerja remaja control. 2. 12
s Balowerti Puskesm dalam responden
Kota as
Kota satu (35,2%)
Kediri Kediri. bulan pola
(2020) yang makan
berobat yang baik
ke 3. 22
Puskesm responden
as (64,7%)
Balowerti mengalami
sebanyak kejadian
153 gastritis.
remaja
36
sample b. Hasil
sebanyak analisi
34 bivariat :
responde Ada
n hubungan
yang
signifikan
antara pola
makan
dengan
kejadian
gastritis
dengan
mengguna
kan
analisis Chi
square
menunjukk
an hasil uji
statistic
didapatkan
nilai p =
0,048 < a =
0,05.
2. Hasil
37
Bivariat :
Hasil uji
chi-square
didapatka
nilai
signifikan
0,000<(0,
50)
menunjuk
an bahwa
terdapat
hubungan
pola
makan
dengan
kejadian
gastritis.
6 Hubungan Malahay Amri untuk Populasi Metode : a. Hasil uji
Pola ati mengetahui : Jenis univariat :
Makan Noursin hubungan Populasi penelitian 1.
Dengan g pola makan yang yang Berdasark
Gastritis Journal, dengan diambil digunakan n Hasil
Pada Vol 2, gastritis dalam dalam Penelitian
Remaja Di No 4 pada penelitian penelitian Terdapat
SMK remaja di ini adalah ini adalah mayoritas
Kesehatan SMK remaja di penelitian pola
Napsi’ah Kesehatan SMK observasio makan
Stabat Napsi’ah Kesehata nal analitik tidak
Kabupaten Stabat n dengan teratur
Langkat tahun 2018 Napsi’ah pendekata sebanyak
(2020) kelas VIII n studi 14
sebanyak cross responden
32 orang. sectional. (43,8)
makan
Sampel : yang baik
32 orang. 2.
Mayoritas
terkena
terjadi
gastritis
sebanyak
17
responden
(53,1%)
sebanyak
15
responden
(46,9%)
tidak
gastritis
38
32 orang
.Sebanyak
14 orang
(43,8%)
terdapat
pola
makan baik
2.Berdasar
kan hasil
penelitian
menunjukk
an 32
responden
terjadi
gastritis
. 17 orang
(53,1%)
terjadi
gastritis
.
Sebanyak
15 orang
(46,9%)
tidak terjadi
gastritis
b. Hasil
analisis
bivariate :
Hasil
penelitian
ini
menunjukk
an
terjadinya
pola
makan
pada
gastritis.
Pvalue =
0,009
menyataka
n ada
hubungan
antara pola
makan
39
dengan
gastritis.
9 The Jurnal Piesesha, untuk Populasi Metode a. Hasil
Relationsh Kedokte dkk menganalisi Populasi Jenis analisis
ip ran s hubungan dalam penelitian univariat :
Between Komunit antara penelitian ini adalah .43
Eating as dan kebiasaan ini ialah penelitian
makan responden
Habits Tropik, seluruh observasio
dengan (58,1%)
With The Vol.2 mahasis nal analitik
gastritis pola
gastritis At No.2 wa dengan
The pada makan
angkatan pendekata
Medical mahasiswa kurang
2010 n cross
Faculty angkatan baik
Fakultas sectional
Level 2010 Kedokter study. .Sebanyak
Of Fakultas an 18
student Kedokteran Universit responden
2010 Universitas as Sam (24,3) yang
SAM Sam Ratulangi terjadi
Ratulangi Ratulangi yang gastritis
University Manado. berjumlah
Manado 280 b. Hasil
Ratulangi mahasis analisis
University wa bivariate :
Manado dari hasil
(2015) Sampel uji chi
sampel square nilai
yang Pvalue <
diperoleh 0,05
setelah (Pvalue =
dilakukan 0,031)
nya yang
perhitung menunjukk
an an adanya
adalah 74 hubungan
responde yang
n. bermakna
antara
frekuensi
konsumsi
makanan
berisiko
gastritis
dengan
kejadian
gastritis
10 The Journal Utami untuk Populasi Metode a. Hasil uji
Relationsh Of mengetahui Populasi Penelitian univariat :
i p Of Nursing hubungan dalam ini Berdasarka
Dietary Care & pola makan penelitian mengguna n hasil
Habit With Biomole dengan ini adalah kan jenis penelitian
Incidence cular, kejadian rerata penelitian yang
Of Vol.5 gastritis jumlah deskriptif mengalami
Gastritis no.1 pada kunjunga analitik pola
Teenage
In
40
The remaja di n pasien yang makan
Health Wilayah remaja bersifat yang tidak
Centers Of Kerja dalam menjelaska sehat 12
Balowerti Puskesmas satu n responden
Kediri Kota bulan hubungan (35,2%)
(2017) Kediri.. yang antar dan yang
berobat variabel mengalami
ke melalui gastritis 22
Puskesm hipotesa responden
as dengan (64,7%)
Balowerti mengguna
sebanyak kan desain b. Hasil uji
153 pendekata bivariat :
remaja n case Hasil uji chi
control. square
Sampel didaptkan
sample hasil
kasus Pvalue
sebanyak 0,048
34 dengan
responde signifikan
n dan 0,05.
sample Makan
kontrol dapat
sebanyak disimpulka
50 n bahwa
responde ada
n. hubungan
yang
signifikan
antara pola
makan
dengan
kejadian
gastritis
pada
remaja.
41
4.1.2 Pembahasan
(2015).
penelitian ini juga memiliki metode penelitian yang sama yaitu dengan
42
(2019). Terdapat 4 artikel menggunakan metode case control yaitu
Piesesha,dkk (2015).
43
Oleh karena terdapat dalam hubungan pola makan dalam kejadian
makan pada penderita gastritis dengan cara menjaga pola makan yang
teratur. Adapun upaya – upaya untuk menjaga pola makan yang teratur
susu;makanan pedas ; makanan asin dan cokelat, rutin minum air putih.
44
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.1.2 Dari 10 artikel yang dilakukan studi literature review, menyatakan bahwa masih
ada artikel yang tidak ada kejadian gastritis,namun (80%)yang mayoritas gastritis
5.1.2 Dari 10 artikel yang dilakukan studi literature review menyatakan bahwa masih
ada remaja kurang menjaga pola makan. Sehingga yang menjadi mayoritas adalah
pola makan kurang baik dalam gastritis sebanyak 7 artikel (70%)
5.2 Saran
5.2.1 untuk institusi pendidikan agar terus memberikan informasi yang seluas – luasnya
tentang hal – hal yang terkait dengan penyakit gastritis sehingga pasien
teratur menjaga pola makan
5.2.2 untuk peneliti agar dapat dicari faktor – faktor lain yang mempengaruhi pola
makan dalam gastritis
5.5.3 bagi rumah sakit agar meningkat pelayanan kesehatan tentang pola makan dalam
gastritis.
45
DAFTAR PUSTAKA
Edelstein Sari,dkk. (2014). Buku ajar gizi dalam daur kehidupan. Jakarta : EGC.
Fitri, R., Yusuf, L., & Yuliana. 2013. Deskripsi pola makan penderita maag pada
mahasiswa. Skripsi. FKIK Universitas Negeri Padang. Sumaterat Barat.
[internet]. Bersumber dari http://ejournal.unp.ac.id.
Le Mone Priscilla, dkk. (2015). Buku ajar keperawatan medikal bedah vol.2
Edisi 5.
Jakarta :
EGC.
Mahmoud, S. S., Gasmi, F. M., Solan, Y. O., Al-Harbi, F. A., Al-Harbi, S. A.,
Humadi, T.
A., dkk. (2016). Prevalence and Predictors of Gastritis among Patients
Attending Health Care Facilities in Jazan, KSA. International Journal of
Preventive and Public Health Sciences. May-Jun 2016 .Vol 2.
46
Remaja. Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana ISSN 2615-6571 (Print),
ISSN 2615-6563 (Online) Tersedia
online di
http://ojs.ukmc.ac.id/index.php/JOH.
Okviani, Wati. (2011). Hubungan pola makan dengan gastritis pada mahasiswa
S1 keperawatan program A fikes UPN veteran Jakarta tahun 2011. Diambil
pada tanggal 17 febuari 201 1 pukul 12.35 WIB dari http: //library.upnvj.ac.id
Putri, R. S.M., Agustin, H., & Wulansari. (2010). Hubungan Pola Makan
dengan Timbulnya Gastritis Pada Pasien di Universitas Muhammadiyah
Malang Medical Center (UMC). Jurnal Keperawatan. ISSN: 2086-3071. Vol.
1 No. 2.
Pratiwi Wahyu, 2013. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada
Remaja Di Pondok Pesantren Daar EL-Qolam Gintung, Jayanti,
Tanggerang. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Dan IImu Kesehatan
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatulla.
Selviana, B.Y. (2015). Effect of Coffe and Stress with The Incidence Of
Gastritis. J MAYORITY,Volume 4 Nomer 1
47
Xia, Y., Meang, G., Zhang., Liu, L., Shi, H., Bao., X., at al, (2016). Dietry Patterns
are Associated with Helicobacter Pylori Infection in Chinese Adults: A
Cross- Sectional Study. Scientific Reports
48
Lampiran 1
NIM : P07520118080
Paraf
Rekomendasi
No Tanggal
Pembimbing Mahasiswa Pembimbing
Konsultasi
1. 23 – 08 - 2020
peminatan judul KTI
Konsultasi
2. 09 – 09 - 2020
peminatan judul KTI
Konsultasi
3. 26 – 09 – 2020
Pengajuan judul KTI
Konsultasi
4. 03 – 10 – 2020 pengajuan judul dan
ACC judul KTI
Penandatanganan
5. 14 – 10 – 2020
judul KTI
49
6. 01 – 12 – 2020 Telaah Jurnal
Konsultasi
7.
02 – 12 – 2020 bimbingan bab 1
dan 2
Konsultasi Revisi
8. 04 – 12 – 2020
bab 1 dan 2
Konsultasi bab 1, 2
9. 28 – 01- 2021
dan 3
Konsultasi bab 3,
11. 01 – 02 – 2021 revisi bab 3 dan
ACC proposal
Konsultasi Bab 4
14. 02-06-2021 dan 5
50
15. 03-06-2021 Perbaikan
perbedaan dan
persamaan dalam
bab 4
51