OLEH :
AA MADE AGUS DWI SUPRASTHA
Proposal
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Skripsi Dan Gelar Sarjana Keperawatan
Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Usada Bali.
Oleh:
AA Made Agus Dwi Suprastha
NIM. C1118067
Diajukan Oleh:
Nim. C1118067
Pembimbing I Pembimbing II
dr. I Nyoman Sutresna, M.Kes Ns. I Dewa Agung Gde Fanji Pradiptha, S.Kep., M.Kep
Mengetahui,
Ketua
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
Tingkat Stress dan Pola Makan Dengan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia
direncanakan.
dan akan memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada STIKES Bina
1. Dr. Ir. I Putu Santika, M.M. selaku kepala STIKES Bina Usada Bali yang
2. Ns. I Putu Artha Wijaya, S.Kep., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Bali.
4. Ns. I Dewa Agung Gde Fanji Pradiptha, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing
PENDAHULUAN
Lanjut usia adalah seseorang yang telah memasuki usia 60. lanjut
usia mengalami berbagai perubahan baik secara fisik, mental maupun sosial.
perubahan yang bersifat fisik antara lain adalah penurunan kekuatan fisik,
menjadi depresi atau merasa tidak senang saat memasuki masa usia lanjut.
mereka menjadi tidak efektif dalam pekerjaan dan peran sosial, jika mereka
bergantung pada energi fisik yang sekarang tidak dimilikinya lagi, Selain
2021). Jenis keluhan kesehatan yang paling banyak dialami lansia adalah
keluhan lainnya, yaitu seperti asam urat, darah tinggi, darah rendah,
terbanyak pada lansia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018
(Kesehatan, 2018)
Berdasarkan (Kemenkes, 2019) data (WHO, 2019) secara global
lansia di dunia pada tahun 2019 mencapai 13,4% pada tahun 2050
menjadi 35,1% dari total penduduk. Seperti halnya yang terjadi di dunia,
indonesia meningkat menjadi 27,5 jta atau 10,3% dan 57,0 juta jiwa atau
sekitar 40% dari orang dewasa yang berusia 25 tahun ke atas di dunia telah
pada tahun 2025 penderita hipertensi mencapai 1,5 miliar dan diperkirakan
32,19% dan Kota Denpasar sebanyak 24,46% (Riskesdas, 2019). Pada tahun
aktvitas fisik yang berlebihan, stres, perubahan pola makan yang tidak sehat,
kurangnya istirahat. Jenis makanan modern yang saat ini sering dikonsumsi
2016).
Penelitian yang dilakukan oleh Anih Kurnia pada tahun 2021 dengan
data setiap variable dengan dengan melihat perbedaan mean tekanan darah
saraf otonom dan sistem endokrin, General adaptation syndrome terdiri dari
dari tubu dan pikiran untuk menghadapi stressor, respon stress adalah pola
reaksi saraf dan hormone yang bersifat menyeluruh dan tidak spesifik
terhadap setiap situasi yang mengancam homeostatis diawali oleh otak dan
diatur oleh sistem endokrin dan cabang simpatis dari sistem saraf autonom
Stress Dengan Tingkat Tekanan Darah Pada Lansia, dengan hasil penelitian
data bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat stress dengan
Baturiti I,
puskesmas.Data tersebut adalah gabungan dari data 7 desa dan luar wilayah
Desa Apuan, Desa Bangli, Desa Batunya, Desa Antapan, dan masyarakat
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah apakah ada hubungan tingkat stress dan pola makan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Puskesmas Baturiti I
Puskesmas Baturiti I
D. Manfaat Penelitian
a. Pelayanan Keperawatan
pada lanjut usia, dan dapat menangani dengan baik pasien yang
menderita hipertensi.
b. Masyarakat
c. Institusi Pendidikan
No. Nama Peneliti Judul Peneliti Tahun Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
1. (Gimeno- Hubungan Kejadian 2016 Penelitian ini Hasil Analisa Data Perbedaan penelitian
Gilles et al., Stress Dengan menggunakan desain menunjukan dari 50 pada keaslian yang
2016) Penyakit Hipertensi penelitian observasional responden bahwa responden pertama dengan
Pada Lansia Balai analitik dan menggunakan dengan kejadian stres dan penelitian saya adalah
ini adalah seluruh lansia tidak stres dan hipertensi sedangkan pada
laki-laki dan 33
perempuan.
2. (Situmorang, Hubungan 2020 Jenis penelitian ini Kesimpulan dari hasil penelitian Perbedaan pada penelitian
2020) Tingkat Stres menggunakan Cross tentang pola makan dengan keaslian dengan penelitian ini
Dengan Kejadian sectional study, yang hipertensi terhadap 40 responden yaitu pada penelitian keaslian 2
Anggota Prolanis observasional yang bersifat Parongpong adalah ada sedangkan penelitian ini
Di Wilayah Kerja analitik. Penelitian ini hubungan yang signifikan dari menggunakan 3 variabel.
Puskesmas menggunakan teknik jenis makanan yaitu jenis Menggunakan teknik sampling
Parongpong purposive sampling yaitu makanan yang dapat purposive sampling dengan
Dalam penelitian ini, sistolik dari responden sedangkan pada penelitian ini
digunakan untuk
mengetahui adanya
tekanan darah.
3. (Tyas & Hubungan 2021 Studi ini menggunakan Hasil penelitian diperoleh dari Perbedaan penelian ini dengan
Zulfikar, 2021) Tingkat Stress desain analtik korelasional 76 Dari 76 responden yang penelitian pada lembar keaslian
Dengan Tingkat dengan pendekatan cross berada di desa 3 yaitu pada penelitian keaslian
Tekanan Darah sectional. Responden yang posyandu desa karangrejo 3 ini menggunakan 2 variabel
Dengan kriteria lansia usia hubungan antara dua variabel 3 menggunakan analitik
Axiety Stress Scales (DASS signifikan antara tingkat stress sampling yang berbeda.
42) dan menggunakan dengan tingkat tekanan darah Penelitian ini menggunakan total
lansia
sebelumnya dilakukan
ujinormalitas data. Data
berdistribusi normal
mendapat persetujuan
kemudian melakukan
pelaksanaanpenelitian
tetapmemperhatikan prinsip
nama), confidentiality (
kerahasiaan )
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
1. Lanjut Usia
a. Definisi
kepekaan secara individual. Lansia adalah dua atau lebih individu yang
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam perannya
al., 2020)
adalah tahap masa tua dalam perkembangan individu dengan batas usia
lansia merupakan tahap akhir rentang hidup dengan batas usia 60 tahun
yaitu :
tahun. Masa lanjut usia (geriatric age) itu sendiri dibagi menjadi tiga
batasan umur, yaitu young old (70- 75 tahun), old (75- 80 tahun) dan
Ada beberapa teori yang berkaitan dengan proses penuaan, yaitu teori
1. Teori Biologi
mutasi, teori penurunan imun, teori stress, teori radikal bebas dan
pigmen lipofusin di sel otot jantung dan sel susunan saraf pusat
itu sendiri.
b. Teori Imun
c. Teori Stres
2. Teori Psikologi
3. Teori Sosial
penuaan, yaitu teori interaksi sosial, teori penarikan diri dan teori
perkembangan.
kematiannya.
4. Teori Spiritual
2. Tingkat Stress
a. Definisi
2021)
Stress yang berkelanjutan dapat terus menerus mempengaruhi
tidak sehat.
stress adalah pola reaksi saraf dan hormone yang bersifat menyeluruh
diawali oleh otak dan diatur oleh sistem endokrin dan cabang simpatis
b. Teori Stress
tinggi atau rendah, suara bising, sinar yang terlalu terang, atau
2) Stres kimiawi, disebabkan oleh asam basa kuat, obat obatan, zat
tidak normal.\
hingga tua.
c. Tahapan stres
tajam.
segar atau letih, cepat lelah saat menjelang sore, cepat lelah
dan sulit tidur kembali, bangun terlalu pagi dan sulit tidur
atau kerontokan.
e. Wajah tegang, serius, tidak santai, sulit senyum, dan kedutan pada
kulit wajah.
atau pucat.
diare.
a. Stress ringan
b. Stres sedang
tegang.
c. Stres berat
lama. Pada stres berat ini individu sudah mulai ada gangguan fisik
dan mental.
3. Pola Makan
a. Definisi
energi pada setiap harinya. Jika kita para manusia terutama tidak makan
seharian saja kita tidak akan memiliki tenaga untuk beraktifitas dan
tubuh kita terutama protein dan vitamin yang mampu melindungi tubuh
dengan istilah ''Isi piringku''. Dalam satu porsi sajian, sayur-sayuran dan
mengandung protein.
4. Hipertensi
a. Definisi
persisten pada pembuluh darah arteri, yang tekanan darah sistolik sama
dengan atau diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik sama dengan
untuk oksigenasi.
(Setiawan, 2013)
b. Jenis-jenis Hipertensi
1) Hipertensi primer
c. Etiologi Hipertensi
penyebabnya.
makanan
2. Hipertensi sekunder
penyempitan.
dan katekolamin
f. Obesitas dan malas berolahraga
waktu
h. Kehamilan
i. Luka bakar
k. Merokok
d. Klasifikasi Hipertensi
(JNC VIII)
E(18-29 tahun)
medis.
hipertensi yaitu:
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaktis
h. Kesadaran menurun
2 yaitu:
a. Riwayat keluarga
Seseorang yang memiliki keluarga seperti ayah, ibu,
b. Usia
c. Jenis kelamin
d. Ras/etnik
a. Merokok
dihasilkan
secara global
c. Konsumsi alcohol
karbon
darah naik.
garam
tekanan
darah meningkat.
penyakit hipertensi.
g. Komplikasi hipertensi
1. Stroke
yang
2. Infark miokardium
mengalami
3. Gagal ginjal
4. Ensefalopi
maligna
dan kematian.
1. Kerangka Teori
Lanjut Usia
Perubahan
Fisiologis
Kekakuan
Kardio Pembuluh
pembuluh
darah
darah
Natrium Meningkat
(Setiawan, 2013).
Lansia bukan penyakit namun merupakan tahap lanjut dari suatu
kepekaan secara individual. Lansia adalah dua atau lebih individu yang
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dalam perannya
al., 2020)
untuk oksigenasi.
(Setiawan, 2013)
BAB III
DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Tingkat
Stress
Hipertensi
Pola Makan
Keterangan :
: Diteliti
: Berhubungan
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Hubungan Tingkat Stress dan Pola Makan Dengan Tekanan
tingkat stress dan pola makan dengan tekanan darah pada lanjut usia
C. Definisi Operasional
METODELOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Variabel independen pada penelitian ini yaitu tingkat stress dan pola makan,
wilayah generalisasi.
D. Waktu Penelitian
E. Etika Penelitian
1. Prinsip manfaat
determination)
tidak, tanpa adanya sangsi apa pun atau akan berakibat terhadap
c. Informed consent
treatment)
dari penelitian.
Aima, 2013).
2015).
1. Prosedur Administratif
Usada Bali.
H. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
3. Entry Data
4. Cleaning
variabelnya
Arma, 2018)
Analisa data penelitian ini akan menggunakan uji spearman rank,
Coloquium, 261–278.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/7
Presentation%29%281%29_31.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Fuchs, J., Hertel, D., Hirsch, H., Toivonen, J., Kessler, M.,
http://dx.doi.org/10.1016/j.jplph.2009.07.006%0Ahttp://dx.doi.or
g/10.1016/j.neps.2015.06.001%0Ahttps://www.abebooks.com/Tre
ase-Evans-Pharmacognosy-13th-Edition-
William/14174467122/bd
https://doi.org/10.33085/jbk.v1i3.3979
Kesehatan RI.
ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Ked/article/view/1012
Bali.
KESEHATAN.
Setiawan, G. W. (2013). Pengaruh Senam Bugar Lanjut Usia (Lansia)
https://doi.org/10.37771/kjn.v2i1.417
Suhermi, S., Jama, F., & Ramli, R. (2021). Edukasi Pola Makan yang
Baik dan Bergizi Pada Warga dimasa Pandemi Covid 19. 1(1), 24–
27.
Taqiyah, Y., & Ramli, R. (2021). Manajemen Nutrisi dan Terapi Diet
https://jurnal.ikbis.ac.id/JPKK/article/view/272
Zurmiati, K. (2018). Diagnosa Penyakit Lanjut Usia Pada Poli Penyakit
Lamp : -
Perihal : Permohonan Studi Pendahuluan
Kepada
Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kabupten Tabanan
di –
Tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir Mahasiswa, bersama ini mahasiswa kami mengajukan
permohonan ijin untuk melaksanakan Studi Pendahuluan sebagai berikut:
Demikian permohonan ini kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima
kasih.
I. Dasar
1. Peraturan Gubernur Bali Nomor 63 Tahun 2019 tanggal 31 Desember 2019 Tentang Standar Pelayanan
Perizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
2. Surat Permohonan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Usada Bali Nomor 073/BUB-KEP-
UP2M/SP/VI/2021, tanggal 03 Juni 2021, Perihal Permohonan Izin Penelitian.
II. Setelah mempelajari dan meneliti rencana kegiatan yang diajukan, maka dapat diberikan Rekomendasi
kepada:
Nama : Aa Made Agus Dwi Suprastha
Pekerjaan : Mahasiswa
Judul/bidang : Hubungan tingkat stress dan pola makan dengan tekanan darah pada lanjut usia
hipertensi di UPTD PUSKESMAS BATURITI 1
III. Dalam melakukan kegiatan agar yang bersangkutan mematuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan kegiatan agar melaporkan kedatangannya kepada Bupati/Walikota setempat atau
pejabat yang berwenang.
b. Tidak dibenarkan melakukan kegiatan yang tidak ada kaitanya dengan bidang/judul Penelitian. Apabila
melanggar ketentuan Surat Keterangan Penelitian / Rekomendasi Penelitian akan dicabut dihentikan
segala kegiatannya.
c. Mentaati segala ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta mengindahkan adat istiadat dan
budaya setempat.
d. Apabila masa berlaku Surat Keterangan Penelitian / Rekomendasi Penelitian ini telah berakhir, sedangkan
pelaksanaan kegiatan belum selesai, maka perpanjangan Surat Keterangan Penelitian / Rekomendasi
Penelitian agar ditujukan kepada instansi pemohon.