OLEH :
AA MADE AGUS DWI SUPRASTHA
PENDAHULUAN
Menurut WHO (World Health Organization) pada tahun 2018 sekitar 40% dari
orang dewasa yang berusia 25 tahun ke atas di dunia telah didiagnosis hipertensi,
penderita hipertensi semakin tahun semakin meningkat. Diperkirakan pada tahun 2025
penderita hipertensi mencapai 1,5 miliar dan diperkirakan ada 9,4 juta penderita
hipertensi meninggal karena terjadi komplikasi (Kemenkes, 2020). Berdasarkan hasil
Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi penderita hipertensi di Indonesia
sebanyak 34,11% (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2018). Prevalensi
penderita hipertensi di provinsi Bali sebanyak 29,97%, di Kabupaten Jembrana
sebanyak 30,25%, Kabupaten Tabanan sebanyak 35,12%, Kabupaten Badung
29,33%, Kabupaten Gianyar 27,67%, Kabupaten Klungkung 28,88%, Kabupaten
Bangli 34,09%, Kabupaten Karangasem 35,30%, Kabupaten Buleleng 32,19% dan
Kota Denpasar sebanyak 24,46% (Riskesdas, 2019). Menurut catatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Tabanan pada tahun 2017, Essential (Primary) hypertension
(HT Primer/HT Saja) menjadi penyakit terbanyak yang terjadi di Tabanan dengan
jumlah kasus sebanyak 22.803 kasus (Dinas Kesehatan Tabanan, 2017).
Komplikasi pada tekanan darah tinggi dapat dicegah dengan cara menerapkan
gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko. Terjadinya perubahan pola makan
di kota-kota besar dari pola makan tradisional menjadi pola makan barat yang terdapat
komposisinya antara lain terlalu banyak protein, tinggi kalori, gula, rendah serat, dan
lemak dapat menimbulkan ketidakseimbangan konsumsi gizi, dan merupakan faktor
risiko terjadinya penyakit degeneratif yaitu hipertensi, jantung koroner, diabetes
mellitus dan masalah penyakit lainnya. Menurut WHO untuk mencegah dan
mengontrol tekanan darah dengan cara mengurangi dan mengontrol stres, makanan
yang sehat terdiri dari buah- buahan, sayur-sayuran segar yang menyediakan nutrisi
seperti serat dan kalium, dan membatasi asupan natrium, dan mengurangi makanan
yang konsumsi tinggi garam, gula, minuman keras dan kopi (Situmorang, 2020).
Hasil dari studi pendahuluan yang didapatkan data hipertensi di Puskesmas
Baturiti I sebagai berikut :
Penelitian yang dilakukan oleh Laura Ana Manik dan Imanuel Sri Mei
Wulandari pada tahun 2020 dengan judul Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian
Hipertensi Pada Anggota Prolanis, total menggunakan responden berjumlah 40 orang
lansia yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi. dengan hasil analisis univariat
dalam penelitian ini terdiri dari Frekuensi Jenis Kelamin, Usia, Tekanan Darah
Sistolik, Tekanan Darah Diastolik dan Pola Makan Responden serta Rata-rata
Tekanan Darah Responden. Dan analisis bivariate untuk melihat hubungan antara
tekanan darah Sistolik dengan Pola Makan dan tekanan darah Diastolik dengan Pola
Makan pada anggota prolanis, menggunakan uji korelasi spearman rho dikarenakan
data terdistribusi tidak normal.(Situmorang, 2020)
Penelitian yang dilakukan oleh Septiana Ayu Cahyaning Tyas dan
Muhammad zulfikar pada tahun 2021 dengan judul Hubungan Tingkat Stress Dengan
Tingkat Tekanan Darah Pada Lansia, dengan hasil Hasil penelitian diperoleh dari 76
responden yang berpartisipasi dan disajikan dalam bentuk analisis univariat dan
bivariat sebagai berikut. Analisis data dilakukan secara univariat baik variabel
dependen maupun independen. Analisis ini menghasilkan distribusi dan presentase
dari tiap variabel yang diteliti sedangkan secara bivariat dilakukan untuk melihat
hubungan kedua variabel baik independen maupun dependen.(Tyas & Zulfikar, 2021)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah ada hubungan tingkat stress dan pola makan terhadap tekanan darah
lansia yang melampaui batas normal di UPTD Puskesmas Baturiti I
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat stress dan pola makan dengan tekanan darah pada
lanjut usia hipertensi di UPTD Puskesmas Baturiti I
2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi tingkat stress dan kejadian hipertensi pada lanjut usia di
UPTD Puskesmas Baturiti I
2. Mengidentifikasi pola makan dan kejadian hipertensi pada lanjut usia di
UPTD Puskesmas Baturiti I
3. Mengidentifikasi pemicu stress pada lanjut usia penderita hipertensi di
UPTD Puskesmas Baturiti I
D. Manfaat Penelitian
a. Pelayanan Keperawatan
Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
pemikiran untuk membantu rekan sejawat dalam memberikan pengetahuan
tentang hubungan tingkat stress dan pola makan terhadap hipertensi pada
lanjut usia, dan dapat menangani dengan baik pasien yang menderita
hipertensi.
b. Masyarakat
Manfaat dari penelitian diharapkan kepada masyarakat dapat
mengendalikan stress dan juga memperhatikan pola makan pada lanjut usia
sekitarnya agar berkurangnya kejadian hipertensi pada lanjut usia.
c. Institusi Pendidikan
Penelitian diharapkan berguna kepada institusi pendidikan dalam
meningkatkan pengetahuan dari mahasiswa – mahasiswa khususnya
mahasiswa kesehatan dalam menempuh perkuliahan maupun pekerjaan
nantinya.
E. Keaslian Penelitian
Berikut merupakan beberapa penelitian atau jurnal mengenai pendidikan kesehatan
tentang kekerasan seksual terhadap tingkat pengetahuan Anak Berkebutuhan Khusus
sebagai berikut :
1. Nama Peneliti : (Ihsan Kurniawan, 2019), Judul penelitian : 1. Hubungan Olahraga,
Stress dan Pola Makan dengan Tingkat Hipertensi di Posyandu Lansia di Kelurahan
Sudirejo I Kecamatan Medan Kota, Tahun Penelitian : 2019, Metode Penelitian :
Jenis penelitian ini adalah survey
analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Posyandu
Lansia Kelurhan Siderejo I Kecamatan Medan Kota pada Bulan Maret-Juli Tahun
2018. Populasi penelitian dalam penelitian seluruh lansia yang tercatat di Posyandu
dan menjadi sampel sebanyak 45 orang. Data dianalisis dengan analisa univariat dan
bivariate. Data analisis univariat dengan table distribusi frekuensi variabel independen
yaitu olahraga, stress dan pola makan dengan variabel dependen yaitu tingkat
hipertensi. Data analisis bivariate digunakan untuk membuktikan adanya hubungan
signifikan antara variabel independen dan variable dependen dengan uji chi-square
pada batas kemaknaan perhitungan statisik p value (0.05).
Hasil penelitian : Dari 45 responden yang jenis kelamin
sebanyak 45 responden diantaranya laki-laki sebanyak 20 responden (44,4%) dan
perempuan sebanyak 25 responden (55,6 %). Dan 45 responden diantaranya yang
menikah sebanyak 39 responden (86,7%) dan duda / janda sebanyak 6 responden
(13,3%).
Analisis Univariat Frekuensi Olahraga Dari 45 responden terdapat responden
yang tidak melakukan olahraga sebanyak 18 orang (40,0%). Sedangkan responden
yang melakukan olahraga sebanyak 27 orang (60,0%).
Frekuensi Stress Dari 45 responden terdapat responden
yang tidak mengalami stress sebanyak 26 orang (57,8%), responden yang mengalami
stress ringan sebanyak 11 orang (24,4%), responden yang mengalami stress sedang
sebanyak 6 responden (13,3%) sedangkan responden yang mengalami stress berat
sebanyak 2 responden (4,4%).
Pola Makan Dari 45 responden terdapat responden
yang memiliki pola makan tidak teratur sebanyak 19 responden (42,2%) dan memiliki
pola makan teratur sebanyak 26 responden (57,8%)
Tingkat Hipertensi Dari 45 responden terdapat responden
yang memiliki tingkat hipertensi ringan sebanyak 34 responden (75,6%) dan
responden yang memiliki tingkat hipertensi berat sebanyak 11 orang (24,4%).
Analisis Bivariat Untuk menganalisis secara terpisah
korelasi variabel independen dengan dependen, dan dilihat persentase masing-masing
variabel. Kemudian dilanjutkan dengan uji chi square pada taraf kepercayaan 95%.
Tabel.
2. Nama Peneliti : (Situmorang, 2020), Judul penelitian : Hubungan Tingkat Stres
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Anggota Prolanis Di Wilayah Kerja Puskesmas
Parongpong , Tahun Penelitian : 2020,
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan Cross sectional study, yang
merupakan penelitian observasional yang bersifat analitik. Penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling yaitu anggota prolanis. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Februari 2020 di wilayah kerja Puskesmas Parongpong,
kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Dalam penelitian ini, peneliti
mengambil responden sebanyak 40 orang yang memiliki kriteria yaitu anggota
prolanis yang hadir pada saat penelitian, dapat membaca dan menulis serta bersedia
menjadi responden. Hasil Penelitian : Hasil analisis univariat dalam
penelitian ini terdiri dari Frekuensi Jenis Kelamin, Usia, Tekanan Darah Sistolik,
Tekanan Darah Diastolik dan Pola Makan Responden serta Rata-rata Tekanan Darah
Responden. Dan analisis bivariate untuk melihat hubungan antara tekanan darah
Sistolik dengan Pola Makan dan tekanan darah Diastolik dengan Pola Makan pada
anggota prolanis, menggunakan uji korelasi spearman rho dikarenakan data
terdistribusi tidak normal.
3. Nama Peneliti : (Tyas & Zulfikar, 2021), Judul penelitian : Hubungan Tingkat
Stress Dengan Tingkat Tekanan Darah Pada Lansia Tahun Penelitian : 2021 , Metode
Penelitian : Studi ini menggunakan desain
analtik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di
posyandu lansia di desa karangrejo kecamatan kromengan kabupaten Malang.
Responden yang terpilih melalui
Teknik purposive sampling berjumlah 76 responden. Dengan kriteria lansia usia 58-
70 tahun. Lansia yang terdaftar di posyandu lansia desa karangrejo, lansia yang
bersedia hadir dan lansia yang mengikuti kegiatan di posyandu lansia Data
dikumpulkan melalui
kuesioner Depression Axiety Stress Scales (DASS 42) dan menggunakan tensimeter
untuk mengukur tingkat tekanan darah pada lansia
Data diuji dengan uji
korelasipearson dengan signifikan a = < 0.05 persyaratan uji normalitas data telah
dilengkapi sebelumnya dilakukan uji normalitas data. Data dalam penelitian ini
berdistribusi normal sehingga memenuhi syarat uji korelasi. Pelaksanaan penelitian
terlebih dahulu mendapat persetujuan kemudian melakukan penelitian dan dalam
pelaksanaan penelitian tetap memperhatikan prinsip etik, termasuk informed cosent,
anonymity (tanpa nama), confidentiality ( kerahasiaan ).
Hasil Penelitian : Hasil penelitian diperoleh dari 76
responden yang berpartisipasi dan disajikan dalam bentuk analisis univariat dan
bivariat sebagai berikut. Analisis data dilakukan secara univariat baik variabel
dependen maupun independen. Analisis ini menghasilkan distribusi dan presentase
dari tiap variabel yang diteliti sedangkan secara bivariat dilakukan untuk melihat
hubungan kedua variabel baik independen maupun dependen.