Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

Analisis Artikel Ilmiah Gizi Lanjut Usia

OLEH :

NAMA : Ni Kadek Diah Intan Pramudya

NIM : C1118054

KELAS : 7B Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA USADA BALI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latak Belakang
Asupan makanan yang tidak seimbang telah diketahui sejak lama sebagai salah satu
faktor langsung penyebab timbulnya penyakit degeneratif. Sejak abad 20 perkembangan
prevalensi penyakit degeneratif mulai menunjukkan peningkatan seperti demensia,
penyakit jantung koroner, stroke, diabetes melitus, osteoporosis dan berbagai jenis kanker.
Penyakit degenaratif tersebut tidak jarang berujung pada kematian.
Prevalensi demensia pada lansia berumur 65 tahun keatas di Amerika serikat
sebesar 13% atau 1 dari 8 lansia mengalami demensia. Peningkatan demensia tidak hanya
dialami oleh negara maju tetapi juga terjadi di negara-negara berkembang, seperti di
Indonesia.
Demensia menurut defenisi International Statistical Classification Diseases and
Related Health Problem Tenth Revision (ICD-10) merupakan suatu sindrom yang
disebabkan oleh penyakit diotak, biasanya bersifat kronis atau terjadi secara alamiah, yang
ditandai dengan terjadinya gangguan daya ingat, kemampuan berpikir, orientasi,
pemahaman, penjumlahan, kemampuan belajar, bahasa dan pengambilan keputusan.
Demensia dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor genetik, umur,tingkat
pendidikan, pola makan, status gizi, asupan zat gizi makro dan asupan zat gizi mikro serta
penyakit degeneratif lainnya.

B. Rumusan Masalah
Apakah peran zat gizi makro terhadap kejadian demensia pada lansia ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui peran zat gizi makro terhadap kejadian demensia pada lansia
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai peran zat
gizi makro terhadap kejadian demensia pada lansia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ringkasan Materi Kuliah


a. Konsep Gizi
Gizi berasal dari kata Ghizida yang berarti makanan/nutrition. Gizi merupakan
rangkaian proses secara organik makanan yang dicerna oleh tubuh untuk memenuhi
kebutuhan pertumbuhan dan fungsi normal organ, serta mempertahankan
kehidupan seseorang. Adapun jenis dan fungsi gizi yaitu sebagai berikut :
1. Zat pembakar (sumber energi)
Digunakan untuk aktivitas tubuh. Contohnya karbohidrat, lemak dan
protein
2. Zat pembangun (pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh)
Membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menggantikan sel-sel yang rusak.
Contohnya protein, mineral, dan air
3. Mengatur proses tubuh. Contohnya protein, mineral dan vitamin, air.

Berikut adalah jenis-jenis zat gizi :

1. Zat Gizi Makro


a) Karbohidrat
• Fungsi karbohidrat : sumber tenaga, pengatur metabolisme
lemak, penghemat protein, pemberi rasa manis alami pada
makanan, dan membantu pengeluaran feses.
• Jenis karbohidrat
1) Karbohidrat sederhana :
➢ Monosakarida
- Glukosa (buah, sayur, sirup jagung)
- Fruktosa (buah, madu)
- Galaktosa (hasil cerna laktosa dalam tubuh)
➢ Disakarida
- Sukrosa (gula pasir)
- Laktosa (susu sapi)
2) Karbohidrat kompleks :
Beras, gandung, jagung, biji-bijian (kacang
merah/hijau), singkong, kentang dan ubi.

Anjuran kebutuhan karbohidrat 50-65% energi dari karbohidrat


kompleks dan maksimal 10% gula sederhana.

b) Lemak (lipid)
Fungsi lemak : sebagai bahan bakar, pemberi kelezatan dan rasa
kenyang, membantu pengangkutan dan absorpsi vitamin larut lemak A,
D, E, K, pemasok asam lemak esensial (asam linoleate &alfa-linoleat),
menjadi bantalan dan melindungi organ vital, pemelihara suhu tubuh,
pelumas dan membantu pengeluaran sisa pencernaan.
Sumber lemak :
a. Minyak nabati : kelapa, sawit, kacang tanah, kedelai, jagung
b. Menyak hewani : mentega, margarin, lemak daging dan
ayam
c. Kacang-kacangan, biji-bijian, daging, ayam gemuk, krim,
susu, keju, telur, kuning telur, dan alpukat
c) Protein
Molekul makro dalam tubuh terbesar setelah air dan berada pada
setiap sel hidup. Protein merupakan penyusun bagian tubuh sebanyak
1/5 bagian.
• ½ dalam otot, 1/5 pada tulang dan tulang rawan, 1/10 bawah
kulit, Dan sisanya dalam cairan tubuh

Sumber protein :

- Protein nabati : kacang kedelai, kacang merah, kacang


tanah terkelupas, kacang hijau, kacang mete, bayang,
kangkong, wortel, tomat, dll
- Protein hewani : daging sapi, ayam, telur bebek, telur
ayam, udang segar, ikan segar, tepung susu/dan krim, keju,
dan kerupuk udang
2. Zat Gizi Mikro
a) Vitamin
Senyawa organic yang tersusun dari karbon hidrogen, oksigen, dan
nitrogen atau elemen lain yang dibutuhkan dalam jumlah kecil agar
metabolism, pertumbuhan dan perkembangan berjalan normal.
b) Mineral
Komponen utama tubuh atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot
yang berperan dalam metabolism tubuh dan membantu mengatur
tekanan osmotic dalam tubuh, transisi sel saraf dan kontraksi otot.
c) Air
Air berperan sebagai pelarut dan pengangkut gizi, katalisator dalam
reaksi biologik, pengatur suhu tubuh, fasilitator pertumbuhan dan
peredam benturan organ-organ tubuh.

b. Kebutuhan Gizi Lanjut Usia


1) Energi
Jumlah sel-sel otot dan sel-sel lemak menurun sehingga kebutuhan energi
menurun. Energi berkurang 5% setiap 10 tahun.
2) Karbohidrat
Lansia membatasi mengkonsumsi sumber makanan karbohidrat, apalagi jika
menunjukkan tanda-tanda peningkatan kadar gula darah.
3) Protein
Tidak perlu dikurangi saat lansia, tetapi juga tidak perlu berlebihan (bisa
mengakibatkan gangguan ginjal), usia lanjut tetap membutuhkan protein
karena sebagai zat pengatur untuk mengganti sel-sel yang rusak. Sintesis
protein tidak sebaik saat muda oleh karena itu pemilihan zat protein harus yang
baik.
4) Lemak
Lemak jenuh secukupnya (berlebih bisa mengakibatkan hiperkolesterolemia).
Contoh lemak yang bagus adalah susu.

B. Analisis Artikel
Dalam artikel ini terdapat hasil nilai MMSE meningkat secara signifikan dengan
peningkatan asupan karbohidrat. Rata-rata skor MMSE lansia dengan asupan karbohidrat
< 100% AKG (angka kecukupan gizi) lebih rendah dibandingkan dengan asupan
karbohidrat e" 100% AKG.
Dan hasil penelitian yang dilakukan pada 260 lansia berumur 65 tahun sampai
dengan 90 tahun ditemukan bahwa asupan lemak, asam lemak jenuh dan kolesterol yang
rendah tidak hanya meningkatkan status kesehatan tetapi juga secara signifikan
meningkatkan fungsi kognitif. Asupan protein yang cukup dapat menghindari terjadinya
abnormalitas asam amino yang berguna untuk sintesis neurotransmitter dan asupan
karbohidrat yang tinggi dapat meningkatkan skor MMSE.

C. Elaborasi Materi Perkuliahan dengan Hasil Penelitian


Dalam materi maupun analisis artikel ini sama-sama membahas tentang peran zat
gizi makro yaitu karbohidrat, lemak dan protein.
Pada artikel dijelaskan bahwa zat gizi makro bila dikonsumsi dalam jumlah tertentu
dapat mencegah terjadinya demensia dengan meningkatkan fungsi kognitif, sebaliknya
juga dapat mempercepat terjadinya demensia dengan memperburuk fungsi kognitif.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Zat gizi makro merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar oleh tubuh.
Zat gizi makro merupakan sumber utama penghasil energi bagi tubuh. Secara garis
besar dibedakan menjadi 3 macam yaitu karbohidrat,protein dan lemak.
Dalam fungsinya zat gizi makro ini saling berhubungan dan berperan dalam
pertumbuhan, perkembangan, penuaan, menjaga kesehatan dan mencegahatau
penyebab munculnya berbagai penyakit degenerative jika dikonsumsi dalam jumlah
kurang/kelebihan.

B. Saran
Bagi anggota keluarga diharapkan agar lebih aktif mencari informasi Kesehatan
terutama tentang pentingnya zat gizi makro bagi tubuh dan akibat dari
kurang/kelebihan zat gizi makro pada lansia sehingga faktor risiko terjadinya penyakit
degeneratif dapat di cegah.
DAFTAR PUSTAKA

Idral, P. (2015). Peran zat gizi Makro terhadap Kejadian Demensia Pada Lansia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 3(2), 89–92.

Lampiran (artikel ilmiah)

Anda mungkin juga menyukai