Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KEBUTUHAN NUTRISI

ZENTARO ASYSYAUQI
(4338114901230071)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS HORIZON INDONESIA
Jln. Pangkal Perjuangan Km, 1 By Pass Karawang – Jawa Barat
A. JUDUL
“ Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan dengan Kebutuhan Nutrisi “

B. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Tubuh memerlukan energi dan fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan
tubuh, mempertahankan, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang
rusak. Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses
metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme
(pemecahan).

Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme


tubuh serta faktor-faktor yang memengaruhinya.Secara umum faktor yang
memengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan
metabolisme basal, faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang
mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan nutrisi, faktor
sosioekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
nutrisi.

Nutrisi adalah zat-zat gisi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-
bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan
sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan
zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto, Wartonah, 2006 :26).

Menurut Alimul (2015), nutrisi merupakan proses pemasukan dan


pengolahan zat makanan oleh tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan
digunakan dalam aktivitas tubuh. Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi
energi bagi aktivitas tubuh,membentuk struktur kerangka dan jaringan
tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh (Mubarak,
2008:27).
Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai elemen yang dibutuhkan untuk
proses dan fungsi tubuh. Kebutuhan energi didapatkan dari berbagai nutrisi,
seperti: karbohidrat, protein, lemak, air, vitamin, dan mineral (Potter and Perry,
2010 :275).

Menurut Tarwoto, Wartonah (2006), Elemen nutrient/zat gizi terdiri atas:


1. Karbohidrat.
2. Protein.
3. Lemak.
4. Vitamin.
5. Mineral.
6. Air.

Karbohidrat, lemak, dan protein disebut energi nutrient karena


merupakan sumber energi dari makanan; sedangkan vitamin, mineral, dan air
merupakan substansi penting untuk membangun, mempertahankan, dan mengatur
metabolisme jaringan tubuh.Fungsi zat gizi adalah:

1. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
2. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikian jaringan.
3. Sebagai pelindung dan pengatur.

a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi
dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat mengahasilkan 4
kilokalori (kkal). Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk
glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah sintesis dari
glukosa. Pemecahan energi selama masa istirahat/puasa. Kelebihan energi
karbohidrat berbentuk asam lemak.

a. Jenis karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi
tiga jenis yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
1) Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana
dan merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini
molekul dapat langsung diserap oleh pembuluh darah. Jenis dari
monosakarida adalah glukosal dektrosa yang banyak terdapat pada
buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada buah,
sayuran, madu, dan galaktosa yang berasal dari pecahan disakarida.

2) Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrosa, maltose, dan laktosa. Sukrosa dan
maltose banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa yaitu
merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun susu
hewan.

3) Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis
polisakarida adalah zat pati, glikogen, dan selulosa.

b. Fungsi karbohidrat
1) Sumber energi yang murah.
2) Sumber energi utama bagi otak dan saraf.
3) Membuat cadangan tenaga tubuh.
4) Pengaturan metabolisme lemak.
5) Untuk efesiensi penggunaan protein.
6) Memberikan rasa kenyang.

c. Sumber karbohidrat
Sumber karbohidrat umumnya adalah makanan pokok, umumnya
berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu,
singkong, dan lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani berbentuk
glikogen.
d. Metabolisme karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui
pencernaan, absorpsi, dan metabolisme.

e. Metabolisme karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui
pencernaan, absorpsi, dan metabolisme.Pencernaan adalah memecahkan
makanan menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat diabsorpsi melalui
cairan tubuh. Mekanisme pencernaan bisa secara mekanik maupun secara
kimia. Pencernaan secara mekanik melibatkan fungsi saraf dan otot untuk
memindahkan makanan dalam saluran pencernaan melalui kontraksi otot,
pencernaan secara kimia melalui tipe sekresi yang diproduksi pada saluran
pencernaan. Ada 4 tipe produk sekresi yang dapat membantu pencernaan
yaitu enzym yang spesifik, Hcl, mucus, air, dan elektrolit.
Zat gizi diabsorpsi oleh usus kecil dan bagian proksimal usus besar
metabolisme karbohidrat mengandung tiga proses :

1) Perubahan dari katabolisme glikogen menjadi glukosa, kabon dioksida,


dan air disebut Glikogenolisis.
2) Perubahan dari anabolisme glukosa menjadi glikogen disebut
Glikogenesis.
3) Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut
Glukoneogenesis.

f. Masalah-masalah yang terkait dengan karbohidrat


Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP) atau Protein Energi
Malnutrisi (PEM) dan penyakit kegemukan karena ketidakseimbangan
antara asupan dengan energi yang dibutuhkan. Penyakit akibat gangguan
metabolisme karbohidrat tampak pada Diabetes Mellitus.

b. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Setiap 1gram protein menghasilan 4 kkal. Bentuk
sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan dalam
jaringan dalam bentuk hormone dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat
disintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dari makanan. Jenis asam amino
esensial diantaranya lisin, triptofan, fenilalanin, leusin.Berdasarkan susunan
kimianya, protein dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu:

a) Protein sederhana
Jenis protein ini tidak berkaitan dengan zat lain, misalnya abumin dan
globulin.

b) Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti glikogen
membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein.

c) Turunan atau devirat dari protein


Termasuk dalam turunan protein adalam albuminosa, pepton, dan gelatin.

a. Fungsi Protein
1) Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan
osmotik koloid, keseimbangan asam.
2) Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan.
3) Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan homon.
4) Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak.
5) Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat menyimpan
dan meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genes.

b. Sumber Protein
1) Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu,
daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam, dan sebagainya.
2) Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti jagung,
kedelai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.

c. Metabolisme Protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan
dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein
menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam usus
halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim tripsin dari
pankreas dan selanjutnya diserap atau berdisfusi ke aliran darah yang
menuju ke hayi. Asam-asam amino disebar oleh hati ke jaringan tubuh
untuk mengganti sel-sel yang rusak dan sebagian digunakan untuk
membuat protein darah. Karena protein dapat larut dalam air sehingga
umumnya dapat dicerna secara sempurna sehingga hampir tidak tersisa
protein makanan dalam feses.

Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati


kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya seghingga terpecah menjadi dua
macam zat yaitu asam organik dan amoniak (NH3). Amoniak dibuang
melalui ginjal, sedangkan asam organic dimanfaatkan sebagai sumber
energi.

Faktor-faktor yang memengaruhi kebutuhan protein di antaranya:


1) Berat badan individu.
2) Aktivitas.
3) Keadaan pertumbuhan, bayi: 3gr/kg BB, anak-anak: 1,75-2,5gr/kg
BB, dan pada remaja sampai dengan lanjut usia: 1,25-1,75gr/kg
BB.
4) Pada wanita hamil ditambah 10gr/hari.
5) Pada ibu menyusui ditambah 20gr/hari.
6) Keadaan/kondisi kesehatan.

c. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. Berdasarkan
ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi:
a) Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol.
b) Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid yaitu ikatan lemak
dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan glikogen.

a. Fungsi lemak
1) Memberikan kalori, di mana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa
oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
2) Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
3) Memberikan asam-asam lemak esensial.

b. Sumber lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak
nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti yang
terdapat pada kacang-kacangan, kelapa, dan lain-lain. Sedangkan lemak
hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang
seperti pada daging sapi, kambing, dan lain-lain.

c. Metabolisme lemak
Pencernaan lemak dimulai dari lambung dengan bantuan enzim
lipase yang berasal dari pankreas. Di dalam duodenum trigliserida dipecah
menjadi diglyserida, monoglysakarida, dan asam lemak bebas dengan
bantuan lipase. Asam lemak bebas rantai panjang tidak larut dalam air
tetapi berkaitan dengan garam-garam empedu dan dapat larut (emulsi).
Lemak kemudian diserap ke darah menuju ke hati. Di dalam hati sebagian
digunakan untuk energi, sebagian diubah menjadi zat keton, dan sebagian
lagi disimpan dalam bentuk lemak badan. Apabila tubuh kehabisan
glikogen maka lemak badan akan diambil kembali. Mula-mula lemak
badan menjadi fosfolipid, kemudian dalam hati dalam bentuk lemak bebas,
jika dalam makanan terdapat kelebihan karbohidrat atau lemak dari
kebutuhan tubuh maka kelebihan tersebut disimpan sebagai cadangan
tenaga. Lemak cadangan disimpan disekitar jantung, paru-paru, ginjal, dan
alat tubuh yang lain. Simpanan lemak dalam tubuh digunakan sebagai:

1) Cadangan tenaga/energi.
2) Bantalan bagi alat-alat tubuh seperti ginjal, biji mata.
3) Mempertahankan panas tubuh.
4) Perlindungan tubuh terhadap trauma, zat-zat kimia berbahaya.
5) Membentuk postur tubuh.
d. Mineral
Mineral adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena
perannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan
menjadi makromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100mg atau lebih; dan
mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100mg. Termasuk dalam
makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat sedangkan yang termasuk
dalam mikromineral adalah klorida, yodium, iron, zinc.
Secara umum fungsi dari mineral adalah:

1) Membangun jaringan tulang.


2) Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh.
3) Memberikan elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf.
4) Membuat berbagai enzim.

e. Vitamin
Vitamin adalah sustansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada
makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam
proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator. Vitamin dapat
dikasifikasikan menjadi:

1) Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic
acid, serta vitamin C.
2) Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A, D, E, K.
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan kesehatan.

f. Air
Air adalah komponen tubuh yang sangat penting karena fungsi sel
bergantung pada lingkungan air.Air membentuk 60-70% berat tubuh total.
Persentase air dalam seluruh tubuh lebih besar untuk orang kurus daripada
orang yang obesitas karena otot terdiri atas lebih banyak air daripada jaringan
yang lain, kecuali darah. Bayi memiliki persentase total air yang paling besar
dalam tubuh, dan lansia memiliki persentase total air yang paling sedikit. Saat
kehilangan air, seseorang tidak akan mampu bertahan hidup lebih dari
beberapa hari.

Individu memenuhi cairan yang dibutuhkan dengan minum air dan


makan makanan yang tinggi air, seperti buah-buahan, dan sayur-sayuran segar.
Air juga di produksi selama proses pencernaan saat makanan dioksidasi. Pada
individu yang sehat, asupan cairan dari berbagai sumber sama dengan
keluaran cairan melalui eleminasi, respirasi dan keringat. Seseorang yang sakit
memiliki kebutuhan cairan yang meningkat.Sebaliknya, seseorang yang sakit
juga mengalami penurunan kemampuan untuk mengekskresikan cairan yang
menyebabkan dibutuhkannya restriksi cairan.

Tubuh membutuhkan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk


metabolisme dan perbaikan sel, fungsi organ, pertumbuhan, serta pergerakan
tubuh.Laju metabolisme basal (Basal Metabolic Rate/ BMR) adalah energi
yang di butuhkan untuk memepertahankan aktivitas kelangsungan hidup
(bernapas, sirkulasi, denyut jantung, dan suhu) pada periode waktu tertentu
saat istirahat. Faktor-faktor seperti usia, berat badan, jenis kelamin, demam,
kelaparan, menstruasi, penyakit, cidera, infeksi, tingkat aktivitas, atau fungsi
tiroid dapat memengaruhi kebutuhan energi. Penggunaan energi istirahat
(Resting Energy Expenditure/ REE) atau laju metabolisme istirahat adalah
jumlah energi yang dibutuhkan oleh individu selama 24 jam sehingga tubuh
dapat mempertahankan semua aktivitas kerja internal saat beristirahat. Faktor
yang memengaruh metabolisme adalah penyakit, kehamilan, laktasi, dan
tingkat aktivitas. Di rumah sakit, hitung kebutuhan energi dengan menghitung
konsumsi oksigen, produksi karbon dioksida, dan ekskresi nitrogen rata-rata
pada table metabolisme (Potter and Perry, 2010 :274).

Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan


merupakan faktor penting dalam menentukan status nutrisi(Wartonah
Tarwoto, 2006 : 26-29).
Keseimbangan energi
Energi adalah kekuatan untuk bekerja. Manusia membutuhkan energi
untuk terus-menerus berhubungan dengan lingkungannya.

Keseimbangan energi = Pemasukan energi – pengeluaran energi


Atau
Pemasukan energi = Total pengeluaran energi (panas + kerja + energi yang
disimpan)
Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi maka
akan terjadi keseimbangan negatif sehingga cadangan makanan dikeluarkan,
hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan. Sebaiknya, jika
pemasukan energi lebih banyak dari pengeluaran energi maka terjadi
keseimbangan positif, kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh sehingga
terjadi peningkatan berat badan.

Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass


Index (BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).

1. Body Mass Index (BMI)


Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang
dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam
tubuh dan sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan
(over weight) dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan:

BB( Kg) BB ( pon ) x 704,5


atau
TB ( M ) TB(inci)2

2. Ideal Body Weight (IBW)


Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi
tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam
sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
Kegiatan yang membutuhkan energi, antara lain:
1) Vital kehidupan, pernapasan sirkulasi darah, suhu tubuh, dan lain-
lain.
2) Kegiatan mekanik otot.
3) Aktivitas otot dan saraf.
4) Energi kimia untuk membangun jaringa, enzim, dan hormon.
5) Sekresi cairan pencernaan.
6) Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan.
7) Pengeluaran hasil metabolisme

Faktor-faktor yang memengaruhui kebutuhan energi:


1. Peningkatan basal metabolism rate.
2. Aktivitas tubuh.
3. Faktor usia.
4. Suhu lingkungan.
5. Penyakit atau status kesehatan.

2. Faktor yang mempengaruhi nutrisi


Menurut Alimul (2015) faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah
sebagai berikut:
1) Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
memengaruhi pola konsumsi makan.Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami
kebutuhan gizi.

2) Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi
dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah,
tempe merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan
bahan makanan yang layak untuk dimakan karena masyarakat
menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan
derajat mereka.
3) Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu juga dapat memengaruhi status gizi.Misalnya di beberapa daerah,
terdapat larangan makan pisang dan papaya bagi para gadis
remaja.Padahal, makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat
baik.Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap
dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber protein
yang sangat baik bagi anak-anak.

4) Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kekurangan variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.Kesukaan dapat
mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai
dengan yang diharapkan.

5) Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit.Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang
tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluargannya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

3. Tanda dan gejala


1) Defisit nutrisi
a. Data mayor
- Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal
b. Data minor
- Cepat kenyang setelah makan
- Kram/nyeri abdomen
- Nafsu makan menurun
- Bising usus hiperaktif
- Otot pengunyah lemah
- Otot menelan lemah
- Membran mukosa pucat
- Sariawan
- Serum albumin turun
- Rambut rontok berlebihan
- Diare

4. Komplikasi
Alimul, Aziz (2015) menuliskan secara umum, gangguan kebutuhan
nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan nutrisi, obesitas, malnutrisi,
diabetes militus, hipertensi, jantung coroner, kanker, dan anoreksia nervosa.

1) Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal)
atau risiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi
untuk kebutuhan metabolisme.

2) Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebih.

3) Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai
lebih dari 20% berat badan normal.Status nutrisinya adalah melebihi
kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan penurunan
dalam penggunaan kalori.

4) Malnutrisi
Malnutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi
yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
5) Diabetes Melitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau penggunaan karbohidrat secara berlebihan.

6) Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan seperti penyebab dari obesitas,
serta asupan kalsium, natrium dan gaya hidup yang berlebihan.

7) Penyakit Jantung Koroner


Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang sering
disebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok.
Gangguan ini sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang
tidak sehat, obesitas, dan lain-lain.

8) Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
konsumsi lemak secara berlebihan.

9) Anoreksia Nervosa
Anoreksia Nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak
dan berkepanjangan, ditandai dengan adanya konstipasi, pembengkakan
badan, nyeri abdomen, kedinginan, letargi, dan kelebihan energi.

5. Pemeriksaan penunjang
Pemerikasaan diagnose dapat dilakukan melalui pemeriksaan
laboratorium dengan ketentuan nilai normal yakni sebagai berikut:
 Albumin (N: 4-5,5 mg/100 ml).
 Ransferin (N: 170-25 mg/100 ml).
 Hb (N: 12 mg %).
 BUN (N: 10-20 mg/100 ml).
 Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100
ml,wanita: 0,5- 1,0 mg/100 ml).

6. Penatalaksanaan
Pelaksanaan (Tindakan) yang dapat dilakukan pada klien yang
mengalami ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah
sebai berikut:

1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral


Pemberian nutrisi melalui oral merupakan tindakan keperawatan yang
dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi
secara sendiri dengan cara membantu memberikan makan/nutrisi melalui
oral (mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan
membangkitkan selera makan pada pasien.

2. Pemberian Nutrisi Melalui Pipa Penduga/Lambung


Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung merupakan
keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan dengan cara
memberi makanan melalui pipa lambung atau pipa penduga. Tujuannya
adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.

3. Pemberian Nutrisi Melalui Parenteral


Pemeberian nutrisi melalui parenteral merupakan pemberian nutrisi
berupa cairan infus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui dara vena,
baik secara sentral (untuk nutrisi parenteral total) ataupun vena perifer
( untuk nutrisi parenteral parsial). Pemberian nutrisi melalui parenteral
dilakukan pada pasien yang tidak bisa makan melalui oral atau pipa
nasogastric dengan tujuan untuk menunjang nutrisi enteral yang hanya
memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi harian.
C. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian keperawatan
1. Riwayat keperawatan dan diet
a. Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan.
b. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?
c. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode
waktunya?
d. Adakah toleransi makan/minum tertentu?

2. Faktor yang memengaruhi diet


a. Status kesehatan.
b. Kultur dan kepercayaan.
c. Status social ekonomi.
d. Faktor psikologis.
e. Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.

3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan fisik: apatis, lesu.
b. Berat badan: obesitas, kurus (underweight).
c. Otot: flaksia/lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
d) Sistem saraf: bingung, rasa terbakar, paresthesia, reflek menurun.
e) Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran
liver/lien.
f) Kariovaskuler: denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi.
g) Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah.
h) Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada.
i) Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membrane mukosa
pucat.
j) Gusi: pendarahan, peradangan.
k) Lidah: edema, hiperemis.
l) Gigi: karies, nyeri, kotor.
m) Mata: konjungtiva pucat, kering, exotalmus, tanda-tanda infeksi.
n) Kuku: mudah patah.
o) Pengukuran antropometri:
- Berat badan ideal : (TB-100) ± 10%
- Lingkar pergelangan tangan
- Lingkar lengan atas (MAC):
Nilai normal Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm

- Lipatan kulit pada otot trisep (TSF):


Nilai normal Wanita : 16,5-18 cm
Pria : 12,5-16,5 cm

Pengkajian status nutrisi klien ditunjang dengan pemeriksaan


laboratorium. Klien diperiksa darah dan urinnya yang meliputi
pemeriksaan hemoglobin, hemaktokrit, albumin. Albumin berfungsi untuk
memelihara kesembangan cairan dan elektrolit serta untuk transportasi
nutrisi dan hormone.

1. Hemoglobin normal
Pria : 13-16 g/dl
Wanita : 12-14 g/dl

2. Hematokrit normal
Pria : 40-48 vol %
Wanita : 37-43 vol%

3. Albumin normal
Pria dan wanita: 4-5,2 g/dl
2. Masalah keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi,
sebagaimana menurut SDKI,SLKI,SIKI adalah sebagai berikut:
No Diagnosis Kriteria Hasil Intervensi
. Keperawatan
Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi (I.03119) :
(D.0019) keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi
a. Data mayor diharapkan status nutrisi membaik - Identifikasi status nutrisi
- Berat badan dengan kriteria hasil : - Identifikasi alergi dan
menurun minimal - Porsi makan yang dihabiskan intoleransi makanan
10% dibawah meningkat - Identifikasi makanan yang
rentang ideal - Kekuatan otot mengunyah disukai
b. Data minor meningkat - Identifikasi kebutuhan kalori
- Cepat kenyang - Kekuatan otot menelan dan jenis nutrien
setelah makan meningkat - Identifikasi perlunya
- Kram/nyeri - Serum albumin meningkat penggunaan selang nasogastrik
abdomen - Verbalisasi keinginan untuk - Monitor asupan makanan
- Nafsu makan meningkatkan nutrisi - Monitor berat badan
menurun meningkat - Monitor hasil pemeriksaan
- Bising usus - Perasaan cepat kenyang laboratorium
hiperaktif menurun Terapeutik
- Otot pengunyah - nyeri abdomen menurun - Lakukan oral hygiene sebelum
lemah - sariawan menurun makan, jika perlu
- Otot menelan - rambut rontok menurun - Fasilitasi menentukan
lemah - diare menurun pedoman diet (mis. Piramida
- Membran - berat badan membaik makanan)
mukosa pucat - IMT membaik - Sajikan makanan secara
- Sariawan - Frekuensi makan membaik menarik dan susu yang sesuai
- Serum albumin - Nafsu makan membaik - Berikan makanan tinggi serat
turun - Bising usus membaik untuk mencegah konstipasi
- Rambut rontok - Tebal lipatan kulit trisep - Berikan makanan tinggi kalori
berlebihan membaik dan tinggi protein
- Diare - Membran mukosa membaik - Berikan suplemen makanan,
jika perlu
- Hentikan pemberian makanan
melalui selang nasogastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
- Anjurkan posisi duduk, jika
mampu
- Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
Pereda nyeri, antlemetik), jika
perlu
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu

3. KRITERIA EVALUASI
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat
dinilai dari adanya kemampuan dalam :
1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan
dalam makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang
dari kebutuhan.
2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda
kekurangan atau kelebihan berat badan.
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan
adanya proses pencernaan makan yang adekuat.
4. Menyatakan pemahaman kebutuhan nutrisi.
5. Menunjukkan penurunan berat badan dengan pemeliharaan kesehatan
optimal.

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Linda Jual. 2012. Buku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC

dalam Praktik. Jakarta: EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul.2015. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Edisi 2 Buku 2.

Jakarta:Salemba Medika

Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori dan Aplikasi

Nanda NIC-NOC.2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis EdisiRevisi Jilid 1. Jakarta: ECG

Nanda NIC-NOC.2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis Edisi Revisi Jilid 2. Jakarta: ECG

Potter & Perry. 2010. Fundamental of Nursing Fundamental Keperawatan, Buku

3 Edisi 7.Jakarta: Elsevier

Salemba Medika

Tarwoto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Jakarta:

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :

definisi dan indikator diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia :

definisi dan indikator diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan Indonesia :

definisi dan indikator diagnostik. Jakarta Selatan : DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai