S DENGAN
Disusun Oleh :
SEMARANG
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Nutrisi adalah suatu substansi organic yang dibutuhkan oleh organisme
untuk fungsi normal system tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan suatu
kesehatan. Nutrisi adalah suatu proses pengambilan zat-zat makanan yang
penting. Nutrisi adalah zat-zat gizi yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit untuk menerima makanan atau bahan dari lingkungan hidup dan
menggunakan bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta
mengeluarkan zat sisa (hasil metabolisme)
Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan di dalam
tubuh, mengatur proses dalam tubuh sebagai sumber tenaga / energy bagi
aktivitas tubuh sebagai proses kimia dalam tubuh manusia.
System pencernaan adalah saluran yang menerima makanan dari luar
untuk selanjutnya diserap oleh tubuh sebagai sumber energy dengan proses
pencernaan dengan enzim dan zat lainnya. System pencernaan sendiri terdiri
atas mulut (gigi, lidah dan kelenjar ludah), kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar dan anus.
a. Status Nutrisi
Status nutrisi merupakan factor penting dalam pemecahan makanan,
pencernaan, absorpsi dan asupan makanan.
1) Keseimbangan energi
Energy adalah suatu kekuatan untuk kerja. Manusia membutuhkan
energy untuk terus menerus berhubungan dengan lingkungannya.
Keseimbangan Energi = Pemasukan Energi + Pengeluaran
Atau
Pemasukan Energi = Total pengeluaran energy
(Panas+kerja+energy simpanan)
Pemasukan energy merupakan energy yang dihasilkan selama
oksidasi makanan. Makanan merupakan sumber utama energi
manusia. Dari makanan yang dimakan kemudian dipecah secara
kimiawi menjadi protein, lemak, dan karbohidrat. Besarnya energi
yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kalori juga disebut satu
kalori besar (K) atau Kkal adalah jumlah panas yang dibutuhkan
untuk menaikan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius. Satu kkal = 1
K atau sama dengan 1.000 kalori. Ketika makanan tidak tersedia
maka akan terjadi pemecahan glikogen yang merupakan cadangan
karbohidrat yang disimpan dalam hati dan jaringan otot.
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh
untuk men-support jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh.
Cadangan energi tubuh berbentuk senyawa fosfat seperti adenosin
triphosfat (ATP).Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal
Metabolisme Rate (BMR) dan aktifitas fisik. Kebutuhan energi tiap
hari ditentukan dengan rumus = (BMR + 24) + (0.1 X Konsumsi
kkal setiap hari + energi untuk aktivitas).
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh
pada saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti
pergerakan jantung, pernapasan, peristaltic usus, kegiatan kelenjar-
kelenjar tubuh. Kebutuhan kalori basal dipengaruhi oleh :
Usia
Jenis kelamin
Tinggi dan Berat Badan
Kelainan endokrin
Suhu lingkungan
Keadaan sakit
b. Komponen-komponen Nutrisi
1) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama.. Hampir 80% energi
dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan
4 kkal. Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk
glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah
sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa istirahat/puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
Jenis Karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi 3
jenis yaitu : Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling
sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Dalam
bentuk ini molekul dapat langsung diserap oleh pembuluh darah.
Jenis dari Monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak
terdapat pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat
pada buah, sayuran, madu, dan glukosa yang berasal dari pecahan
disakarida.
Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa.
Sukrosa dan maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan
laktosa merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu
maupun susuhewan.
Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida.
Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
Fungsi Karbohidrat
Sumber energi yang murah
Sumber energi utama bagi otak dan syaraf
Membuat cadangan tenga tubuhPengaturan metabolisme tubuh
Untuk efesiensi penggunaan protein
Memberikan rasa kenyang
Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat umunya adalah makanan pokok, umumnya
berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu,
singkong, dan lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani
berbentuk glikogen.
Metabolisme Karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui
pencernaan, absorpsi, dan metabolisme. Metabolisme Karbohidrat
berbentuk monosakarida dan disakarida diserap melalui mukusa
usus. Setelah proses penyerapan (dalam pembuluh darah) semua
berbentuk monosakarida. Monosakarida (Fruktosa, Galaktosa,
Glukosa) yang masuk bersama-sama darah dibawa ke hati. Di dalam
hati Monosakarida diubah menjadi glukosa dan dialirkan melaui
pembuluh darah ke otot. Di dalam otot glukosa dibakar membentuk
glikogen melalui Proses Glikoneogenesis.
2) Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan
mengganti jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4
kkal. Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino
disimpan didalam jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam
amino esensial tidak dapat disintesis didalam tubuh tetapi harus
didapatkan dari makanan. Jenis asam amino esensial diantaranya
lisin, triptofan, fenilanin, leusin.
Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi 3
golongan yaitu :
Protein sederhana
Jenis ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya abumin,dan
globulin.
Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat seperti dengan
glikogen membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin
membentuk kromoprotein.
Turunan atau devirat dari protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan
gelatin.
Fungsi Protein
Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan
osmotic koloid, keseimbangan asam.
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
Pengaturan metabolisme
Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak
Dalam bentuk kromosom, proein berperan sebagai tempat
menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan.
Sumber protein
Protein hawani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu,
daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam dan sebagainya.
Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti
jagung, kedelai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
Metabolisme Protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan
dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein
menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam
usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim
tripsin dari pancreas dan selanjutnya diserap atau berdifusi ke aliran
darah yang menuju ke hati.Asam-asam amino disebar oleh hati ke
jaringan tubuh untuk menganti sel-sel yang rusak dan sebagian
digunakan untuk membuat protein darah. Karean protein dapat larut
dalam air sehingga umumnya dapat dicerna secara sempurna dan
hampir tidak tersisa protein makanan dalam feses.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke
hati kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah
menjadi dua macam zat yaitu asam organic dan amoniak. Amoniak
dibuang melalui ginjal, sedangkan asam organic dimanfaatkan
sebagai sumber energi.
3) Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar.
Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi :
Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan
gliserol
Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid, yaitu ikatan
lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan
glikogen.
Fungsi Lemak
Memberikan kalori, dimana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa
oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
Memberikan asam-asam esensial
Sumber Lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani.
Lemak nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh
seperti terdapat pada kacang-kacangan, kelapa dan lain-lainnya.
Sedangkan Lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh
dengan rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing dan
lainnya.
Metabolisme Lemak
Lemak diserap melalui proses secara pasif dalam bentuk gliserol
asam lemak karena giserol larut dalam air. Gliserol asam lemak
masuk dalam pembuluh darah dan dibawa ke hati. Kemudian
didalam hati dengan proses kimiawi Gliserol diubah menjadi
Glikogen. Bersama metabolisme Hidarat Arang gliserol akan
menghasilkan tenaga. Lemak yang dibakar mempunyai hasil
sampingan yang disebut Colesterol.
4) Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit
pada makanan dan tidak dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin sangat
berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai
katalisator. Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi :
Vitamin yang larut air : Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12,
folic acid, serta vitamin c.
Vitamin yang larut dalam lemak : A , D , E , K
Fungsi utama dari vitamin adalah sebagai bentuk untuk
pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan.
5) Mineral
Mineral adalah elemen anorganik untuk tubuh karena perannya
sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan
menjadi makromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih
dan mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100 mg.
Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat
sedangkan yang temasuk dalam mikromineral adalah klorida,
yodium, iron,zinc. Secara umum fungsi dari mineral adalah :
Membangun jarigan tulang
Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh
Memberikan elektemb elektrolit untuk keperluan otot-otot dan
saraf
Membuat berbagai enzim
6) Air
Air merupakan zat makanan paling dasar yang dibutuhkan oleh
manusia. Tubuh manusia terdiri atas 50-70% air. Bayi memiliki
proporsi air yang lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa.
Semakin tua umur seseorang, maka proporsi air dalam tubuh akan
semakin berkurang. Pada oang dewasa asupan air antara 120-1500
cc per hari, namun dianjurkan 1900 cc untuk optimal. Selain itu, air
yang masuk ke dalam tutbuh melalui makanan 500-900 cc per hari.
Kebutuhan air akan meningkat jika terjadi pengeluran air,
misalnya :
Melalui keringat berlebih
Muntah
Diare
Gejala Dehidrasi
A. PENYEBAB
1. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
keadaan tidak berpuasa atau resiko penurunan berat badan akibat
ketidakcukupan asupan nutrisi kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
2. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang
yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhan nutrisi secara berlebihan.
Tanda klinis :
a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal
b. Adanya jumlah asupan yang berlebihan
c. Aktivitas menurun
Kemungkinan penyebab :
a. Perubahan pola makan
b. Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
3. Obesitas
Obesitas merupakan suatu masalah peningkatan berat badan yang
mencapai lebih dari 20% berat badan normal.
4. Malnutrisi
5. Anoreksia
B. PATOFISIOLOGI
Pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan sebagai akibat dari
stimulasi strees fisik dan psikis yang menyebabkan peningkatan asam
lambung sehingga meningkatkan gas-gas dalam lambung. peningkatan asam
lambung ini memicu pusat lapar di hipotalamus berespon mual, muntah dan
anoreksia. pemenuhan kebutuhan nutrisi lebih dari kebutuhan di stimulasi
dari sters fisik, psikis dan banyaknya aktifitas yang dilakukan memicu pusat
lapar hipotalamus berespon peningkatan nafsu makan dan kebutuhuan
energi tubuh meningkat.
Abnormalitas saluran gastrointestinal bermacam-macam dan
menunjukkan banyak patologi yang dapat mempengaruhi system organ
lain : perdarahan, perforasi, obstruksi, inflamasi dan kanker. Lesi congenital,
inflamasi, infeksi, traumatic dan neoplastik telah ditemukan pada setiap
bagian dan pada setiap sisi sepanjang saluran gastrointestinal.
Bagian dari penyakit organic di mana saluran gastrointestinal dicurigai,
terdapat banyak factor ekstrinsik yang menimbulkan gejala. Stress dan
ansietas sering menjadi keluhan utama berupa indigesti, anoreksia/
gangguan motorik usus, kadang-kadang menimbulkan konstipasi/ diare.
Selain itu status kesehatan mental, factor fisik: seperti kelelahan dan
ketidakseimbangan/ perubahan masukan diet yang tiba-tiba dapat
mempengaruhi saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan perubahan
nutrisi ( Smeltzer, 2002).
C. PATHWAY
Sering makan
Muntah
Peningkatan
berat badan
D. PENGKAJIAN
1. Informasi Umum
Terdiri atas: nama, usia, tanggal lahir, jenis kelamin, suku bangsa,
tanggal masuk rumah sakit, waktu, dari dan diagnosa medis.
2. Komponen pengkajian nutrisi :
a. Antropometri :
Tinggi badan
Berat badan
Berat badan ideal Indeks massa tubuh
RUMUS :
Menurut Brocca :
(Tinggi Badan 100) 10% (Tinggi Badan 100)
Catatan :
Untuk seseorang dengan tinggi badan kurang dari 150 cm atau
seseorang dengan usia diatas 45 th, rumusnya (Tinggi Badan
100)
b. Biokimia :
Hemoglobin
Albumin serum
Hitung limfosit total
c. Clinical :
Kulit
Rambut dan kuku
Membran mukosa
Lidah
d. Diet :
Porsi makan dalam 24 jam
Frekuensi makan
3. Riwayat keperawatan
a. Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas
b. Kesulitan makan (gangguan mengunyah atau menelan)
c. Perubahan nafsu makan
d. Perubahan berat badan
e. Ketidakmampuan fisik
f. Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaruhi dalam
pemilihan makanan
g. Status kesehatan umum dan kondisi medis
h. Riwayat pengobatan
4. Tanda Klinis malnutrisi :
Perhatikan keadaan umum apakah anak tampak sakit, kesadaran dan
keadaan gizinya
Tidak tampak sakit, sakit ringan atau berat
Kesadaran
Status gizi
Inspeksi: proporsi atau postur tubuh
Tanda-tanda vital: Nadi, TD, BB, TB, dan suhu
Kepala : bentuk, besar, lingkar kepala, rambut
Mata : Ketajaman melihat, konjungtiva, katarak, kornea
Mulut : bibir, gigi, mukosa mulut, lidah
Hidung : bentuk, napas cuping, mukosa
Tenggorokan: suara, nyeri (laringitis), epliglotis, tonsil
Kulit : turgor, pigmentasi
Tinjauan Sistem
a. Sistem gastrointestinal
Diit biasa, jumlah makan perhari
Pola diit, makan terakhir
Nafsu/ selera makan, mual muntah
Nyeri ulu hati
Alergi makanan
Masalah menguyah/ menelan
BB, TB, Turgor kulit, tonus otot, edema/asites
Bising usus
b. Sistem integumen
Riwayat gangguan kulit
Abnotmalitas kuku, rambut
Penempilan lesi kulit, penyebab lesi kulit
c. Sistem eliminasi
Pola BAB dan BAK
Kesulitan BAB
BAB terakhir
d. Sistem pengecapan
e. Sistem penciuman
5. Data penunjang
a. Albumin (N: 4-5,5 mg/100ml)
b. Transferin (N:170-25 mg/100ml)
c. Hb (N:12mg%)
d. BUN (N: 10-20 mg?100ml)
e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki: 0,6-1,3 mg/100ml,
wanita: 0,5-1,0 mg/100mg)
6. Riwayat diet
Mencakup data mengenai pola dan kebiasaan makan klien yang
biasa; pilihan makanan, alergi, dan intoleransi; frekuensi, jenis, dan
kuantitas makanan yang dikonsumsi; dan factor social, ekonomi, etnis
atau agama yang mempengaruhi nutrisi.
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
F. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Nutrition Monitoring :
Gerakan badan pasien
dalam batas normal
Monitor mual &muntah
Monitor kadar : Albumin,
Total protein, Hb, Kadar
Hz.
Monitor makanan kesukaan
Monitor
pertumbuhan&perkemban
gan.
Monitor pucat, kemerahan
dan kekeringan jaringan
konjungtiva.
Berhubungan dengan :
a. Kesulitan untuk mencerna makanan
b. Kesulitan untuk menelan makanan
c. Anoreksia, muntah
d. Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien
e. Depresi, stress, isolasi social
f. Peningkatan kebutuhan protein dan vitamin untuk penyembuhan luka dan
penurunan asupan sekunder akibat: pembedahan, medikasi ( mis.
kemoterapi), terapi radiasi, rekontruksi bedah mulut, kawat rahang
g. Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan mulut, akibat : terapi radiasi,
kemoterapi, tonsilektomi
Ditandai dengan:
Data Subjektif :
Pasien mengatakan nyeri abdomen, kram abdomen, menghindari
makan, cepat kenyang setelah mencerna makanan.
Data Objektif :
- Berat badan 20% atau lebih di bawah BB ideal
- Diare
- Bising usus hiperaktif
- Penurunan BB dengan asupan makanan adekuat
- Membran mukosa pucat
- Ketidakmampuan mencerna makanan
- Tonus otot menurun
- Sariawan di rongga mulut
- Kelemahan otot
- Gangguan menelan
- Laborat : Albumin serum, Transferin, Elektrolit
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari Senin tanggal 20 Maret 2017 di Ruang Dahlia Lt. 2
Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang secara autoanamnesa.
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 65 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Status Perkawinan : Tidak Menikah
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sodong Rt 01/02 Purwosari Kab. Semarang
No.RM : 505889
Dx. Medis : BRPN, Odem Epiglotis
Tanggal Masuk RS : 06 Maret 2017
Jam : 21.01
2. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. B
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Sodong Tt 01/02 Purwosari Kab. Semarang
Hubungan dg pasien : Saudara
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : klien mengatakan susah menelan
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan datang ke IGD RSUD Tugurejo pada tanggal 06 Maret
2017 dengan mengeluh tenggorokan terasa sakit, susah menelan dan sesak
napas, kemudian pasien di rawat inap di Ruang Dahlia lt 2. Pada tanggal 20
Maret 2017 dilakukan pengkajian, klien mengeluh sesak napas, susah untuk
menelan karena adanya oedem di epiglotis, klien juga mengeluh batuk
berdahak. Klien mengatakan jika makan klien akan batuk dan mau muntah.
Keluarga klien mengatakan makan tidak habis 1 porsi. Makan hanya 1
sendok setelah itu batuk dan terasa mau muntah. Klien tampak lemas dan
pucat, TD 130/74 mmHg, HR 72 x/menit, RR 25 x/menit, T 36,50 C.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu :
Klien mengatakan punya riwayat Hipertensi dan DM
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan punya riwayat Hipertensi dan DM dari ibunya.
5. Genogram
Ket :
a. Laki-laki e. Pasien
b. Perempuan f. Tinggal bersama
c. Menikah g. Meninggal
d. Memiliki anak
h.
i.
1. REVIEW of SISTEM (ROS)
a. Pola Persepsi Kesehatan
j. Sebelum sakit : klien mengatakan kurang
mengetahui tentang penyakitnya
k. Saat sakit : Klien mengatakan sedikit tahu tentang
penyakit yang di amalinya.
b. Pola Nutrisi
A (Antopomentri )
l. Sebelum sakit : Saat
sakit :
m. TB : 167 cm TB :
167 cm
n. BB : 80 cm BB :
65 cm
o. IMT : 28,7 kg/m2 IMT :
23,3 kg/m2
B (Biokimia)
p. Hb 13.60 g/dL
q. Ht 39.30 % (L)
r. Limfosit 4.80 % (L)
C (Clinical)
s. Rambut : berminyak, kusam
t. Lidah : kotor, merah
u. Membran mukosa : merah kepucatan, kering dan
pecah pecah
v. Kardiovaskuler : 130/74 mmHg, HR 72 x/menit
w. Gastrointestinal : energi menurun, lelah / lemas,
kurang tidur
D (Diit)
x. Klien mengatakan susah untuk menelan, makan
tidak habis 1 porsi, kadang-kadang hanya 1 sendok. Minum 1
liter dalam sehari.
c. Pola Aktifitas
y. Sebelum sakit :
a. Lab
fm. Tanggal : 06 Maret 2017 pukul 23.58
hc.
b. Foto Thorax AP
hd. Klinis BRPN
he. Kesan : Kardiomegali (LV), elongasi aorta
hf. Bronkopnemonia
hg.
c. Terapi Obat
hh. hi. Nama hj. D hk. Indikasi hl. Tanggal dan Waktu
hq. 2 hr. 2 hs. 2
No Obat osis
0/03/17 1/03/17 2/03/17
ht.hu. Metilp hv. 3 hw. Termasuk hx. 0 ic. 0 ih. 0
rednisolon x 125 golongan 8.00 8.00 8.00
hy. id. ii.
mg / IV kortikosteroid
hz. 1 ie. 1 ij. 1
dengan menekan
6.00 6.00 6.00
sistem kekebalan ia. if. ik.
ib. 2 ig. 2 il. 2
tubuh untuk
4.00 4.00 4.00
mengurangi gejala
peradangan.
im. in. Raniti io. 3 ip. Pengobatan iq. 0 it. 0 iw. 0
2 din x 25 jangka pendek untuk 8.00 8.00 8.00
ir. 1 iu. 1 ix. 1
mg / IV tukak lambung.
6.00 6.00 6.00
is. 2 iv. 2 iy. 2
4.00 4.00 4.00
iz. ja. Azithr jb. 2 jd. jh. jl.
jc. Go je. 0 ji. 0 jm. 0
3 omycin x 0,5g /
lon 8.00 8.00 8.00
Drip
jf. jj. jn.
Nacl ga jg. 2 jk. 2 jo. 2
0,9% n 2.00 2.00 2.00
100 mL ant
ibi
oti
k
unt
uk
pe
ng
ob
ata
n
inf
eks
i
na
pas
sal
ura
n
ata
s
da
n
ba
wa
h.
jp. jq. Combi js. 2 ju. Pengobatan jv. 0 ka. 0 kf. 0
4 vent ,5 mL bronkhospasme yang 8.00 8.00 8.00
jr. Pulmic jt. 0 jw. kb. kg.
berhubungan dengan
jx. 1 kc. 1 kh. 1
ort ,25mg /
penyumbatan paru
6.00 6.00 6.00
Nebuliz
kronis. jy. kd. ki.
er jz. 2 ke. 2 kj. 2
4.00 4.00 4.00
kk. kl. RL km. 5 kn. Sebagai ko. kp. kq.
5 00 mL pengganti cairan
yang hilang dari
dalam tubuh.
kr.
d. Tanda-Tanda Vital
ks.kt. Jenis ku. kv. Tanggal
kz. 20/ la. 21/ lb. 22/
Pemeriksaan Waktu
03/17 03/17 03/17
lc. ld. Tek. Darah le. lf. 130 lg. 126 lh. 116
1 Pagi / 90 /85 /70
lk. ll. 121 lm. 122 ln. 107
Siang /78 /65 /60
lq. lr. 129 ls. 104 lt. 113
Malam /76 /66 /74
o o
lu. lv. Suhu lw. lx. 36 ly. 36 lz. 36,
o
2 Pagi C C 6C
o
mc. md. 36, me. 36 mf. 36,
o o
Siang 5C C 5C
o
mi. mj. 36, mk. 37 ml. 36o
Malam 4oC C C
mm. mn. Nadi mo. mp. 72 mq. 80 mr. 77
3 Pagi x/menit x/menit x/menit
mu. mv. 80 mw. 84 mx. 94
Siang x/menit x/menit x/menit
na. nb. 78 nc. 83 nd. 88
Malam x/menit x/menit x/menit
ne. nf. Pernapasan ng. nh. 25 ni. 20x nj. 20
4 Pagi x/menit / menit x/menit
nm. nn. 25 no. 22 np. 20
Siang x/menit x/menit x/menit
ns. nt. 24 nu. 24 nv. 20
Malam x/menit x/menit x/menit
nw. nx. SpO2 ny. nz. 96 oa. 98 ob. 97
5 Pagi % % %
oe. of. 98 og. 97 oh. 99
Siang % % %
ok. ol. 97 om. 98 on. 97
Malam % % %
oo.
op.
oq.
or.
os.
ot.
we.
wi.
wk.
wj.
Hari & wm.
Tan wl. Respon Tanda
ggal Perkembangan Tang
Puk an
ul
wn. wp.Rab ws. S: ww.
u Pasien mengatakan sesak nafas
wq.22/0 berkurang,
wo.
3/20 wt. O:
17 SpO2 pasien 98 %,
wr. 14.0 pasien tampak sudah tidak
0
lemas
TTV : TD : 130/70, S : 37oC, N
: 80 x/menit, RR : 20 x/menit
wu.A : Masalah belum
teratasi
wv. P : Intervensi dilanjutkan
wx. wy.Rab xb. S : xf.
u Pasien mengatakan masih
wz.22/0 sedikit sesak nafas dan kakinya
3/20 sudah tidak kesemutan.
17 xc. O :
xa. 14.0 GDS 146 mg/dl
0 TTV : TD : 130/70 mmHg, S :
37oC, N : 80 x/menit, RR : 20
x/menit, SpO2 98%.
xd. A : Masalah belum
teratasi
xe. P : Intervensi dilanjutkan
xg.
xh.
xi.
xj.
xk.
xl.
xm.
xn.
xo.
xp.
xq.
xr.
xs.
VII. CATATAN KEPERAWATAN
xt. xu. Hari/t xv. Implementasi xw. Respon pasien
No.D gl, waktu
x
xx. yc. Selas Memonitor keadaan yg. DS:
I, a, 21/3/2017 pasien mengatakan
umum pasien
xy. yd. 08.30 Pantau adanya pucat masih sesak nafas,
xz. ye. yh. DO:
ya. yf. dan sianosis pasien tampak lemas
yb. Melakukan
TTV : TD : 130/90
pemeriksaan tanda-
mmHg, S : 38oC, N :
tanda vital
98 x/menit, RR : 30
Memposisikan
x/menit, SpO2 96%.
untuk meringankan
jalan nafas.