Dosen Pengampu:
Yuni Astini. SKM, M. Ke
Disusun Oleh:
Rika Rahmawati Mahmuddah (2214401074)
Karbohidrat, lemak, dan protein disebut energi nutrient karena merupakan sumber
energi dari makanan; sedangkan vitamin, mineral, dan air merupakan substansi
penting untuk membangun, mempertahankan, dan mengatur metabolisme jaringan
tubuh. Fungsi zat gizi adalah:
Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikian jaringan.
Sebagai pelindung dan pengatur
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi dihasilkandari
karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat mengahasilkan 4 kilokalori (kkal).Karbohidrat
yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlahyang sangat sedikit.
Glikogen adalah sintesis dari glukosa. Pemecahan energi selamamasa istirahat/puasa.
Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
1. Jenis karbohidrat
Monosakarida
Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrosa, maltose, dan laktosa. Sukrosa dan maltose banyak pada
makanan nabati, sedangkan laktosa yaitu merupakan jenis gula dalam air susu baik susu
ibu maupun susu hewan.
Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida adalah zat
pati, glikogen, dan selulosa.
2. Fungsi karbohidrat
Sumber energi yang murah
Sumber energi utama bagi otak dan saraf
Membuat cadangan tenaga tubuh
Pengaturan metabolisme lemak
Untuk efesiensi penggunaan protein
Memberikan rasa kenyang
3. Sumber karbohidrat
b. Protein
Protein sederhana
Jenis protein ini tidak berkaitan dengan zat lain, misalnya abumin dan globulin.
Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti glikogen membentuk
glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein.
1. Fungsi Protein
Untuk keseimbangan cairan yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotikkoloid,
keseimbangan asam
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan homon
Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak
Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat menyimpan dan
meneruskan sifat-sifat keturunan dalam bentuk genes
2. Sumber Protein
Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging, telur,
hati, udang, ikan, kerang, ayam, dan sebagainya.
Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti jagung, kedelai,
kacang hijau, terigu, dan sebagainya.
3. Metabolisme Protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan dikeluarkan enzim protease
yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan
pepton di dalam usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim
tripsin dari pankreas dan selanjutnya diserap atau berdisfusi ke aliran darah yang menuju
ke hati. Asam-asam amino disebar oleh hati ke jaringan tubuh untuk mengganti sel-sel
yang rusak dan sebagian digunakan untuk membuat protein darah. Karena protein dapat
larut dalam air sehingga umumnya dapat dicerna secara sempurna sehingga hampir tidak
tersisa protein makanan dalam feses. Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor
kembali ke hati kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi dua
macam zat yaitu asam organic dan amoniak (NH3). Amoniak dibuang melalui
ginjal,sedangkan asam organic dimanfaatkan sebagai sumber energi. Faktor-faktor yang
memengaruhi kebutuhan protein di antaranya:
c. Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. Berdasarkan ikatan kimianya
lemak dibedakan menjadi:
Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan gliserol
Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid yaitu ikatan lemak dengan
garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan glikogen
1. Fungsi lemak
Memberikan kalori, di mana setiap 1 gram lemak dalam peristiwa oksidasi akan
memberikan kalori sebanyak 9 kkal.
Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
Memberikan asam-asam lemak esensial.
2. Sumber lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati mengandung
lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti yang terdapat pada kacang-kacangan, kelapa,
dan lain-lain. Sedangkan lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dengan
rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing, dan lain-lain.
3. Metabolisme lemak
Pencernaan lemak dimulai dari lambung dengan bantuan enzim lipase yang berasal dari
pankreas. Di dalam duodenum trigliserida dipecah menjadi diglyserida,
monoglysakarida, dan asam lemak bebas dengan bantuan lipase. Asam lemak bebas
rantai panjang tidak larut dalam air tetapi berkaitan dengan garam-garam empedu dan
dapat larut (emulsi). Lemak kemudian diserap ke darah menuju ke hati. Di dalam hati
sebagian digunakan untuk energi, sebagian diubah menjadi zat keton, dan sebagian lagi
disimpan dalam bentuk lemak badan. Apabila tubuh kehabisan glikogen maka lemak
badan akan diambil kembali. Mula-mula lemak badan menjadi fosfolipid, kemudian
dalam hati dalam bentuk lemak bebas, jika dalam makanan terdapat kelebihan
karbohidrat atau lemak dari kebutuhan tubuh maka kelebihan tersebut disimpan sebagai
cadangan tenaga. Lemak cadangan disimpan disekitar jantung, paru-paru, ginjal, dan alat
tubuh yang lain. Simpanan lemak dalam tubuh digunakan sebagai:
Cadangan tenaga/energi
Bantalan bagi alat-alat tubuh seperti ginjal, biji mata
Mempertahankan panas tubuh
Perlindungan tubuh terhadap trauma, zat-zat kimia berbahaya
Membentuk postur tubuh
d. Mineral
Mineral adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena perannya sebagai katalis
dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan menjadi makromineral yaitu jika
kebutuhan tubuh 100mg atau lebih; dan micromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari
100mg. Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium fosfat sedangkan
yang termasuk dalam mikromineral adalah klorida,yodium, iron, zinc. Secara umum
fungsi dari mineral adalah:
e. Vitamin
Vitamin adalah sustansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada makanan dan tidak
dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses metabolisme karena
fungsinya sebagai katalisator. Vitamin dapat dikasifikasikan menjadi:
Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic acid, serta
vitamin C
Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A, D, E, K.
f. Air
Air adalah komponen tubuh yang sangat penting karena fungsi sel bergantung pada
lingkungan air. Air membentuk 60-70% berat tubuh total. Persentase air dalam seluruh
tubuh lebih besar untuk orang kurus daripada orang yang obesitas karena otot terdiri atas
lebih banyak air daripada jaringan yang lain, kecuali darah. Bayi memiliki persentase
total air yang paling besar dalam tubuh, dan lansia memiliki persentase total air yang
paling sedikit. Saat kehilangan air, seseorang tidak akan mampu bertahan hidup lebih dari
beberapa hari. Individu memenuhi cairan yang dibutuhkan dengan minum air dan makan
makanan yang tinggi air, seperti buah-buahan, dan sayur-sayuran segar. Air juga di
produksi selama proses pencernaan saat makanan dioksidasi. Pada individu yang sehat,
asupan cairan dari berbagai sumber sama dengan keluaran cairan melalui eleminasi,
respirasi dan keringat. Seseorang yang sakit memiliki kebutuhan cairan yang meningkat.
Seseorang yang sakit juga mengalami penurunan kemampuan untuk mengekskresikan
cairan yang menyebabkan dibutuhkannya restriksi cairan.
Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi ditentukan melalui adanya indeks massa tubuh (body mass
index-BMI) dan berat tubuh ideal (ideal body weight IBW).
1. Body mass index (BMI) Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang
dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai
panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
2. Ideal body weight (IBW) Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi
tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter
dikurangi 100 dan dikurangi atau ditambah 10% dari jumlah tersebut.
A. MULUT
Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air padahewan.
Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem
pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut
dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di
permukaan lidah. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan di
kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih
mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian dari
makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah
juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan
menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan
berlanjut secara otomatis.
B. TENGGOROKAN (FARING)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa
yunani yaitu Pharynk. Skema melintang mulut, hidung, faring,dan laring Didalam
lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini
terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Keatas bagian depan
berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana,
keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang
disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari:
Bagian superior
Bagian yang sangat tinggi dengan hidung. Bagian superior disebut nasofaring, pada
nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga-
Bagian media
Bagian yang sama tinggi dengan mulut. Bagian media disebutorofaring,bagian ini
berbatas kedepan sampai diakar lidah-
Bagian inferior
Bagian yang sama tinggi dengan laring. bagian inferior disebut laringgofaring yang
menghubungkan orofaring dengan laring.
C. KERONGKONGAN (ESOFAGUS)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus.
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.
Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
D. LAMBUNG
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kendang keledai.
Terdiri dari 3 bagian yaitu
Kardia
Fundus
Antrum
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung kedalam kerongkongan. Lambung
berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting :
Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada
terbentuknya tukak lambung.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin
guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
G. PANKREAS
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi
utama yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormone penting
seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan
erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Pankraes terdiri dari 2 jaringan
dasar yaitu :
Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
Pulau pankreas, menghasilkan hormone
H. HATI
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan
memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan. Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan
memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen,
sintesis protein plasma, dan penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang
penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati
biasanya dimulai dalam hepat atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan
pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah
kedalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada
akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi
pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah
diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
I. KANDUNG EMPEDU
Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan
sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada
manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau
gelap bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan
empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus
dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu memiliki 2 fungsi penting
yaitu:
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama
haemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol
Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai
risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolismesecara berlebih.
Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari20%
berat badan normal.Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhanmetabolisme karena
kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaankalori.
Malnutrisi
Malnutrisi adalah masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi padatingkat
seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidaksesuai dengan
kebutuhan tubuh.
Diabetes Melitus
Hipertensi
Kanker
Anoreksia Nervosa
Objektif
Subjektif
Objektif
Obesitas D.0030
Objektif
Objektif
b. Penyebab
Ketidakmampuan menelan makanan
Ketidakmampuan mencerna makanan
Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
Peningkatan kebutuhan metabolisme
Faktor ekonomi (mis: finansial tidak mencukupi)
Faktor psikologis (mis: stres, keengganan untuk makan)
c. Gejala dan tanda mayor
Subjektif (tidak tersedia)
Objektif
Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
d. Gejala dan tanda minor
Subjektif
Cepat kenyang setelah makan
Kram/ nyeri abdomen
Nafsu makan menurun
Objektif
DAFTAR PUSTAKA
Biyatmoko Danang, dkk ( 2020) “Rencana Induk Penelitian 2020 – 2024.” Universitas
Lambung Mangkurat
Pusdatin, 2018. Situasi Balita Pendek (STUNTING) Di Indonesia, Pusat data dan Informasi
Kementrian Kesehatan, Jakarta Selatan.
Ruliati, Israfil, Williyanarti PF, 2020, Peran Keluarga dan Pola Makan Balita Stunting, Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah, vol. no. 1.
Herdman, T.. Heather. (2018). NANDA-1 Diagnosis Keperawatan: Definisi Dan Klasifikasi
2018-2020 Ed 11. Jakarta :EGC
Wijayanti, N. (2017). Fisiologi Manusia dan Metabolisme Zat Gizi. Universitas Brawijaya
Press