DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
JAKARTA 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
ini telah disetujui dan diperiksa oleh Pembimbing Akademik dan Pembimbing Lapangan PBL
Kesehatan Masyarakat I
Pembimbing Akademik
STIKIM
-
Pembimbing Lapangan
HALAMAN PENGESAHAN
Tim Penguji
Penguji I Penguji II
Mengetahui
Ka. Departemen Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
ABSTRAK
Hipertensi adalah penyakit yang menyerang orang berusia lanjut. Selain resiko penyakit
hipertensi dikarenakan lanjut usia, namun juga penyakit hipertensi dapat terjadi pada usia
muda, termasuk remaja, ditemukan semakin meningkat dibeberapa wilayah, salah satunya
yaitu Wilayah Pasar Rebo, Kota Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kuantitatif yang dilaksanakan secara online melalui observasi google formulir (kuisioner) pada
Juli - Agustus 2021 di Wilayah Pasar Rebo, Kota Jakarta Timur. Hasil penelitian terdapat 21%
dengan rentang usia muda yaitu antara 18-24 tahun. Berkisar 90-95% kasus hipertensi di
wilayah Pasar Rebo Kota Jakarta Timur termasuk jenis hipertensi primer, yaitu kondisi
tekanan darah tinggi yang tidak jelas penyebabnya. Sisanya termasuk kategori hipertensi
sekunder, yang disebabkan oleh penyakit tertentu yang umumnya karena penyakit ginjal
turunan/bawaan, kelainan fungsi/bentuk aorta, sleep apnea, penyakit paru obstruktif kronis,
atau masalah tiroid serta mengonsumsi minuman keras, obat-obatan tertentu juga dapat
menyebabkan hipertensi di usia muda. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pola hidup
sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat dan olahraga rutin sehingga terhindar dari resiko
Kata kunci : Hipertensi, Usia Muda, Sekunder, Primer, Pola Hidup Sehat
ABSTRACT
Hypertension is a disease that attacks the elderly. The risk of hypertension due to age, but also
hypertension can occur at a young age, including adolescents, is increasing in several areas,
one of which is the Pasar Rebo Area, East Jakarta City. This research uses a quantitative
descriptive method which is carried out online through google form observations
(questionnaires) in July - August 2021 in the Pasar Rebo Area, East Jakarta City. The results
of the study were 17% with a young age range between 18-24 years. Around 90-95% of
hypertension cases in the Pasar Rebo area of East Jakarta City are classified as primary
hypertension, namely the condition of high blood pressure with no clear cause. The rest
belong to the category of secondary hypertension, which is caused by certain diseases which
are generally hereditary / hereditary diseases, aortic dysfunction / shape, sleep apnea, chronic
obstructive pulmonary disease, or thyroid problems and alcohol, certain drugs can also cause
hypertension young age. Prevention efforts can be done with a healthy lifestyle by consuming
healthy food and regular exercise so as to avoid the risk of hypertension at a young age.
Keywords: Hypertension, Young Age, Secondary, Primary, Healthy Lifestyle
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat-Nya
sehingga kita dapat menyelesaikan laporan praktek belajar lapangan kesehatan masyarakat
yang berjudul “Analisis Faktor Resiko Penyakit Hipertensi Pada Usai Remaja di Wilayah
Pasar Rebo Kota Jakarta Timur" pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM). Senantiasa kami mengucapkan terimakasih telah
1. Prof. Dr Dr. dr. Hafizurrachman, MPH selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) sekaligus sebagai dosen pembimbing Sekolah Tinggi
3. Agustina Sari, S.ST. M.Kes selaku Koordinator Program Studi Sarjana Kesehatan
4. Istiana Kusumawati, S.ST. M.Kes selaku dosen pembimbing sebagai dosen pembimbing
lapangan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju dalam mata kuliah PBL Kesmas 1
4. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Kami
sangat bersyukur telah dapat menyelesaikan laporan ini. Tidak lupa kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun gelar. Besar harapan semoga
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................................ii
ABSTRAK .........................................................................................................................iv
ABSTRACT ......................................................................................................................v
Jaktim ..........................................................................................................................24
6.4.1 Kriteria Rumah Sehat ........................................................................................24
Jaktim ..........................................................................................................................26
Rumah ................................................................................................................26
DAFTAR TABEL
12
15
19
Keturunan ....................................................................................................24
Tabel 6.8 Derajat Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Kriteria Rumah Sehat ...........24
Sehat ............................................................................................................25
Tabel 6.14 Analisis Situasi Kesehatan Skala Rumah Tangga Berdasaran Perilaku
14
14
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan manusia tidak baik maka ia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya
kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, sosial dan ekonomi (Notoatmodjo,
2007:3). Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) yang paling baru yaitu
sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Kesehatan merupakan kondisi
tubuh yang paling penting dalam menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari dalam
kehidupan baik rohani maupun jasmani. Kesehatan tubuh berperan penting dalam
menjalakan aktifitas baik dari segi fisik atau pikiran dimana kesehatan merupakan
modal utama dalam menjalani kehidupan. Begitu pentingnya arti kesehatan sehingga
ada orang memilih lebih baik mati dari pada hidup tidak sehat dan tidak dapat
melakukan apa-apa (Refdinal, 2006:2). Kondisi tubuh antara sehat dan sakit, yaitu
terganggu maka akan mengakibatkan kondisi tubuh yang tidak sehat dan
pikiran terganggu.
Data World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan
diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan
komplikasinya.
Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) tahun 2017 menyatakan
tentang faktor risiko penyebab kematian prematur dan disabilitas di dunia berdasarkan
angka Disability Adjusted Life Years (DAILYs) untuk semua kelompok umur.
Berdasarkan DAILYs tersebut, tiga faktor risiko tertinggi pada laki-laki yaitu merokok,
Sedangkan faktor risiko pada wanita yaitu peningkatan tekanan darah sistolik,
peningkatan kadar gula darah dan IMT tinggi, Menurut data Sample Registration
System (SRS) Indonesia tahun 2014, Hipertensi dengan komplikasi (5,3%) merupakan
penyebab kematian nomor 5 (lima) pada semua umur. Sedangkan berdasarkan data
International Health Metrics Monitoring and Evaluation (IHME) tahun 2017 di
Indonesia, penyebab kematian pada peringkat pertama disebabkan oleh Stroke, diikuti
Alzheimer, Infeksi saluran napas bawah dan Gangguan neonatal serta kecelakaan lalu
lintas.
biaya pelayanan hipertensi mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu pada tahun
2016 sebesar 2,8 Triliun rupiah, tahun 2017 dan tahun 2018 sebesar 3 Triliun rupiah.
pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%),
sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur
31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%).
terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat
serta 32,3% tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
mendapatkan pengobatan.
Alasan penderita hipertensi tidak minum obat antara lain karena penderita
hipertensi merasa sehat (59,8%), kunjungan tidak teratur ke fasyankes (31,3%), minum
obat tradisional (14,5%), menggunakan terapi lain (12,5%), lupa minum obat (11,5%),
tidak mampu beli obat (8,1%), terdapat efek samping obat (4,5%), dan obat hipertensi
Dari data penelitian yang dilakukan oleh Rikesdas (2018), prevalensi prehipertensi
dan hipertensi pada dewasa muda (usia 20-30 tahun) adalah sebesar 35.45% di wilayah
Pasar Rebo.
Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga
penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah
tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan
dunia tapi juga menjadi beban utama sehingga ini menjadi masalah global.
''Semua organ yang memiliki pembuluh darah akan dirusak oleh hipertensi seperti
otak,'' katanya. Organ-organ tubuh yang menjadi target antara lain otak, mata, jantung,
ginjal, dan dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer.
merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan buah serta konsumsi
gula, garam dan lemak berlebih, obesitas, kurang aktifitas fisik, konsumsi alkohol
berlebihan dan stres. Data Riskesdas 2018 pada penduduk usia 15 tahun keatas
didapatkan data faktor risiko seperti proporsi masyarakat yang kurang makan sayur dan
buah sebesar 95,5%, proporsi kurang aktifitas fisik 35,5%, proporsi merokok 29,3%,
proporsi obesitas sentral 31% dan proporsi obesitas umum 21,8%. Data tersebut di atas
khususnya Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di FKTP melalui Pelayanan Terpadu
dengan latar belakang di atas maka di ambil kesimpulan Penelitian ini bertujuan
untuk mengatahui prevalensi hipertensi pada remaja di Kota Jakarta Timur khususnya
1.2. Tujuan
angka kejadian Hipertensi yang terjadi pada usia remaja di wilayah Jakarta Timur
Tahun 2021.
2021.
Tahun 2021.
Tahun 2021.
1.3. Manfaat
yang disebabkan Hipertensi usia remaja di Wilayah Jakarta Timur Tahun 2021.
suatu susunan tenaga kerja medis demi mengurangi tingkat orang yang ingin
sembuh dari penyakit nya dan dengan biaya yang lebih murah dibanding yang
lain
yang sering terjadi pada umumnya. Penelitian ini dapat memberikan saran
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan masyarakat
pengalaman dan penanganan pada kasus hipertensi, dan saling bertukar pikiran
khusususnya tentang dukungan keluarga pola hidup sehat dan teratur pada
pasien hipertensi.
pencegahan hipertensi pada laki-laki atau perempuan di wilayah Pasar Rebo Kota
masyarakat usia remaja di wilayah Pasar Rebo Kota Jakarta Timur sebagai responden.
google form dengan enis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif bersifat deskriptif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi
peningkatan tekanan darah diatas nilai normal atau tekanan darah ≥140/90 mmHg
darah tinggi menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, serangan jantung dan
kerusakan lainnya (Aisyiyah Nur Farida, 2012). Menurut American Heart Association
(AHA), penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun menderita hipertensi telah
mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak
diketahui penyebabnya.
dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala penyakit hipertensi adalah sakit
kepala rasa berat seperti tengkuk, vertigo, jantung berdebar-debar, mudah Ielah,
WHO, hipertensi didefinisikan sebagai keadaan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan
atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Menurut Joint National Committee on
Batasan yang digunakan oleh WHO adalah TDS > 160 mmHg atau TDD >95 mmHg.
menentukan ada tidaknya Hipertensi. Penentuan batasan hipertensi ini sangat penting
diperkirakan bahwa kenaikan 8 pada tekanan darah diastolik merupakan suatu faktor
yang lebih penting daripada peningkatan sistolik, namun sekarang diketahui bahwa pada
orang-orang yang berumur 50 tahun lebih hipertensi sistolik mewakili suatu risiko yang
lebih besar
2.3. Penyebab Hipertensi
walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang bergerak
(inaktivitas) dan pola makan. Terjadi pada sekitar 90% penderita hipertensi
(Kemenkes.RI, 2014).
diantaranya :
1. Genetik
penyakit
hipertensi.
Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause berisiko tinggi
Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering dikaitkan
2.4. Remaja
memandang masa remaja harus dibagi dalam dua periode karena terdapat
ciri-ciri yang cukup banyak berbeda dalam kedua (sub) periode tersebut.
lebih mantap.
berasal dari kata latin adolescence yang berarti “tumbuh” menjadi dewasa.
seksual.
Sarwono, 2005).
Menurut Hurlock (1981). Remaja adalah mereka yang berada pada usia
12-18 tahun. Monks, (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12- 21
tahun. Menurut Santrock (2003) usia remaja berada pada rentang 12- 23
mulainya masa remaja relatif sama. Remaja adalah masa yang penuh
lalu yaitu diawal abad ke-20 oleh bapak psikologi Remaja yaitu Stanley
Hall pada saat itu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan
(Storm and Stress). Menurut Ericson masa remaja adalah masa masa
terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri, gagasan Ericson ini
pada diri remaja. Masa remaja berlangsung antara umur 12 Tahun sampai
yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal,
dan usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir.
dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya
tergolong remaja memiliki usia berkisar 12-21 tahun bagi perempuan dan
2. Tahapan yang kedua adalah remaja madya, di mana tugas perkembangan yang
utama adalah mencapai kemandirian dan otonomi dari orangtua, terlibat dalam
3. Tahapan yang ketiga adalah remaja akhir, di mana tugas perkembangan utama
bagi individu adalah mencapai kemandirian seperti yang dicapai pada remaja
madya, namun berfokus pada persiapan diri untuk benar-benar terlepas dari
penerimaan terhadap nilai dan sistem etik. Dapat disimpulkan bahwa setiap
tahap yang dilewati oleh remaja memiliki tugas-tugas yang berbeda sesuai
tahapan yang sedang dialami oleh remaja tersebut dan tugas-tugas itu harus
yang dikemukakan oleh Dr. Henrik L. Blum atau yang dikenal dengan H.L
Keturunan
(Genetik)
DERAJAT
Pelayanan Lingkungan
Kesehatan KESEHATAN
Perilaku
Gambar 3. 1Kerangka
Teori
3.1 Kerangka Konsep
penelitian ini. Pada penelitian ini akan melihat hubungan antara beberapa
Ukur
1. Hipertensi Seseorang yang Data Melihat data 1.Hipertensi tercatat
terlapor hipertensi di
saudara hipertensi
penyakit keturunan
hipertensi
minuman beralkohol
2.Jarang, konsumsi
gelas/hari
3.Tidak pernah
mengkonsumsi
sehari-harinya
2.Tidak pernah
merokok/mantan
perokok
responden jawab
“TIDAK” ≤ 6
pertanyaan
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
mengenai suatu fenomena. Aspek yang diteliti antara lain aspek genetic,
& 2019, Profil Kesehatan 2018, Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
penelitian yang dimulai dari bulan Juli hingga bulan Agustus 2021.
berikut:
4.4. Persiapan
Sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan terlebih dahulu
gambaran
didik.
pembimbing,
3. Observasi
Observasi langsung ke tempat lokasi yang sudah ditentukan
dianalisis sesuai dengan jenis data dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu:
dengan data identitas sampel dianalisis secara deskriptif, data tekanan darah
b. Menganalisis data.
Keterangan:
X : Hasil Presentase
c. Membuat kesimpulan.
Dari Dari hasil analisis di Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta Timur, maka
dapat disimpulkan :
data dalam bentuk narasi yaitu penyajian data hasil penelitian dalam bentuk
BAB V
GAMBARAN UMUM
Pasar Rebo Jakarta Timur yaitu lajang sebanyak 24 responden (15%), dan
HASIL PENELITIAN
Tabel 6.1
Tabel 6.2
Tabel 6.3
Magister)
Total 100
Sumber: Data primer penelitian, Sensus Penduduk 2020
Tabel 6.4
Tabel 6.5
Tabel 6.7
Tabel 6.8
Tabel 6.10
memenuhi syarat
2 Milik sendiri tapi tidak memenuhi 17 19
syarat
3 Bukan milik sendiri dan memenuhi 11 13
syarat
4 Milik sendiri dan memenuhi syarat 26 28
Total 100
Sumber: Data primer Rikesda 2021
6.4.4 Kepemilikan Jamban Sehat
Tabel 6.11
Jamban Sehat
Tabel 6.11
Rumah Tangga
1 Baik 75 75
2 Kurang baik 25 25
3
Total 100
Sumber: Data primer Rikesda 2021
6.4.6 Keberadaan Tempat Sampah Rumah Tangga
Tabel 6.12
Tangga
1 Tidak ada 6 5
2 Ada, tidak kedap air dan tidak 66 68
tertutup
3 Ada, kedap air dan tertutup 28 27
Total 100
Sumber: Data primer Rikesda 2021
Penghuni Rumah
Tabel 13
Tahun 2021
Tabel 6.14
Tahun 2021
Paramedis)
2 Memberi Bayi ASI Eksklusif (Bayi Ya 72 76
Tabel 15
Tahun 2021
No Indikator Jumlah %
melakukan aktifitas
c Melakukan kegiatan fisik di luar 6 5
ruangan/ruang terbuka
d Berjalan kaki minimal 1000 langkah 11 9
per hari
e Melakukan pekerjaan rumah (mencuci, 24 25
transportasi
i Membersihkan lingkungan 12 13
Tabel 16
Tabel 17
Tahun 2021
No Sarana Pelayanan Kesehatan Jumlah %
1 Klinik 24 Jam 26 27
2 Puskesmas 19 18
3 Rumah Bersalin 5 5
4 Rumah Sakit Umum Daerah 29 28
(RSUD)
5 Rumah Sakit Swasta 21 22
Total 100
Sumber: Data primer Rikesda 2021
BAB VII
PEMBAHASAN
7.1. Pembahasan
7.1.2 Umur
dan biasanya pada usia >40 tahun. Pada pasien umur 20-40 tahun.
7.1.4 Obesitas
Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta Timur tahun 2021 tidak ada yang
mengalami obesitas. Karena IMT obesitas > 25 Penderita hipertensi
Pasar Rebo, Jakarta Timur tahun 2021 yaitu sebesar 656% memiliki
hanya salah satu dari orang tua kita terserang hipertensi maka
terkendali.
7.1.7 Alkohol
7.1.8 Kafein
tinggi dibandingkan
dengan kalau mereka tidak mengonsumsi sama sekali. Kebiasaan
7.1.9 Merokok
merokok dari satu pak (15 batang) rokok sehari memiliki resiko 2
7.1.10 Stress
adalah keluhan sakit kepala 70%, mengalami sering gelisah 62% dan
BAB VIII
8.1. Kesimpulan
karena tidak menimbulkan gejala yang spesifik dan secara fisik. Banyak penderita
banyak penderita hipertensi yang tidak patuh dalam minum obat karena
8.2. Saran
tentang penyakitnya
Dr. Nunuk Dwi Retnandari, MS. 2014. Factors Effecting The Degree Of
Yogyakarta
https://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/PROFIL_KESEHATAN_2018_1.pdf
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/2016/10/Pedoman-Teknis-Penemuan-dan-
Tatalaksana-Hipertensi.pdf
https://www.slideshare.net/andra_soulgt/preplaning-hipertensi
https://www.kemkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-paling-
banyak-diidap-masyarakat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_Rebo,_Jakarta_Timur#Referensi
https://data.jakarta.go.id/dataset/10-penyakit-terbanyak-rawat-jalan-di-
puskesmas-dki-jakarta-tahun-2020
Anggraini
tembak no 11 RT 005/002
Cibubur
Agama : Islam
Npm : 01190100023
3
Nugroho
Npm : 01190100033
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
4 Nama : Muhammad Ichwan
Hidayat
Npm : 01190100016
001/013
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
5
6 Nama : Wildan ramdani,
S.Kep, S.Kom
Lahir : 17-02-1993
Npm : 01190100032
Lemdiklat Polri no 21
Sukabumi
7 Nama : Suwarno
Npm : 01190100036
Alamat : Asrama
YONZIKON 14 RT/RW
DKI Jakarta
Agama : Islam
Kewarganegaraan : WNI
3. Daftar Nama dan Biodata Peserta PBL, meliputi: Nama, NPM, Tempat
DKI Jakarta
4. Daftar Hadir Peserta PBL
DAFTAR HADIR
mahasiswa)
INSTITUSI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18
19.
20.
6. Lembar Monitoring Harian Kegiatan PBL
Nama : ………………………………………………………………….
NPM : ………………………………………………………………….
Kelompok : ………………………………………………………………….
Lokasi PBL : ………………………………………………………………….
Pembimbing
Lapangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Pembimbing
Lapangan+Cap
Institusi
1
2
3
Catatan :
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
8. Daftar Hadir Bimbingan
Uraian Bimbingan:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Jakarta, ………-…….-2021
9. Dokumentasi umum
Jakarta Timur. Waktu penelitian observasi data dilakukan pada tanggal 20 Juli –
proposal penelitian.
b. Mengajukan judul kepada dosen pembimbing kemudian meminta persetujuan
penyusunan proposal.
(STIKIM)
(STIKIM)
j. Mengurus surat izin pelaksanaan penelitian dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
maksud dan tujuan penelitian yang dilakukan di Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta
Timur.
oleh asisten mahasiswa dan peneliti di Puskesmas Pasar Rebo Jakarta Timur.
3. Tahap akhir Menyusun laporan akhir yang berisi tentang hasil penelitian,
pembahasan dan keterbatasan penelitian dan dirangkum dalam bentuk BAB hasil
penelitian.