I. PENDAHULUAN
Pada masa pandemi masyarakat Indonesia diharuskan hidup dengan tatanan
hidup baru, yang dapat ‘berdamai’ dengan COVID-19 yang disebut dengan Adaptasi
Kebiasaan Baru. Adaptasi Kebiasaan Baru adalah merupakan tindakan menerapkan
tatanan hidup baru guna menjaga produktivitas selama masa pandemi COVID-19
dengan menerapkan perilaku pencegahan penularan COVID-19. Adaptasi
Kebiasaan Baru yang dapat dilakukan adalah dengan sering cuci tangan pakai
sabun, pakai masker, jaga jarak, istirahat cukup dan rajin olahraga, serta makan
makanan bergizi seimbang.
Olahraga sangatlah penting bagi kesehatan salah satunya yaitu senam
pernafasan/senam asma yang sangat berguna bagi masyarakat umum khususnya
lansia yang tergolong masyarakat rentan di masa pandemi COVID-19 untuk dapat
meningkatkan kemampuan pernafasan, melatih cara bernafas yang benar, dan
memperkuat otot-otot pernafasan. Kelompok lanjut usia (lansia) adalah salah satu
kelompok rentan yang memiliki morbiditas dan mortalitas tinggi dalam infeksi
COVID-19, dan merupakan kelompok usia yang sangat membutuhkan perhatian
karena sebagian besar memiliki penyakit kronik/degerneratif. Untuk itu pencegahan
penularan melalui upaya promotif dan preventif terhadap COVID-19 bagi lansia
menjadi prioritas.
Selain itu lansia sangat rentan terhadap berbagai penyakit yang diakibatkan
oleh pertambahan usia. Lansia biasanya memiliki lebih dari satu penyakit pada saat
yang sama akibat gangguan fungsi jasmani, rohani, dan/atau kondisi sosial yang
bermasalah, maka diperlukan suatu intervensi berupa pemeriksaan berat badan,
tinggi badan, lingkar perut, pemeriksaan Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
(P3G), pemeriksaan laboratorium (gula darah dan kolesterol) dan anamnesa
perilaku beresiko sehingga dapat segera dilakukan pengobatan.
II. LATAR BELAKANG
Semakin bertambah usia makin besar kemungkinan seorang menglami
permasalahan fisik,fisiologi,mental,spiritual,ekonomi dan sosial.salah satu
permasalahan yang sangat mendasar pada usia lanjut adalah masalah kesehatan
akibat proses kemunduran fungsi tubuh yang terjadi secara bertahap yang berujung
pada kerusakan jaringan atau organ.menurut riset kesehatan dasar 2018 masalah
kesehatan terbanyak yang dialami usia lanjut adalah penyakit tidak menular
diantaranya tekanan darah tinggi (hipertensi), peradangan sendi,(osteoarthritis),
kencing manis(diabetes mellitus/DM),penyakit jantung,stroke,gagal ginjal menahun
dan kanker.sehingga dengan adanya permasalahan tersebut di butuhkan pelayanan
skrining Kesehatan untuk mengetahui deteksi dini factor risiko pada usia lanjut
Skrining Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut adalah bagian dari standar
pelayanan minimal bidang kesehatan yang merupakan capaian kinerja pemerintah
daerah kabupaten/kota dalam memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar
pada warga negara usia 60 tahun atau lebih dinilai dari cakupan warga negara
berusia 60 tahun atau lebih yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar
minimal 1 kali di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
III. TUJUAN
a. Umum
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif promotive
dan kuratif yang dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan
b. Khusus
1. Mengetahui deteksi dini faktor risiko pada usia Lanjut
2. Mendaptkan data penyakit usia Lanjut
3. Memberikan Penyuluhan kesehatan
4. Melakukan system layanan rujukan bila di perlukan
5. Membuat rencana program kesehatan usia Lanjut yang mengedepankan upaya
preventif dan promotif
VI. SASARAN
Lansia baru (60≥ th)
b. Kader
Kader sebagai penanggung jawab posyandu dalam melaksanakan
tugasnya
VIII. SUMBER DANA
………….
Bulan
NO. Pelaksanaan Ke-
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Skrining Lansia