Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TEGUHAN
Alamat : Jln. Raya Ngawi Jogorogo, Paron, Ngawi (63253) Telp. (0351) 4486 729
E-mail : puskteguhan@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA

POLI LANSIA

PUSKESMAS TEGUHAN

A. Pendahuluan

Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu


faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu
kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Untuk mewujudkan hal
tersebut pemerintah telah melaksanakan visi Indonesia sehat pada tahun 2010
yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang penduduknya hidup
dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil, merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi
tingginya. Tenaga kesehatan sebagai bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan nasional turut serta ambil bagian dalam mengantisipasi peningkatan
jumlah populasi lansia dengan menitikberatkan pada penanganan di bidang
kesehatan dan keperawatan.
Dalam hal ini penting kiranya diketahui informasi mengenai tingkat
kesehatan dan tingkat ketergantungan lansia di masyarakat. Salah satu
pelayanan kesehatan di masyarakat adalah poli khusus bagi lansia.
Pemerintah telah merumuskan berbagai peraturan dan perundang-
undangan, yang diantaranya seperti tercantum dalam Undang-Undang No.23
Tahun 1992 tentang Kesehatan, dimana pada pasal 19 dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2007 disebutkan bahwa kesehatan manusia usia
lanjut diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan
kemampuannya agar tetap produktif, serta pemerintah membantu
penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan kualitas
hidupnya secara optimal. Oleh karena ini berbagai upaya dilaksanakan untuk
mewujudkan masa tua yang sehat, bahagia, berdaya guna dan produktif untuk
usia lanjut.

B. Latar Belakang
Notoatmodjo (2007) mengemukakan, bahwa lansia merupakan tahap
akhir siklus kehidupan. Lansia juga merupakan tahap perkembangan normal
yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan
kenyataan yang tidak dapat dihindari. Lansia adalah kelompok orang yang
sedang mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu
beberapa dekade. Lansia dimulai paling tidak saat puber dan prosesnya
berlangsung sampai kehidupan dewasa. Menurut Depkes RI (2000), konteks
kebutuhan lansia akan dihubungkan secara biologis, sosial dan ekonomi. Dalam
segi kesehatan tentunya lansia membutuhkan penanganan yang berbeda.
Fasilitas kesehatan yang mempermudah pelayanan bagi lansia tentunya dapat
membantu kebutuhan lansia.

C. Tujuan Porogram Lansia

Tujuan umum meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan usia


lanjut untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaannya. Sedangkan
tujuan khusus pembentukan posyandu lansia antara lain :

1. Meningkatkan kesadaran para usia lanjut untuk membina sendiri


kesehatannya;
2. Meningkatkan kemampuan dan peran serta keluarga dan masyarakat dalam
menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut
3. Meningkatkan jenis dan jangkauan pelayanan kesehatan usia lanjut;
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan usia lanjut.

D. Kegiatan
1. Melaksanakan penjaringan lanjut usia risiko tinggi, pemeriksaan berkala
lanjut usia dan memberi petunjuk upaya pencegahan penyakit, gangguan
psikososial dan bahaya kecelakaan yang dapat terjadi pada lanjut usia.
2. Melaksanakan diagnose dini, pengobatan, perawatan, dan pelayanan
rehabilitative kepada lanjut usia yang membutuhkan dan memberi petunjuk
mengenai tindakan kuratif atau rehabilitative yang harus dijalani, baik kepada
lanjut usia maupun keluarganya.
3. Melaksanakan rujukan medic ke fasilitas rumah sakit untuk pengobatan,
perawatan atau rehabilitative bagi lanjut usia yang membutuhkan termasuk
mengusahakan kemudahan- kemudahannya.

E. Cara melaksanakan kegiatan


1. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari (activity of daily living) meliputi
kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makan atau minum, berjalan, mandi,
berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar atau kecil dan
sebagainya
2. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental
emosional, dengan menggunakan pedoman metode 2 menit. Pemeriksaan
status mental dilakukan karena proses mental lansia sudah mulai dan
sedang menurun. Misalnya mereka mengeluh sangat pelupa, kesulitan
dalam menerima hal baru, juga merasa tidak tahan dengan tekanan,
perasaan seperti ini membentuk mental mereka seolah tertidur dengan
keyakinan bahwa dirinya sudah terlalu tua untuk mengerjakan hal tertentu
sehingga mereka menarik diri dari semua bentuk kegiatan
3. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks massa tubuh (IMT)
4. Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop
serta perhitungan denyut nadi selama satu menit
5. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan Talquist, Sahli atau Cuprisulfat
6. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya
penyakit gula (diabetes mellitus
7. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi
awal adanya penyakit ginjal
8. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan atau ditemukan
kelainan pada pemeriksaan butir a sampai g
9. Penyuluhan bila dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam rangka
kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah
kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau kelompok lansia
10. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota kelompok lansia
yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat
(Public Health Nursing).

F. Sasaran

Seluruh pasien sesuai kelompok: Lansia (usia 60-69 tahun) dan Lansia
risiko tinggi (usia > 70 tahun).

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Jadwal pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap hari Senin-Jumat Pukul


08.00-14.00 dan Sabtu 08.00-13.00

H. Evaluasi pelaksanaan Kegiatan dan pelaporan


Evaluasi kegiatan dilaksanakan 1 bulan sekali. Laporan hasil kegiatan di
catat dalam register lansia

I. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan.

Pelaporan kegiatan dilakukan setiap bulan dihitung jumlah seluruh pasien


yang dating ke poli lansia.

Mengetahui

Kepala Puskesmas Teguhan Petugas Poli Lansia

MUDA TRIMARYO PRISADONO,S.SI.Apt.M.Si CAROKO BINTANG, Amd. Kep


NIP. 19771027 200312 1 006 NIP. 19950103 202204 1 001

Anda mungkin juga menyukai