OLEH :
RICKY GUNAWAN
(2021-01-14901-056)
LEMBAR PERSETUJUAN
PEMBIMBING PRAKTIK
Pembimbing Akademik
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusunan Laporan
pratikum yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny.R Dengan
Diagnosa Medis Hipertensi Di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang
Tangkiling” ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Asuhan keperawatan ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, untuk perbaikan di masa yang akan mendatang. Akhir kata penulis
mengucapkan sekian dan terima kasih.
Penulis
4
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan Penulis 2
1.3.1 Tujuan Umum 2
1.3.2 Tujuan Khusus 3
1.4 Manfaat Penulisan3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Gerontik 4
2.1.1 Definisi Gerontik 4
2.1.2 Batasan Usia 4
2.1.3 Ciri-Ciri Lansia 4
2.1.4 Tipe-Tipe Lansia 6
2.2 Konsep Dasar Hipertensi 7
2.2.1 Definisi 7
2.2.2 Anatomi Fisiologi 7
2.2.3 Etiologi 8
2.2.4 Klasifikasi 9
2.2.5 Patofisiologi 10
2.2.6 Manifestasi Klinis 12
2.2.7 Komplikasi 12
2.2.8 Pemeriksaan Penunjang 13
2.2.9 Penatalaksanaan Medis 14
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan 16
2.3.1 Pengkajian Keperawatan 16
2.3.2 Diagnosa Keperawatan 17
2.3.3 Intervensi Keperawatan 18
2.3.4 Implementasi Keperawatan 21
2.3.5 Evaluasi Keperawatan 21
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian Keperawatan 22
3.2 Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan 36
3.3 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Keperawatan 38
3.4 Catatan Perkembangan 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
BAB 2
4
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Definisi
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah
di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala,
dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya
resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal.
Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.
Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, gagal ginjal. Disebut
sebagai “pembunuh diam-diam“ karena orang dengan hipertensi sering ridak
menampakkan gejala (Brunner & Suddart, 2015).
Sedangkan menurut Sheps (2005) dalam Masriadi (2016), hipertensi adalah
penyakit dengan tanda adanya gangguan tekanan darah sistolik maupun diastolik
yang naik diatas tekana darah normal. Tekanan darah sistolik adalah tekana
puncak yang tercapai ketika jantung berkontraksi dan memompakan darah keluar
melalui arteri.Tekanan darah diastolik diambil tekanan jatuh ketitik terendah saat
jantung rileks dan mengisi darah kembali (Yolanda,2017).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka
diastolic (bagian bawah) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat
pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa (Sphygomanometer)
ataupun alat digital lainnya ( Irwan,2016).
2.2.2 Etiologi
Hipertensi berdasarkan etiologinya dibagi menjadi dua yaitu hipertensi
primer (esensial) dan hipertensi sekunder.
1. Hipertensi Primer
Sekitar 95% pasien dengan hipertensi merupakan hipertensi esensial (primer).
Penyebab hipertensi esensial ini masih belum diketahui, tetapi factor genetik dan
lingkungan diyakini memegang peranan dalam menyebabkan hipertensi esensial
(Weber dkk., 2014). Faktor genetik dapat menyebabkan kenaikan aktivitas dari
sistem renin-angiotensin-aldosteron dan sistem saraf simpatik serta sensitivitas
garam terhadap tekanan darah. Selain faktor genetik, faktor lingkungan yang
8
mempengaruhi antara lain yaitu konsumsi garam, obesitas dan gaya hidup yang
tidak sehat serta konsumsi alkohol dan merokok (Weber dkk., 2014).
Penurunan ekskresi natrium pada keadaan tekanan arteri normal merupakan
peristiwa awal dalam hipertensi esensial. Penurunan ekskresi natrium dapat
menyebabkan meningkatnya volume cairan, curah jantung, dan vasokonstriksi
perifer sehingga tekanan darah meningkat. Faktor lingkungan dapat memodifikasi
ekspresi gen pada peningkatan tekanan. Stres, kegemukan, merokok, aktivitas
fisik yang kurang, dan konsumsi garam dalam jumlah besar dianggap sebagai
faktor eksogen dalam hipertensi.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder diderita sekitar 5% pasien hipertensi (Weber dkk., 2014).
Hipertensi sekunder disebabkan oleh adanya penyakit komorbid atau penggunaan
obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah. Obat-obat tertentu,
baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau
memperberat hipertensi. Penghentian penggunaan obat tersebut atau mengobati
kondisi komorbid yang menyertainya merupakan tahap pertama dalam
penanganan hipertensi sekunder. Beberapa penyebab hipertensi sekunder.
Hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, sering berhubungan
denganbeberapa penyakit misalnya ginjal, jantung koroner, diabetes dan
kelainansistem saraf pusat.
Beberapa penyebab lain hipertensi, antara lain :
1. Sebab hormonal, misalnya dari kelenjar anak ginjal.
2. Penggunaan obat-obatan.
3. Merokok karena di dalam tembakau terdapat nikotin.
4. Minuman beralkohol.
5. Kelainan pada ginjal.
6. Kelainan intrakranial yang mengakibatkan meningkatnya tekanan intrakranial
atau karena lokasinya dekat pada pusat persyarafan yang mempengaruhi
tekanan darah.
7. Kelainan pembuluh darah besar (aorta) yaitu koartasio aorta dimana arkus
aorta bersambungan dengan aorta decendens.
2.2.3 Klasifikasi
9
2.2.4 Patofisiologi
Hipertensi merupakan suatu kelainan yang ditandai dengan peningkatan
tekanan perifer. Hal ini menyebabkan penambahan beban jantung (after load)
sehingga terjadi hipertropi ventrikel kiri sebagai proses kompensasi/adaptasi,
hipertropi ventrikel kiri adalah suatu keadaan yang menggambarkan penebalan
dinding dan penambahan masa ventrikel kiri.
WOC HIPERTENSI 10
3. Stroke
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih
dari 24 jam yang berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan
disebabkan oleh gangguan peredaran darah. Stroke dengan defisit neurologik
yang terjadi tiba-tiba dapat disebabkanoleh iskemia atau perdarahan otak.
Stroke iskemik disebabkan oleh oklusi fokal pembuluh darah yang
menyebabkan turunnya suplai oksigen danglukosa ke bagian otak yang
mengalami oklusi.
4. Infark Miokard
Infark miokarddapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerotik tidak
dapat mensuplai cukup oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
trombus yang menyumbat aliran darah melalui pembuluh tersebut. Akibat
hipertensi kronik dan hipertensi ventrikel, maka kebutuhan oksigen
miokardium mungkin tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung
yang menyebabkan infark. Demikian juga, hipertrofi dapat menimbulkan
perubahaan-perubahan waktu hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga
terjadi distritmia, hipoksia jantung dan peningkatan risiko pembentukan
bekuan.
2.2.7 Pemeriksaan Diagnostik
1. Hemoglobin/Hematokrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(viskositas) dan dapat mengindikasikan factor-faktor resiko seperti
hiperkoagulabilitas, anemia.
2. BUN: memberikan informasi tentang perfusi ginjal
3. Glukosa
Hiperglikemi (diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi) dapat
diakibatkan oleh peningkatan katekolamin (meningkatkan hipertensi).
4. Kalium Serum
Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama
(penyebab) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
5. Kalsium Serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi.
13
7. Nyeri/Ketidaknyamanan
Gejala: Angina, sakit kepala, nyeri abdomen.
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses keperawatan yang
menggambarkan penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, kelompok
maupun masyarakat terhadap permasalahan kesehatan baik aktual maupun
potensial. Dimana perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk mengtasinya
( Sumijatun, 2010).
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload (SDKI
D.0008 Hal. 28)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ketidak seimbangan
suplai dan kebutuhan oksigen (SDKI D. 0005 Hal. 26)
3. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral
(SDKI D. 0077 Hal. 172)
4. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses
penyakit (SDKI D. 0111 Hal. 246)
17
RENCANA KEPERAWATAN
NO DIANGOSA
TUJUAN ( KRITERIA HASIL) INTERVENSI
DX KEPERAWATAN
1 Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung SLKI. I.02075 Hal : 317
berhubungan dengan keperawatan selama 2x4 jam Observasi
diharapkan Penurunan curah jantung 1. Indentifikasi tanda / gejala primer penurunan curah jantung
peningkatan afterload
teratasi dapat diatasi. ( meliputi dispnea, kelelahan, edema ortopnea
(SDKI D.0 008 Hal. 28) Kriteria hasil: 2. Monitor tekanan darah
SLKI. L. 02008 Hal : 20 3. Monitor intake dan output cairan
1. Kekuatan Nadi Meningkat 5 4. Monitor saturasi oksigen
2. Lelah Menurun 5 5. Monitor keluhan nyeri dada
3. Tekanan Darah Membaik 5 Terapeutik
4. Cappilary refill time Membaik 5 1. Posisikan pasien semi fowler atau posisi nyaman
2. Berikan diet jantung yang sesusai
3. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress
4. Berikan oksigen untuki mempertahankan saturasi oksigen
Edukasi
1. Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
2. Anjurkan berhenti merokok
3. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian antiaritmia
2 Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi SLKI. I. 05178 Hal : 176
18
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik
4 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan Edukasi kesehatan SLKI. I.012383 Hal : 65
Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 2x4 jam
diharapkan defisit pengetahuan dapat 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima infomasi
kurangnya informasi 2.Identifikasi faktor faktor yang dapat meningkatkan dan
teratasi dengan baik .
menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
tentang proses penyakit Kriteria hasil:
Terapeutik
(SDKI D. 0111 Hal. 246) SLKI. L. 121011 Hal : 146 1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat 5 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
2.kemampuan menjelaskan meningkat 3. Berikan kesempatan untuk bertanya
5 Edukasi
3. Pengetahuan tentang sesuatu topik 1. Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
2. Ajarkan perlaku hidup bersih dan sehat
meningkat 5
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
hidup bersih dan sehat
20
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
3.1 Pengkajian
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada Selasa, 18 Januari 2022, pukul
09.00 WIB di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang, dengan teknik
anamnesa (wawancara), observasi, pemeriksaan fisik dan data dari buku status
pasien didapatkan data-data sebagai berikut:
3.1.1 Data Biografi
Nama: Ny.R, jenis kelamin perempuan. Tempat&Tanggal lahir pasien:
Kuala Kurun, 15 Juni 1941. Umur: 74 Tahun, Gol.Darah -. Pendidikan Terakhir
Ny.R yaitu SD, Agama Kristen, Status Perkawinan yaitu Janda. TB/BB :150 cm/
48 kg. Penampilan terlihat rapi dan bersih, Ciri-ciri Tubuh badan sedikit
membungkuk. Alamat : Tumbang Kajuei. Orang Dekat yang dapat Dihubungi :
Tn.K , No Telepon : -, Hubungan dengan Lansia yaitu Anak, Alamat : Tumbang
Malahoi
3.1.2 Riwayat Keluarga
Susunan Anggota Keluarga
Jenis Hubungan
No Nama Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Kelamin Keluarga
1 Tn. K L Anak SMA Swasta Hidup
22
3.1.3 Genogram
21
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
Terdapat klinik serta perawat dan dokter dipanti, jarak dari asrama ke klinik
sekitar ±15 m, rumah sakit ± 3,4 km. Makanan yang dihantarkan yaitu nasi, lauk
dan sayuran dimana Ny.R makan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore serta
perawatan sehari-hari yang dilakukan Ny.R melakukan personal hygien secara
mandiri.
3.1.8 Diskripsi Kekhususan
Ny.R secara rutin melakukan doa didalam kamarnya.
3.1.9 Status Kesehatan
Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : Ny.R mengatakan tidak
pernah masuk Rumah sakit dalam setahun ini.
Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu lalu : Ny.R mengatakan tidak pernah
masuk Rumah sakit dalam 5 tahun terakhir.
3.1.9.1 Keluhan Utama : Ny.R mengatakan sering terbangun saat tidur dimalam
hari
Masalah Kesehatan : Gangguan Pola Tidur
3.1.9.2 Obat-Obatan
No Nama Obat Dosis Keterangan
1. Amlodipine 1 x 5 mg Untuk menurunkan tekanan darah pada
kondisi hipertensi. Obat ini juga bisa
digunakan dalam pengobatan nyeri dada
akibat penyakit jantung koroner.
3.1.9.3 Status Imunisasi (Catat Tanggal Terbaru)
Tetanus, difteri: klien mengatakan “saya tidak pernah di imunisasi”,
Influenza: klien mengatakan “saya tidak pernah di imunisasi”, Pneumothoraks:
klien mengatakan “saya tidak pernah di imunisasi”
3.1.9.4 Alergi:(Catatan Agen dan Reaksi Spesifik)
Obat-obatan : Tidak ada, Makanan : pasien alergi terhadap makanan, Faktor
Lingkungan : Tidak ada.
3.1.9.5 Penyakit Yang Diderita
Pasien menderita penyakit Hipertensi.
3.1.10 Aktifitas Sehari-Hari
3.1.10.1 Indeks Katz
24
INDEKS KATZ
NILAI
KLIEN PERTANYAAN
Maks
ORIENTASI
5 5 (Tahun, musim, Tgl, Hari, Bulan, apa sekarang? Dimana kita :
5 5 (Negara, bagian, Wilayah, Kota).
REGISTRASI
3 3 Nama 3 objek (1 detik untuk mengatakan masing-masing) tanyakan
klien ke 3 obyek setelah anda telah mengatakan. Beri 1 point untuk
tiap jawaban yang benar, kemudian ulangi sampai ia mempelajari
ke 3 nya jumlahkan percobaan dan catat.
PERHATIAN & KALKULASI
5 5 Seri 7’s (1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban, berganti eja
kata belakang) (7 kata dipilih eja dari belakang).
MENGINGAT
3 3 Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1 point untuk
kebena ran.
BAHASA
9 9 Nama pensil & melihat (2 point)
Mengulang hal berikut tak ada jika (dan atau tetapi) 1 point.
30 Nilai total : 30
KETERANGAN:
Mengkaji tingkat kesadaran klien sepanjang kontinum:
Composmenthis Apatis Somnolens Suporus Coma
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa dan memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis/kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/ istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal
D KETIDAKPUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat buruk/tidak berharga
30
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
31
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
Keterangan:
0-4 : depresi tidak ada/ minimal
5-7 : depresi ringan
8-15 : depresi sedang
16+ : depresi berat
32
Defisit Pengetahuan
34
DAFTAR PUSTAKA
Munandar, D. 2011. Analisis Penentuan Segmen, Target, dan Posisi Pasar Home
Care di Rumah Sakit AL-ISLAM Bandung. Majalah Ilmiah UNIKOM.
Sofia Rhosma, 2014. Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta : Budi Utama