(HIPERTENSI)
DISUSUN OLEH
J1A122219
UNIVERSITAS HALUOLEO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan
kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan
walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang
“SOSIOANTROPOLOGI TERKAIT PENYAKIT” dan kiranya makalah ini dapat meningkatkan
pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana pembiayaan kesehatan. Dengan adanya
makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan minat baca dan belajar
teman-teman. Selain itu kami juga berharap semua dapat mengetahui dan memahami
tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.
Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat minim.
sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih kami harapkan
demi perbaikan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................. iii
BAB I............................................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN....................................................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................................... 3
2.1 Definisi Penyakit Hipertensi................................................................................................................... 3
2.2 Faktor-Faktor penyebab terjadinya hipertensi.............................................................................. 4
2.3 Klasifikasi penyakit hipertensi.............................................................................................................. 4
2.4 Status Kesehatan masyarakat pesisir dan kepulauan..................................................................5
2.5 Kaitan penyakit hipertensi dan masyarakat kepulauan.............................................................6
2.6 Pencegahan dan penanggulangan penyakit hipertensi...............................................................7
BAB III......................................................................................................................................................................... 9
PENUTUP................................................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................................... 9
3.2 Saran.............................................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang seringkali tidak terdeteksi
karena tidak bergejala dan tidak ada keluhan. Biasanya ditemukan dalam tahap lanjut
sehingga sulit disembuhkan dan berakhir dengan kecacatan atau kematian dini. Keadaan
ini menimbulkan beban pembiayaan yang besar bagi penderita, keluarga dan negara.PTM
ini dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko, yaitu merokok, kurang aktifitas fisik,
diet yang tidak sehat, dan konsumsi alkohol. Peningkatan kesadaran, dan kepedulian
masyarakat terhadap faktor risiko PTM sangat penting dalam pengendalian PTM
(Kemenkes RI, 2009). Insiden dan prevalensi PTMdiperkirakanterjadi peningkatan secara
cepat pada abad ke-21. Ini merupakan tantangan utama masalah kesehatan di masa yang
akan datang.Pada tahun 2020 PTM akan menyebabkan 73% kematian dan 60% seluruh
kesakitan di dunia. Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius
saat ini adalah hipertensiWorld Health Organization (WHO).
Menurut WHO (WorldHealthOrganization) dan ISH (The International Society of
Hypertension) tahun 2012, terdapat 800 jutapenderita hipertensi di seluruh dunia, dan 4
juta di antaranya meninggal setiap tahunnya. Tujuh dari setiap 10 penderita hipertensi
tidak mendapatkanpengobatan yang memenuhi. Berdasarkan hasil RISKESDAS tahun 2013
prevalensi penyakit hipertensi di Indonesia adalah sebesar 26,5% dan cakupan diagnosa
hipertensi oleh tenaga kesehatan mencapai 36,8% atau dengan kata lain sebagian besar
hipertensi dalam masyarakat belum terdiagnosa 63,2%. Hasil SKRT (Survei Kesehatan
Rumah Tangga tahun 2010),menyebutkan bahwa penyakit kardiovaskuler merupakan
penyakit nomor satu penyebabnya sekitar 20–35% dari kematian tersebut disebabkan oleh
hipertensi dengan persentase jumlah penderita sebanyak 27,5%. Penelitian epidemiologi
oleh (Darmojo, 2009) membuktikan bahwa hipertensi berhubungan secara linear dengan
morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskuler. Jumlah penderita tertinggi pada bulan
Mei 2011 sebanyak 46.626 pasien (Dinkes Jatim, 2011). Dari data POSBINDU PTM desa
Banaran wilayah kerja Puskesmas Kauman terhitung bulan Juni 2016 sampai Januari
2017terdapat 240 orang menderita PTM, dan penderita hipertensi sebanyak 86 (35,5%)
1
penderita, dan sisanya 154 menderita penyakit tidak menular lainnya. Pos Pembinaan
Terpadu (POSBINDU) PTM adalah peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan
deteksi dini dan monitoring terhadap faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Pelaksanaan tindak lanjutnya dalam
bentuk konseling dan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang sangat berbahaya
(Silent Killer). Definisi hipertensi sendiri ialah suatu kondisi dimana terjadi kenaikan
tekanan darah sistolik mencapai angka diatas sama dengan 140 mmHg dan diastolik diatas
sama dengan 90 mmHg. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), di seluruh
dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi. Di Indonesia
sendiri, prevalensi hipertensi mencapai 31,7% dan sekitar 60% penderita hipertensi
berakhir pada stroke. Faktor-faktor yang menyebabkan hipertensi diantaranya faktor
genetik dan faktor lingkungan seperti obesitas, stres, konsumsi garam berlebih, merokok,
dan alkohol. Gangguan fisiologis yang terjadi pada pengaturan aliran darah sehingga
menyebabkan hipertensi diantaranya gangguan pada kardiak output dan resistensi perifer,
gangguan pada sistem renin-angiotensin, dan gangguan pada sistem saraf otonom.
Terdapat hubungan antara onset dari hipertensi dan komplikasi hipertensi. Selama jangka
waktu yang panjang tersebut, serangkaian perubahan terjadi dalam sistem kardiovaskular
termasuk sirkulasi serebral. Perubahan yang terjadi seperti renovasi vaskular, peradangan,
stres oksidatif, dan disfungsi barorefleks berkontribusi dalam patogenesis stroke yang
disebabkan oleh hipertensi..Hipertensi merupakan silent killer dimana gejalanya sangat
bermacam-macam pada setiap individu. Salah satu upaya promotif dan preventif adalah
melakukan deteksi dini hipertensi yang memerlukan pelatihan pengukuran tekanan darah,
menggunakan tensimeter dan pemeriksaan EKG.
Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler, stroke, gagal ginjal
dan kebutaan dan penyebab utama kematian di seluruh dun ia. Kon sum si mak ana n laut
yang tinggi serta hiperkolesterolemia berperan dalam kecenderungan hipertensi. Hipertensi
lebih banyak pada wilayah pantai dibandingkan dengan wilayah pegunungan. Konsumsi
makanan laut yang tinggi serta hiperkolesterolemia berperan dalam kecenderungan
hipertensi di daerah pesisir pantai. Kebiasaan konsumsi tinggi garam dan kolesterol
masyarakat pesisir menjadi kecenderungan terjadinya hipertensi pada daerah pesisir.
3
2.2 Faktor-Faktor penyebab terjadinya hipertensi
Beberapa faktor risiko yang tidak dapat diubah yaitu: Usia, Jenis kelamin, Laki-laki
mempunyai risiko lebih tinggi mengalami peningkatan tekanan darah dibanding
perempuan, setelah memasuki menopause, prevalensi hipertensi pada perempuan naik,
setelah usia 65 tahun, akibat faktor hormonal pada perempuan kejadian hipertensi lebih
tinggi daripada laki-laki; Riwayat keluarga.
Faktor risiko yang dapat diubah yaitu: Merokok; Kurang makan buah dan
sayur;Konsumsi garam berlebih; Berat badan berlebih/kegemukan (obesitas); Kurang
aktivitas fisik; Konsumsi alkohol berlebihan; Dislipidemia;Diet Tinggi Lemak; Stres.
4
2.4 Status Kesehatan masyarakat pesisir dan kepulauan
Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang sangat kompleks. Hal ini saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan. Demikian pula pemecahan
masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri tetapi
harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah "sehat-sakit".
5
2.5 Kaitan penyakit hipertensi dan masyarakat kepulauan
Pola hidup masyarakat yang tidak mencerminkan pola hidup sehat berhubungan erat
dengan peningkatan jumlah penderita hipertensi. Seperti pada masyarakat pesisir, pola
hidup dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dengan asupan natrium dan kolestrol
yang tinggi adalah suatu hal yang dapat mengancam kesehatan masyarakat. Terlebih
hipertensi dikenal sebagai silent killer, artinya pada awalnya penderita hipertensi selama
bertahun-tahun tidak merasakan sesuatu gangguan atau gejala. Kemudian,seiring
berjalannya waktu, jika tidak didukung dengan pola hidup yangsehat penderita akan
mengalami komplikasi pada organ-organ vital seperti jantung, otak ataupun ginjal.
Penyakit hipertensi yang pada awalnya tidak menimbulkan suatugejala berat, membuat
sebagian besar masyarakat pesisir pantai tidak menghiraukan penyakit ini. Mereka tidak
menyadari bahwa, ada suatukecenderungan dari pola hidup mereka yang dapat menjadi
faktor risiko hipertensi. Pada penyakit hipertensi perlu dilakukan pencegahan sejak
diniserta memberikan penanganan yang tepat bagi penderitanya.
6
2.6 Pencegahan dan penanggulangan penyakit hipertensi
1. Penyuluhan /KIE
2. Deteksi dini
Deteksi dini menemukan faktor resiko PTM sedini mungkin. Deteksi dini dapat
dilakukan oleh kelompok yang beresiko dan tidak beresiko melalui wawancara dan
pengukuran tekanan darah di layanan kesehatan yang tersedia.
3. Kemitraan
Kemitraan yang dilakukan oleh Puskesmas yaitu dengan kerja sama lintas sektor
mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Kecamatan, sekolah-sekolah di wilayah
kerja Puskesmas, Kelurahan, Ketua RW dan RT. PKK, dan organisasi Karang Taruna.
Hal ini agar setiap program yang dilakukan dapat berjalan dengan adanya dukungan
dari berbagai sektor sehingga dapat diterima di masyarakat. Kegiatan yang sudah
berjalan dengan adanya bantuan dari kerja sama lintas sektor adalah adanya
7
penyuluhan bahaya rokok di sekolah, sosialisasi perilaku cerdik di kegiatan
Kecamatan dan Kelurahan.
4. Pemberdayaan masyarakat
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
3.2 Saran
Diharapakan dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami
penyakit hipertensi serta kaitannya dengan sosioantropologi. Dan saya menyadari masih
banyak kekurangan yang saya miliki, baik dari tulisan maupun bahasa yang saya sajikan,
oleh karena itu mohon diberikan sarannya agar saya bisa membuat makalah lebih baik lagi
dan juga saya harapkan perlu adanya penangan khusus terkait penyakit hipertensi di
daerah pesisir dan kepulauan baik itu dengan diberikan penyuluhan terkait penyakit
hipertensi maupun berbagai kegiatan pemberdayaanmasyarakat lainnya dengan berbagai
pendekatan spesifik dan dapatditerima baik, yang dengannya dapat tercapai tujuan utama
yakni derajat kesehatan masyarakat yang baik.
10
DAFTAR PUSTAKA
Andi Sri Herdiyanti. (2023). Pengaruh Rendahnya Pola Hidup Sehat terhadap Penyakit
Hipertensi pada Masyarakat Pesisir di Kabupaten Pangkep. Santa, S. F. (2020). Perlunya
perhatian khusus untuk kesehatan masyarakat di pulau terpencil
Fuadah, D. Z., & Rahayu, N. F. (2018). Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ners dan Kebidanan
(Journal of Ners and Midwifery), 5(1), 020-028.
Indriastuti, D., & Syahwal, M. (2020). Budaya Makan Masyarakat Pesisir Yang Beresiko
Terjadi Hipertensi Pada Lansia Dini Di Kabupaten Konawe. 04.
Rambu Kuba, S., Weynand Nusawakan, A., Pambuka Putra, K., Keperawatan, I., Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan, F., Kristen Satya Wacana, U., Kartini No, J., & Jasmani Kesehatan dan
Rekreasi, P. (2021). Upaya Promotif Preventif dan Pengendalian Hipertensi oleh Puskesmas
Tegalrejo Kota Salatiga. Care. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 9(2), 208-222.
Sinaga, A. F., Syahlan, N., Siregar, S. M., Sofi, S., Zega, R. S., Annisa, A., & Dila, T. A. (2022).
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Hipertensi Di Kelurahan Medan Tenggara. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (Undip), 10(2), 136-147.
Yonata, A., & Pratama, A. S. P. (2016). Hipertensi sebagai faktor pencetus terjadinya
stroke. Jurnal Majority, 5(3), 17-21.
11