Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN DESAIN INOVATIF

PENGARUH KEPATUHAN PENGOBATAN TERHADAP PENDERITA


HIPERTENSI PADA LANSIA PUSKESMAS SINGKAWANG TIMUR 1

DISUSUN OLEH:
PUTRA ARDHANA NIM.211133028

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021/2022
ii
VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

VISI
"Menjad iInstitusi Pendidikan Ners yang
Bermutu dan Unggul dalam Bidang Keperawatan
Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di
Tingkat Regional Tahun 2020"

MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang
Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat
Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang
Berbasis Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang
Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat
Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang
Berbasis Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat
yang Unggul dalam Keperawatan Gawat Darurat
dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang
Unggul dalam Bidang Keperawatan Gawat
Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang
Mandiri, Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan kerjasama baik lokal maupun
regional

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat,
rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan laporan desain inovatif yang
berjudul “pengaruh pengobatan terhadap penderita hipertensi lansia di Wilayah
Kerja Puskesmas Singkawang Timur 1” pada Praktik Klinik Keperawatan
Gerontik.
Dalam penyusunan laporan kasus ini, penulis banyak mendapat bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semual elemen yang
berperan dalam penyusunan desain inovatif ini.

Singkawang, Februari 2022

Penulis

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN DESAIN RANCANGAN INOVATIF


PENGARUH KEPATUHAN PENGOBATAN TERHADAP PENDERITA
HIPERTENSI PADA LANSIA PUSKESMAS
SINGKAWANG TIMUR 1

Mengetahui:

Singkawang, Februari 2022


Pembimbing Klinik Kelompok

iii
DAFTAR ISI
VISI DAN MISI.............................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetian.............................................................................................3
B. Mekanisme..........................................................................................3
C. Teknik atau Cara.................................................................................4
BAB III METODOLOGI
A. Topik...................................................................................................4
B. Sub Topik............................................................................................4
C. Jenis Intervensi...................................................................................4
D. Tujuan Umum.....................................................................................4
E. Tujuan Khusus....................................................................................4
F. Waktu..................................................................................................7
G. Setting.................................................................................................7
H. Media..................................................................................................6
I. Prosedur Operasional Tindakan yang Dilakukan...............................6

BAB IV Laporan Kegiatan

A. Pelaksanaan Kegiatan................................................................................8
B. Faktor pendukung......................................................................................9
C. Faktor penghambat ...................................................................................9

iv
BAB V Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran .........................................................................................................10

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyakit yang semakin sering di jumpai


dimasyarakat seiring berubahnya pola penyakit dari penyakit infeksi ke
penyakit tidak menular. Hal ini terjadi seiring terjadinya perubahan sosial
ekonomi, lingkungan dan perubahan struktur penduduk(Wahyudi, 2017).
Hipertensi juga sering tidak menimbulkan manifestasi sehingga disebut
sebagai silent killer, sementara tekanan darah yang terus menerus tinggi
dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu,
hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara
berkala(kontrol tekanan darah) (Depkes RI, 2012).
Proses menua dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua
mahluk hidup (Nugroho, 2018). 5 Penyakit pada lansia yang sering terjadi
yaitu antara lain Hipertensi, Arthritis, Penyakit Paru Obstruksi Kronis Stroke,
Diabetus Melitus. Artritis (radang sendi) ini menjadi penyakit nomor dua
yang banyak menyerang lansia di Indonesia. Menurut American Heart
Association (AHA),2 sekitar 75 juta orang dewasa di Amerika Serikat
mengalami hipertensi.Di Indonesia prevalensi penyakit Hipertensi pada umur
diatas 18 tahun sedang mengalami peningkatan, dari 7,6 persen pada tahun
2007 menjadi 9,5 persen pada tahun 2013. 3Hipertensi merupakan penyakit
tersering ke empat yang dijumpai di Puskesmas pada provinsi Bali, mencapai
angka 108.295 kasus pada tahun 2013. 4 Menurut JNC (Joint National
Committee) 7, 5 hipertensi ditemukan sebanyak 60-70% pada populasi
berusia di atas 65 tahun.
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2012 Hipertensi
memberikan kontribusi untuk hampir 9,4 juta kematian akibat penyakit
kardiovaskuler setiap tahun. Hal ini juga meningkatkan risiko penyakit
jantung koroner sebesar 12% dan meningkatkan risiko stroke sebesar 24%
(WHO, 2012).

1
2

Setiap tahunnya, penyakit hipertensi telah membunuh 9,4 juta jiwa penduduk
di seluruh dunia. WHO juga telah memperkirakan bahwa jumlah pengidap
hipertensi akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk. Dan WHO juga memprediksi bahwa pada tahun 2025 yang akan
datang, ada sekitar 29% jiwa di dunia yang terserang penyakit hipertensi.
Tidak terkontrolnya masyarakat yang menderita hipertensi akan
memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut seperti penyakit kardiovaskular.
Penyakit jantung, Stroke dan Ginjal merupakan resiko komplikasi penyakit
kardiovaskuler yang sering terjadi. Penggunaan obat anti hipertensi saat ini
masih efektif dalam penanggulanggan hipertensi. Masyarakat saat ini masih
mempunyai pola meminum obat anti hipertensi tidak diminum secara
rutin,hanya diminum pada saat tekanan darah meningkat saja. Hal ini yang
menyebabkan komplikasi dari hipertensi terjadi.Kepatuhan pengobatan pasien
hipertensi merupakan hal penting karena hipertensi merupakan penyakit yang
tidak dapat disembuhkan tetapi harus selalu dikontrol atau dikendalikan agar
tidak terjadi komplikasi yang dapat berujung pada kematian (Pratama &
Ariastuti, 2016).
Bedasarkan Permasalahan yang diuraikan di atas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian lebih rinci tentang “pengaruh kepatuhan
pengobatan terhadap penderita hipertensi pada Puskesmas Singkawang Timur
1”

B. Tujuan
Ingin mengetahui pengaruh pengaruh kepatuhan pengobatan terhadap
penderita hipertensi pada lansia di Puskesmas Singkawang Timur 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Hipertensi dicirikan dengan peningkatan tekanan darah diastolik dan
sistolik yang intermiten atau menetap. Pengukuran tekanan darah serial
150/95 mmHg atau lebih tinggi pada orang yang berusia diatas 50 tahun
memastikan hipertensi. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya
usia (Stockslager , 2018).
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan
pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO
(World Health Organization) memberikan batasan tekanan darah normal
adalah 140/90 mmHg, dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg
dinyatakan sebagai hipertensi. Batasan ini tidak membedakan antara usia
dan jenis kelamin (Marliani, 2017).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada
populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
dan tekanan diastolik 90 mmHg (Rohaendi, 2018).

B. Mekanisme
Penelitian menggunakan pra-eksperimental dengan rancangan quasi
experimental pre – post test without control group design. Teknik
pengambilan sampel menggunakan non probality sampling dengan purposive
sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk pengetahuan dan
lembar observasi serta leaflet.
Etika dalam penelitian ini, peneliti megajukan permohonan izin kepada
pembimbing klinik untuk mendapat persetujuan kemudiaan peneliti
melakukan penelitian dengan menekankan pada masalah etika informed
consent dan menjaga kerahasiaan terhadap keluarga kelolaan.
Penelitian ini di lakukan di di daerah kerja Puskesmas Singkawang
Timur 1, sempel satu keluarga kelolaan

3
4

C. Teknik atau Cara


Penelitian menggunakan quasi experimental pre – post test without
control group design, yaitu mengukur pendidikan kesehatan dan kepatuhan
diet terhadap pengetahuan dan kemampuan penderita diabetes mellitus.
Dilakukan pertemuan selama 1 x dengan klien. Selanjutnya peneliti
mengobservasi dan arahkan klien untuk menjelaskan atau
mendemonstrasikan kembali apa yang telah dijelaskan oleh perawat
BAB III
METODOLOGI
A. Topik
Hipertensi dicirikan dengan peningkatan tekanan darah diastolik dan
sistolik yang intermiten atau menetap. Pengukuran tekanan darah serial 150/95
mmHg atau lebih tinggi pada orang yang berusia diatas 50 tahun memastikan
hipertensi. Insiden hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia (Stockslager ,
2018).

B. Sub Topik
Mengetahui pengaruh kepatuhan pengobatan terhadap hipertensi pada
lansia
C. Jenis Intervensi
Memberikan pendidikan kesahatan tentang kepatuhan pengobatan terhadap
penderita hipertensi

D. Tujuan umum
Ingin mengetahui pengaruh kepatuhan pengobatan terhadap hipertensi
pada pasien lansia.

E. Tujuan khusus
1. Mengetahui pengaruh kepatuhan pengobatan terhadap hipertensi pada lansia

F. Waktu
Tanggal : 01 Februari 2022
Jam : 10.00 WIB
G. Setting
Wilayah kerja Puskesmas Singkawang Timur 1

5
6

H. Media
Kertas, pulpen, leaflet, dan lembar observasi pengetahuan.
I. Prosedur Opresional Teknik
Prosedur oprasional tindakan pemberian pendidikan kesehatan dan edukasi
kepatuhan pengobatan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan

1. Pembukaan 3 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam Kata-kata/


kalimat
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan tentang dan menyimak
tujuan pokok materi 3. Bertanya
4. Meyampakaikan pokok mengenai
pembahasan perkenalan dan
tujuan jika ada
5. Kontrak waktu
yang kurang

jelas
7

2. Pelaksanaan 12 Penyampaian Materi 1. Mendengarkan Leaflet


menit 1. Menjelaskan dan menyimak
pengertian 2. Bertanya
2. Menjelaskan mengenai hal -
penyebab hal yang belum
3. Menjelaskan tanda jelas dan
dan gejala dimengerti
4. Menjelaskan faktor
resiko
5. Menjelaskan upaya
pencegahan

3. Penutup 5 1. Tanya jawab 1. Sasaran dapat Kata -kata/


menit 2. Memberikan menjawab kalimat
kesempatan pada tentang
peserta untuk pertanyaan
bertanya yang diajukan
3. Melakukan evaluasi 2. Mendengar
4. Menyampaikan 3. Memperhatikan
kesimpulan materi 4. Menjawab
5. Mengakhiri salam
pertemuan dan
mengucapkan salam

Evaluasi
Diharpkan keluarga mampu
1. Menjelaskan pengertian Hipertensi
2. Menyebutkan penyebab Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
4. Menyebutkan cara pencegahan /Pengobatan Hipertensi
5. Menjelaskan Kenapa hipertensi harus di cegah MATERI PENYULUHAN
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN
a.Pelaksanaan kegiatan
Ada pengaruh kepatuhan pengobatan terhadap pada pasien lansia dengan
Diabetes Hipertensi . Terdapat hubungan tentang kepatuhan pengobatan kepada
pasien antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang
hipertensi.
Pada desain ini terdapat responden dengan kepatuhan sedang namun
mengalami tekanan darah sistolik memiliki tekanan darah diastolik meningkat
sejumlah ,serta juga terdapat responden dengan kepatuhan rendah namun
memiliki tekanan darah diastolik normal Hal ini dapat terjadi dikarenakan faktor-
faktor pemicu terjadinya peningkatan dan penurunan tekanan darah bukan hanya
dari faktor kepatuhan minum obat saja namun juga dipengaruhi oleh banyak
faktor diantaranya pola hidup sehat, makanan dan tingkat stres dari masing-
masing responden yang dapat mempengaruhi kejadian hipertensi.
Hal ini didukung oleh penelitian Hairunisa (2017) yang menunjukkan
bahwa terdapat hubungan antara kepatuhan minum obat dengan tekanan darah
terkontrol pada penderita hipertensi dengan nilai P value 0,001. Dalam
mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi diperlukan kepatuhan minum
obat antihipertensi secara teratur sehingga dapat mengontrol tekanan darah
penderita hipertensi karena pemeriksaan yang dilakukan secara teratur
mempunyai arti penting dalam perawatan hipertensi agar tekanan darah pasien
tetap dalam batas normal(Price, SA & Wilson, LM., 2017).
Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah pendidikan
kesehatan atau edukasi yang dilakukan oleh perawat, dimana salah satu hal
penting untuk memberikan umpan balik pada pasien setelah memperoleh
informasi tentang diagnosis. Pasien membutuhkan penjelasan tentang kondisinya
saat ini, apa penyebabnya dan dan apa yang dapat mereka lakukan dengan kondisi
seperti itu. Suatu penjelasan tetang penyebab penyakit dan bagaimana
pengobatannya, dapat membantu meningkatkan kepercayaan dari pasien, untuk

8
9

melakukan konsultasi dan selanjutnya dapat membantu meningkatkan


kepatuhan(Niven, 2017).
.

b.Faktor pendukung

1. Tingkat pengetahuan keluarga


Tingkat pengetahuan pasien keluarga yang mendukung untuk
pentingnya kepatuhan pengobatan pada pasien hipertensi

2.Puskesmas

Kondisi puskesmas yang mendukung dari berbagai elemen


sehingga desain inovatif ini dapat dilakukan

c.Faktor penghambat

Pasien dan keluarga yang tidak kooperatif ketika diberikan


pendidikan kesehatan
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Disimpulkan bahwa ada pengaruh kepatuhan pengobatan terhadap pada pasien
lansia dengan Hipertensi . Terdapat hubungan tentang kepatuhan pengobatan
kepada pasien antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
tentang hipertensi.

B. Saran

1. Pentingnya Pihak Rumah puskesmas untuk dapat meningkatkan edukasi dalam


hal meningkatkan kepatuhan hipertensi terhadap lansia

2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat sangat penting untuk menguasai


tehnik dalam melakukan edukasi yang tepat agar mudah dimengerti dan dipahami

4.Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan dengan edukasi-


edukasi yang menarik sebagai inovasi terbaru yang lebih efektif dan dengan
metode serta cara terbaru.

10
DAFTAR PUSTAKA
Marliani L, dkk. 2017. 100 Question & Answers Hipertensi. Jakarta: PT Elex
Medis
Pratama, G., & Ariastuti, N. (2016). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Kepatuhan Pengobatan Hipertensi Pada Lansia Binaan Puskesmas
Klungkung 1. E-Jurnal Medika Udayana, 5(1).
Rohaendi. 2018. Treatment Of Hight Blood Pressure. Jakarta: Gramedia pustaka
utama
Stockslager, L.2018. Asuhan Keperawatan gariatris Edisi 2. Jakarta
Wahyudi, C. T. (2017). 14 Chandra Tri Wahyudi, Diah Ratnawati dan Sang Ayu
Made. 14–28.
WHO, 2012, Raised Blood Pressure, diakses tanggal 20 Agustus 2016,
(http://www.who.int/gho/ncd/risk_f actors/blood_pressure_prevalence_
text/en/index.html)

Anda mungkin juga menyukai