Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

SELEKSI TENAGA KESEHATAN TELADAN

Peningkatan Kepatuan Minum Obat Pasien Hipertensi Melalui


Metode “Hi ELSA”( Hipertensi Edukasi Leaflet Dan Whatsapp) Di
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat

Disusun oleh:

dr. Marza Linata Nessa


NIP. 19960105 202203 200 6

UPTD PUSKESMAS LANGSA BARAT


DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, yang
telah memberikan kita kesehatan karena atas karunia-Nya sehingga Proposal Inovasi Program
Kesehatan ini dapat diselesaikan.

Pembuatan Proposal inovasi ini banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun
berkat do’a bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya proses dalam penyusunan
proposal ini dapat diselesaikan.

Selanjutunya kami sangat mengharapkan sumbangan pemikiran dari pembaca baik


dengan bentuk kritikan maupun saran yang sifatnya membangun untuk menutupi kekurangan
atau kekeliruan dalam inovasi ini demi perbaikan kearah yang lebih sempurna.

Akhirnya atas semua bantuan yang diberikan baik moril maupun materil, langsung
maupun tidak langsung yang sifatnya membangun, kami hanya mampu mengucapkan terima
kasih. Kepada Allah SWT kita mohon ampunan dan perlindungan, Aamin.

Penyusun

dr. Marza Linata Nessa


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan Inovasi................................................................................. 3
1.2.1 Tujuan Umum......................................................................... 3
1.2.1 Tujuan Khusus........................................................................ 3
1.3 Manfaat Inovasi............................................................................... 3
1.4 Bentuk Inovasi................................................................................. 3
1.5 Waktu Uji Coba............................................................................... 3
1.6 Sasaran Inovasi................................................................................ 3
1.7 Anggaran Inovasi............................................................................. 4
1.8 Signifikansi...................................................................................... 4
1.9 Inovatif............................................................................................. 4
1.10 Transferabilitas.............................................................................. 4
1.11 Sumber Daya Keberlanjutan.......................................................... 4
1.12 Keterlibatan Pemangku Kepentingan............................................ 5
BAB II GAMBARAN UMUM UPTD PUSKESMAS LANGSA BARAT...... 6
2.1 Gambaran Umum.............................................................................. 6
2.2 Luas Wilayah..................................................................................... 8
BAB III PROGRAM INOVASI PELAYANAN KEFARMASIAN
DI UPTD PUSKESMAS LANGSA BARAT..................................... 13
3.1 Pelayanan kesehatan hipertensi......................................................... 13
3.2 leaflet ................................................................................................ 13
3.3 Inovasi H L & W............................................................................... 14
BAB IV PENUTUP............................................................................................... 18
4.1 Kesimpulan........................................................................................ 18
4.2 Saran.................................................................................................. 18

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi yang biasa dikenal dengan sebutan “darah tinggi” merupakan kondisi ketika
tekanan sistol (tekanan di pembuluh darah saat jantung memompa darah) terukur ≥140 mmHg
atau tekanan diastol (tekanan di pembuluh darah saat jantung dalam keadaan istirahat) terukur
≥90 mmHg (WHO, 2019). Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang
menjadi masalah kesehatan paling serius.

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa prevalensi global hipertensi


saat ini sebesar 22% dari total populasi dunia. Prevalensi hipertensi tertinggi di Afrika yaitu
sebesar 27%. Asia Tenggara menempati urutan ke-3 tertinggi dengan prevalensi sebesar 25%
dari total populasi (Kemenkes RI, 2019).

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa


angka prevalensi hipertensi pada penduduk usia > 18 tahun di Indonesia adalah 34,1%. Angka
prevalensi ini lebih tinggi dari tahun 2013 yaitu sebesar 25,8%. Hipertensi terjadi pada kelompok
umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari
prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan
13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya
hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan (Kemenkes RI,2018). Data di UPTD
puskesmas Langsa barat menunjukkan angka hipertensi tahun 2020 yaitu 1995 jiwa dan
meningkat ditahun 2021 yaitu 2914 jiwa.

Pasien yang patuh terhadap pengobatan memiliki prognosis yang jauh lebih baik dari
pada pasien yang tidak patuh terhadap pengobatan. Pasien yang tidak patuh terhadap pengobatan
akan memperburuk kondisi kesehatannya (WHO,2003). Hal ini sangat berbahaya karena dapat
meningkatkan resiko komplikasi akibat hipertensi bahkan menyebabkan kematian. Berdasarkan
data WHO bulan September 2011, disebutkan bahwa hipertensi menyebabkan 8 juta kematian
pertahun diseluruh dunia dan 1,5 juta kematian pertahun di wilayah Asia Tenggara.
Kepatuhan minum obat adalah faktor terbesar yang mempengaruhi kontrol tekanan darah.
Diperkirakan rata- rata rentang kepatuhan minum obat antihipertensi yaitu 50-70% (WHO,2003).
Setiap tahunnya, ketidakpatuhan mengakibatkan sekitar 125.000 kematian dari penyakit
kardiovaskular (Office of US Inpector General,2009). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) 2007, sebesar 37,1% dari 76,1% angka kejadian hipertensi di Indonesia disebabkan
karena ketidakpatuhan meminum obat. Akibatnya, tingkat keberhasilan dalam menurunkan
jumlah penderita hiperteni sangatlah rendah.

Melihat fenomena tersebut, maka dibutuhkan penatalaksanaan yang tepat dan cepat untuk
mengurangi peningkatan jumlah penderita hipertensi. Penulis berinisiatif menciptakan inovasi
yang dapat meningkatkan kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi yaitu dengan edukasi
Leaflet dan memanfaatkan aplikasi media sosial WhatsApp dengan penyediaan Forum Group
Discussion di aplikasi tersebut sehingga dapat menjadi media alternatif menghubungkan pasien
hipertensi dan dokter.

1.2 Tujuan Inovasi

1.2.1 Tujuan Umum

Proposal ini bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan minum obat pasien hipertensi di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Memudahkan akses informasi kesehatan bagi pasien terkait pengetahuan tentang


hipertensi sehingga pasien patuh minum obat

2. Mengetahui keluhan maupun gejala yang dialami oleh pasien sehingga dapat diberikan
informasi mengenai tatalaksana awal yang dapat di lakukan

3. Meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas


Langsa Barat.
1.3 Manfaat Inovasi

1. Sebagai media alternatif pelayanan informasi kesehatan bagi pasien terkait


pengetahuan tentang hipertensi

2. Sebagai media edukasi yang menyediakan infromasi seputar penyakit hipertensi yang
dapat menambah ilmu dan wawasan pasien terhadap penyakit hipertensi

3. Sebagai salah satu persyaratan untuk seleksi tenaga kesehatan teladan kota langsa

1.4 Bentuk Inovasi

Bentuk Inovasi yang dilakukan adalah inovasi pelayanan kesehatan berupa peningkatan

pelayanan informasi penyakit hipertensi melalui edukasi leaflet dan media sosial whatsapp

sebagai media komunikasi alternatif dokter dengan pasien.

1.5 Waktu Uji Coba

Data awal sebelum adanya inovasi diambil pada September 2022 dan Penerapan inovasi

dilakukan mulai November 2022

1.6 Sasaran Inovasi

Sasaran dari inovasi ini adalah pasien hipertensi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Langsa

Barat

1.7 Anggaran Inovasi

Anggaran yang akan digunakan untuk kegiatan inovasi adalah anggaran BOK UPTD

Puskesmas Langsa Barat Tahun 2022

1.8 Signifikansi

Inovasi ini memiliki dampak positif bagi masyarakat dan petugas kesehatan

Puskesmas Langsa Barat karena dapat memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh petugas kesehatan kepada masyarakat. Inovasi ini tidak berbatas waktu
karena dapat diakses kapan saja. Dengan demikian pasien hipertensi dapat meningkatkan

kepatuhan minum obat.

1.9 Inovatif

Inovasi ini merupakan inovasi yang sangat membantu mengingat di era digital saat

ini hampir seluruh pasien memiliki media komunikasi yang diharapkan mampu menjadi

penghubung antara Dokter dan Pasien dalam mendapatkan informasi mengenai penyakit

hipertensi sehingga dapat meningkatkan kepatuhan minum obat.

1.10 Transferabilitas

Inovasi ini dapat diterapkan di instansi atau wilayah lain terutama instansi yang

memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Inovasi ini merupakan suatu sistem

pelayanan berbasis media leaflet dan media online sehingga sistem ini dapat membantu

instansi pelayanan kesehatan lainnya dalam hal meningkatkan kepatuhan minum obat

pada pasien hipertensi.

1.11 Sumber Daya dan Keberlanjutan

Inovasi ini menggunakan pembiayaan untuk operasional internet. Strategi yang

digunakan ialah memberikan edukasi materi hipertensi melalui leaflet dan memasukkan

pasien kedalam Focus Group Discussion di media social WhatsApp yang telah dibuat oleh

dokter UPTD Puskesmas Langsa Barat. Sampai saat ini masih berjalan dan masih

digunakan.

1.12 Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Pemangku kepentingan yang terlibat dalam hal merancang, melaksanakan dan

mengevaluasi inovasi ini adalah kepala puskesmas, petugas puskesmas serta penulis yang

membuat leaflet dan sistem berbasis online demi perbaikan yang lebih baik kedepannya.
BAB II

GAMBARAN UMUM UPTD PUSKESMAS LANGSA BARAT

2.1 Gambaran Umum

Peta Wilayah UPTD PuskesmasLangsa Barat Tahun 2023

 Nama Puskesmas :UPTD Puskesmas Langsa Barat

 Alamat : Jln.Prof. Amajid Ibrahim, Desa Birem Puntong

Kec. Langsa Baro

 Telepon : ( 0641 ) 20282

 E Mail : puskesmaslangsabarat@yahoo.co.id
 Status kepemilikan : Pemerintah Kota Langsa

 Nama Pimpinan : Ayu Artlinta,SKM.M.Kes

 Tipe Puskesmas : TIPE D

 No REGISTRASI

Puskesmas : P1173020201

 No dan tanggal izin : 004/503/PKM/2017 Tanggal 10 April 2017

OperasionalPuskesmas

 Luas lahan : 20.005.M2

 Luas bangunan : 321. M2

 Standar kualitas pelayanan Puskesmas : Belum

Status Akreditasi dan masa berlaku : Paripurna

ISO dan masa berlaku : Belum

 Unit/ Instalasi pelaksana fungsional :Sebagai berikut

 Pelayanan Unit Gawat Darurat : Ada

 Pelayanan Rawat Inap : Ada

 Pelayanan Rawat Jalan (Sebutkan) : Ada sebagai berikut

a. Pelayanan Poli Umum ( Poli Usila, Poli Anak,Poli MTBS,Poli Pria,Poli wanita,

Poli Ispa )

b. Pelayanan Poli PINERE II

c. Pelayanan Kesehatan Ibu

d. Pelayanan UGD

e. Pelayan Poli Gigi

f. Pelayanan Laboratorium
g. Pelayanan Farmasi (Apotik)

h. Pelayanan Imunisasi

i. Pelayanan KB

j. Pelayanan Persalinan

k. Pelayanan Rujukan

l. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan

m. Pelayanan Kesehatan Jiwa

n. Pelayanan Konsultasi Gizi

o. Pelayanan Konsultasi PKPR

p. Pelayanan Konsultasi HIV/ IMS

q. Pelayanan IPWL

r. Pelayanan IVA

s. Pelayanan Rapid test

t. Pelayanan Akupresure

 Pelayanan penunjang : Laboratorium

 Layanan unggulan Puskesmas : Ada

 Yang sudah ada : - Club Prolanis

- Akupresure

- Toga

- Kesehatan Kerja
2.2 Luas Wilayah

Kecamatan Langsa Barat secara astronomis terletak antara 4º28'13.69" sampai

5º31'53.18" Lintang Utara dan 97º53'48.91" sampai 98º0'16.45" Bujur Timur. Kecamatan Langsa

Barat memiliki salah satu lokasi wisata dimana pemandangan alamnya yang cukup memukau,

sehingga setiap akhir pekan selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat, yakni Kuala Langsa.

Lokasi ini pula yang pada zaman dahulu merupakan pintu masuk perdagangan utama pesisir

timur aceh dengan pelabuhannya, yakni pelabuhan Kuala Langsa. Karena terletak dipesisir laut,

maka sektor perikanan tangkap menjadi mata pencaharian utama sebagian besar masyarakat

pesisir disamping perikanan budi daya. Namun masih rendahnya tingkat pendidikan sebagian

besar pekerja disektor perikanan tangkap, mayoritas pekerja disektor ini merupakan buruh pada

kapal-kapal motor pengusaha penangkapan ikan dan umumnya bukanlah warga kecamatan

Langsa Barat. Untuk perikanan budi-daya, komoditas utama yang dihasilkan diantaranya: udang,

kepiting, bandeng dan kerapu.

Kecamatan Langsa Barat terdiri dari 13 desa dan 50 dusun, dengan ibukota kecamatan

terletak di desa Matang Seulimeng, namun letak kantor kecamatan ada di desa Seriget, yakni

sekitar 2 km dari ibukota kecamatan, Dari 13 desa hanya delapan desa yang memiliki sekretaris

desa definitif, hal ini dikarenakan bahwa sekretaris desa harus-lah seorang PNS yang bernaung

dibawah pemerintahan kabupaten/kota melalui pemerintahan kecamatan, sementara Kecamatan

Langsa Barat masih kekurangan aparatur yang memenuhi syarat untuk ditunjuk menjadi

sekretaris desa. Luas Kecamatan Langsa Barat adalah 4.878 Ha atau 48,78 Km2, atau 20,34

persen dari luas Kota Langsa. Desa Kuala Langsa merupakan desa yang memiliki wilayah terluas

dengan luas wilayah 15,46 km2 atau 13,70 persen dari luas wilayah Kecamatan Langsa Barat.
Sementara luas wilayah terkecil adalah Desa Sungai Pauh Firdaus dengan luas 18 Ha atau sekira

0,37 persen luas Kecamatan Langsa Barat keseluruhan.

Kecamatan Langsa Barat terdiri dari 2 pustu yaitu :

1. Pustu Kuala Langsa

2. Pustu Telaga Tujuh

Kecamatan Langsa Barat terdiri dari 10 polindes yaitu :

1. Polindes PB.Beuramoe

2. Polindes PB.Teungoh

3. Polindes Simpang Lhee

4. Polindes Sungai Pauh Induk

5. Polindes Matang Seulimeng

6. Polindes Lhok Banie

7. Polindes Telaga Tujuh

8. Polindes Kuala Langsa

9. Polindes Lhok Banie Relokasi

10. Polindes Sungai Pauh Tanjung

Kecamatan Langsa Barat terdiri dari 50 dusun yaitu :

1. Lhokbanie 5 dusun

 Setia Bakti

 Keumala Jeumpa

 Nelayan

 Islah

 Hijrah
2. PB.Teungoh 5 dusun

 Barat

 Timue

 Teungoh

 Baroh

 Tunong

3. PB.Beuramoe 4 dusun

 Peutua Rahim

 Peutua Dollah

 Imam Abu

 Ujung Blang

4. Simpang Lhee 3 dusun

 Balee

 Petua Abdullah

 Petua A.Rani

5. Seuriget 4 dusun

 Tanjung Sari

 Malahayati

 Damai

 Utama

6. Matang Seulimeng 5 dusun


 Jeumpa

 Seulanga

 Meulu

 Bangkawali

 Kupula

7. Sungai Pauh Induk 3 dusun

 Delima

 Satria

 BTN

8. Kuala Langsa 4 dusun

 Harapan

 Ikhlas

 Setia

 Damai

9. Telaga Tujuh 5 dusun

 Bahagia

 Cendana

 Damai

 Rukun

 Sejahtera

10. Serambi Indah 3 dusun

 Pocut Baren
 Cut Nyak Dhien

 Cut Mutia

11. Sungai Pauh Pusaka 3 dusun

 Dusun Km5

 Nelayan

 Kesatuan

12. Sungai Pauh Firdaus 3 dusun

 Balee

 Pusaka

 Mesjid

13. Sungai Pauh Tanjung 3 dusun

 Makmur

 Mulia

 Melati

Luas Wilayah Kerja UPTD Puskesmas LangsaBarat keseluruhan ± 4878 km² yang terdiridari 13

( TigaBelas ) desayaitu :

No Nama Desa Luas Wilayah (km²)

1 Kuala Langsa 15,46

2 Seuriget 7,28

3 SimpangLhee 6,61

4 Sungai PauhInduk 6,31

5 Sungai PauhTanjung 3,15


6 TelagaTujuh 2,5

7 Sungai PauhPusaka 2,49

8 LhokBanie 1,87

9 MtgSeulimeng 1,38

10 PB. Teungoh 0,85

11 PB.Braumoe 0,48

12 Serambi Indah 0,22

13 Sungai PauhFirdaus 0,18

Total 48,78

Sumber BPS Kota LangsaTahun 2021

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Baratmemiliki1 Kecamatandan13 Desa yang

tersebar diKecamatan Langsa Barat, distribusi kecamatan dan desa yang ada di Wilayah Kerja

UPTD Puskesmas Langsa Barat Tahun 2021 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

No Kecamatan Jumlah Desa

1. KecamatanLangsa Barat 13 Desa

Jumlah 13 Desa
BAB III
PROGRAM INOVASI PELAYANAN KESEHATAN
DI UPTD PUSKESMAS LANGSA BARAT

3.1 Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah segala upaya dan kegiatan pencegahan dan


pengobatan penyakit. Semua upaya dan kegiatan meningkatkan dan
memulihkan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dalam
mencapai masyarakat yang sehat. Tujuan pelayanan kesehatan adalah
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan harapan dan
derajat kebutuhan masyarakat (Consumer saticfaction) melalui pelayanan
yang efektif oleh pemberi pelayanan yang juga akan memberikan kepuasan
dalam harapan dan kebutuhan pemberi pelayanan (Provider satisfaction)
dalam institusi pelayanan yang diselenggrakan secara efisien (Institusional
satisfaction) (Wulandari, 2016).

3.2 Leaflet
Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan keluarga pasien tentang penyakit

hipertensi yaitu dengan memberikan edukasi kesehatan. Media yang dapat digunakan dalam

memberikan edukasi tersebut salah satunya dengan menggunakan media leaflet. Leaflet

merupakan media cetak berupa lembar timbal balik yang berisikan bacaan dan gambar informasi

secara tepat dan akurat yang dapat mempermudah kita dalam menerima informasi tersebut.

Tahap kegiatan edukasi menggunakan leaflet :

 Membuka komunikasi antara dokter dan pasien

 Memberikan pre test kepada pasien

 Memberikan edukasi kepada pasien dengan menggunakan media leaflet

 Memberikan post test kepada pasien


3.3 Inovasi Peningkatan Kepatuan Minum Obat Pasien Hipertensi Melalui Metode “Hi
ELSA” (Hipertensi Edukasi Leaflet Dan Whatsapp Di Wilayah Kerja Uptd
Puskesmas Langsa Barat)

A. Definisi
Hi ELSA merupakan singkatan dari Hipertensi, Edukasi Leaflet dan WhatsApp yang

merupakan metode dalam meningkatkan kepatuan minum obat pasien hipertensi Di

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat. Inovasi ini merupakan bagian dari inovasi

pelayanan kedokteran yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan hipertensi

menjadi lebih efektif dan efisien di UPTD Puskesmas Langsa Barat dan Meningkatkan

kepatuhan minum obat pasien di wilayah kerja UPTD Puskesmas Langsa Barat.

B. Strategi Pelaksanaan

Strategi ini memanfaatkan media sosial berupa whatsapp sebagai media alternatif yang

menghubungkan pasien dengan dokter. Diketahui selama ini Pelayanan kesehatan di UPTD

Puskesmas Langsa Barat masih kurang maksimal dimana masih banyak pasien yang tidak

begitu paham akan materi hipertensi sehingga pasien tidak patuh minum obat.

Oleh karena itu, melalui strategi ini pasien dapat menanyakan mengenai penyakit

hipertensi kepada dokter.

C. Monitoring

Monitoring pemahaman pasien terhadap informasi yang diberikan sebelum dan

setelah adanya inovasi dilakukan dengan memanfaatkan kuosioner pre test dan postest dan

melihat hasil dari angka rujukan.


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Inovasi “Hi ELSA” menjadi salah satu bentuk dukungan pelayanan kesehatan

terhadap penerapan fungsi pokok puskesmas yaitu pusat penggerak pembangunan berwawasan

kesehatan. Inovasi ini telah dilaksanakan di UPTD Puskesmas Langsa Barat dan menunjukkan

adanya peningkatan pemahaman pasien terhadap penyakit hipertensi sehingga meningkatkan

kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi.

4.2 Saran

a. Diharapkan dengan adanya inovasi ini masyarakat lebih bijak dalam artian rajin bertanya

dan memahami penyakit hipertensi sehingga dapat meningkatkan pemakaian obat yang

rasional.

b. Diharapkan dukungan tenaga kesehatan lainnya dalam menjalankan dan

mengembangkan program inovasi “Hi ELSA”.


Lampiran

Leaflet
Daftar hadir

Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai