Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN MASYARAKAT
“PENCEGAHAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS PADA LANSIA”

Disusun Oleh:
Ade Dwi Aulia (220106001)
Anggita Kartikaningtiyas (220106025)
Aurelia Harun Al Rasyid (220106036)
Hanum Salsa Beilah (220106097)
Ina Tri Apriliani (220106108)
Muhammad Rian Nalaf Raya (220106156)
Rizki Romadon Siregar (220106205)

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI
PROGRAM SARJANA TERAPAN TAHUN 2023

i
ii
PRAKATA

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Program Pengabdian Kepada
Masyarakat dengan judul “Pencegahan penyakit Diabetes Mellitus pada lansia”.
Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, kegiatan ini
tidak dapat terselesaikan. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Pramesti Dewi, M. Kes selaku Rektor Universitas Harapan Bangsa.
2. Dwi Novitasari, S.Kep., Ns., M.Sc selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Harapan Bangsa.
3. Wilis Sukmaningtiyas, SST., S.Kep., Ns., M.Kes selaku Ketua Prodi D4
Keperawatan Anestesiologi Fakultas Kesehatan Universitas Harapan Bangsa.
4. Etika Dewi Cahyaningrum, S.Kep., Ns., M.Kes selaku Ketua Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Harapan Bangsa.
5. Amin Susanto, S.Kep., Ns., MSN selaku Dosen Pembimbung Pengabdian
Masyarakat sekaligus ketua pelaksana pengabdian masyarakat.
6. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam kegiatan ini.
Penulis sangat menyadari bahwa Program Pengabdian Kepada Masyarakat
ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun serta bantuan berupa nasihat, motivasi dari semua pihak agar
penelitian ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Purwokerto, Juni 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
PRAKATA..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Pemecahan Masalah.....................................................................................3
D. Tujuan..........................................................................................................3
E. Manfaat........................................................................................................3
F. Metode Kegiatan..........................................................................................4
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN..................................................................5
A. Kepanitiaan..................................................................................................5
B. Anggaran Dana.............................................................................................5
BAB III SATUAN ACARA PENYULUHAN........................................................7
Lampiran Sap.....................................................................................................7
Lampiran Materi...............................................................................................13
BAB IV PENUTUP...............................................................................................21
A. Kesimpulan................................................................................................21
B. Saran...........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
MEDIA...................................................................................................................23

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan masyarakat memerlukan perhatian dan usaha dari kita
supaya derajat kesehatan masyarakat Indonesia semakin meningkat.
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dilakukan dengan berbagai cara. Hal
ini sesuai dengan berbagai peraturan perundangan. Upaya kesehatan menurut
Undang Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 adalah setiap kegiatan dan atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau
masyarakat. Salah satu bentuk kegiatan upaya kesehatan adalah upaya
pelayanan kesehatan dan pencegahan penyakit. Hal ini diperkuat oleh peraturan
perundangan No 38 tahun 2007 yang mengatur tentang pembagian urusan
pemerintahan bidang kesehatan dan upaya kesehatan yang dimaksud sesuai
dengan upaya kesehatan dalam bidang pencegahan dan pemberantasan
penyakit serta bidang pemberdayaan kesehatan, individu, keluarga dan
masyarakat berperilaku hidup sehat. Semua upaya kesehatan tersebut
membutuhan peran serta akitf dari seluruh lapisan masyarakat.
Institusi pendidikan merupakan salah satu unsur dalam masyarakat,
sehingga wajib untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai
wujud tri dharma perguruan tinggi, dengan melakukan berbagai upaya
kesehatan di masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit serta
rehabilitatif.
Diabetes Militus (DM) atau yang dikenal dengan istilah kencing manis,
saat ini merupakaan penyakit yang banyak dijumpai dengan prevalensi di
seluruh dunia sebanyak 4%. Prevalensinya akan terus meningkat dan
diperkirakan akan mencapai 5,4% pada tahun 2025. Diabetes adalah suatu

1
sindroma yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah disebabkan
adanya penurunan sekresi insulin. Diabetes adalah penyakit tidak menular yang
dapat menyerang segala kelompok umur. Pada diabetes melitus tipe 1
penurunan sekresi itu disebabkan karena kerusakan sel beta akibat reaksi
otoimun sedangkan pada diabetes melitus tipe 2 penurunan sekresi disebabkan
karena berkurangnya sel beta yang progresif akibat glukotoksisitas
lipotoksisitas, tumpukan amilod dan faktor-faktor lain yang disebabkan oleh
resistensi insulin. Faktor resiko dan cepat lambatnya seseorang terkena diabetes
mellitus dipengaruhi oleh riwayat keluarga, umur, obesitas (kegemukan),
kurang olahraga, gaya hidup, pola makan, merokok, stress, hipertensi dan juga
dihubungkan dengan wabah virus Covid-19 yang sedang melanda yang
dikarenakan imunitas yang endah pada penderita diabetes mellitus . Terdapat
dua alasan untuk dapat dihubungkan antara diabetes dengan penyakit virus
Covid-19 ini adalah, pertama, sistem kekebalan terganggu, membuatnya lebih
sulit untuk melawan virus dan kemungkinan mengarah ke periode pemulihan
yang lebih lama. kedua, virus dapat berkembang di lingkungan glukosa darah
tinggi. Deteksi dini terhadap penyakit-penyakit kronis seperti DM sangat perlu
dilakukan terhadap masyarakat yang mempunyai faktor risiko baik karena pola
hidup tidak sehat dan faktor keturunan. Deteksi dini terhadap DM dapat
dilakukan melalui skrining dengan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu.
Selain itu, keberhasilan dalam pencegahan timbulnya DM dan pengendalian
kadar gula darah pada penderita DM tergantung pada prilaku masyarakat.
Perubahan prilaku menuju pola hidup sehat dalam rangka pencegahan dan
pengendalian DM yang benar akan dapat diwujudkan apabila masyarakat
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang DM. Oleh karena itu, selain
melalui skrining berupa pemeriksaan kadar gula darag untuk deteksi dini, kami
juga melakukan penyuluhan DM dan cara pencegahannya sehingga masyarakat
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang penyakit ini. Gampong Paya
Peunteut merupakan salah satu gampong yang berada dalam wilayah
kecamatan muara dua, kota lhokseumawe. Paya Punteuet adalah gampong
yang tidak jauh dari Kota Lhokseumawe, gampong yang terbagi dari dua

2
bagian yang terdiri dari perbukitan dan persawahan yang berbatasan dengan
Gampong Paloh Batee dan Meunasah Alue. Gampong Paya punteuet memiliki
luas wilayah sebesar 167.00 Ha dengan Pemanfaatan lahan terbesar yaitu untuk
lahan perkebunan sebesar 90.00 Ha, lahan pemukiman sebesar 70.0 Ha, lajan
perkantoran sebesar 3.0 Ha, prasarana umum lainnya sebesar 2.0 Ha, dan lahan
perkuburan sebesar 2 Ha.

B. RUMUSAN MASALAH
Kurangnya pengetahuan masyarakat lingkungan Ds Dukuwaluh rw 01
kecamatan kembaran kabupaten banyumas terhadap bahaya diabetes dan
pemahaman tentang pencegahan penyakit diabetes mellitus (DM)

C. PEMECAHAN MASALAH
Peningkatan pengetahuan tentang bahaya, faktor resiko, gejala, dan
pencegahan penyakit diabetes mellitus.

D. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang
penyebab, gejala, faktor risiko dan cara pencegahan penyakit Diabetes Mellitus
di lingkungan Ds Dukuwaluh Rw 01 kecamatan kembaran kabupaten
banyumas.

E. MANFAAT
1. Meningkatkan pengetahuan tentang penyebab penyakit Diabetes Mellitus
2. Meningkatkan pengetahuan tentang gejala dan faktor resiko penyakit
Diabetes Melitus
3. Meningkatkan pengetahuan tentang cara pencegahan dari penyakit
Diabetes Mellitus

3
F. METODE KEGIATAN
1. Mengumpulkan informasi terkait gejala diabetes, penyebab diabetes, resiko
diabetes dan cara penangannya
2. Koordinasi kegiatan pengabdian masyarakat kepada dosen pembimbing
dan mengurus izin kegiatan.
3. Membuat perencanaan kegiatan meliputi survei tempat kegiatan, diskusi
dengan terkiat penyuluhan yang akan dilaksanakan, mempersiapkan media
dan alat yang dibutuhkan saat kegiatan berlangsung dan pembagian tugas
tim.

4
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. KEPANITIAAN
1. Ketua Pelaksana
Nama : Amin Susanto, S.Kep., Ns., MSN
Nik : 112709150583
2. Moderator
Nama : Aurelia Harun Al Rasyid
Nim : 220106036
3. Pemateri
Nama : Ade Dwi Aulia
Nim :220106001
Nama : Hanum Salsa Beila
Nim : 220106097
4. Pengamat
Nama : Muhammad Rian Nalaf Raya
Nim : 220106156
Nama : Riski Romadon Siregar
Nim : 220106205
5. Seksi Perlengkapan + Seksi konsumsi
Nama : Anggita Kartikaningtiyas
Nim : 220106025
Nama : Ina Tri Apriliani
Nim : 220106108

B. ANGGARAN DANA
Bayaran anggaran dana yang diperlukan untuk belanja perlengkapan
konsumsi dan lain sebagainya berjumlah:

5
Total
No Penggunaan Pengeluaran Jumlah
Pengeluaran
1. Snack & minum Rp. 7.000,00 30 box Rp. 210.000,00
2. Leaflet Rp. 5.000,00 20 pcs Rp. 100.000,00
3. Print Rp. 40.000,00 25 lembar Rp. 40.000,00
4. Baner Rp. 50.000,00 1 lembar Rp. 50.000,00
5. Lancet Rp. 20.000,00 1 box Rp. 20.000,00
6. Strip gula darah Rp. 95.000,00 1 box Rp. 95.000,00
Jumlah Pengerluaran Rp. 515.000,00

6
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Lampiran SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
Mata Kuliah : Promosi Kesehatan
Pokok bahas/Topik : Diabetes Mellitus
Sub Pokok Bahasa : Pencegahan penyakit diabetes mellitus
Tanggal : 11 Juli 2023
Waktu : (± 50 menit)
Sasaran : Lansia
Tempat : Posyandu Mugi Sehat
Pelaksana : Kelompok 1 kelas A2
Ade Dwi Aulia (Pemateri)
Anggita Kartikaningtiyas (Perlengkapan)
Aurelia Harun Al Rasyid (Moderator)
Hanum Salsa Beilah (Pemateri)
Ina Tri Apriliani (Perlengkapan)
Muhammad Rian Nalaf Raya (Pengamat)
Rizki Romadon Siregar (Pengamat)

A. Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes melitus adalah suatu kondisi di mana
kadar gula darah lebih tinggi dari normal atau hiperglikemia karena tubuh tidak
bisa mengeluarkan atau menggunakan hormon insulin secara cukup.
Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar glukosa
dalam darah melebihi batas normal. Hiperglikemia merupakan salah satu tanda
khas penyakit diabetes mellitus (DM), meskipun juga mungkin didapatkan

7
pada beberapa keadaan yang lain. Diabetes adalah penyakit kronis yang
kompleks yang membutuhkan perawatan medis yang berkelanjutan dengan
strategi pengurangan risiko multifaktorial di luar kotrol glikemik. Pasien yang
sedang mendapatkan dukungan edukasi manajemen mandiri sangat penting
untuk mencegah komplikasi akut. Saat ini penelitian epidemiologi
menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka insidensi dan
prevalensi DM tipe-2 di berbagai penjuru dunia. Badan Kesehatan Dunia
(WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah penyandang DM yang
menjadi salah satu ancaman kesehatan global.
Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 oleh
Departemen Kesehatan, menunjukkan bahwa rata-rata prevalensi DM di daerah
urban untuk usia di atas 15 tahun sebesar 5,7%. Prevalensi terkecil terdapat di
Propinsi Papua sebesar 1,7%, dan terbesar di Propinsi Maluku Utara dan
Kalimantan Barat yang mencapai 11,1%. Sedangkan prevalensi toleransi
glukosa terganggu (TGT), berkisar antara 4,0% di Propinsi Jambi sampai
21,8% di Provinsi Papua Barat dengan rerata sebesar 10.2%. Data data diatas
menunjukkan bahwa jumlah penyandang DM di Indonesia sangat besar
Penyakit DM sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia dan
berdampak pada peningkatan biaya kesehatan yang cukup besar. Oleh
karenanya semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah, seharusnya ikut
serta secara aktif dalam usaha penangglukosangan DM, khususnya dalam
upaya pencegahan.

B. Tujuan Umum
Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang
penyebab, gejala, faktor risiko dan cara pencegahan penyakit diabetes mellitus.

C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang Diabetes Mellitus (DM)
diharapkan peserta mengetahui tentang:
1. Menjelaskan pengertian penyebab penyakit Diabetes Mellitus.

8
2. Menjelaskan gejala dari penyakit Diabetes Mellitus.
3. Menjelaskan faktor dan resiko terjadinya penyakit Diabetes Mellitus.
4. Menjelaskan pencegahan penyakit Diabetes Mellitus.
5. Menjelaskan makanan yang di anjurkan dan yang tidak di anjurkan
penderita Diabetes Mellitus
6. Menjelaskan apa saja komplikasi dari penyakit Diabetes Mellitus (DM)
7. Menjelaskna cara pengobatan penyakit Diabetes Mellitus.

D. Pokok Pembahasan
1. Peserta mampu mengerti tentang penyakit Diabetes Mellitus (DM)
2. Peserta mampu mengetahui tanda dan gejala penyakit Diabetes Mellitus
(DM)
3. Peserta mampu mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan penyakit
Diabetes Mellitus (DM)
4. Peseta mampu mencegah penyakit Diabetes Mellitus (DM)
5. Peserta mengerti makanan yang di anjurkan dan yang tidak di anjurkan pada
penderita penyakit Diabetes Mellitus (DM)
6. Peserta mampu memahami apa saja komplikasi dari penyakit Diabetes
Mellitus (DM)
7. Peserta mampu memahami cara pengobatan Diabetes Mellitus (DM)

E. Sub Pokok Pembahasaan


1. Pengertian Diabetes Mellitus (DM)
2. Tanda dan gejala Diabetes Mellitus (DM)
3. Faktor-faktor yang menimbulkan penyakit Diabetes Mellitus (DM)
4. Cara mencegah Penyakit Diabetes Mellitus (DM)
5. Jenis-jenis makanan yang di anjurkan dan makanan yang tidak di ajurkan
penederita penyakit Diabetes Mellitus (DM)
6. Komplikasi Diabetes Mellitus (DM)
7. Cara pengobatan penyakit Diabetes Mellitus (DM)

9
F. Materi
Terlampir

G. Media
1. Laptop
2. LCD
3. PPT
4. Michophone
5. Leaflet

H. Metode
1. Ceramah, diskusi dan tanya jawab
2. Place setting

b a

Keterangan : a) Penyuluh, b) Pembimbing, c) Masyarakat

I. Pelaksanaan Kegiatan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAAN
(PEMATERI) PESERTA
1 5 Menit Pembukaan : 1. Menjawab
1. Membuka / memulai kegiatan dengan salam
mengucapkan salam 2. Mendengarka
2. Memperkenalkan diri n
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan 3. Menyetujui
4. Menyebutkan topic penyuluhan kesepakatan
waktu

10
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAAN
(PEMATERI) PESERTA
5. Menyampaikan kontrak waktu pelaksanaan
kesepakatan pelaksanaan penyuluhan promosi
promosi kesehatan kesehatan
Pelaksanaan : 1.
1. Menjelaskan Pengertian penyakit Memperhatikan
diabetes meliitus (DM)
2. Menjelaskan Gejala penyakit diabetes
mellitus (DM)
3. Menjelaskan faktor dan resiko penyakit
diabetes mellitus (DM)
4. Menjelaskan cara pencegahan penyakit
2. 30 Menit diabetes mellitus (DM)
5. Menjelaskan makanan yang di anjurkan
dan makanan yang tidak di anjurkan
pada penderita Diabetes Mellitus (DM)
6. Menjelaskan apa saja komplikasi dari
penderita Diabetes Mellitus (DM)
7. Menjelaskan cara pengobatan penyakit
diabetes mellitus (DM)

3. 10 Menit Evaluasi : 1.Menanyakan


1. Menanyakan kepada peserta tentang hal-hal yang
materi yang    telah disampaikan dan tidak
memberikan reinforcement kepada dimengerti
peserta yang dapat menjawab dari materi
2. Menanyakan kembali apakah ada penyuluhan.
peserta yang kurang jelas mengenai isi 2.Mengisi
penyuluhan kuesioner
3.Mendengarka

11
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAAN
(PEMATERI) PESERTA
3. Kuesioner n
4. Menyimpulkan materi penyuluhan yang penyampaian
telah disampaikan kepada sasaran. kesimpulan.

Terminasi : a.Mendengarka
1. Mengucapkan terima kasih atas peran n
4. 5 Menit sertanya. b. Menjaw
2. Mengucapkan salam Penutup ab salam
3. Melakukan pemeriksaan gula darah.

J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Mahasiswa dan audien berada pada posisi yang sudah direncanakan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
c. Pre planning telah disetujui
d. 75% audien menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
b. Peran dan tugas mahasiswa dengan perencanaan.
c. 75% audien berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
Pada evaluasi hasil diharapkan 75% audien mengerti dan memahami materi
penyuluhan.

Lampiran Materi
A. Pengertian Penyakit Diabetes Mellitus (DM)

12
Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,
kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes melitus adalah suatu kondisi di mana
kadar gula darah lebih tinggi dari normal atau hiperglikemia karena tubuh tidak
bisa mengeluarkan atau menggunakan hormon insulin secara cukup.
Hiperglikemia adalah suatu kondisi medik berupa peningkatan kadar glukosa
dalam darah melebihi batas normal. Hiperglikemia merupakan salah satu tanda
khas penyakit diabetes mellitus (DM), meskipun juga mungkin didapatkan
pada beberapa keadaan yang lain. Diabetes adalah penyakit kronis yang
kompleks yang membutuhkan perawatan medis yang berkelanjutan dengan
strategi pengurangan risiko multifaktorial di luar kotrol glikemik.
Pasien yang sedang mendapatkan dukungan edukasi manajemen
mandiri sangat penting untuk mencegah komplikasi akut. Saat ini penelitian
epidemiologi menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan angka
insidensi dan prevalensi DM tipe-2 di berbagai penjuru dunia. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah
penyandang DM yang menjadi salah satu ancaman kesehatan global. Berikut
ini merupakan kisaran kadar gula darah yang normal dalam satuan miligram
per desiliter (mg/dL)
1. Gula darah puasa (setelah tidak makan selama 8 jam): 70-99 mg/dL.
2. Satu sampai dua jam setelah makan: kurang dari 140 mg/dL.
3. Gula darah sewaktu: kurang dari 200 mg/dL.
4. Gula darah sebelum tidur: 100-140 mg/dL.

B. Tanda dan Gejala Pada Penyakit Diabetes Mellitus (DM)


Gejala diabetes melitus yang sering muncul adalah:
1. Meningkatnya frekuensi baung air
Karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba
mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita jadi lebih
sering kencing daripada orang normal dan mengeluarkan lebih dari 5 liter
air kencing sehari.

13
2. Rasa haus berlebihan
Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita
merasa haus dan butuhkan banyak air. Rasa haus yang berlebihan berarti
tubuh Anda mencoba mengisi kembali cairan yang hilang itu.
3. Penurunan berat badan
Kadar gula darah terlalu tinggi juga bisa menyebabkan penurunan berat
badan yang cepat. Karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk
sel, yang digunakan sebagai energi, tubuh memecah protein dari otot
sebagai sumber alternatif bahan bakar.
4. Kelaparan
Rasa lapar yang berlebihan, merupakan tanda diabetes lainnya. Ketika kadar
gula darah merosot, tubuh mengira belum diberi makan dan lebih
menginginkan glukosa yang dibutuhkan sel
5. Kulit jadi bermasalah
Kulit gatal, mungkin akibat kulit kering seringkali bisa menjadi tanda
peringatan diabetes, seperti juga kondisi kulit lainnya, misalnya kulit jadi
gelap di sekitar daerah leher atau ketiak.
6. Penyebuhan luka lambat
Infeksi, luka, dan memar yang tidak sembuh dengan cepat merupakan tanda
diabetes lainnya. Hal ini biasanya terjadi karena pembuluh darah mengalami
kerusakan akibat glukosa dalam jumlah berlebihan yang mengelilingi
pembuluh darah dan arteri. Diabetes mengurangi efisiensi sel progenitor
endotel atau EPC, yang melakukan perjalanan ke lokasi cedera dan
membantu pembuluh darah sembuhkan luka.
7. Pandangan kabur
Penglihatan kabur atau atau sesekali melihat kilatan cahaya merupakan
akibat langsung kadar gula darah tinggi. Membiarkan gula darah Anda tidak
terkendali dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan permanen,
bahkan mungkin kebutaan.
8. Kesemutan atau mati rasa

14
Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, bersamaan dengan rasa sakit
yang membakar atau bengkak, adalah tanda bahwa saraf sedang dirusak
oleh diabetes. Masih seperti penglihatan, jika kadar gula darah dibiarkan
merajalela terlalu lama, kerusakan saraf bisa menjadi permanen.

C. Faktor dan Resiko Diabetes Mellitus (DM)


Faktor resiko dan cepat lambatnya seseorang terkena diabetes mellitus
dipengaruhi oleh:
1. Riwayat keluarga
Riwayat keluarga adalah faktor risiko utama seorang akan mengalami
diabetes melitus, secara genetik pasien diabetes melitus akan mempengaruhi
keturunannya. Diabetes melitus dapat menurun menurut silsilah keluarga
yang mengidap penyakit diabetes melitus yang disebabkan oleh karena
kelainan gen yang mengakibatkan tubuh tidak menghasilkan insulin dengan
baik dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang memiliki riwayat
keturunan diabetes melitus lebih banyak (54%) dibandingkan pasien yang
tidak memiliki riwayat keturunan diabetes melitus (46%). Sedangkan
menurut Samreen Riaz (2009) menyatakan bahwa 25% diabetes melitus tipe
1 dan 50% diabetes melitus tipe 2 terjadi juga karena faktor keturunan.
2. Umur
Prevalensi DM tertinggi terjadi pada kelompok umur di atas 45 tahun
sebesar 12,41%. Kelompok umur yang paling banyak menderita DM adalah
kelompok umur 45-52. Peningkatan diabetes risiko diabetes seiring dengan
umur, khususnya pada usia lebih dari 40 tahun, disebabkan karena pada usia
tersebut mulai terjadi peningkatan intolenransi glukosa. Adanya proses
penuaan menyebabkan berkurangnya kemampuan sel β pankreas dalam
memproduksi insulin.
3. Obesitas
Kelompok dengan risiko diabetes terbesar adalah kelompok obesitas,
dengan odds 7,14 kali lebih besar dibandingkan dengan kelompok IMT
normal. Penelitian menurut Sunjaya (2009) menemukan bahwa individu

15
yang mengalami obesitas mempunyai risiko 2,7 kali lebih besar untuk
terkena diabetes mellitus dibandingkan dengan individu yang tidak
mengalami obesitas.
4. Jenis kelamin
Menurut Loacara (2007), rata – rata kematian pasien diabetes melitus lebih
banyak pada wanita dibandingkan dengan laki – laki.
5. Kurang olahraga
Menurut penelitian yang telah dilakukan di Cina beberapa waktu yang lalu,
jika seseorang dalam hidupnya kurang melakukan latihan fisik ataupun
olahraga maka cadangan glikogen ataupun lemak akan tetap tersimpan di
dalam tubuh, hal inilah yang memicu terjadinya berbagai macam penyakit
degenratif salah satu contohnya diabetes melitus tipe II
6. Gaya hidup Kurangnya aktifitas fisik
7. Pola makan
Konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi
insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam
darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus 5
8. Merokok
Perokok pasif memungkinkan menghisap racun sama seperti perokok aktif.
Penelitian oleh Houston mendapatkan bahwa perokok aktif memiliki risiko
76% lebih tinggi untuk terserang DM Tipe 2 dibanding dengan yang tidak
terpajan
9. Hipertensi
Hasil penelitian menunjukan bahwa orang yang terkena hipertensi berisiko
lebih besar untuk menderita diabetes, dengan odds 6,85 kali lebih besar
dibanding orang yang tidak hipertensi. Penelitian menurut Sunjaya (2009)
menemukan bahwa individu yang mengalami hipertensi mempunyai risiko
1,5 kali lebih besar untuk mengalami diabetes dibanding individu yang tidak
hipertensi.

D. Cara Pencegahan Diabetes Melitus (DM)

16
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan dengan tindakan penyuluhan dan pengelolaan
yang ditujukan untuk kelompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi
dan intoleransi glukosa. Materi penyuluhan meliputi antara lain:
a. Program penurunan berat badan
1) Diet sehat
2) Jumlah asupan kalori ditujukan untuk mencapai berat badan ideal
3) Karbohidrat kompleks merupakan pilihan dan diberikan secara terbagi
dan seimbang sehingga tidak menimbulkan puncak (peak) glukosa
darah yang tinggi setelah makan
4) Komposisi diet sehat mengandung sedikit lemak jenuh dan tinggi serat
larut
b. Latihan jasmani
1) Latihan dikerjakan sedikitnya selama 150 menit/minggu dengan
latihan aerobik sedang
2) Latihan jasmani dibagi menjadi 3-4 kali aktivitas/minggu
3) Menghentikan kebiasaan merokok
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder adalah upaya mencegah atau menghambat timbulnya
penyulit pada pasien yang telah terdiagnosis DM. Tindakan pencegahan
sekunder dilakukan dengan pengendalian kadar glukosa sesuai target terapi
serta pengendalian faktor risiko penyulit yang lain dengan pemberian
pengobatan yang optimal. Melakukan deteksi dini adanya penyulit
merupakan bagian dari pencegahan sekunder. Tindakan ini dilakukan sejak
awal pengelolaan penyakit DM. Program penyuluhan memegang peran
penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani program
pengobatan sehingga mencapai target terapi yang diharapkan.
3. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier ditujukan pada kelompok penyandang diabetes yang
telah mengalami penyulit dalam upaya mencegah terjadinya kecacatan lebih
lanjut serta meningkatkan kualitas hidup. Upaya rehabilitasi pada pasien

17
dilakukan sedini mungkin, sebelum kecacatan menetap. Pada upaya
pencegahan tersier tetap dilakukan penyuluhan pada pasien dan keluarga.
Materi penyuluhan termasuk upaya rehabilitasi yang dapat dilakukan untuk
mencapai kualitas hidup yang optimal. Penyuluhan tentang penyakit DM
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang DM.
Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang DM diharapkan dapat
berpengaruh pada prilaku/pola hidup sehat masyarakat sehingga DM dapat
dicegah terutama pada individu yang memiliki faktor resiko tinggi.
Sedangkan pada individu yang telah menderita DM, diharapkan kadar gula
darah pasien dapat terkendali dengan baik dan pengobatan dapat
memberikan hasil yang memuaskan Masyarakat Paya Peunteut merasa
program ini sangat bermanfaat karena dapat memberikan pengetahuan
terkait penyakit diabetes mellitus dan status kadar gula darah warga. Selain
itu warga juga dapat mengantispasi agar tidak menderita penyakit diabetes
mellitus dengan melakukan pola hidup sehat dan mengatur pola makan yang
baik seperti yang diajarkan saat penyuluhan.

E. Komplikasi
1. Hiperglikemia
2. Hipoglikemia
3. Kerontokan rambut
4. Masalah gigi dan gusi
5. Hipertesi
6. Ganguan jantung
7. Kerusakan saraf
8. Kerusakan ginjal
9. Gangguan mata
10. Gangguan hati
11. Gangguan pada kulit

18
F. Jenis makanan yang di anjurkan dan tidak di ajurkan penderita Diabetes
Mellitus
1. Jenis bahan makanan yang di anjurkan untuk penderita Diabetes Mellitus
adalah:
a. Sumber karbonhidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong,
ubi dan sagu.
b. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tampa kulitnya, susu
kim, tahu, tempe dan kacang-kacangan.
c. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makakn yang mudah
dicerna, makanan terutama mudah diolah dengan cara di panggang, di
kukus, disetup, direbus dan di bakar.
2. Jenis bahan makanan yang tidak di anjurkan atau di batasi untuk penderita
diabetes mellitus adalah:
a. Mengandung banyak gula sederhana seperti gula pasir, gula jawa, sirup,
jelly, buah-buahan yang diawetkan, susu kental manis, es krim, kue-kueh
manis, dodol.
b. Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji, goreng-
gorengan.
c. Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin dan makanan
yang di awetkan.

G. Cara Pengobatan Diabetes Mellitus (DM)


Pengobatan akan disesuaikan dengan jenis penyakit gula yang kamu
alami. Terapi insulin menjadi salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh
pengidap kondisi ini, baik tipe 1 maupun tipe 2. Bahkan, pada diabetes tipe 1
yang cukup berat, transplantasi pankreas dapat menjadi pilihan guna mengatasi
kerusakan pada pankreas.
Sedangkan pada pengidap diabetes tipe 2 akan diberikan beberapa jenis
obat-obatan. Namun, umumnya ada beberapa perawatan yang harus dilakukan
untuk menurunkan risiko diabetes, seperti:
1. Menerapkan pola makan sehat

19
Jika kamu mengalami penyakit diabetes, sebaiknya atur kembali pola makan
yang sehat. Fokuskan pada asupan buah, sayur, protein tanpa lemak, dan
juga biji-bijian. Tidak hanya itu, kamu juga perlu mengonsumsi serat dan
mengurangi beberapa jenis makanan, seperti makanan yang mengandung
lemak jenuh, karbohidrat olahan, hingga pemanis buatan.
2. Rutin melakukan aktivitas Fisik
Setiap orang tentunya membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga
kesehatan tetap optimal. Termasuk pengidap diabetes. Olahraga menjadi
satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah
dengan mengubahnya menjadi energi. Kamu bisa memilih untuk melakukan
olahraga ringan, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda. Jadikan
kegiatan tersebut sebagai rutinitas harian untuk membantu kamu
menghindari kondisi diabetes menjadi lebih buruk.

20
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penyuluhan tentang Diabetes Mellitus
di posyandu muji sehat Rw 01 Dukuwalauh Kecamatan kembaran Kabupaten
Bnyumas antara lain:
1. Masyarakat mulai memahami tentang penyakit Diabetes Meliitus,
penyebabnya serta penatalaksanaan secara non farmakologi melalui
perubahan gaya hidup.
2. Pengetahuan masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat, pola makan /
life stile yang dapat dilakukan sendiri di rumah secara sederhana untuk
dapat di laksanakan sebagi salah satu pencegahan dan menjaga kadar gula
darah.

B. Saran
Saran yang dapat di sampaikan dari kegian pengabdian ini adalah :
1. Perlu dilakukan identifikasi penyebab penyakit Diabetes Mellitus yang
dialami oleh masyarakat Dukuwaluh kecamatan kembaran kabupaten
Banyumas agar dapat dilakukan penanganan secara lebih tepat berdasarkan
penyebab penyakit.
2. Perlu adanya pelatihan atau penyuluhan penyakit lainya sebagai saran
promosi kesehatan bagi warga desa Dukuwaluh kecamatan kembaran
kabupaten banyumas.

21
DAFTAR PUSTAKA

Ahyar, Juni.2018. Penuntun Membuat Skripsi dan Menghadapi Presentasi Tanpa


Stres.

Trijayanto PA. Hubungan Riwayat Garis Keturunan dengan Waktu Terdiagnosis


Diabetes

Melitus di RSUD. Prof. DR. Margono Soekardjo Purwokerto. 2016;(Dm):1–15.


Suganda R, Sutrisno E, Wardana IW. Penggunaan Media Cakram Diabetes Dalam
Konseling Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Kepatuhan Diet Pasien
Diabetes

Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Godean I. J Chem Inf Model. 2013;53(9):1689–99.


Rasmika DAP, Unsw D, Dewi DAPR. Pemeriksaan Kadar Gula Darah Sewaktu.
2017;(November):0–9.

Soelistijo S, Novida H, Rudijanto A, Soewondo P, Suastika K, Manaf A, et al.


Konsesus

Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe2 Di Indonesia 2015


[Internet]. Perkeni. 2015

https://farmasi.ugm.ac.id/id/strategi-menghadapi-pandemi-sars-cov-2-bagi-
penderitadiabetes-mellitus-dm (Diakses pada pukul 17.40)

http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-diabetes-
melitus-dangangguan-metabolik/pencegahan-diabetes-melitus (Diakses pada
pukul 18.00)

22
MEDIA

A. Leaflet

23
B. Presentasi slide (Power Point)

24
25
26
27
28
29
30
31
32
C. Surat Ijin

33
D. Daftar Hadir

34
35
36
E. Dokumentasi

37
38

Anda mungkin juga menyukai