Nama Kelompok
2.Non-opioid
Golongan non-opioid yang umum digunakan pada manajemen nyeri pasca kraniotomi yakni:
e. Parasetamol
f. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID).
g. Cyclooxygenase (COX)
3.Anestesi lokal
Digunakan untuk infiltrasi kulit intraoperatif dan blokade kulit kepala.
4.Gabapentin
Antiepilepsi generasi baru yang memiliki sifat antinosiseptif dan
antihiperalgesik.
5.NMDA
Saluran ion channel yang memungkinkan masuk dan keluarnya kalsium,
natrium, kalium ke dalam sel.
6.𝛼-2 Adrenoreceptor Agonist Dexmedetomidine
Atagonis adrenoreseptor 𝛼-2 presinaptik kuat yang memberikan sedasi tanpa
mempengaruhi pernapasan.
7.Cryotherapy
Mengontrol nyeri pasca kraniotomi melalui pemberian kantong es pada luka
operasi dan kantong gel dingin pada area periorbital, dimulai 3 jam setelah
operasi, selama 3 hari, selama 20 menit per jam.
Simpulan
Nyeri akut pasca kraniotomi adalah masalah yang yang sulit
dikelola dan harus dimanajemen dengan baik untuk mencegah
morbiditas, mortalitas, serta pemanjangan masa inap.
Berdasarkan beberapa literatur, tatalaksana nyeri akut dibagi
menjadi beberapa kelompok yaitu opioid, non-opioid,
cyclooxygenase, anestesi lokal, NMDA receptor antagonist, 𝛼-2
adrenoreceptor agonist, dan cryotheraphy. Dengan pemberian
terapi dan dosis serta kombinasi yang tepat diharapkan
komplikasi dapat diminimalkan dan outcome pasca operasi
kraniotomi menjadi lebih baik.
Terima
Kasih