1. Definisi
2. Etiologi
- Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis pada pasien post craniotomy antara lain:
a. Dexamethason/kalmethason sebagai pengobatan anti edema serebral, dosis sesuai
dengan berat ringanya trauma.
b. Terapi hiperventilasi (trauma kepala berat), untuk mengurnagi vasodilatasi.
c. Pengobatan anti edema dnegan larutan hipertonis yaitu manitol 20 % atau glukosa 40 %
atau gliserol 10 %.
d. Antibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisillin) atau untuk infeksi anaerob
diberikan metronidasol.
e. Makanan atau cairan, Pada trauma ringan bila muntah-muntah tidak dapat diberikan
apa-apa, hanya cairan infus dextrosa 5 %, amnifusin, aminofel (18 jam pertama dari
terjadinya kecelakaan), 2 - 3 hari kemudian diberikan makanan lunak.
f. Pada trauma berat. Karena hari-hari pertama didapat penderita mengalami penurunan
kesadaran dan cenderung terjadi retensi natrium dan elektrolit maka hari-hari pertama (2-3
hari) tidak terlalu banyak cairan. Dextosa 5 % 8 jam pertama, ringer dextrosa 8 jam kedua
dan dextrosa 5 % 8 jam ketiga. Pada hari selanjutnya bila kesadaran rendah makanan
diberikan melalui nasogastric tube (2500 - 3000 TKTP.
Pengkajian
a) Pola persepsi kesehatan-pemeliharaan kesehatan
- Keluhan nyeri pada kepala
- Keadaan luka dan balutan : tidak ada perdarahan
b) Pola nutrisi metabolik
- Keluhan mual, muntah
- Kesulitan mengunyah/menelan
c) Pola aktifitas
- Merasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan
- Perubahan kesadaran, letargi
- Hemiparese
- Cedera (trauma)
- Kehilangan tonus otot.
d) Eliminasi
- Inkontinensia kandung kemih atau mengalami gangguan fungsi
e) Pola persepsi sensori dan kognitif
- Pusing
- Gelisah
- Adanya keluhan napas (sesak, ronchi, apnea)
NOC
Pain Level,
Pain control
Comfort level
Kriteria Hasil :
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Pain Management
· Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri
masa Iampau
· Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)
· Tingkatkan istirahat
· Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
Analgesic Administration
· Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
· Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih
dari satu
· Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
· Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
Manajemen energy
Rencanakan aktivitas pada periode saat pasien memiliki energy paling banyak
5. Evaluasi
Abdul Hafid (1989), Strategi Dasar Penanganan Cidera Otak. PKB Ilmu Bedah XI –
Traumatologi , Surabaya.
Brain Trauma Foundation, AANS, Joint Section of Neurotrauma and Critical Care.
Guidelines for the management of severe head injury. J Neurotrauma. Nov 1996.
Brown CV, Weng J, Oh D, et al. Does routine serial computed tomography of the head
influence management of traumatic brain injury? A prospective evaluation. J Trauma. Nov
2004.
Bullock MR, Chesnut R, Ghajar J, et al. Surgical management of acute subdural hematomas.
Neurosurgery. Mar 2006.
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
OLEH :
KELOM
OLEH :
UNIVERSITAS ANDALAS
2018