Oleh :
KELOMPOK 4
PROGRAM B
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS
2016-2017
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan.
Tanpa pertolongan Dia mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan
dengan baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua umumnya dan tenaga
kesehatan khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………......
B. Tujuan ……………………………………………………...
BAB IVPENUTUP
A. Kesimpulan ……………....………………………………......
B. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Periode post partum adalah waktu mengenai penyembuhan perubahan
besar yang berjangka pada periode dari puncak pengalaman melahirkan untuk
menerima kebahagiaan dan kehidupan tanggung jawab dalam keluarga.
(Cuningham 1998:388).
Perawatan post partum yang terintegrasi dengan baik mempunyai peranan
penting yang digunakan dalam membangun transisi ini dan mengenalkan
keluarganya pada kehidupan baru mereka bersama-sama.Selama masa post
partum sejumlah perubahan fisiologis dan psikologis terjadi yaitu : Organ-organ
kembali ke kondisi tidak hamil, perubahan fisiologi lain yang terjadi selama
kehamilan dikembalikan ,Laktasi terbentuk, dasar hubungan bayi dan orang
tuanya disiapkan dan Ibu pulih dari ketegangan pada waktu kehamilan dan
persalinan.
Walaupun tubuh harus mengalami perubahan seperti pemeliharaan setelah
melahirkan anak, asuhan kebidanan sangat memperhatikan hal ini. Karena masih
banyak ibu-ibu maupun yang belum mengerti apa yang seharusnya diperbuat,
baik terhadap diri sendiri maupun terhadap bayinya.
Di sini penulis dapat membantu dan mengarahkan ibu dalam mengatasi
masalah yang sedang dihadapi, sehingga masa nifas dapat dilalui dengan baik,
bayi dan ibu dalam keadaan sehat serta kembali saat sebelum melahirkan.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan khusus yang dapat kita ambil dari penyusunan laporan ini adalah
mahasiswa mampu :
1) Mengetahui Konsep Teoritis Post Partum
2) Mengetahui Asuhan Keperawatan Teoritis Post Partum
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Masa nifas atau puerperium adalah dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Hadijono,2008:356)
Post partum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar
lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya
organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan
seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan (Suherni, dkk,
2009).
Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah kelahiran
plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama 6 minggu (Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, 2002)
Menurut Bobak (2004) Post partum adalah periode 6 minggu sejak bayi lahir
sampai organ - organ reproduksi kembali ke keadaan nornal sebelum hamil
sedangkan Ambarwati & Wulandari (2008) masa post partum (nifas/puerperium)
adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai alat – alat reproduksi pulih seperti
sebelum hamil dan secara normal berlangsung selama enam minggu atau 42 hari.
Dalam masa nifas ini penderita memerlukan perawatan dan pengawasan yang
dilakukan selama ibu tinggal di rumah sakit maupun setelah nanti keluar dari
rumah sakit.
Adapun tujuan dari perawatan masa nifas adalah:
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologi.
2. Melaksanakan skrining yang komprehrnsif, mendeteksi masalah, mengobati
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi dan perawatan
bayi sehat.
4. Untuk mendapatkan kesehatan emosi. (Bari Abdul, 2000)
D. Perubahan Fisiologis
1. Alat-alat reproduksi
a. Uterus
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah melahirkan
disebut involusi. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat
kontraksi otot-otot polos uterus (Bobak, 2005).
Table 2.1.Tinggi fundus uterus menurut masa involusi
Involusi Tinggi Fundus uteri Berat uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari di bawah pusat 750 gram
1 minggu
I Pertengahan pusat 500 gram
2 minggu simfisis
Tidak teraba 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram
Sumber : Mochtar, 1998.
b. Lochea
Menurut mochtar (1998) yang dimaksud lochea adalah cairan yang
berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa nifas. Macam –macam
lochea fisiologi
1. Lochea rubra
Berisi darah segar dan sisa – sisa selaput ketuban, sel-sel desidua,
verniks kaseosa, lanugo, dan meconium, selama 2 hari post partum.
2. Lochea Sanguinolenta
Berwarna kuning berisi darah dan lender yang terdiri dari darah lama,
serum, leukosit dan debris jaringan hari 3 –7 post partum.
3. Lochea serosa
Berwarna kuning, cairan tidak berupa darah lagi, pada hari ke 7 - 14
post partum
4. Lochea alba
Cairan putih mengandung leukosit, desidua, sel epitel, mucus, serum,
bakteri. Bertahan selama setelah 2-6 minggu setelah bayi lahir.
c. Serviks
Setelah persalinan, bentuk serviks agak menganga seperti corong
berwarna merah kehitaman. Konsistensi lunak, kadang –kadang terdapat
perlukaan kecil. Setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim.
Setelah dua jam dapat dilalui oleh dua sampai tiga jari dan setelah tujuh
hari hanya dapat dilalui satu jari (Mochtar, 1998).
3. Sistem urinaria
Selama kehamilan terjadi peningkatan cairan ekstraseluler 50%.
Setelah melahirkan cairan ini dieliminasi sebagai urin. Aseton uria bisa
terjadi pada wanita yang tidak mengalami komplikasi persalinan atau
setelah persalinan lama yang disertai dehidrasi. Trauma bisa terjadi pada
uretra dan kandung kemih selama proses melahirkan. Selain itu, rasa nyeri
padsa panggul akibat dorongan saat melahirkan, laserasi vagina, atau
episiotomi menurunkan atau mengubah reflek berkemih. Dengan
mengosongkan kandung kemih secara adekuat, tonus kandung kemih
biasanya akan pulih dalam lima sampai tujuh hari setelah bayi lahir.
4. Sistem pencernaan
Secara khas penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna
menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan
analgesia dan anestesia bisa memperlambat pengembalian tonus dan
motilitas ke keadaan normal. Buang air besar biasanya tertunda selama
dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan. Keadaan ini bisa disebabkan
karena tonus otot menurun selama proses persalinan dan pada awal pasca
partum, diare sebelum persalinan, kurang makan atau dehidrasi. Ibu
sering kali sudah menduga rasa nyeri yang dirasakannya di perineum
akibat episiotomi, laserasi atau hemoroid. Kebiasaan buang air besar
yang teratur perlu dicapai kembali setelah tonus otot kembali ke normal
(Bobak, 2004).
5. Sistem muskuloskletal
Teregangnya otot dinding abdomen secara bertahap selama
kehamilan mengakibatkan hilangnya kekenyalan otot. Hal ini jelas
terlihat setelah melahirkan dinding perut tampak lembek dan kendor
6. Sistem kardiovaskuler
Tekanan darah ibu stabil, apabila terjadi penurunan tekanan darah
sistolik lebih atau 20 mmHg saat posisi tidur ke posisi duduk disebut
hipotensi ortostatik. Kenaikan tekanan sistolik 30 mmHg atau diastolik
15 mmHg dan disertai sakit kepala atau gangguan penglihatan maka
dicurigai pre eklampsi post partum. Nadi berkisar 60-80 denyutan
permenit, segera setelah partus dapat terjadi bradikardi. Bila terjadi
takikardi sedangkan badan tidak panas, mungkin ada perdarahan
berlebih. Suhu dalam 12 jam pertama meningkat atau sama dengan 380C,
namun bila terjadi peningkatan lebih dari 38 0C maka dicurigai adanya
infeksi (Bobak, 2004).
F. Patofisiologi (WOC)
G. Pemeriksaan penunjang
a. Darah lengkap ( Hb, Ht, Leukosit, trombosit )
b. Urine lengkap
H. Penatalaksanaan Medis
a. observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
b. 6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan
kiri
c. Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas,
pemberian informasi tentang senam nifas.
d. Hari ke- 2 : mulai latihan duduk
e. Hari ke- 3 : diperkenankan latihan berdiri dan Observasi Berjalan
I. KOMPLIKASI
1. Perdarahan post pastum (keadaan kehilangan darah lebih dari 500 mL
selama 24 jam pertama sesudah kelahiran bayi)
2. Infeksi
a. Endometritis (radang edometrium)
b. Miometritis atau metritis (radang otot-otot uterus)
c. Perimetritis (radang peritoneum disekitar uterus)
d. Caked breast / bendungan asi (payudara mengalami distensi,
menjdi keras dan berbenjol-benjol)
e. Mastitis (Mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat, kulit
merah, membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan ; Jika tidak ada
pengobatan bisa terjadi abses)
f. Trombophlebitis (terbentuknya pembekuan darah dalam vena
varicose superficial yang menyebabkan stasis dan hiperkoagulasi pada
kehamilan dan nifas, yang ditandai dengan kemerahan atau nyeri.)
g. Luka perineum (Ditandai dengan : nyeri local, disuria, temperatur
naik 38,3 °C, nadi < 100x/ menit, edema, peradangan dan kemerahan pada
tepi, pus atau nanah warna kehijauan, luka kecoklatan atau lembab, lukanya
meluas)
3. Gangguan psikologis
a. Depresi post partum
b. Post partum Blues
c. Post partum Psikosa
d. Gangguan involusi uterus
3. Kebersihan pribadi
Menjaga kebersihan pribadi selama masa nifas secara keseluruhan
diperlukan guna menghindari infeksi dan memberikan kenyamanan.
a. Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat
karena produksi keringat menjadi banyak (di samping urin). Produksi
keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat
hamil. Sebaliknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga
payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian
dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat
lochea (Huliana, 2003).
b. Kebersihan rambut dan kulit
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan
rambut akibat gangguan perubahan hormonal sehingga keadaannya
menjadi lebih tipis dari keadaan normal. Cuci rambut dengan konditioner
yang cukup, lalu sisir menggunakan sisir yang lembut. Hindari
penggunaan pengering rambut. Ibu akan merasakan jumlah keringat yang
lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering, dan jaga agar
kulit tetap kering (Huliana, 2003:8).
c. Buang air kecil (miksi)
Pengeluaran air seni (urin) akan meningkat pada 24 sampai 48
jam pertama sampai sekitar hari ke lima setelah melahirkan. Ini terjadi
karena volume darah ekstra yang dibutuhkan waktu hamil tidak
dibutuhkan lagi setelah persalinan. Oleh karena itu, ibu perlu belajar
berkemih secara spontan setelah melahirkan. Sebaliknya, ibu tidak
menahan buang air kecil ketika ada rasa sakit pada jahitan. Menahan
buang air akan menyebabkan terjadinya bendungan air seni. Akibatnya,
timbul gangguan pada kontraksi rahim sehingga pengeluaran darah
pervagina tidak lancar (Huliana, 2003:6).Buang air besar (BAB)
d. Sulit Buang Air Besar (BAB)
Dapat terjadi karena ketakutan akan rasa sakit, takut jahitan
terbuka, atau karena adanya haemoroid atau wasir (Mochtar, 1998).
Kesulitan ini dapat dibantu dengan mobilisasi dini, mengkonsumsi
makanan tinggi serat dan cukup minum sehingga bisa BAB dengan
lancar. Bila sampai hari ke 3 belum bisa BAB, ibu bisa menggunakan
pencahar berbentuk suppositoria. Ini penting untuk menghindarkan
gangguan pada kontraksi uterus yang dapat menghambat pengeluaran
cairan vagina (Huliana, 2003).
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama atau langkah awal dari proses
keperawatan secara keseluruhan. Pada tahap ini semua data atau informasi
tentang klien yang dibutuhkan dikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan
diagnosa keperawatan. Tahap pengkajian keperawatan pada klien dengan post
laparatomi sama seperti pada kasus keperawatan lainnya yaitu terdiri dari dua
tahap :
a. Pengumpulan Data
a) Identitas klien
Identitas klien terdiri dari : nama, umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis, tanggal masuk rumah
sakit, tanggal pengkajian.
2. Nutrisi-Metabolik
Menggambarkan intake makanan, keseimbangan cairan dan
elektrolit, nafsu makan, pola makan, diet, fluktuasi BB dalam 6 bulan
terakhir, kesulitan menelan, mual / muntah, kebutuhan jumlah zat gizi,
masalah / penyembuhan kulit, akanan kesukaan.
Komponen
Gambaran yang biasa dimakan (Pagi,siang,sore,snack)
Tipe dan intake cairan
Gambaran bagaimana nafsu makan, kesulitan dan keluhan yang
mempengaruhi makan dan nafsu makan
Penggunaan obat diet
Makanan Kesukaan, Pantangan,alergi
Penggunaan suplemen makanan
Gambaran BB, perubahan BB dalam 6-9 bln,
Perubahan pada kulit (lesi, kering, membengkak,gatal)
Proses penyembuhan luka (cepat-lambat)
Adakah faktor resiko terkait ulcer kulit (penurunan sirkulasi, defisit
sensori,penurunan mobilitas)
3. Eliminasi
Menggambarkan pola fungsi eksresi, kandung kemih dan kulit.
Komponen
Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin
Adakah masalah dalam proses miksi, adakah penggunaan alat bantu
untuk miksi
Gambaran pola BAB, karakteritik
Penggunaan alat bantu
Bau bdn, Keringat berlebih,lesi & pruritus
4. Aktivitas-Latihan
Menggambarkan pola aktivitas dan latihan, fungsi pernafasan dan
sirkulasi.
Komponen
Gambaran level aktivitas, kegiatan sehari-hari dan olahraga
Aktivitas saat senggang/waktu luang
Apakah mengalami kesulitan dalam bernafas, lemah, batuk, nyeri
dada,palpitasi,nyeri pada tungkai, gambarkan!
Gambaran dalam pemenuhan ADL
1. Level Fungsional (0-IV)
2. Kekuatan Otot (1-5)
5. Tidur-Istirahat
Menggambarkan pola tidur-istirahat dan persepsi pada level energi.
Komponen
Berapa lama tidur dimalam hari
Jam berapa tidur-Bangun
Apakah terasa efektif
Adakah kebiasaan sebelum tidur
Apakah mengalami kesulitan dalam tidur
6. Kognitif-Persepsi
Menggambarkan pola pendengaran, penglihatan, pengecap, taktil,
penciuman, persepsi nyeri, bahasa, memori dan pengambilan keputusan.
Komponen
Kemampuan menulis dan membaca
Kemampuan berbahasa
Kemampuan belajar
kesulitan dalam mendengar
Penggunaan alat bantu mendengar/melihat
Bagaimana visus
Adakah keluhan pusing bagaimana gambarannya
Apakah mengalami insensitivitas terhadap dingin, panas,nyeri
Apakah merasa nyeri
(Skala dan karaketeristik)
8. Peran – Hubungan
Menggambarkan keefektifan hubungan dan peran dengan keluarga-
lainnya.
Komponen
Bagaimana gambaran pengaturan kehidupan (hidup sendiri/bersama)
Apakah mempunyai orang dekat?Bagaimana kualitas hubungan?Puas?
Apakah ada perbedaan peran dalam keluarga, apakah ada saling
keterikatan
Bagaimana dalam mengambil keputusan dan penyelesaian konflik
Bagaimana keadaan keuangan
Apakah mempunyai kegiatan sosial?
9. Seksualitas – Reproduksi
Menggambarkan kepuasan/masalah dalam seksualitas-reproduksi.
Komponen
Apakah kehidupan seksual aktif
Apakah menggunakan alat bantu/pelindung
Apakah mengalami kesulitan/perubahan dalam pemenuhan kebutuhan
seks
Khusus wanita : TMA, gambaran pola haid, usia menarkhe/
menopause riwayat kehamilan, masalah terkait dengan haid
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. Edukasi:
prosedur/perawatan
Demonstrasikan pereda
nyeri non invasif/ non
farmakologis : massage,
distraksi/imajinasi,
relaksasi, pangaturan posisi
yang nyaman
4. Edukasi : proses penyakit
a. Berikan penjelasan
tentang penyebab
timbulnya nyeri
b. Berikan penjelasan
tentang proses/waktu
penyembuhan / rencana /
intervensi
5. Manajemen medikasi
a. Berikan analgetik sesuai
program
b. Evaluasi keefektifan
analgetik
c. - Evaluasi tindakan
perencanaan sesuai
kebutuhan
4. Environmental management
A. KESIMPULAN
Puerperium / nifas adalah masa sesudah persalinan dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhirnya ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil, masa nifas berlangsung selama 6 minggu
(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002).
Periode post partum terdiri dari yaitu Periode Immediate Post partum
(24 jam), Periode Early Post partum (24 jam – 1 minggu),Periode Late Post
partum (1 minggu – 5 minggu). Pada setiap periode ini harus dilakukan
pemantaun secara seksama terhadap ia guna mencegah kematian ibu dan
anak.
B. SARAN
Sebagai perawat sebaiknya mengetahui tentang bagaimana asuhan
keperawatan dan konsep teori post prtum guna menyelesaikan masalah
kesehatan di dalam kesehatan ibu dan anak.
DAFTAR PUSTAKA