Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN DALAM MASA NIFAS

DISUSUN OLEH:
Kelompok 4

1. Asti Nim. 21.66.005


2. Mutmainna Nim. 21.66.012
3. Putri Ramadhani Nim. 21.66.018
4. Sarmawati Nim. 21.66.025

AKBID MADANI SINJAI


TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb pemilik seluruh alam.
Shalawat teriring salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat dan umatnya yang mengikuti
hingga akhir zaman.
Sebuah anugerah terbesar dari Allah SWT, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah “Obat-Obat Yang Digunakan Dalam
Masa Nifas”. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak membantu sehingga dapat terselesaikannya makalah ini dengan
baik. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak
sangat diharapkan.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat.
Sinjai, 20 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Nifas........................................................................................3
B. Tahapan masa nifas...............................................................................4
C. Jenis-Jenis Obat yang gunakan masa Nifas..........................................5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan...........................................................................................20
B. Saran.....................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
jenis Obat yang digunakan dalam Masa Nifas Persalinan merupakan
proses yang melelahkan, itulah mengapa Ibu disarankan tidak langsung turun
ranjang setelah melahirkan karena dapat menyebabkan jatuh pingsan akibat
sirkulasi darah yang belum berjalan baik. Ibu harus cukup beristirahat, dimana Ibu
harus tidur terlentang selama 8 jam post partum untuk mencegah perdarahan post
partum. Setelah itu, mobilisasi perlu dilakukan agar tidak terjadi pembengkakan
akibat tersumbatnya pembuluh darah Ibu. Pada persalinan normal, jika
gerakannya tidak terhalang oleh pemasangan infus atau kateter dan tanda-tanda
vitalnya juga memuaskan, biasanya Ibu diperbolehkan untuk mandi dan pergi ke
wc dengan dibantu, satu atau dua jam setelah melahirkan secara normal. Sebelum
waktu ini, Ibu diminta untuk melakukan latihan menarik nafas yang dalam serta
latihan tungkai yang sederhana dan harus duduk sambil mengayunkan tungkainya
dari tepi ranjang. Pasien Sectio Caesarea biasanya mulai ‘ambulasi’ 24-36 jam
sesudah melahirkan. Jika Pasien menjalani analgesia epidural, pemuiihan
sensibilitas yang total harus dilakukan dahulu sebelum ambulasi dimulai. Setelah
itu Ibu bisa pergi ke kamar mandi. Dengan begitu sirkulasi darah di dalam tubuh
akan berjalan dengan baik. Gangguan yang tidak diinginkan pun bisa dihindari.
Setiap ibu yang baru melahirkan, baik dengan metode persalinan
normal atau operasi Caesar, sama-sama membutuhkan perawatan pasca
melahirkan (trimester keempat). Perawatan ini tidak cukup dilakukan selama
Bunda masih dirawat di rumah sakit atau rumah bersalin, tetapi juga perlu
dilanjutkan di rumah sampai kondisi Bunda benar-benar pulih.
pengawasan ketat. Dalam waktu 2 jam ini dilakukan monitor ketat tekanan darah
setiap 15 menit, suhu tubuh setiap 4 jam pada 8 jam pertama lalu setiap 8 jam
pada 8 jam berikutnya. Kontraksi dan besarnya rahim diperhatikan,  jumlah
perdarahan per vaginam dimonitor. Jika diperlukan diberikan obat untuk kontraksi
rahim agar tidak terjadi perdarahan. Dua jam setelah dipastikan tidak ada

1
komplikasi akibat persalianan, diperbolehkan makan. Kalori & Protein yang
dibutuhkan seikit lebih banyak. Suplemen zat besi dibutuhkan setidaknya 3 bulan
pasca melahirkan.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian Nifas?

2. Apa jenis Obat yang digunakan dalam Masa Nifas?

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami pengertian Nifas.

2. Memahami jenis Obat yang digunakan dalam Masa Nifas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Nifas
Definisi masa nifas yang diberikan oleh para ahli menunjukkan waktu atau
periode masa nifas tersebut. Beberapa definisi diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Post partum adalah waktu yang diperlukan oleh ibu untuk memulihkan alat
kandungannya ke keadaan semula dari melahirkan bayi setelah 2 jam
pertama persalinan yang berlangsung antara 6 minggu (42 hari )
(Prawirohadjo, 2001)

2. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir


ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung selama 6 minggu (Saifuddin, 2007).

3. Masa Nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya plasenta sampai


alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa
nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati, 2010)

4. Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta
serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
(Saleha, 2009)

5. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta
sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003)

6. Periode postpartal adalah waktu penyerahan dari selaput dan plasenta


(menandai akhir dari periode intrapartal) menjadi kembali ke saluran
reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Puerperium berlangsung
sekitar 6 minggu (Varney, 2004).

3
7. Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah kelahiran
plasenta hingga pulihnya kembali alat-alat reproduksi. Masa ini
berlangsung kurang lebih selama 6 minggu.

8. Masa nifas adalah jangka waktu 6 minggu yang dimulai setelah


melahirkan bayi sampai pemulihan kembali organ-organ reproduksi
seperti sebelum kehamilan (Bobak, lowdermilk & jensen, 2005) Dari
berbagai definisi diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa : Periode masa
nifas yang dimulai setelah pengeluaran plasenta sampai dengan waktu
yang diperlukan untuk memulihkan alat alat reproduksi seperti sedia kala
sekitar 6 minggu.

B. Tahapan masa nifas


Selama periode waktu tersebut, seorang ibu nifas akan mengalami
berbagai macam perubahan baik fisik, psikologis maupun sosial, oleh karena itu
sebagai bidan sudah sepatutnya dapat mendampingi ibu selama masa nifas dengan
memberikan asuhan yang komprehensif atau menyeluruh agar masa nifas dapat
dilalui secara normal
Tahapan masa nifas Masa nifas yang dialami oleh ibu terbagi dalam 3 tahap, yaitu
:

1. Tahap Immediate puerperium / Puerperium dini Adalah keadaan yang


terjadi segera setelah persalinan sampai 24 jam sesudah persalinan (0-24
jam sesudah melahirkan). Kepulihan yang ditandai dengan ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan jalan. Pada masa ini sering terjadi
masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu, Anda
sebagai bidan harus dengan teratur harus melakukan pemeriksaan
kontraksi uterus, pengeluaran lokhea, tekanan darah, suhu dan keadaan
umum ibu.

2. Tahap Early puerperium Adalah keadaan yang terjadi pada permulaan


puerperium. Waktu 1 hari sesudah melahirkan sampai 7 hari (1 minggu
pertama). Pada fase ini seorang bidan harus dapat memastikan involusi

4
uteri ( proses pengecilan rahim) dalam keadaan normal, tidak ada
perdarahan, lokhea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu mendapatkan
makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.

3. Tahap Late puerperium Adalah 6 minggu sesudah melahirkan. Pada


periode ini seorang bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan
secara berkala serta konseling KB. Biasanya bidan yang ada di desa
melakukan kunjungan rumah atau ibu yang datang memeriksaan
kesehatannya di posyandu atau puskesmas.

C. Jenis-Jenis Obat yang gunakan masa Nifas

- L1: Paling aman, contohnya parasetamol, ibuprofen, loratadin

- L2: Aman, contohnya cetirizin, dimenhidrinat, guaiafenesin.

- L3: Cukup aman,contohnya pseudoefedrin, lorazepam, aspirin

- L4: Kemungkinan berbahaya, contohnya kloramfenikol, sibutramin

- L5: Kontraindikasi, contohnya amiodaron

1. Obat Pereda Nyeri

a. Acetaminophen

 Golongan:
Obat bebas/ obat resep
 Kemasan:
Tablet

5
 Kandungan:
Obat NSAIDs
Acetaminophen merupakan jenis obat yang dijual bebas dan dapat
digunakan baik anak-anak atau orang dewasa dengan dosis yang sesuai.
Acetaminophen sudah dikenal sejak tahun 1900an yang pada awalnya
bermula dari tanaman cinchora sebagai komposisi utama pada pembuatan obat-
obatan seperti quinine (obat malaria) dan asam salisilat. 
Obat Acetaminophen sebagai salah satu jenis obat anti inflamasi non-
steroidal atau biasa disebut NSAID. Sifat analgesik yang didapat dari obat ini
berpengaruh pada perubahan temperatur dan saraf otak untuk
menurunkan demam serta mengurangi rasa sakit di beberapa organ.
Obat acetaminophen memiliki efek farmakologis yang mirip
dengan aspirin yaitu dengan menurunkan produksi dari prostaglandin dengan
menghambat enzim cyclooxygenase.  Sedikit perbedaan dengan aspirin yakni
pada pengaruh efek sampingnya di permukaan lambung karena pengaruh
prostaglandin pada aspirin. Obat Acetaminophen dimetabolisme di hati (liver) dan
sisa metabolisme diekskresikan ke dalam organ ginjal.
 Kegunaan obat Acetaminophen
Baik paracetamol atau acetaminophen, obat ini sudah dikenal di hampir
seluruh dunia. Berbagai merek dagang pun beragam yang mengindikasikan bahwa
obat ini merupakan alternatif dalam mengurangi nyeri atau analgesik. 
Beberapa gejala ringan seperti sakit kepala, nyeri tenggorokan,  demam,
flu, batuk, dan pilek dapat diminimalisir dengan pemberian paracetamol atau
acetaminophen. Beberapa kasus nyeri lainnya seperti nyeri sendi hingga nyeri
menstruasi.
 Dosis obat Acetaminophen

- Dosis yang diberikan sebagai pengendali nyeri disesuaikan dengan usia


penderita. Pada orang dewasa, acetaminophen atau paracetamol dikonsumi
dengan dosis 500 miligram tablet selama 6 jam

6
- Dosis pada anak-anak secara oral diberikan sebanyak 10 hingga 13 mg per
kilogram berat badan sebanyak 3 kali sehari dengan maksimal dosis 40
miligram per kilogram berat badan dalam satu hari

- Dosis pada anak-anak di atas usia 12 tahun hampir sama dengan orang
dewasa, dengan maksimal dosis perharinya tidak mencapai 4000 miligram

- Dosis untuk bayi dan balita sebaiknya harus disesuaikan melalui knsultasi
dengan dokter terkait berat badan anak
 Efek samping obat Acetaminophen
Obat acetaminophen telah dibuat agar dapat dikonsumsi pada berbagai
macam usia. Namun bagaimanpun juga obat dengan pemakaian jangka panjang
atau pada orang tertentu dapat menimbulkan efek samping baik ringan ataupun
berat. Beberapa efe samping yang dapat muncul antara lain:

- Pembengkakan kulit

- Gatal

- Nafas pendek

- Penurunan platelet dan sel darah putih

- Mual muntah 

b. Ibuprofen

Golongan Obat bebas dan resep

7
Kategori Obat antiinflamasi nonsteroid atau OAINS/NSAID

Manfaat Meredakan nyeri, demam, dan radang sendi

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak usia ≥6 bulan

Kategori C untuk usia kehamilan ≤30 minggu: Studi


pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat
yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
janin.
Ibuprofen untuk ibu Obat golongan NSAID yang diberikan pada usia
hamil dan menyusui kehamilan >30 minggu bisa meningkatkan risiko
terjadinya gangguan jantung bawaan, seperti fetal
ductus arteriosus.
Ibuprofen dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda
sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini
tanpa berkonsultasi dengan dokter.
 Untuk meredakan nyeri ringan pada radang sendi, dosisnya adalah 200–
400 mg, tiap 4–6 jam, sesuai kebutuhan. Dosis maksimal 1.200 mg per
hari.
 Untuk meredakan gejala radang dan nyeri akibat rheumatoid
arthritis dan osteoarthritis, dosisnya adalah 1.200–3.200 mg per hari yang
dibagi dalam 3–4 kali pemberian. Dosis maksimal 3.200 per hari.
 Untuk meredakan gejala juvenile idiopathic arthritis, dosis anak-anak ≥1
tahun adalah 30–50 mg/kgBB per hari yang dibagi dalam 4 kali jadwal
konsumsi.
Efek Samping dan Bahaya Ibuprofen
Tiap obat berpotensi menyebabkan efek samping, termasuk ibuprofen. Beberapa
efek samping yang dapat terjadi setalah menggunakan obat ini adalah:
 Perut kembung
 Mual dan muntah
 Diare atau malah sembelit
 Sakit maag

8
 Pusing
 Sakit kepala

c. Naproxen (penggunaan jangka pendek)

Golongan Obat resep

Kategori Antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Manfaat Meredakan nyeri, bengkak, dan kemerahan akibat peradangan

Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak usia di atas 5 tahun

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan


adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan
Naproxen untuk
jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya
ibu hamil dan
risiko terhadap janin.
menyusui
Naproxen dapat terserap ke dalam ASI. Bagi ibu menyusui,
disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu
sebelum mengonsumsi obat ini.

Bentuk obat Kaplet

9
 Dosis dan Aturan Pakai Naproxen
Dosis naproxen yang diresepkan dokter dapat berbeda pada tiap pasien. Berikut
ini adalah dosis umum naproxen berdasarkan tujuan penggunaan dan usia pasien:
Tujuan: Mengatasi juvenile rheumatoid arthritis
Anak-anak usia >5 tahun: 10 mg/kgBB per hari, dibagi menjadi 2 jadwal
konsumsi.
Tujuan: Mengatasi rheumatoid arthritis, osteoarthritis, atau ankylosing spondylitis
Dewasa: 500–1.000 mg per hari, yang bisa dibagi dalam 1 atau 2 jadwal
konsumsi.
Tujuan: Mengatasi penyakit asam urat
Dewasa: Dosis awal 750 mg, lalu dilanjutkan dengan 250 mg tiap 8 jam, hingga
nyeri reda.
Tujuan: Mengatasi nyeri otot, nyeri sendi, atau nyeri haid
Dewasa: Dosis awal 500 mg, lalu dilanjutkan dengan 250 mg tiap 6–8 jam selama
dibutuhkan. Dosis maksimal adalah 1.250 mg per hari.

2. Obat Antimikrobial

a. Flukonazol

Golongan Obat resep

Kategori Obat antijamur

Manfaat Menghentikan atau menghambat pertumbuhan

10
jamur Candida dan Crytococcus

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak

Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin


manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar
dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam
Fluconazole
jiwa. Fluconazole berisiko menimbulkan keguguran.
untuk ibu hamil
Fluconazole dapat terserap ke dalam ASI. Oleh karena itu, ibu
dan menyusui
menyusui disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengonsumsi obat ini, agar dokter dapat mempertimbangkan antara
manfaat dengan risikonya.

 Dosis dan Aturan Pakai Fluconazole


Dosis fluconazole yang diresepkan dokter dapat berbeda pada tiap pasien. Berikut
ini adalah dosis umum penggunaan fluconazole suntik, tablet, atau kapsul
berdasarkan tujuan penggunaannya:
Tujuan: Mengobati kandidiasis orofaringeal
Dewasa: 200–400 mg pada hari pertama, diikuti 100–200 mg, sekali sehari,
selama 7–21 hari. Dosis pencegahan pada penderita HIV adalah 100–200 mg,
sekali sehari, atau 200 mg, 3 kali seminggu.
Anak usia 0–14 hari: Dosis awal  6mg/kgBB, diikuti 3 mg/kgBB, setiap 72 jam.
Dosis maksimal 12 mg/kgBB setiap 72 jam.
Anak usia 15–27 hari: Dosis awal 6 mg/kgBB, diikuti 3 mg/kgBB, setiap 48 jam.
Dosis maksimal 12 mg/kgBB setiap 48 jam.
Anak usia 28 hari–11 tahun: Dosis awal 6mg/kgBB, diikuti 3 mg/kgBB, sekali
sehari.

b. Mikonazol (penggunaan dalam jumlah sedikit)

11
Golongan Antijamur

Kategori Obat resep dan obat bebas

Mengobati infeksi jamur pada kulit, mulut, kuku, vagina,


Manfaat
dan saluran pencernaan

Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak 2 tahun ke atas

Kategori C: Studi pada binatang percobaan


memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin,
tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Miconazole untuk Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
ibu hamil dan diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
menyusui Belum diketahui apakah miconazole dapat terserap ke
dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan
menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan
dokter.

Bentuk obat Salep, bedak, krim, gel

3. Antihistamin

a. Loratadin

12
Loratadin adalah obat antihistamin generasi kedua. Obat ini bekerja dengan cara
menghambat kerja histamin saat seseorang terpapar alergen. Dengan begitu gejala
dan keluhan akibat reaksi alergi bisa mereda. Namun, perlu diingat bahwa obat ini
tidak bisa menyembuhkan alergi.

Golongan Obat resep

Kategori Antihistamin

Manfaat Meredakan gejala alergi

Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak usia ≥2 tahun

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak


Loratadine untuk memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi belum ada
ibu hamil dan studi terkontrol pada wanita hamil.Loratadine dapat terserap ke
menyusui dalam ASI. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan
obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat Tablet, kaplet, dan sirop

b. Fexofenadin

13
Fexofenadine termasuk dalam kelompok obat antihistamin yang bekerja dengan
cara memblokir efek histamin, yaitu zat alami dalam tubuh yang menyebabkan
munculnya gejala alergi. Dengan demikian, gejala alergi dapat mereda.

Golongan Obat resep

Kategori Antihistamin

Manfaat Meredakan gejala alergi

Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak ≥6 bulan

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan


adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil.
Fexofenadine untuk Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang
ibu hamil dan diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
menyusui Belum diketahui apakah fexofenadine dapat terserap ke
dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan
menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter.

Bentuk obat Tablet salut selaput dan tablet pelepasan lambat

4. Dekongestan

14
Obat yang mengandung pseudofedrin (gunakan dengan hati-hati karena dapat
menurunkan suplai ASI)
Dekongestan adalah obat-obatan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat akibat
flu, batuk pilek, alergi, sinusitis, atau bronkitis. Golongan obat ini juga dapat
digunakan untuk meredakan mata merah akibat iritasi ringan, dan melebarkan
pupil untuk prosedur medis tertentu.
 1. Pseudoephedrine
Pseudoephedrine merupakan obat dekongestan yang sering digunakan untuk
mengatasi hidung tersumbat pada kondisi flu, batuk pilek, dan penyakit
pernapasan lainnya. Pseudoephedrine tersedia dalam bentuk tablet, sirop,
dan drops (tetes).
Merek dagang pseudoephedrine: Actifed, Alco Plus DMP, Alco Plus, Alerfed,
Bodrexin Pilek & Alergi, Bronchitin, Decolsin, Devosix, Disudrin PED, Eryslan
Expectorant, Erlaflu, Edorisan, Grafed, Ikadryl Flu, Mezinex Antitusif, Paramex
Flu & Batuk, Rhinos Neo, Rhinos SR, Ryvel Plus, Siladex Cough & Cold, Zentra.
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan
buka laman obat pseudoephedrine.
2. Ephedrine
Obat dekongestan ini digunakan untuk mengatasi hidung tersumbat dan sesak
napas akibat penyempitan saluran udara di paru-paru (bronkospasme). Sediaan
obat ephedrine antara lain tetes hidung, tablet, kapsul, dan sirop.
Selain itu, ada juga ephedrine dalam bentuk suntik. Ephedrine suntik digunakan
untuk mengatasi hipotensi (tekanan darah rendah) yang dipicu oleh obat bius.
Merek dagang ephedrine: Asmasolon, Aflucaps, Asbron, Asthma Soho,
Bronchitin Expectorant, Bufagan Expectorant, Ephedrine HCL, Ephedrine
Hydrochloride, Erlaflu, Etaflusin, Esepuluh, Flucetin, Hufagrip Forte, Luvisma,
New Ascaps, Novastusin, OBH Nelco Plus, Oskadryl, Rinvel, Pectorin, Tusselix,
Vasodrin.
Dosis ephedrine minum untuk mengatasi bronkospasme pada orang dewasa
adalah 15–60 mg, 3 kali sehari. Dosis untuk anak usia 6–12 tahun adalah 30 mg, 3

15
kali sehari. Sedangkan untuk anak-anak usia 1–5 tahun dosisnya 15 mg, 3 kali
sehari.
Dosis ephedrine suntik untuk dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas tergantung
pada jenis ephedrine yang digunakan. Jika menggunakan ephedrine
hydrochloride, dosisnya 3–6 mg, maksimal 30 mg. Sedangkan untuk ephedrine
sulfate, dosisnya 5–10 mg, maksimal 50 mg.
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai dosis ephedrine
dalam bentuk tetes hidung, silakan buka laman obat ephedrine tetes hidung.
3. Phenylephrine
Phenylephrine tersedia dalam bentuk tablet, sirop, dan tetes mata. Phenylephrine
tablet dan sirop untuk mengatasi hidung tersumbat, sedangkan phenylephrine tetes
mata digunakan untuk melebarkan pupil sebelum pemeriksaan mata dan operasi
mata.
Merek dagang phenylephrine: Alpara PE, Augentonic, Bodrex Flu & Batuk,
Cendo Statrol, Conal, Contrexyn Flu, Decolgen Pe, Dextrofen, Fludexin, Komix
OBH, Mixagrip Flu, Nellco Special OBH PE, OB Combi Batuk Pilek, Optohist,
Oskadryl, Panadol Flu & Batuk, Procold Flu, Sanaflu, Samcodryl, Ultraflu PE,
Wicold
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan
buka laman obat phenylephrine.
4. Oxymetazoline
Oxymetazoline juga termasuk dalam daftar obat dekongestan yang berkhasiat
untuk mengatasi hidung tersumbat. Oxymetazoline tersedia dalam bentuk semprot
hidung dan tetes hidung.
Merek dagang oxymetazoline: Afrin, Cendo Asthenof, Iliadin.
Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan
buka laman obat oxymetazoline.
5. Xylometazoline
Xylometazoline merupakan obat dekongestan untuk meredakan gejala hidung
tersumbat. Obat ini tersedia dalam bentuk tetes hidung dan semprot hidung.
Merek dagang xylometazoline: Erlavin, Nasalyn, Otrivin.

16
Dosis xylometazoline tetes hidung untuk mengatasi hidung tersumbat pada orang
dewasa adalah 2–3 tetes pada tiap lubang hidung, digunakan 2–3 kali sehari
selama maksimal 5 hari. Untuk anak-anak >6 tahun, dosisnya 1–2 tetes pada tiap
lubang hidung, 1–2 kali sehari, selama maksimal 3 hari.
Dosis xylometazoline semprot hidung untuk mengatasi hidung tersumbat pada
orang dewasa adalah 1 kali semprot pada tiap lubang hidung, digunakan 1–3 kali
sehari, selama maksimal 5 hari. Untuk anak-anak >6 tahun, dosisnya 1–2
semprotan pada tiap lubang hidung, 1–2 kali sehari, selama maksimal 3 hari.

5. Pil KB
Kontraseptif progestin
Penelitian baru menunjukkan bahwa kombinasi pil KB (kontraseptif oral yang
mengandung estrogen dan progestin) tidak memengaruhi produksi ASI. Namun,
penelitian lebih dalam perlu dilakukan. Untuk menghindari gangguan produksi
ASI, ahli tidak merekomendasikan penggunaan pil KB kombinasi selama
menyusui. Selain itu, pil KB kombinasi meningkatkan risiko penggumpalan darah
pada ibu yang baru melahirkan. Jadi setidaknya, tunggu sampai 6 minggu setelah
melahirkan sebelum mengonsumsi obat ini.
 

6. Obat Gastrointestinal

a. Famotidin

Famotidine bekerja dengan cara menghambat zat histamin pada reseptor H2 di


lambung, sehingga Famotidine bisa ditemukan dalam bentuk sediaan tunggal atau
kombinasi dengan obat antasida.

17
Golongan Obat resep

Kategori Antagonis H-2 atau histamin 2 blocker

Manfaat Mengurangi produksi asam lambung

Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak


memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, tetapi
Famotidine untuk ibu belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
hamil dan menyusui Famotidine dapat terserap ke dalam ASI. Bila Anda
sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa
berkonsultasi dulu dengan dokter.

Bentuk obat Tablet kunyah, kaplet

b. Cimetidin

Cimetidine termasuk dalam golongan obat antagonis H2. Obat ini bekerja dengan
cara menurunkan produksi asam lambung. Cara kerja ini akan membantu
mengurangi keluhan akibat produksi asam lambung berlebih dan membantu
pemulihan ulkus atau luka pada lambung atau usus.
Apa Itu Cimetidine

Golongan Antagonis H2

18
Kategori Obat resep

Mengobati tukak lambung, ulkus duodenum, penyakit asam


Manfaat lambung (GERD), dan kondisi yang terkait oleh asam
lambung berlebih.

Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun

Kategori B: Studi pada binatang percobaan tidak


memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum
Cimetidine untuk ibu
ada studi terkontrol pada wanita hamil.Cimetidine dapat
hamil dan menyusui
terserap ke dalam ASI. Konsultasikan terlebih dahulu
kepada dokter sebelum menggunakan obat ini.

Bentuk obat Tablet, kaplet, dan kapsul

7. Obat Konstipasi
Docusate sodium

Docusate adalah obat untuk mengatasi sembelit atau sulit buang air besar. Obat ini
termasuk ke dalam kelompok laksatif atau obat pencahar.

Golongan Obat bebas

Kategori Obat pencahar

Manfaat Mengatasi sembelit atau konstipasi

Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak

19
Kategori C: Studi pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya efek samping terhadap
janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita
hamil.
Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat
Docusate untuk ibu hamil
yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap
dan menyusui
janin.
Docusate belum diketahui terserap ke dalam ASI
atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan
menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu
dengan dokter.

Bentuk obat Tablet, kapsul


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pentingnya penggunaan obat-obatan melalui Asuhan pada ibu nifas yang
diberikan oleh seorang bidan dilakukan selama kurun waktu 6 minggu. Hal ini
dilandasi oleh Kebijakan program nasional pada masa nifas, yaitu paling sedikit 4
kali melakukan kunjungan pada masa nifas dengan tujuan untuk Menilai kondisi
kesehatan ibu dan bayi, Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan adanya
gangguan kesehatan ibu dan bayinya, Mendeteksi adanya komplikasi atau
masalah yang terjadi pada masa nifas dan Menangani komplikasi atau masalah
yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.

B. Saran

1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai


dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis
selama masa nifas.

2. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara


mencegah perdarahan, penggunaan obat-obatan, mengenali tanda-tanda

20
bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang
aman.

21
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.


Bobak, Lowdermilk, Jensen (2005). Maternity nursing (4th editiion), Maria A &:
PiterI (2004). (Alih Bahasa): Jakarta: EGC
Pusdiknakes, 2003. Asuhan Kebidanan Post Partum. Jakarta: Pusdiknakes
Prawirohadjo, S, 2001. Ilmu kebidanan : Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Saifuddin, Abdul Bari dkk, 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo. Jakarta.
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Varney, 2004. Varney’s Midwifery. Ed 4. Massachusets: Jones and Bartlett
Publisher
https://www.guesehat.com/inilah-obat-yang-aman-dikonsumsi-ibu-menyusui

22

Anda mungkin juga menyukai