Pendidikan merupakan salah satu langkah penting yang harus ditempuh seseorang
untuk dapat membimbing seseorang menjadi lebih baik terutama dikhususkan disini
adalah pendidikan agama. Dengan adanya pendidikan agama terutama agama Islam akan
dapat membentuk karakter akhlakul karimah bagi anak untuk dapat berkembang secara
Islami. Hal ini sesuai dengan hadist yang berbunyi:
Artinya :
“Sesungguhnya Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak.” (H.R. Ahmad
Pendidikan Islam sendiri mengandung makna sebagai sebuah sarana untuk
menyiapkan masyarakat muslim yang benar-benar mengerti tentang Islam. Terutama
dalam lingkup yang sempit adalah sebuah keluarga. Karena dengan keluarga yang baik-
baik maka secara otomatis masyarakat yang dihasilkan juga akan baik. Sehingga memang
pendidikan Islam haruslah ditanamkan terlebih dahulu untuk setiap keluarga muslim.
Apalagi hubungan antara orang tua dan anak jauh lebih erat dari pada hubungan apapun
baik itu secara fisik maupun juga secara emosional.
“Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi orang islam, baik laki-laki maupun
perempuan”. (Hadist Rasulullah).
Pada suatu hari,Rasulullah keluar dari rumahnya, dan beliau melihat dua lembaga
kegiatan; pertama, lembaga yang di dalamnya terdapat orang-orang yang senantiasa
berdo’a dan memohon kepada Allah, dan kedua, sekelompok orang yang mengajar
manusia lainnya. Kemudian Nabi member komentar mengenai dua lembaga tersebut;
”Adapun majlis yang satu mempunyai kegiatan berdo’a dan meminta kepada Allah, jika
Allah menghendaki, Allah akan memberinya dan jika tidak, Allah tidak akan
mengabulkannya; sedangkan majlis yang lainnya mempunyai kegiatan belajar mengajar,
dan saya hanya diutus untuk menjadi seorang guru”. Setelah berkomentar, Rasulullah
menuju majlis yang kedua tadi, kemudian berkumpul dengan mereka.
Peristiwa di atas, memberikan isyarat kepada kita bahwa Nabi SAW telah
memberikan contoh kepada kita akan kepedulian beliau tentang perlunya pendidikan dan
penyebarannya. Juga memberikan isyarat bahwa seorang guru mempunyai keutamaan
tersendiri, tak ada bedanya dengan seorang pahlawan dalam memerangi kebodohan dan
memberantas buta huruf.
Sudah cukup bagi kita untuk membuat kesimpulan, bahwa ilmu pengetahuan,
menurut pandangan Nabi Muhammad SAW, adalah sebagai sarana untuk mencari
kesejahteraan dunia dan akhirat. Hal ini dilandaskan kepada sabdanya:
Pada saat orang tua mendidik anaknya juga bukanlah suatu perkara yang mudah
seperti halnya membalikkan telapak tangan. Karena keluarga merupakan salah satu
lingkungan pertama yang diterima oleh anak pertama kali, maka pendidikan agama yang
diajarkan pada sebuah keluarga sangatlah berpengaruh terhadap pembentukan karakter
selanjutnya. Lagi pula kegagalan pendidikan di dalam keluarga juga akan berdampak
yang sangat besar pada proses pendidikan anak selanjutnya. Hal tersebut telah secara
jelas tertulis dalam firma Allah Q.S At Tahrim ayat 6 yang berbunyi :
﴿يا َأُّيَه ا اَّل ذيَن آَم ُن وا ُق وا َأْنُفَس ُك ْم َو َأْه ليُك ْم نارًا َو ُقوُدَه ا الَّناُس َو اِحْلجاَر ُة َعَلْيها َم الِئَك ٌة
﴾ ِغالٌظ ِش داٌد ال َيْع ُصوَن اَهلل ما َأَم َر ُه ْم َو َيْف َعُلوَن ما ُيْؤ َم ُر وَن
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(QS. At -Tahriim:6 )"
Melihat ayat ini tentu kita sebagai umat muslim haruslah berusaha sebaik mungkin
dalam menjaga keluarga kita dari api neraka. Dan salah satunya adalah dengan
memberikan pendidikan agama pada anggota keluarga kita. Dalam mendidik keluarga
muslim yang sakinah maka kita tidak boleh melupakan prinsip-prinsip pendidikan Islam
sendiri yaitu :
Hanya inilah yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita
semua, dan kalau ada kata-kata saya yang salah mohon dimaafkan. Saya tutup dengan:
WABILLAHI TAUFIK WAL HIDAYAH.
WASSALAMU’ALAYKUM W.R.W.B.