Anda di halaman 1dari 3

Nama:Nurhayani

Kelas :XII IPS 1


CERAMAH TENTANG PENDIDIKAN

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayahnyalah sehingga kita dapat berkumpul ditempat yang insya
Allah mubarakah ini dan tak lupa kita kirimkan salam dan shalawat kepada nabi besar
kita yaitu nabi Muhammad SAW .

Bapak/ibu guru serta saudara-saudara sekalian yang saya hormati,


Agama Islam adalah agama ilmu pengetahuan dan cahaya, dan tidak sempurna
agama seseorang yang hidup dalam kebodohan dan kegelapan. Ayat Al-Qur’an yang
pertama diturunkan memiliki aspek yang sangat transparan dalam pemahaman
kependidikan, yakni perintah untuk membaca bagi Rasulullah, dan perintah tersebut
dilakukan secara berulang-ulang, dengan menyebutkan bentuk pengajaran yang
disandarkan pada Allah. Ayat Al-Qur’an tersebut adalah:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang paling
Pemurah, Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.(QS. AL Alaq:1-5).

Pendidikan merupakan salah satu langkah penting yang harus ditempuh seseorang
untuk dapat membimbing seseorang menjadi lebih baik terutama dikhususkan disini
adalah pendidikan agama. Dengan adanya pendidikan agama terutama agama Islam akan
dapat membentuk karakter akhlakul karimah bagi anak untuk dapat berkembang secara
Islami. Hal ini sesuai dengan hadist yang berbunyi:
Artinya :
“Sesungguhnya Aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak.” (H.R. Ahmad
Pendidikan Islam sendiri mengandung makna sebagai sebuah sarana untuk
menyiapkan masyarakat muslim yang benar-benar mengerti tentang Islam. Terutama
dalam lingkup yang sempit adalah sebuah keluarga. Karena dengan keluarga yang baik-
baik maka secara otomatis masyarakat yang dihasilkan juga akan baik. Sehingga memang
pendidikan Islam haruslah ditanamkan terlebih dahulu untuk setiap keluarga muslim.
Apalagi hubungan antara orang tua dan anak jauh lebih erat dari pada hubungan apapun
baik itu secara fisik maupun juga secara emosional.

kepedulian Rasulullah terhadap pendidikan dan pengajaran dilalukan secara


praktik atau dengan cara bahasa lisan. Hal ini terlihat, ketika mengajar dijadikan syarat
oleh Rasulullah bagi bebasnya para tawanan (para tawanan) mengarjarkan baca tulis
kepada orang Islam. Ini dimaksudkan, agar pengajaran baca-tulis bisa menyebar dan
mentradisi di kalangan umat Islam, di samping itu, Rasulullah tidak melupakan
pengajaran baca-tulis d kalangan kaum hawa. Dalam suatu Adawiyah (seorang wanita
Arab) untuk mengajari baca-tulis bagi isterinya Sayyidah Hafshah, sebagai isyarat adanya
contoh yang baik akan kepeduliannya tentang pendidikan remaja puteri (kaum wanita),
dan isyarat ini diperkuat dengan sabda Nabi SAW;

“Mencari ilmu merupakan kewajiban bagi orang islam, baik laki-laki maupun
perempuan”. (Hadist Rasulullah).

Pada suatu hari,Rasulullah keluar dari rumahnya, dan beliau melihat dua lembaga
kegiatan; pertama, lembaga yang di dalamnya terdapat orang-orang yang senantiasa
berdo’a dan memohon kepada Allah, dan kedua, sekelompok orang yang mengajar
manusia lainnya. Kemudian Nabi member komentar mengenai dua lembaga tersebut;
”Adapun majlis yang satu mempunyai kegiatan berdo’a dan meminta kepada Allah, jika
Allah menghendaki, Allah akan memberinya dan jika tidak, Allah tidak akan
mengabulkannya; sedangkan majlis yang lainnya mempunyai kegiatan belajar mengajar,
dan saya hanya diutus untuk menjadi seorang guru”. Setelah berkomentar, Rasulullah
menuju majlis yang kedua tadi, kemudian berkumpul dengan mereka.

Peristiwa di atas, memberikan isyarat kepada kita bahwa Nabi SAW telah
memberikan contoh kepada kita akan kepedulian beliau tentang perlunya pendidikan dan
penyebarannya. Juga memberikan isyarat bahwa seorang guru mempunyai keutamaan
tersendiri, tak ada bedanya dengan seorang pahlawan dalam memerangi kebodohan dan
memberantas buta huruf.

Sudah cukup bagi kita untuk membuat kesimpulan, bahwa ilmu pengetahuan,
menurut pandangan Nabi Muhammad SAW, adalah sebagai sarana untuk mencari
kesejahteraan dunia dan akhirat. Hal ini dilandaskan kepada sabdanya:

“Barang siapa menginginkan kebahagiaan dunia hendaknya ia mengetahui


ilmunya, barang siapa menginginkan kebahagiaan akhirat hendaknya ia mengetahui
ilmunya, dan barang siapa menghendaki kedua-keduanya (kebahagiaan dunia dan
akhirat) hendaknya ia harus mengetahui ilmunya”. (Al-Hadist)

Pada saat orang tua mendidik anaknya juga bukanlah suatu perkara yang mudah
seperti halnya membalikkan telapak tangan. Karena keluarga merupakan salah satu
lingkungan pertama yang diterima oleh anak pertama kali, maka pendidikan agama yang
diajarkan pada sebuah keluarga sangatlah berpengaruh terhadap pembentukan karakter
selanjutnya. Lagi pula kegagalan pendidikan di dalam keluarga juga akan berdampak
yang sangat besar pada proses pendidikan anak selanjutnya. Hal tersebut telah secara
jelas tertulis dalam firma Allah Q.S At Tahrim ayat 6 yang berbunyi :

‫﴿يا َأُّيَه ا اَّل ذيَن آَم ُن وا ُق وا َأْنُفَس ُك ْم َو َأْه ليُك ْم نارًا َو ُقوُدَه ا الَّناُس َو اِحْلجاَر ُة َعَلْيها َم الِئَك ٌة‬
﴾ ‫ِغالٌظ ِش داٌد ال َيْع ُصوَن اَهلل ما َأَم َر ُه ْم َو َيْف َعُلوَن ما ُيْؤ َم ُر وَن‬
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.(QS. At -Tahriim:6 )"
Melihat ayat ini tentu kita sebagai umat muslim haruslah berusaha sebaik mungkin
dalam menjaga keluarga kita dari api neraka. Dan salah satunya adalah dengan
memberikan pendidikan agama pada anggota keluarga kita. Dalam mendidik keluarga
muslim yang sakinah maka kita tidak boleh melupakan prinsip-prinsip pendidikan Islam
sendiri yaitu :

1. Prinsip tauhid yaitu tentang kepahaman terhadap ke –Esa-an Allah


2. Prinsip integrasi yaitu bahwa dunia merupakan suatu jembatan untuk menuju
kehidupan lain yang lebih kekal yaitu kehidupan akherat.
3. Prinsip keseimbangan yaitu adanya keseimbangan antara mental dan spiritual,
keseimbangan antara jasmani dan juga rohani.
4. Prinsip persamaan. Artinya bahwa dalam agama Islam semua manusia di anggap
sama oleh Allah yang membedakan hanyalah taqwanya.
5. Prinsip pendidikan seumur hidup
6. Prinsip keutamaan yaitu yang dipentingkan adalah bahwa pendidikan bukanlah
proses mekanik melainkan proses yang dimiliki ruh yang semuanya menuju pada
keutamaan nilai-nilai moral.

Hanya inilah yang dapat saya sampaikan mudah-mudahan bermanfaat bagi kita
semua, dan kalau ada kata-kata saya yang salah mohon dimaafkan. Saya tutup dengan:
WABILLAHI TAUFIK WAL HIDAYAH.

Awali dengan Basmalah


Akhiri dengan Hamdalah
Semoga ilmunya Berkah
Menjadi Lentera di alam Barzah

WASSALAMU’ALAYKUM W.R.W.B.

Anda mungkin juga menyukai