TAFSIR PENDIDIKAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam Program
Studi Hukum Ekonomi Syariah
Oleh:
RAMADHANI
(STAIMAS)
1443 H/2021 H
BAB 1
E. Proses Pendidikan
Islam selalu mengajarkan agar manusia menjaga keseimbangan, baik
keseimbangan dhohir maupun batin, keseimbangan dunia dan akhirat. Manusia
tidak dianjurkan oleh Islam hanya mencari pengetahuan yang hanya berorientasi
pada urusan akhirat saja. Akan tetapi, manusia diharapkan tidak melupakan
pengetahuan tentang urusan dunia.
Islam menghendaki agar pemeluknya mempelajari pengetahuan yang
dipandang perlu bagi kelangsungan hidupnya hidupnya di dunia dan akhirat
kelak. “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS al-An’am, 06:32).
A. Proses Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk
membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana belajar memperoleh dan
memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap. Adapun proses pembelajaran
adalah proses individu untuk mengubahperilaku dalam upaya memenuhi
kebutuhannya.
B. Unsur-Unsur Pembelajaran
1. Pendidik (guru)
2. Peserta didik (siswa)
3. Alat bantu.
C. Metode Mengajar
1. Sosiodrama
Pengajaran sosiodrama dapat menyajikan fungsi kelompok yang para
partisipannya dapan mengidentifikasikan konflik-konflik keluarga atau pun
masyarakat.
2. Metode Dialog (Hiwar)
Menurut Abdurrohman An-Nahlawi, dialog atau hiwar adalah
percakapan silih berganti yang dilakukan antara dua orang atau lebih melalui
tanya jawab mengenai suatu topik yang mengarah kepada suatu tujuan.
A. Pengertian Pendidik
Pendidik, dalam perspektif ilmu pendidikan Islam adalah orang dewasa
yang bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan dan semacamnya guna
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak didik, baik potensi
jasmani maupun rohani.
B. Sikap Pendidik
Mengenai sikap dan karakter yang dimiliki oleh pendidik ini, para ahli
pendidikan menyebutkan beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh seorang
pendidik Islam yang ideal, yaitu:
1. Zuhud
2. Bersih tubuhnya
3. Bersih jiwanya
4. Tidak riya
5. Tidak memendam rasa dengki dan iri hati
6. Tidak menyenangi permusuhan
7. Ikhlas dalam melaksanakan tugas
8. Perbuatan harus sesuai dengan perkataan
9. Tidak malu mengakui ketidaktahuan
10. Bijaksana
11. Tegas dalam perkataan dan perbuatan
12. Rendah hati
13. Lemah lembut
14. Pemaaf
15. Sabar
16. Tidak merasa rendah diri.
C. Syarat Pendidik
Abu Ahmad mengungkapkan syarat-syarat yang harus dimiliki
pendidik dalam konteks ke-Indonesiaan sebagai berikut:
1. Harus berjiwa Pancasila
2. Memiliki rasa tanggung jawab
3. Cinta terhadap anak didik dan pekerjaannya
4. Kerelaan hati
5. Manusia sebenarnya
6. Lebih tinggi dalam segala hal
7. Memiliki kesabaran.
D. Metode Pendidikan
Ahmad Tafsir mengungkapkan beberapa metode pendidikan Islam
untuk menanamkan rasa iman:
1. Metode percakapan Qurani dan Nabawi
2. Metode kisah Qurani dan Nabawi
3. Metode perumpamaan Qurani dan Nabawi
4. Metode keteladanan
5. Metode pembiasaan
6. Metode ibrah dan mauizhah
7. Metode targhib dan tarhib.
F. Keutamaan Pendidik
Rasulullah SAW menggambarkan betapa tingginya kedudukan orang
yang mempunyai ilmu pengetahuan (pendidik). Hal ini beralasan bahwa dengan
pengetahuan dapat mengantarkan manusia untuk selalu berpikir dan
menganalisa hakikat semua fenomena yang ada pada alam sehingga mampu
membawa manusia semakin dekat dengan Allah SWT.
Guru merupakan seorang pendidik profesional yaitu guru yang memiliki
kemampuan menguasai materi pelajaran sebagai modal pelaksanaan tugasnya
dengan baik dan benar serta berhasil dengan gemilang, sesuai dengan harapan
dan tujuan pendidikan Islam.
I. Peran Pendidik
Al-Nahlawi berkesimpulan bahwa ada dua tugas pokok atau peran
utama seorang guru dalam pendidikan agama Islam:
1. Tugas pensucian
2. Tugas pengajaran.
BAB VI
TAFSIR AYAT-AYAT BERDIMENSI PENDIDIKAN
A. Pendahuluan
B. Kewajiban Belajar Mengajar
1. Surat al-‘Alaq [96]: 01-05
2. Surat al-Ghasyiah [88]: 16-20
3. Surat Ali Imran [03]: 190-191
4. Surat at-Taubah [09]: 122
C. Tujuan Pendidikan
1. Surat Ali Imran [03]: 138-139
2. Surat al-Fath [48]: 29
3. Surat al-Hajj [22]: 41
4. Surat adz-Dzariyat [51]: 56
5. Surat al-Baqoroh [2]: 247
6. Surat Hud [11]: 61
D. Subyek Pendidikan
1. Surat ar-Rahman [55]: 01-04
2. Surat an-Najm [53]: 05-06
3. Surat an-Nahl [16]: 43-44
4. Surat al-Kahfi [18]: 66
E. Obyek Pendidikan
1. Surat at-Tahrim [66]: 06
2. Surat asy-Syu’ara [42]: 241
3. Surat an-Nisa [04]: 170
F. Metode Pengajaran
1. Surat al-Maidah [05]: 67
2. Surat an-Nahl [16]: 125
a. Al-Hikmah
b. Mujadalah
c. Mau’izhah Hasanah
3. Surat an-Nahl [16]: 11-13
4. Surat al-A’rof [07]: 176-177
5. Surat Ibrahim [14]: 24-25
6. Surat al-Ankabut [29]: 46