Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Djaswidi Al Hamdani, M.Pd

Di susun oleh:
Dewi Mulyani (2103003915)
Ainul basiroh (2103003900)
Siti Solehah (2103003881)

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
perlindungan dan bimbingan kasih-Nya, sehingga pembuatan makalah tentang
“Prinsip- Prinsip Pendidikan Islam ” dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini
disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
Dalam pelaksanaan pembelajaran maupun saat pembuatan makalah ini, kami
menyadari masih banyak masalah dan kendala yang kami hadapi, Sehingga pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak
prof Dr.Djaswidi Al Hamdani,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah ilmu
pendidikan islam.

Ciamis, 23 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2
A. Prinsip prinsip pendidikan Islam ............................................................... 2
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 7
A. Kesimpulan .............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan dalam Islam merupakan suatu upaya dan proses yang sangat
penting dan mulia. Sebab tanpa pendidikan, sangat sulit bagi seorang muslim
untuk dapat menjadi „abdullah dan khalifatullah fil ardh, yang selalu berbakti
kepada Allah dan rasulnya, berinteraksi dengan sesama manusia dan dengan
alam sekitar, bahkan dengan dirinya sendiri dengan baik dan benar. Hanya
dengan pendidikanlah seorang muslim akan dapat melaksanakan tugas-
tugasnya tersebut dengan baik dan benar. Dan dengan pendidikan pula
manusia akan bisa mempertahankan hidupnya agar tetap survive. Hal ini
tersebut dalam surah Adz Dzariyat ayat 56 .Untuk dapat melaksanakan ibadah
dengan baik dan benar, seorang muslim haruslah mengikuti dan mancontoh
kepada Rasulullah saw. Kerena hanya beliau lah insan kamil sangat baik untuk
dijadikan panutan, yang tak akan pernah tersesat dan menyesatkan
pengikutnya

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prinsip pendidikan islam?

C. Tujuan
1. Mengetahui prinsip Prinsip dalam ilmu pendidikan Islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip – Prinsip Pendidikan Islam


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata prinsip diartikan sebagai
“asas/dasar” (kebenaran yang menjadi pokok berpikir, bertindak). Dagobert D
Runes, mendefinisikannya dengan kebenaran yang bersifat universal
(universal truth) yang menjadi sifat dari sesuatu.Sedangkan pendidikan dapat
diartikan dengan Proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Dengan demikian prinsip pendidikan dapat diartikan
dengan kebenaran yang universal sifatnya, yang dijadikan dasar dalam
merumuskan perangkat pendidikan. Baik berupa agama, ataupun idiologi
negara yang dianut. Sedangkan pendidikan Islam, sebagai suatu sistem
keagamaan, dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh orang
dewasa dengan penekanan kepada bimbingan secara Islami, agar peserta didik
dapat mencapai hasil yang baik ( kebahagiaan) didunia dan ahirat. Akhirnya
dapat dipahami, prinsip pendidikan Islam adalah “asas atau dasar dari upaya
bimbingan yang dilakukan seseorang terhadap seseorang atau sekelompok
orang, yang lebih ditekankan pada bimbingan, untuk membentuk kepribadian
yang sesuai dengan ajaran Islam, dalam rangka menggapai kebahagiaan dunia
dan akhirat”. Usman Abu Bakar menyatakan bahwa prinsip pendidikan Islam
adalah “dasar pandangan dan keyakinan, pegangan kuat, pendirian untuk
melakukan suatu aktivitas yang berkaitan dengan pendidikan Islam.”
Pada hakekatnya prinsip-prinsip pendidikan Islam, adalah merupakan
gambaran dari seluruh komponen yang terkandung dalam pendidikan Islam,
pendidikan merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh manusia untuk
memelihara kelanjutan hidupnya (survival), baik sebagai individu maupun
sebagai masyarakat. Disamping itu, pendidikan juga merupakan sarana
pengembangan potensi yang ada individu, agar dapat dipergunakan dengan
baik olehnya untuk menghadapi millieu yang selalu berubah.

2
Prinsip -prinsip pendidikan islam meliputi :
1. Prinsip Integral ( Terpadu )
Pendidikan Islam terpadu pada hakikatnya merupakan konsep
pendidikan Islam yang berlandaskan kepada Al-Qur'an dan As-Sunah. Dalam
aplikasinya, pendidikan Islam terpadu menerapkan pendekatan
penyelenggaraan dengan memadukan pendidikan umum dan pendidikan
agama menjadi satu. Pendidikan Islam tidak mengenal adanya pemisahan
antara sains dan agama. Keduanya harus terintegrasi secara harmonis. Dalam
ajaran Islam, Allah adalah pencipta alam semesta termasuk manusia. Allah
pula yang menurunkan hukum-hukum untuk mengelola dan melestarikannya.
Hukum-hukum mengenai alam fisik disebut sunatullah, sedangkan pedoman
hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan manusia telah ditentukan pula
dalam ajaran agama yang disebut dinullah yang mencakup akidah dan syariah.
Dalam ayat Al-Qur‟an yang pertama kali diturunkan, Allah
memerintahkan agar mansuia untuk membaca yaitu dalam QS Al-„Alaq ayat-
1-5. Dan ditempat lain ditemukan ayat yang menafsirkan perintah membaca
tersebut, seperti dalam Firman Allah QS Al-Ankabut: 45 :
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al
Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah
(shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Di sini, Allah memberikan penjelasan bahwa Al-Qur‟an yang harus
dibaca. Ia merupakan ayat yang diturunkan Allah (ayat tanziliyah, qur‟aniyah)
Selain itu, Allah memerintahkan agar manusia membaca ayat Allah yang
berwujud fenomena-fenomena alam (ayat kauniyah, sunatullah), anatara lain,
“Katakanlah, perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi”(QS. Yunus :
101)
“Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi.
Tidaklah bermanfa`at tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi
peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman".”

3
Dari ayat-ayat di atas dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan agar
manusia membaca Al-Qur‟an (ayat-ayat quraniyah) dan fenomena alam (ayat
kauniyah) tanpa memberikan tekanan terhadap slah satu jenis ayat yang
dimaksud. Hal itu berarti bahwa pendidikan Islam harus dilaksanakan secara
terpadu (integral).

2. Prinsip keseimbangan dalam pendidikan Islam


Pendidikan Islam selalu memperhatikan keseimbangan di antara
berbagai aspek yang meliputi keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara
ilmu dan amal, urusan hubungan dengan Allah dan sesama manusia, hak dan
kewajiban.Keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat dalam ajaran Islam
harus menjadi perhatian. Rasul diutus Allah untuk mengajar dan mendidik
manusia agar mereka dapat meraih kebahagiaan kedua alam itu. implikasinya
pendidikan harus senantiasa diarahkan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat. hal ini senada dengan FirmanAllah Swt., dalam QS. Al-Qashas: 77,
yang artinya :
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi…”
Ayat di atas memberikan nasihat agar membangun keseimbangan antara
urusan duniawi dan ukhrawi, bukan memisahkan atau mempertentangkan.
Oleh sebab itu, pendidikan Islam haruslah selaras dan sesuai dengan
tujuan pendidikan Islam dan tidak terjadi adanya perselisihan dalam
prinsipprinsipnya. Secara mikro, sistem pendidikan Islam mengacu kepada
proses pembinaan rohani, intelektual, dan jasmani. Ketiganya juga sekaligus
sebagai sasaran utama pelaksanaan pendidikan Islam, yaitu pembentukan
iman yang kuat, ilmu yang luas, dan kemampuan beramal saleh .
Islam memandang manusia secara totalitas dan mendekatinya atas dasar
fitrah yang dianugerahkan oleh Allah pada apa yang terdapat dalam dirinya.
Islam tidak membebankan sesuatu, yang oleh manusia tidak sanggup
memikulnya. Islam juga tidak memaksakan sesuatu, baik berupa perintah

4
ibadah„ubudiyyahmaupun ibadah sosial. Islam membebankan sesuatu kepada
manusia sesuai dengan kekuatan potensi yang dimilikinya. Potensi yang
dimaksud, mencakup kawasan yang meliputi pengertian rasa, pengembangan
daya pikir, dan kemampuan mengaktualisasikannya .
Firman Allah dalam QS al-Baqarah (2): 256 ditegaskan bahwa “tidak
ada paksaan dalam agama”. Maksudnya, Islam tidak membolehkan melalui
jalan paksaan untuk sampai kepada iman dan hidayah Allah, atau mengikuti
jalan kekerasan dalam mengajak kepada kebenaran . Karenanya, dari segi
logika, Islam tidak membolehkan pengembangan perasaan seni pada pelajar
melalui musik yang cabul, nyanyian yang tak beraturan, dan gambar-gambar
yang porno. Metodologi Islam dalam melakukan pendidikan adalah melalui
pendekatan secara menyeluruh terhadap wujud manusia, sehingga tidak ada
yang tertinggal atau yang terabaikan sedikit pun, baik dari segi jasmani dan
rohani, kehidupan secara fisik dan spritual, maupun segala aktivitasnya di
muka bumi.

3. Prinsip dinamis dalam pendidikan Islam


Pendidikan Islam menganut prinsip dinamis yang tidak beku dalam
tujuan-tujuan, kurikulum dan metode-metodenya, tetapi berupaya untuk selalu
memperbaharuhi diri dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
Pendidikan Islam seyogyanya mampu memberikan respon terhadap
kebutuhankebutuhan zaman dan tempat dan tuntutan perkembangan dan
perubahan social. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan Islam yang
memotivasi untuk hidup dinamis.
Prinsip dinamis dan menerima perubahan adalah prinsip yang selalu
diperhatikan dalam pendidikan Islam untuk selalu berkembang dan mengikuti
kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta senantiasa menerima
perubahan dan perkembangan dalam rangka memperbaharui kurikulum,
system pendidikan dan pengajaran, metode-metode dan konsep-konsep
pendidikan Islam yang mutakhir. Oleh karena itu adanya sasaran dan tujuan
dengan berdasarkan pada prinsip dinamis dan menerima perubhan merupakan

5
kemutlakan dalam peruses pendidikan. Sasaran yang hendak dicapai yang
dirumuskan secara jelas dan akurat akan mengarahkan proses pendidikan
Islam yang dinamis kearah pengembangan optimal terhadap tiga sapek
kemampuan manusia, sebagai khalifah dan Abdullah di muka bumi, yaitu :
a. Aspek kemampuan individual (alfadiyah)
b. Aspek sosialitas (al-ijrimaiyah)
c. Aspek moralitas (al-ahlaqiyah).
Ketiga aspek ini merupakan hakikat kemanusiaan yang harus didasari
dengan nilainilai ajaran Islam dalam proses dinamisasi pendidikan. Prinsip
dinamis dan menerima perubahan mengarahkan peserta didik sebagai pribadi,
dalam masyarakat berpikiran ilmiah, mengunakan logika secara empiric yang
tentunya berada pada aspek moralitas yang islami. Senada dengan apa yang
dikatakan oleh Abdul Hamid Al-Hasyimi; “Seorang Muslim dalam pikiran
ilmiah, telah meletakkan prinsip-prinsip logika yang diperoleh dari arahan
Allah, petunjuk Nabi, dan dari pengalaman-pengalaman hidup”. Seorang
ilmuan Muslim boleh menimba pengetahuan dari dunia barat, sebagaimana
Rasul memerintahkan orang-orang kafir tawanan perang untuk mengajarkan
kepada anak-anak Muslim, namun tetap dalam landasan aqidah Islam.
Pada hakekatnya, prinsip-prinsip inilah yang membedakan pendidikan
Islam dengan pendidikan lainnya. Apabila prinsip-prinsip dasar ini dijadikan
pedoman dalam penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan Islam
kedepan, maka sangat besar kemungkinan pendidikan Islam akan tetap eksis
ditengah-tengah pergulatan dan perkembangan zaman. Walaupun demikian,
untuk pendidikan Islam dinegara Indonesia tercinta ini nampaknya masih
cukup jauh tertinggal dengan mainstrem pendidikan nasional. Untuk itulah
prinsip-prinsip dasar tersebut di atas masih harus lebih dipertegas dan
diperjelas kembali, dengan merespon tuntutan perkembangan zaman, sehingga
prinsip tersebut itu dapat dioperasionalkan di lapangan, dan dapat sinergi
dengan landasan dasarnya (Alquran dan Hadits) serta tujuan yang ingin
dicapai.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan Islam merupakan suatu proses untuk membimbing ummat
manusia yang menekankan pada pembinaan akhlah yang mulia,
pengembangan ilmu pengetahuan, agar seseorang dapat berinteraksi dengan
baik, dalam kedudukannya sebagai makhluk individu, sosial, ataupun makhluk
yang beragama. Sesuai dengan tuntutan zaman dan agama.
Dalam proses pendidikan, diperlukan beberapa prinsip dasar yang
manjadi kerangka berpijak dalam melaksanakan proses pendidikan tersebut.
Untuk pendidikan Islam ada beberapa prinsip yang dapat dijadikan kerangka
dasar dalam pelaksanaan proses pendidikan antara lain: memahami
karakteristik manusia, integral dan terpadu, seimbang, universal, dinamis,
merupakan proses rububiyyah, keagamaan, terbuka, kasih sayang,
berkesinambungan, ilmiah, demokrasi, kesederhanaan, jelas tak ada
pertentangan, realisme, menghargai perbedaan, pendidikan yang
mengutamakan pengembangan akhlak, memperhatikan kesanggupan,
kemampuan individu dan pembawaan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Al Abrasyi, M. Athiyah, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (terj) Bustami A.


Gani dan Djohar Bahry, Jakarta: Bulan Bintang, 1970.
Al-Syaibany, Omar Muhammad Al-Toumy, Filsafat Pendidikan Islam,
alih bahasa, Hasan Langgulung, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Bakar, Usman Abu, Fungsi Ganda Lembaga Pendidikan Islam, Yogyakarta:
Safiria Insania Pres,2005.
Drajat, Zakiah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Jakarta:
Ruhama, 1994.
Langgulung, Hasan, Pendidikan Islam Menghadapi Abad ke 21, Jakarta: Al
Husna, 1988.
Maksum, Madrasah Sejarah dan Perkembangannya,Jakarta:
Logos Wacana Ilmu,1999.
Nata, Abuddin, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia 2008.
Perumus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.

Anda mungkin juga menyukai