Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

HAKIKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS

MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN ISLAM

DOSEN PEMBIMBING:

DR. ZULKIFLI, MA

DISUSUN OLEH:

MUHAMAD NIZAR FIRMANSYAH : 2286208120

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

TAHUN AJARAN

2022/2023

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahma-tnyalah
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ILMU PENDIDIKAN ISLAM.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada suri tauladan kita yakni Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta kepada para pengikutnya yang setia
hingga akhir zaman.

Teriring ucapn terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi untuk membantu
tersusunnya makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan. Akhirnya, semoga dengan adanya Makalah ini dapat bermanfaat
untuk kita semua dan terutama bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang.

Tangerang 21 November 2002

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN............................................................................................................................ 1

BAB II

HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM ........................................................................................ 2

A.DEFINISI PENDIDIKAN....................................................................................................... 2

B.HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM............................................................................................ 2

C.TARBIYAH, TA’LIM, DAN TA’DIB........................................................................................ 3

D.TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM............................................................................................. 6

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN..................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................ 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan islam adalah salah satu pondasi dalam hidup yang harus dibangun dengan sebaik
mungkin berdasarkan tuntunan agama islam. Secara umum pendidikan islam adalah proses
pembelajaran pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan yang dilakukan suatu individu dari satu
generasi ke generasi lainnya berdasarkan agama yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist.
Proses pembelajaran ini melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Adanya pendidikan juga dapat
meningkatkan kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian serta keterampilan yang bermanfaat baik itu
untuk diri sendiri maupun masyarakat umum.

Jadi singkatnya pendidikan islam adalah proses pembelajaran kepada individu atau peserta
didik agar dapat memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia
yang kritis dalam berpikir berakhlak mulia bermanfaat bagi kehidupannya dunia dan akhirat.

1
BAB II

HAKIKAT TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

A.DEFINSI PENDIDIKAN

1. Definisi Pendidikan Secara Etimologis

Secara etimologis. kata pendidikan ini pertama kali muncul dari bahasa Yunani
“paedagigiek”, yang berarti ilmu menuntun anak, sedangkan orangnya yang menuntun atau
mendidik anak adalah paedagog. Atau ada juga yang menyebutkan kata “adurace” yang berarti
membawa keluar yang tersimpan, untuk dituntut agar tumbuh dan berkembang. Dan dalam Bahasa
arab dikenal dengan kata istilah “tarbiyah”, berasal dari kata ”raba-yarbu” yang berarti
mengembang tumbuh.

2. Definisi Pendidikan Secara Terminologis

Menurut para ahli atau pakar, pendidikan secara terminologis diantaranya adalah :

 Menurut John Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan maka


pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan
orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan
dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan
pengawasan dan perkembangan dari orsng yang belum dewasa dan kelompok di
mana dia hidup.
 Menurut H.Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari
penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara
fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi dalam
alam sekitar intelektual,emosional dan kemanusiaan dari manusia.
 Menurut Frederick J. Mc Donald, pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang
diarahkan untuk mengubah tabiat (behavior) manusia. Yang dimaksud dengan
behavior adalah setiap tanggapan atau perbuatan seseorang, sesuatu yag dilakukan
oleh seseorang.

Jadi, pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan , keterampilan, dan karakter yang


diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya melalui pelatihan, pengajaran, dan penelitian, serta
bimbingan.

B.HAKIKAT PENDIDIKAN ISLAM

Pendapat beberapa tokoh pendidikan tentang definisi islam antara lain:

 Drs. Ahmad D Marimba, pendidikan islam adalah bimbingan jasmani dan rohani
berdasarkan hukum-hukum agama islam menuju terbentuk kepribadian utama
menurut ukuran-ukuran islam (insan kamil).
 Drs. Burhan Somad, suatu pendidikan dinamakan pendidikan islam jika pendidikan
itu bertujuan untuk membentuk individu menjadi bercorak dan berderajat tinggi
menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya untuk mewujudkan tujuan itu adalah
ajaran allah.
 Drs. Usman Said, pendidikan agama islam ialah segala usaha untuk terbentuknya
atau membimbing/menuntu rohani jasmani seseorang menurut ajaran islam.

2
 Drs. Abd . Rahman Shaleh, pendidikan agama islam ialah segala usaha yang
diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang merupakan dan sesuai
dengan ajaran islam.
 Dr . H Zubairin, pendidikan agama berarti usaha -usaha secara sistematis dan
programatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai ajaran
islam.

Jadi, hakikat pendidikan islam di sini yaitu bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan
jasmani menurut ajaran islam dengan islam dengan hikmah, mengajarkan, melatih, mengasuh dan
mengawasi berlakunya semua ajaran islam.

Dapat diartikan pula bahwa di dalam proses pendidikan islam tujuannya yaitu menanamkan
akhak dan takwa serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berkepribadian
dan berbudi luhur dengan ajaran islam atau secara lebih eksplisit, hakikat pendidikan disini adalah
upaya melestarikan dan mempertahankan khazanah pemikiran ulama sebagaimana tertuang dalam
kitab-kitab mereka.

C. TA’LIM,TA’DIB, DAN TARBIYAH

Pendidikan islam menggunakan tiga istilah yang disebutkan di dalam Al-Qur’an untuk
merumuskan pendidikan islam. Ketiga hal tersebut adalah ta’lim, ta’dib, dan tarbiyah. Para pakar
pendidikan islam menggunakan ketiga istilah tersebut untuk membentuk suatu konsep pendidikan
islam yang kesemuanya bertujuan untuk membentuk manusia yang sebenar-benarnya (insan kamil).

1. Ta’lim

Kata ta’lim berasal dari kata ‫ ﻋﻠﻢ‬berarti mengajarkan yang bersifat menyampaikan
pengertian, pengetahuan, dan keterampilan. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat al-
baqarah ayat 31 berikut:
ۤ
ٰ ‫ض ُه ْم َعلَى ا ْل َم ٰل ِٕى َك ِة َف َقال َ اَ ۢ ْن ِبـ ُْٔون ِْي ِبا َ ْس َم ۤاءِ ٰ ٓهُؤ اَل ۤ ءِ اِنْ ُك ْن ُت ْم‬
َ‫ص ِدقِيْن‬ َ ‫َو َعلَّ َم ٰادَ َم ااْل َ ْس َم ۤا َء ُكلَّ َها ُث َّم َع َر‬
“Dan dia mengajarakan kepada adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepadaku-ku nama benda-
benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!” (QS. Al-Baqarah [2]: 31)

Selain itu, kata ta’lim juga berasal dari kata alama-ya’lamu yang berarti mengucap atau
memberi tanda. Kata ta’lim juga berasal dari kata alima-ya’lamu yang berarti mengerti atau
memberi tanda.

Berdasarkan uraian akar kata ta’lim di atas, dapat dipahami bahwa ta’lim mengacu pada
istilah sekarang yang disebut pengajaran. Pengajaran merupakan suatu usaha untuk mengenal dan
memahami suatu cara transfer knowledge. Murid memahami dan mengerti apa yang telah
disampaikan oleh guru. Pengajaran ini untuk meningkatkan intelektualitas dan daya berpikir murid,
dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dalam pengertian lain, kata ta’lim memiliki konotasi khusus yang
merujuk kepada ilmu, sehingga disebut sebagai pengajar ilmu atau menjadi orang yang berilmu,
yakni mendorong dan menggerakkan daya jiwa atau akal seseorang untuk belajar menuntut ilmu
agar ia memiliki ide, gagasan, dan memahami hakikat sesuatu. Jadi, kata ta’lim dapat dimaknai
secara khusus dengan memberikan aktivitas pembelajaran.

3
2. Ta’dib

Kata ta’dib diterjemahkan menjadi pelatihan dan pembiasaan. Kendati demikian, istilah
ta’dib memiliki beberapa kata dasar berikut:

 Berasal dari kata adaba-ya’dubu yang berarti melatih dan mendisiplinkan diri untuk
berperilaku yang baik dan sopan.
 Berasal dari kata adaba-ya’dibu, yang berarti mengadakan pesta atau jamuan, atau
berbuat dan berperilaku sopan.
 Bentuk kata kerja dari ta’dib, yakni addaba yang berarti mendidik, melatih,
memperbaiki, mendisiplinkan, dan memberikan tanda.

Berdasarkan pada kata dasar ta’dib di atas, maka penggunaan ta’dib berorientasi terhadap
pembentukan suatu perilaku sebagai penyempurna akhlak atau budi pekerti.

Penggunaan istilah ta’dib sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:

‫َأ َّدبَنِى َربِّى اَ ْحسَنَ تَْأ ِد ْيـبِى‬


“Tuhanku telah mendidikku, maka ia menjadikan pendidikanku menjadi baik”(HR.Ibnu Hibban)
Berdasarkan hadist tersebut, Syed Muhammad Naquib Al-Attas mendefinisikan pendidikan
islam menggunakan istilah ta’dib, karena memaknainya dengan mendidik, yang berorientasi
terhadap perubahan perilaku ke arah positif. Al-Attas sangat gigih memperthankan pendapatnya
bahwa pendidikan islam lebih tepat menggunakan istilah ta’dib yang telah di dalamnya telah
mencakup semua aspek, baik pengajaran, pengetahuan, maupun pengasuhan. Menurut Al-Attas
istilah ta’dib adalah yang paling tepat. Alasan Al-Attas cenderung menggunakan istilah ta’dib karena
adab berkaitan erat dengan ilmu. Ilmu tidak bisa diajarkan da ditularkan kepada murid kecuali guru
tersebut memiliki adab yang tepat terhadap ilmu pengetahuan dan berbagai bidang. Adab sangat
ditekankan oleh Al-Attas, sebab dalam proses pendidika islam, adab bertujuan untuk secara baik
dalam masyarakat.

3. TARBIYAH

Tarbiyah merupakan istilah yang baru muncul pada perempat kedua abad ke-20, sehingga
penggunaan istilah tarbiyah tidak ditemukan dalam referensi klasik karena referensi klasik
menggunakan term ta’lim, ‘ilm, adab, dan tahdzib. Istilah tarbiyah berasal dari tiga kata berikut:

 raba-yarbu yang berarti tumbuh dan tumbuh.


 rabba-rabiya-yarba yang berarti tumbuh berkembang dadn menjadi besar.
 rabba-yarubbu yang berarti memperbaiki, menguasai, memimpin, menjaga, dan
memelihara.

Penggunaan asal kata tersebut terdapat dalam beberapa surah Al-Qur’an di antaranya Surah
Al-Isra’ ayat 24

‫ِيرا‬
ً ‫صغ‬ ِّ ‫الر ْح َم ِة َوقُلْ َر‬
َ ‫ب ْار َح ْم ُه َما َك َما َر َّب َيانِي‬ َّ َ‫ِض لَ ُه َما َج َنا َح ال ُّذل ِّ مِن‬ ْ ‫َو‬
ْ ‫اخف‬

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
waktu kecil”. (QS. Al-Isra’ [17]: 24)

4
Dan juga terdapat dalam Surah Asy-Syu’ara ayat 18 yang berbunyi:

َ‫َقال َ َألَ ْم ُن َر ِّب َك فِي َنا َولِيدً ا َولَبِ ْثتَ فِي َنا مِنْ ُع ُم ِر َك سِ نِين‬

Fir'aun menjawab: "Bukankah kami telah mengasuhmu di antara (keluarga) kami, waktu kamu
masih kanak-kanak dan kamu tinggal bersama kami beberapa tahun dari umurmu”. (QS. Asy-Syu’ara
[26]: 18)

Makna dasar istilah rab, rabiya, dan rabiya secara tidak sengaja alami mengandung unsur
esensial pengetahuan, intelegensia, dan kebijakan.

Namun, menurut beberapa pendapat, seperti An-Nahlawi, tarbiyah berarti memelihara


fitrah anak, menumbuhkan seluruh bakat menjadi baik dan sempurna, dan bertahap dalam
perosesnya. Adapun menurut Baidlawi, makna tarbiyah, yaitu menyampaikan sesuatu sampai
menuju titik lesempurnaan sedikit demi sedikit. Al-Ishafani juga memberikan makna bahwa tarbiyah
adalah mmenumbuhkan sesuatu secara bertahap yang dilakukan setapak demi setapak sampai pada
batas kesempurnaan. Makna secara lengkap istilah tarbiyah jika ditinjau dari asal bahasanya,
menurut Abdurrahman sebagai berikut:

 Memelihara dan menjaga fitrah manusia.


 Mengembangkan potensi dan kelengkapan manusia yang beraneka ragam.
 Mengarahkan fitrah dan potensi manusia menuju kesempurnaannya.
 Melaksanakan secara bertahap sesuai dengan irama perkembangan anak.

Berdasakan beberapa pendapat terkait istilah tarbiyah, dapat disimpulkan bahwa tarbiyah
merupakan proses pendidikan secara bertahap sesuai dengan tingkat perkembangan manusia dalam
rangka menjaga dan mengembangkan fitrah yang ada dalam dirinya sampai menuju kepada
kesempurnan, sehingga ia mampu menempatkan fitrahnya pada tempat yang semestinya sebagai
manusia yang memiliki misi rahmatan lil’ aalamiin.

Analisis dari tiga konsep tadi, berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat digaris bawahi
sebagai berikut:

Ta’lim berorientasi pada pengajaran. Dengan kata lain seorang guru hanyalah sebagai “si
penyampai” ilmu pengetahuan. Setelah menyampaikan, guru tidak lagi mengetahui dan bertanggung
jawab terhadap ilmu yang telah diterima muridnya. Ranah yang ditekankan pada konsep ta’lim
adalah kognitifnya, berupa pemahaman akan sesuatu. Cakupan pada konsep ta’lim sangat sempit
karena prosesnya hanya pada saat bertatap muka atau saat melakukan aktivitas pembelajaran.

Adapun ta’dib berorientasi pada pendidikan dan pelatihan. Cakupan konsep ta’dib lebih luas
dibandingkan ta’lim, karena selain mengajar, guru juga dituntut untuk menanamkan nilai-nilai dalam
aktivitas pembelajaran juga memberikan pelatihan dan pembiasaan, sehingga murid tidak hanya
tahu dan paham terhadap ilmu, tetapi juga dapat melaksanakan ilmu yang telah didapat dalam
aktivitas kehidupannya.

Tarbiyah berotientasi pada pendidikan yang berkelanjutan. Cakupan tarbiyah lebih luas lagi
dari ta’dib. Ta’lim dan ta’dib merupakan bagian proses tarbiyah. Proses pembelajarannya secara
bertahap sesuai dengan perkembangannya untuk memaksimalkan semua potensi yang ada dalam
dirinya. Dengan kata lain, tarbiyah merupakan konsep jangka panjang dan melalui proses bertahap
sampai seorang murid dapat berdiri sendiri dengan pemahaman, kemampuan, dan perilakunya yang
positif sebagaimana nilai-nilai islam dan tidak mudah digoyahkan.

5
D. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

1. Tujuan umum

Tujuan umum yaitu tujuan yang aka dicapai dengan semua kegiatan pendidikan. Baik dengan
pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan itu meliputi aspek kemanusiaan yang meliputi sikap,
tingkah laku, penampilan, dll.

Tujuan umum pendidikan islam menurut Al-Abrasy yaitu:

 Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.


 Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi manfaat atau yang lebih
terkenal dengan nama tujuan vocasional dan professional.
 Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan memuaskan keingintahuan dan
memungkinkan ia mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri.
 Menyiapkan pelajar dari segi professional, teknikal, dan pertukangan supaya dapat
menguasai profesi tertentu, dan keterampilan tertentu agar dapat ia mencari rezeki
dalam hidup di samping memelihara segi kerohanian dan keagamaan.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus adalah perubahan-perubahan yang di ingini yang merupakan bagian yang
termasuk di bawah tiap tujuan umum pendidikan. Dengan kata lain gabungan pengetahuan,
keterampilan, pola-pola tingkah laku, sikap, nilai-nilai dan kebiasaan yang terkandung dalam tujuan
akhir atau tujuan umum pendidikan, yang tanpa terlaksananya maka tujuan akhir dan tujuan umum
juga tidak akan terlaksana dengan sempurna.

3. Tujuan akhir

Tujuan akhir yaitu bahwa pendidikan islam berlangsung selama hidup, maka tujuan hiudp
terdapat pada waktu hidup di dunianini telah berakhir pula. Mati dalam keadaan berserah diri
kepada Allah sebagai muslim yang merupakan ujung dari takwa sebagai akhir dari proses hidup jelas
berisi kegiatan pendididkan. Inilah akhir dari proses pendidikan itu yang dapat dianggap sebagai
tujuan akhirnya. Insan yang mati dan akan menghadap tuhannya merupakan tujuan akhir dari proses
pendidikan islam.

4. Tujuan sementara

Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah
pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidika formal.

5. Tujuan operasional

Tujuan operasional yaitu tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan baik
dengan pengajaran atau dengan cara lain. Dalam tujuan operasional ini lebih banyak dituntut dari
anak didik suatu kemampuan dan keterampilannya tertentu. Misalnya, ia dapat berbuat, terampil
melakukan, lancar mengucapkan, mengerti, memahami, meyakini, dan menghayati adalah soal
kecil.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Tarbiyah berasal dari kata rabb yang menurut Anis bermakna tumbuh dan  berkembang.
Pengertian seperti ini juga diberikan oleh Al-Qurthubiy yang menyatakan bahwa pengertian dasar
kata rabb menunjukkan makna tumbuh,  berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjga
kelestarian atau eksistensinya. Sementara itu al-asfahany, kata al-rabb bisa berarti mengantarkan
sesuatu kepada kesempurnaan dengan bertahap atau membuat sesuatu untuk mencapai kesempurnaan
secara bertahap.
Akar kata ta’lim adalah alima. Menurut ibn al-manzhur, kata ini bisa memiliki  beberapa arti,
sepesrti mengetahui, atau mengenal, mengetahui atau merasa, dan memberi kabar kepadanya.
Kemudian menurut luis ma’luf kata al-‘ilm yang merupakan masdar dari ‘alama bermakna
mengetahui sesuatu dengan sebenar- benarnya, sementara kata ‘alima bermakna mengetahui dan
menyakininya.
Menurut shalaby, terma ta’dib sudah digunakan pada masa islam klasik, terutama untuk
pendidikan yang diselenggarakan di kalangan istana para khalifah.pada masa itu, sebutan yang
digunakan untuk memanggil guru adalah muaddib. Shalaby, dengan mengutip al-jahiz, menyatakan
bahwa terma muaddib  berasal dari kata adab, dan adab itu bisa berarti budi pekerti atau
meriwayatkan. Guru para putera khaliffah disebut muaddib dikarenakan mereka brtugas mendidikkan
budi pekerti dan meriwayatkan kecerdasan orang-orang terdahulu kepada mereka.
Pendidikan islam sebagai keseluruhan makna atau pengertian yang tersimpul dalam terma
ta,lim, tarbiyyah dan ta’dib. Berdasarkan makna tarbiyah, ta’lim, ta’dib sebagaimana telah
dipaparkan sebelumnya, maka pendidikan islam dapat didefinisikan sebagai suatu proses penciptaan
lingkungan yang kondusip bagi memungkinkan manusia sebagai peserta didik untuk mengembangkan
diri-fisik- jasmani dan non fisik-ruhani- dan potensi yang dimilikinya-al-jims, al’aql, al-nafs, dan al-
qabl-agar berkemampuan merealisasikan syahadah primordialnya terhadap keberadaan dan
kemahaesaan Allah swt, melalui pemenuhan fungsi dan tugas  penciptaannya, yakni sebagai ‘abd
Allah dan khalifah allah.
Tujuan pendidikan Islam:
1.Syuhud, ‘abd Allah, dan khalifah fi al- ard.
2.Hakikat manusia sebagai integrasi yang utuh antara dimensi jismiyah dan
ruhiyah.
Asas-asas pendidikan islam itu ada tiga yaitu:
1. Al-Qur’an.
2. Al-Hadist.
3. Ijtihad.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://juniarari.blogspot.com/2011/11pendidikan-dalam-pandangan-islam.html

Abu Ahmadi dan Nur Uhbiayati, ilmu pendidikan, Rineka cipta: Jakarta, 16

http://nurhanifwachidah.blogspot.com/2018/05/pendidikan-islam-talim-tadib-dan.html

Hasan, launggung,(2004).Manusia dan Susu Analisa Psikologi Filsafat Dan Pendidikan,Jakarta:


PT.Pustaka Al-Husna Baru, 51

Ibid, 54

Zakiah,Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:PT.Bumi Aksara:2011, 131

Ibid, 32

Anda mungkin juga menyukai