Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KELOMPOK : 1
ANGGOTA : Muhammad Qori mubarak
Krisn Maulana
Intan Fadhillah

Politeknik ATI Padang


2022

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Berbicara tentang pendidikan jika dikupas lebih mendalam, tidak akan adahentinya.
Seperti yang tampak kita lihat, banyak anak sekolah yang perilaku dangaya bahasanya tidak
mencerminkan bahwa dia adalah seorang yang terdidik, perkelahian dan perseteruan
seringkali menjadi santapan sehari-hari para siswa, bolos sekolah sudah menjadi tradisi di
masa kini.
Hal ini disebabkan karena anak-anak bangsa kita selain kurang pemahamanmereka
juga kurang keimanan. Sehingga mereka mudah tergoda dengan situasiyang
menjerumuskannya kepada jurang permasalahan.Pendidikan yaitu proses memanusiakan
manusia, yang artinya menjadikanmanusia sebagai makhluk utuh ciptaan Tuhan yang
berakal, berakhlakul karimah.Dalam proses pendidikan disitulah manusia dibentuk menjadi
manusia yang lebih baik lagi, cerdas, pintar, kreati, dan berkeyakinan.
Sehingga dia dapatmenentukan bagaimana pandangan hidup ke depan, akan seperti
apa dan bagaimana. Dia sendiri yang akan menentukan jati dirinya, serta bagaimana diaakan
membangun jati diri yang dilandasi dengan keimanan.!adi, pendidikan manusia seutuhnya
adalah model pendidikan yang dapatmencetak pribadi manusia yang dapat menghambakan
dirinya secara totalitas"
beraqarrub
kepada Allah dengan baik dan benar, dan menjadi manusia yanglayak hidup sebagai manusia
yang manusiawi, yakni memiliki nilai kemanusiaansesuai itrahnya "akhlak mulia#,
bermanfaat bagi semuanya.
Materi Kelompok 1 : Agama Islam Dalam Pengambangan Manusia Seutuhnya
Anggota kelompok : 1. Intan Fadhilah (2220024)
2. Khrisna Maulana (22200
3. M. Qori Mubarak (2220037)

A. Pengertian Manusia Seutuhnya


a. Pengertian Manusia
 Menurut Thomas Aquinas manusia adalah suatu substansi yang komplit yang
terdiri dari badan dan jiwa.
 Menurut Marx manusia adalah entitas yang dapat dikenali dan diketahui.
 Dalam Al-Quran ada tiga kata yang sering digunakan al-Qur’an untuk merujuk
kepada arti manusia, yaitu insan dengan segala modelnya, yaitu ins, al-nas
unas atau insan, dan kata basyar serta kata bani Adam atau zurriyat Adam

b. Pengertian Seutuhnya
Seutuhnya diambil dari kata “utuh” yang mendapat imbuhan “se” dan “nya”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Utuh (dalam keadaan) sempurna
sebagaimana adanya atau sebagaimana semula (tidak berubah, tidak rusak, tidak
berkurang, dan sebagainya). Sedangkan Seutuhnya adalah selengkap dan
sebulat(nya); keseluruhan(nya)

c. Manusia dilahirkan dengan keadaan tidak tahu apa pun, akan tetapi Allah
memberi kelebihan berupa pendengaran, penglihatan, dan akal agar manusia
selalu Pengertian Manusia Seutuhnya
bersyukur. Manusia yang sempurna yaitu manusia yang dengan kelebihan yang
dimilikinya itulah yang menjadikannya dapat beribadah, bersyukur, dan
bertakwa kepada Tuhan-Nya dengan mengabdikan kemampuannya di dunia.
Konsep manusia ini tercermin pada tujuan pendidikan bahwa tujuan pendidikan
itu manusia yang sempurna dengan cara melatih akal, jiwa, perasaan, dan fisik
manusia.
Manusia seutuhnya perspektif Islam menurut Dr. H. Masduki Duryat adalah
manusia yang mengetahui tujuan dirinya dan mampu berperan sebagai khalifah
di muka bumi ini. Fungsi khalifah tersebut merefleksikan kepribadian yang
kukuh di atas ruh yang baik, ruh di samping badan, kemauan bebas dan akal.
Konsep manusia dalam pendidikan Islam menurut Al-Naquib Al-Attas ialah
beliau lebih menonjolkan konsep ta’dib atau penanaman adab untuk pendidikan
Islam. An-Naquib Al-Attas memiliki pandangan bahwa konsep ta’dib yaitu
penanaman adab atau yang biasa disebut akhlak maupun sopan santun
B. Islam dalam pengembangan manusia seutuhnya
 Islam mengajarkan agar manusia menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan
urusan akhirat. Bekerja untuk dunia harus seimbang dengan beribadah untuk
akhirat. Khusus untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan dunia, syaratnya
harus dilakukan dengan usaha dan kerja keras.

 Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu proses


penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan
nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia
dan memetik hasilnya di akhirat. Di sini pendidikan Islam merupakan suatu
proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia yang
berlangsung sepanjang hayat yang dilaksanakan di lingkungan sekolah (formal),
keluarga (informal) dan masyarakat (non formal). Melalui proses pendidikan,
manusia dibentuk agar menunaikan tugasnya sebagi khalifah di muka bumi, yang
pada akhirnya dapat mewujudkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
(Langgulung, 1980:94)

C. Usaha-usaha Pembentukan/Pembinaan Manusia Seutuhnya Menurut ajaran Islam


adalah Pendidikan Agama Islam
 Pengertian Pendidikan Agama Islam
 Pendidikan agama artinya istilah majemuk yang terdiri dari kata
"Pendidikan" dan "agama". Dalam kamus umum Bahasa Indonesia,
pendidikan dari asal kata didik, menggunakan diberi awalan "pe" dan akhiran
"an", yang berarti "proses pengubahan sikap pada usaha mendewasakan insan
melalui upaya pedagogi serta latihan.". Sedangkan arti mendidik itu sendiri
merupakan memelihara dan memberi latihan (ajaran) tentang akhlak serta
kecerdasan pikiran.
 Kata pendidikan artinya terjemahan dari bahasa Yunani Paedagogie yang
berarti "pendidikan" dan Pacdagogia yang berarti "pergaulan dengan anak-
anak". Sementara itu, orang yang tugas membimbing atau mendidik dalam
pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri disebut Pacdagogos. Kata
Paedagogos asal dari kata paedos (anak) serta agoge (aku membimbing,
memimpin).
 Pendidikan bisa diartikan menjadi perjuangan yang dilakukan orang dewasa
dalam pergaulannya dengan anak anak untuk membimbing atau memimpin
perkembangan jasmani serta rohaninya ke arah kedewasaan.

 Manusia Seutuhnya menurut Pendidikan Islam


Konsep manusia dalam pendidikan Islam lebih menonjolkan konsep ta’dib atau
penanaman adab untuk pendidikan Islam. Konsep ta’dib yaitu penanaman adab
atau yang biasa disebut akhlak maupun sopan santun. Tujuan dari pendidikan Islam
harus sesuai dengan penegasan dari Firman Allah Swt. dalam Al-Quran bahwa
manusia harus mencontoh suri teladan yang beradab yaitu Rasulullah Muhammad
Saw. yang disebut dengan manusia sempurna

 Aspek Pendidikan Islam


1. Aspek ketuhanan menjadi aspek pertama dan aspek dasar pendidikan dalam
Islam. Mengenal Allah SWT sebagai Tuhan dan Pencipta, manusia dapat
menyadari bahwa segala yang dipelajari adalah ciptaan-Nya. Pengetahuan
tersebut dapat menjadikan manusia selalu bersyukur akan kebesaran-Nya.
2. Suka Akhlak termasuk dalam aspek penting pendidikan dalam Islam. Akhlak
yang baik akan mencerminkan pribadi akan selalu melakukan segala sesuatu
dengan batas-batas yang sesuai ajaran Islam dan jauh dari perbuatan yang
merugikan orang lain. Tanpa akhlak, ilmu pengetahuan dan potensi diri dapat
digunakan untuk melakukan tindakan yang merugikan masyarakat.
3. Pendidikan akal dan ilmu pengetahuan menjadi aspek yang tidak terpisahkan
dalam dunia pendidikan. Proses belajar mengajar, pendidik maupun anak didik
berkutat dalam diskusi untuk memahami ilmu pengetahuan. Aspek ini
berhubungan dengan kesuksesan di dunia profesi.
4. Aspek pendidikan fisik berhubungan dengan potensi jasmani. Setiap orang tua
pasti tahu bahwa potensi diri tidak hanya terdiri atas potensi rohani: akal dan
perasaan, tetapi juga potensi jasmani yang menjadi penyeimbang dua potensi
diri manusia. Adanya mata ajar olahraga, bahkan kompetisi dalam bidang
olahraga, menjadi salah satu media pemenuhan aspek ini.

D. Peran Penting Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi


 Menyampaikan landasan pengembangan kepribadian kepada mahasiswa agar
menjadi kaum intelektual yang beriman dan bertaqwa pada tuhan yang Maha
Esa, berbudi pekerti luhur, berfikir filosofis, bersikap rasional serta bergerak
maju.
 Melahirkan insan-insan yang cerdas dan berkepribadian, serta dengan
kecerdasannya itu dapat mengantarkan dirinya sebagai insan yang siap
menghadapi tantangan riil dalam masyarakat.
 Menserasikan kehidupan lahiriah dan kematangan rohaniah dan keluasan
jangkauan akal serta ketinggian moral yang pada akhirnya akan bisa dicapai
kebahagiaan mirip yang kita idam-idamkan, yakni kebahagiaan hayati pada
global serta akhirat serta bisa mewujudkan negara yang adil makmur yang
 diridhoi Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai